Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu aspek terpenting dari keperawatan keluarga adalah
pemberian asuhan pada unit keluarga. Keluarga bersama dengan individu,
kelompok, dan komunitas adalah klien atau resipien keperawatan. Secara
empiris disadari bahwa kesehatan pada anggota keluarga sudah
ditanggulangi secara insidental, tetapi keluarga belum dilihat sebgai klien
dari keperawatan. Sebenarnya, keluarga sebagai unit asuhan keperawatan
sangat besar pengaruhnya terhadap individu dan kelompok.1
Guna mendukung Pembangunan Nasional bidang kesehatan ini,
keperawatan sebagai salah satu profesi di bidang kesehatan berkontribusi
melalui pengembangan pelayanan keperawatan keluarga. Pelayanan
keperawatan keluarga merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan
yang diharapkan dapat mendukung terciptanya kemandirian keluarga
dalam mengatasi masalah kesehatannya. Keluarga dapat dipandang
sebagai satu unit terkecil dari masyarakat dan keluarga juga sebagai unsur
yang dapat mempengaruhi status kesehatan individu anggota keluarga,
oleh karena itu pelayanan keperawatan keluarga merupakan salah satu
strategi yang efektif untuk mewujudkan pelaksanaan upaya kesehatan
perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat secara terintegrasi. Hal
ini sesuai dengan pasal 53 ayat (1) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang kesehatan yang menyatakan bahwa pelayanan kesehatan
perseorangan ditujukan untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan
kesehatan perseorangan dan keluarga, kemudian pada Undang-Undang
Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dinyatakan bahwa tugas dan
fungsi rumah sakit adalah memberikan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna. Berkaitan dengan hal tersebut pelaksanaan pelayanan
keperawatan
keluarga
merupakan
strategi
yang
efektif
untuk
penyakit
tidak
menular
yang
memerlukan
perawatan
menikah
Mahasiswa mengetahui diagnosa asuhan keperawatan pasangan baru
menikah
Mahasiswa mengetahui rencana asuhan keperawatan pasangan baru
menikah
Mahasiswa mengetahui intervensi asuhan keperawatan pasangan baru
menikah
Mahasiswa mengetahui evaluasi asuhan keperawatan pasangan baru
menikah
BAB II
KONSEP KELUARGA
A Pengertian
Pengertian keluarga akan berbeda. Hal ini bergantung pada orientasi
yang digunakan dan orang yang didefinisikan. 3
G Friedman ( 1998 ) mendifinisikan bahwa keluarga adalah kumpulan
dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan
perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama
atau seseorang lali-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan
atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah
rumah tangga. 3
Menurut
UU
No
10
tahun
1992
tentang
Perkembangan
B Tipe Keluarga
Pembagian tipe keluarga bergantung pada konteks keilmuan dan orang
yang mengelompokkan . Secara tradisional keluarag dikelompokkan menjadi
dua yaitu :3
1 Keluarga inti ( nuclear family ) adalah keluarga yang hanya terdiri ayah,
ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau
2
keduanya.
Keluarga besar ( extended family ) adalah keluarga inti ditambah
anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah ( kakeknenek, paman-bibi )
anaknya.
Orang tua tunggal ( single parent family ) adalah keluarga yang terdiri
dari slah satu orang tua dengan anak-abak akibat ceraian atau ditinggal
3
4
pasangannya
Ibu dengan anak tanpa perkawinan ( the unmarried teenage mother )
Orang dewasa ( laki-laki atau perempuan ) yang tinggal sendiri tanpa
pernah menikah ( the single adult living alone
) Kecenderungan di
C Tahap Perkembangan
Tahap Perkembangan Keluarga Keluarga Baru
Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak.
Tugas
Duval
( sociological perspective, 1985 )
Tidak diidentifikasi karena period waktu
antara dewasa dan menikah tak dapat
dewasa muda
2
ditentukan
perkawinan
3
rumah )
6. keluarga yang hanya terdiri dari orang tua
saja / keluarga usia pertengahan ( semua anak
keluarga lansia
meninggalkan rumah )
7. Keluarga lansia
5
6
7
8
9
minat pasangan.
Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis atau membina
hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok social
Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal
dan mengupayakan hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga
besar lainnya. Loyalitas utama harus dirubah untuk kepentingan
perkawinannya.
Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB
Hak Pasangan Baru :
a. Membuat keputusan personal tentang kapan akan memilik anak
b. Penggunaan kontrasepsi efektif
c. Konseling perkawinan
secara serasi, selaras, dan seimbangan, (4) membina rasa, sikap, dan
praktik hidup keluarga yang mampu memberikan dan menerima
kasih sayang sebagai pola hidup ideal menuju Keluarga Kecil
d
anak
yang
pertama
dan
utama,
(2)
menydari,
pelestarian
lingkungan
internal
keluarga;
membina
rujukan
Koordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan keluarga,
yaitu berperan dalam mengkoordinir pelayanan kesehatan keluarga baik
tidak dapat bekerja sendiri, melainkan bekerja sama secara tim dan bekerja
sama dengan profesi lain untuk mencapai asuhan keperawatan keluarga
dengan baik. 4
BAB III
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga dengan tujuan
menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan keluarga.4
A. Pengertian
Salvacion G. Bailon dan Araceles Maglaya (1978) mendefinisikan
perawatan kesehatan keluarga sebagai
masyarakat yang dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang
dirawat dengan sehat sebagai tujuannya dan perawatan sebagai sasarannya.4
Dalam perawatan kesehatan, masyarakat yang menerima asuhan
keperawatan dibagi dalam 3 tingkat. Pertama, tingkat individu. Perawat
memberi asuhan keperawatan kepada individu kasus tertentu misalnya pasien
tuberkulosis, diabetes, dan ibu hamil, yang dijumpai di klini yang kadangkadang ditindaklanjuti perawatannya di rumah (lingkungan keluarga).
Perhatian utama pada tingkat ini adalah individu yang bersangkutan.4
Kedua, tingkat keluarga. Pada tingkat ini sasaran asuhan adalah
keluarga. Perhatian utamanya adalah masalah keluarga. Perawat akan
menghadapi pasien, yaitu keluarga dengan anggotanya yang menderita
penyakit TBC, keluarga dengan ibu hamil, keluarga dengan anak retardasi, an
lain-lain.4
Ketiga, tingkat masyarakat. Asuhan keperawatan masih tetap ditujukan
pada individu atau keluarga, tetapi klien tersebut dilihat dalam satu kesatuan
dalam
masyarakat.
Contoh
penanggulangan
yang
direncanakan
dan
Dalam
konteks ini keluarga dipandang sebagai klien atau sebagai fokus utama
pengkajian keperawatan.
keluarga
Asuhan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai peningkatan
kesehatan keluarga
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, perawat harus
melibatkan peran serta aktif seluruh keluarga dalam merumuskan
pengobatan
Pencegahan tersier, yang mencakup tahap penyembuhan dan
rehabilitasi, dirancang untuk meminimalkan ketidakmampuan klien
keseluruhan
Pendekatan yang dipergunakan dalam memberikan asuhan keperawatan
adalah dengan pendekatan pemecahan masalah dengan menggunakan
proses keperawatan
Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan adalah
penyuluhan
kesehatan
dan
asuhan
keperawatan
kesehatan
dasar/perawatan dirumah
10 Diutamakan terhadap keluarga yang beresiko tinggi
11 Partisipasi keluarga aktif dilakukan
Dasar pemikiran yang ditetapkan adalah bahwa keluarga memiliki hak
dan tanggung jawab untuk membuat keputusan-keputusan menyangkut
kesehatan mereka sendiri, partisipasi aktif dari keluarga adalah suatu
2
3
4
dan evaluasi.
Mengevaluasi efektivitas dan efisiensi asuhan.
Memberikan arahan, pedoman, dan makna untuk asuhan keperawatan.
Memberikan kemungkinan asuhan yang berkesinambungan dan
mengurangi kalalaian.
