Вы находитесь на странице: 1из 15

PROPOSAL USAHA

PROGRAM
KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA

Judul:
USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG

Oleh:
1. Syaiful Rizal

10.240.0244

2. Ayu Chandra

10.240.0249

3. Atik Fatina

10.240.0250

STMIK WIDYA PRATAMA PEKALONGAN


2011

LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan

: Usaha Budidaya Jamur Merang

2. Identitas Pengusul
a. Nama Mahasiswa/Nim

: Syaiful Rizal , 10.240.0244

b. Prodi/Jurusan

: Teknik Informatika

c. Alamat rumah

Jalan

: Jl. Soewat, no. 556, Rt.17/Rw.05

Telepon

: 087711665007

Desa/Kelurahan

Kabupaten/Kota

: Sumur Jomblang Bogo kec. Bojong


: Pekalongan

3. Identitas Anggota 1
a. Nama Mahasiswa

: Ayu Chandra, 10.240.0249

b. Prodi/Jurusan

: Teknik Informatika

c. Alamat rumah

Jalan

: Jl. Yudha Bakti, Rt.06/Rw.01

Telepon

: 085641000580

Desa/Kelurahan

Kabupaten/Kota

: Medono
: Pekalongan

4. Identitas Anggota 2
a. Nama Mahasiswa

: Atik Fatina, 10.240.0250

b. Prodi/Jurusan

: Teknik Informatika

c. Alamat rumah

Jalan

: Jl. Pelita III Jenggot Gg. 4 Rt.04/Rw.02

Telepon

: 08562769715

Desa/Kelurahan

Kabupaten/Kota

: Jenggot
: Pekalongan

5. Identitas Anggota 3
a. Nama Mahasiswa

: Nahdhiatul Fatechah A., 10.240.0261

b. Prodi/Jurusan

: Teknik Informatika

c. Alamat rumah

Jalan

: Jl. Ki Hajar Dewantoro Gg. 10 No. 39 Rt.01/Rw.04

Telepon

: 0856742267737

Desa/Kelurahan

Kabupaten/Kota

6. Anggaran yang Diusulkan

: Landungsari
: Pekalongan
: Rp 60,000.000,- /

(enam puluh juta rupiah)

Pekalongan, 22 November 2011


Pengusul

(Syaiful Rizal )
NIM. 10.240.0244
Dosen Pembimbing

(Tri Puji W)
NIP.

BAB
PENDAHULUAN
A. Judul Kegiatan : USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG
B. Status Usaha : Usaha yang akan saya jalankan adalah rintisan usaha baru
C. Rasional Kegiatan : Usaha budidaya jamur merang yang akan saya dirikan adalah
jenis usaha industri rumahan berskala kecil yang khusus hanya memproduksi jamur
mentah. Alasan saya dalam memilih usaha

saya dasarkan atas pertimbangan-

pertimbangan sebagai beriktu:(a) hanya memanfaatkan limbah organik yang banyak


melimpah ditengah masyarakat,murah dan mudah didapat, (b) dengan penggunaan
modal yang relatif kecil dan terjangkau oleh segala lapisan masyarakat.(c).
Permintaan jamur merang yang standar di pasaran, karena jamur merang sudah terposisi
sebagai jenis sayuran yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, jamur merang yang
mempunyai cita rasa yang lezat juga bergizi tinggi dan bisa digunakan sebagai makanan
alternatif untuk pengobatan.(d).Teknologi tepat guna yang murah dan sederhana
sehingga lapisan masyarakat pedesaan bisa melakukan budidaya jamur merang ini.
(e). Budidaya Jamur merang fleksibel sehingga bisa dijalankan siapa saja ,dimana
saja,kapan saja dan tidak mengenal musim, bisa dijalankan dalam skala rumah tangga
/kecil ,menengah bahkan dengan teknologi modern.

D. Tujuan Kegiatan :
Tujuan dari didirikankanya usaha budidaya jamur merang ini adalah:
Untuk memperoleh penghasilan yang dapat di gunakan untuk menunjang
kebutuhan hidup sehari-hari
Untuk menerapkan ilmu pengetahuan dalam bidang budidaya jamur merang
Memanfaatkan limbah pertanian yang ada dilingkungan tersebut.

BAB II
METODE PELAKSANAAN
A. Produk : JAMUR, dalam sejarah telah dikenal sebagai makanan sejak 3000 tahun
yang lalu, dimana jamur menjadi makanan khusus buat raja Mesir yang kemudian
berkembang menjadi makanan spesial bagi masyarakat umum karena rasanya yang
enak. Di Cina, pemanfaatan jamur sebagai bahan obat-obatan sudah dimulai sejak
dua ribu tahun silam. Jamur merang merupakan jenis jamur yang pertama kali dapat
dibudidayakan secara komersial. Di Cina jamur merang mulai dibudidayakan sejak
pertengahan abad 17, dan di Indonesia tanaman ini diperkirakan mulai
dibudidayakan sekitar tahun 1950-an.
B. Bahan Baku :
- Kumbung / rumah produksi
- Termometer sebagai pengatur suhu ruangan
- Bak air sebagai pencuci jirami
- Sumur
- Gudang penyimpanan jerami
- Jerami sebagai media tanam
- Bekatul sebagai campuran media tanam
- Drum
- Kayu bakar
- Bibit jamur merang
C. Proses Produksi :
Pembudiyaan jamur merang secara modern, membutuhkan tempat khusus yang diset
sebagai tempat tumbuh jamur. Kumbung (rumah jamur) yang telah dilengkapi media

tumbuh dan telah diatur temperaturnya merupakan tempat terbaik untuk kembang
biak jamur merang.
Kumbung dapat dibuat dengan rangka besi, kayu atau bambu, serta dinding dan atap
plastik. Di bagian luar kumbung ini dipasang lagi atap, dan dinding yang terbuat
dari anyaman bambu, nipah ataupun kain yang dapat ditutup dan buka, untuk
mengatur cahaya matahari yang masuk. Kumbung juga harus dilengkapi jendela
untuk mengatur sirkulasi udara. Di dalam kumbung, dibuat dua deret rak (bedengan)
bertingkat, sebagai tempat meletakkan media tumbuh.

Media tumbuh yang dibutuhkan merupakan hasil pengomposan jerami dan


campuran limbah kapas dengan perbandingan 2:1, ditambah 1-2 % kapur. Jerami
dibasahi air, kemudian ditimbun bersama kapur di lantai, lalu ditutup plastik polibag
selama 5 hari. Pada hari kelima, timbunan itu dibuka, dibalik, dan ditambahi
bekatul, kemudian diletakkan di bedengan. Bedengan itu kemudian ditutup polibag
selama 4 hari untuk menjalai proses fermentasi. Sebelum digunakan, bahan
ditambah lagi dengan limbah kapas dan biji-bijian seperti kacang hijau, beras,
jagung, kedelai, atau biji kapuk.
Setelah siap, media tumbuh diletakkan di rak-rak bedengan di dalam kumbung. Agar
terhindar dari serangan bakteri, ngengat, ataupun jamur lain, kumbung dan media
tanam harus disterilkan. Sterilisasi dilakukan dengan proses pasteurisasi, yakni
pemanasan kompos dan ruangan rumah jamur dengan uap panas hingga temperatur

70 derajat celcius selama 5-7 jam. Suhu kompos dipertahankan 70 derajat selama 23 jam.
Pemanasan kumbung ini dilakukan dengan menghidupkan generator uap yang telah
dihubungkan dengan ruangan dalam kumbung. Generator uap dapat dibuat
sederhana, menggunakan drum-drum bekas yang diisi air, serta dipanaskan
menggunakan kayu bakar. Uap yang dihasilkan disalurkan ke dalam kumbung.

Setelah pasteurisasi, udara segar dibiarkan masuk untuk menurunkan suhu hingga
mencapai 32-35 derajat celcius. Saat inilah bibit boleh mulai ditanam.
Bibit jamur merang biasanya diperoleh dari penjual bibit. Tidak mudah membuat
biakan bibit jamur sendiri, kalaupun bisa, kualitasnya tidak bagus. Bibit ditebarkan
di seluruh permukaan jerami yang telah dikomposkan. Setelah itu, jendela dan pintu
kumbung ditutup selama tiga hari. Suhu dijaga dalam kisaran 32-38 derajat celcius.
Bibit jamur memerlukan suhu yang agak panas untuk menumbuhkan miselium
(benang-benang jamur).
Sirkulasi udara harus dijaga. Selain itu, perhatikan pula media tumbuh, jangan
sampai jerami kering. Bila perlu, semprotkan air yang telah dicampur sedikit urea.

Pada hari ke 8-12 setelah peletakan bibit, jamur merang sudah siap dipanen. Jamur
merang biasanya diminati saat kuncupnya belum mekar, masih berbentuk bulat
dengan warna putih kecoklatan. Bila kuncup telah mekar, meski masih bisa
dimakan, namun nilai ekonomisnya akan turun.
D. Pemasaran :
Segmen pasar yang dibidik untuk sementara waktu dua tahun kedepan adalah ke
tengkulak. Dikarenakan usaha budidaya jamur merang yang akan kami jalankan
masih termasuk pemula, maka untuk sementara waktu pemasaran akan diserahkan
sepenuhnya ke tengkulak.

E. Tempat Produksi :
Tempat produksi dilakukan di tanah kosong milik Joelkarnaidi.Tempat produksi
cukup strategis karena berada dekat dengan sawah, sehingga dapat dengan mudah
untuk mencari bahan media tanam yang berupa jerami. Luas tempat produksi yang
disediakan adalah 80 meter persegi, yang terdiri dari: 20 meter persegi untuk
penyiapan bahan baku, 20 meter persegi untuk proses pengolahan, 20 meter persegi
untuk proses pengemasan, dan 20 meter persegi untuk gudang penyimpanan produk
siap jual.

BAB III
TARGET LUARAN
A. Target produk :
Pada hari ke 8-12 setelah peletakan bibit, jamur merang sudah siap dipanen.
Jamur merang biasanya diminati saat kuncupnya belum mekar, masih berbentuk
bulat dengan warna putih kecoklatan. Bila kuncup telah mekar, meski masih bisa
dimakan, namun nilai ekonomisnya akan turun.
B. Target pendapatan :
Saat ini, jamur merang kualitas bagus dapat dijual dengan harga cukup tinggi,
Rp. 18.000- Rp. 20.000 perkilogram. Dari setiap kandang berukuran 4 x 15 meter
berisi delapan rak bedengan, dapat dipanen 25-40 kilogram jamur. Setiap hari
selama masa panen yang berlangsung 15-17 hari. Hasil kurang lebih dalam kurun
waktu satu tahun sekitar Rp. 40.000.000,-

10

BAB IV
RENCANA BIAYA
A. Rencana biaya usaha :
Rencana biaya usaha yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut:
BIAYA INVESTASI DALAM
KURUN WAKTU 1 TAHUN
1. TEMPAT USAHA
No Uraian
Tanah milik
1

sendiri
Kumbung siap

pakai

2.
a.
No
1
2
3

PERALATAN
Media tanam
Uraian
Termometer
Bak air cuci
jerami
Sumur
Gudang

Vol

Satuan

200
4x1

m2

meter

Vol
2
1
1

Harga/Sat

Jumlah Rp.

Rp

35,000,000

Rp 35,000,000
Rp 35,000,000

Satuan
kw

kw

Harga/Sat
100,000

Jumlah Rp.
Rp 200,000

4,000,000
200.000

Rp 4,000,000
Rp 1,500,000

7,500,000
1,000,000

Rp 7,500,000
Rp 1,000,000
Rp 14,200,000

Harga/Sat
Rp. 100.000
Rp. 1,000,000

Jumlah Rp.
Rp.2.400.000
Rp.1,500,000
Rp 3,900,000

penyimpanan
4
5

jirami
Jirami

b. Penguapan
No Uraian
1 Kayu bakar
2 Drum

Vol
24
6

Satuan
M3
M3

11

JUMLAH BIAYA INVESTASI (Peralatan)


4.
BIAYA OPERASI
GAJI DAN UPAH KERJA
No
1
2

Uraian
Tenaga ahli (pemilik usaha)
Pekerja

Rp

Volume
1

Satuan
org

org

6,450,000

Harga/Sat
Rp

Jumlah Rp
Rp

1.000.000

12.000.000
Rp
12.000.000

Jumlah Total

Rp

12.000.000

JUMLAH BIAYA PRODUKSI SELAMA


SATU TAHUN
JUMLAH BIAYA PRODUKSI PERBULAN
BIAYA INVESTASI USAHA AWAL
BIAYA CADANGAN OPERASIONAL
JUMLAH TOTAL BIAYA USAHA

5. MENGHITUNG HARGA JUAL


No
Uraian
1 Biaya bahan baku perbulan
2 Biaya operasional perbulan
Total biaya operasi perbulan
Margin keuntungan yang diharapkan
Harga Jual produk per unit
Harga jual per karton isi 24
6.

TITIK IMPAS PRODUKSI


Biaya operasi perbulan
Jumlah Titik Impas produksi

Rp
328,958
Rp 7,895,000
Rp 17,545,000
Rp 2,455,000
Rp 20,000,000

Jumlah Biaya
Rp 5,795,000
Rp 2,100,000
Rp
7,895,000

Kapasitas produk
Rp
12,000
Rp
12,000
Total Biaya per Unit

Rp
Rp

658
921

Rp

7,895,000
8571

40
plus

prosen
Rp
Rp

gelas

263
24

357

12

R
R

R
R

7. RENCANA ALIRAN KAS


URAIAN TRANSAKSI
PERSEDIAAN PRODUK
Kas awal bulan
Jumlah unit terjual
Nilai penjualan
Pendapatan lain-lain
Jumlah Pemasukan

PERSIAPAN
Rp

20,000,000

BULAN 1
500
Rp

BULAN 2
600
Rp

Rp

2,275,000
400
11,396,000

Rp

5,596,000
440
12,535,600

Rp

13,671,000

Rp

18,131,600

Rp

20,000,000

Rp

9,650,000

Rp
Rp
Rp
Rp

1,320,000
3,755,000
900,000
5,975,000

Rp
Rp
Rp
Rp

1,320,000
3,755,000
900,000
5,975,000

Rp
Rp
Rp
Rp

1,320,000
3,755,000
900,000
5,975,000

Rp
Rp
Rp
Rp

900,000
1,200,000
2,100,000
17,725,000

Rp
Rp
Rp
Rp

900,000
1,200,000
2,100,000
8,075,000

Rp
Rp
Rp
Rp

900,000
1,200,000
2,100,000
8,075,000

Rp

2,275,000

Rp

5,596,000

Rp

10,056,600

Pembelian peralatan kerja &


Kantor
Pembelian bahan baku
Pembelian bahan utama
Pembelian bahan penolong
Biaya operasional dan sewa
Gaji dan Upah
Tenaga ahli
Pekerja
Jumlah Pengeluaran
SALDO AKHIR BULAN

13

B. Rancangan Pengembangan & Investasi:


Keuntungan yang saya peroleh dari usaha adalah :
Uraian
Hasil penjualan
Biaya operasional
Keuntungan

Bulan 1
Rp11,396,000
Rp 8,075,000
Rp 3,321,000

Bulan 2
Rp12,535,600
Rp 8,075,000
Rp 4,460,600

Bulan 3
Rp 13,789,160
Rp 8,075,000
Rp 5,714,160

Keuntungan tersebut akan saya gunakan untuk:


Pengembalian modal
0.30%
Pengembangan usaha

Rp 996,300

Rp 1,338,180

Rp

1,714,248

0.30%
Tabungan 0.40%

Rp 996,300
Rp1,328,400

Rp 1,338,180
Rp 1,784,240

Rp 1,714,248
Rp 2,285,664

BAB V JADWAL PELAKSANAAN.


Jadwal Pelaksanaan usaha dan tahap kebutuhan anggaran disusun sebagai berikut:
No

Uraian Kegiatan

Pembelian peralatan

Kantor
Pembelian peralatan

produksi
Penataan ruang produksi

Pembelian bahan baku

Bulan Pelaksanaan
Juni
Juli
5 item
Rp
7,575,000
8 item
Rp

2,075,000

Rp. 200,000
6 item

produksi untuk satu


bulan operasional

Rp

5,795,000

Jumlah

Rp

9,850,000

Rp

5,795,000

Вам также может понравиться