5
6
mengikuti
pola
Pengamatan
Pengamatan dilakukan yang berkaitan dengan hal-hal yang tidak
perlu ditanyakan (ventilasi, penerangan, kebersihan)
Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi yang biasa dijadikan acuan oleh perawat
antara lain adalah KMS, kartu keluarga dan catatan kesehatan lainnya
misalnya informasi-informasi tertulis maupun lisan dari rujukan dari
berbagai lembaga yang menangani keluarga dan dari anggota tim
kesehatan lainnya
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan hanya pada anggota keluarga yang
format pengkajian
Mengelompokkan data berdasarkan kebutuhan biopsiko-sosial
dan spiritual
3 Membandingkan dengan standart
4 Membuat kesimpulan tentang kesenjangan yang diketemukan
b Perumusan Masalah
Langkah berikutnya setelah analisa data adalah perumusan
masalah. Perumusan masalah keperawatan keluarga dapat diarahkan
kepada sasaran individu dan atau keluarga.3
Komponen diagnosis keperawatan keluarga meliputi problem,
etiologi dan sign/simptom.3
1) Masalah (problem)
Adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan
masalah (tidak terpenuhinya kebutuhan dasar keluarga atau
anggota keluarga) yang diidentifikasi oleh perawat melalui
pengkajian.
dan
faktor-faktor
lingkungan
yang
dipercaya
dan
penyebab.
Perawat
hanya
boleh
gejala
dihubungkan
dimanifestasikan dengan.
4) Prioritas Masalah
dengan
kata-kata
yang
karena
dalam
suatu
keluarga
perawat
dapat
keluarga.3
d Tindakan Keperawatan Keluarga
Implementasi atau tindakan
adalah
pengelolaan
dan
kesehatan dirumah.3
Evaluasi
Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang
sistematis dan terencana tentang kesehatan keluarga dengan tujuan
yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara bersinambungan
dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya.
Tujuan
1
2
3
4
BAB IV
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Nama Mahasiswa
Jam
A. Identitas Umum3
1
Identitas Kepala Keluarga
Nama
:
Umur
:
Agama
:
Suku
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:
Alamat
Nomor Telepon
:
Komposisi Keluarga :
No
Nama
L/P
Hub.
Kel
Umur
Pend.
Imunisas
KB
1
2
3
4
5
6
7
8
Genogram
Adalah simbol- simbol yang di pakai dalam pembuatan genogram
untuk menggambarkan susunan keluarga. Aturan pembuatan genogram
a
b
c
perempuan
d
Paling sedikit disusun tiga generasi
e
Aturan simbol seperti contoh
4
Tipe Keluarga
a Jenis tipe keluarga:........................
b
Masalah yang sedang terjadi dengan tipe tersebut :........................
5
Suku Bangsa (etnis)
a Latar belakang etnis keluarga atau anggota keluarga
b
Tempat tinggal keluarga
c Kegiatan- kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi, pendidikan
( Apakah kegiatan- kegiatan ini berada dalam kelompok kultur/
d
budaya keluarga )
Kebiasan- kebiasaan diet dan berbusana ( tradisional atau modern )
keyakinan
beragamaan mereka
Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama atau
c
d
organisasi keagamaan
Agama yang dianut oleh keluarga
Kepercayaan-kepercayaan dan nila- nilai keagamaan yang di anut
7
8
2
3
Nama
Umur
BB
Keadaan
kesehatan
Imunisasi
(BCG/polio/
DPT/HB/campak )
Masalah
Tindakan
kesehatan
yang telah
di lakukan
D. Pengkajian Lingkungan3
1
Karakteristik rumah
a Gambaran tipe tempat tinggal
b
Denah Rumah
c Gambaran kondisi rumah
2
3
4
5
d
Dapur
e Kamar mandi
f
Mengkaji pengaturan tidur di dlam rumah
g
Mengkaji keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah
h
Mengkaji perasaan- perasaan subjektif keluarga terhadap rumah
i Evaluasi adekuasi pembuangan sampah
j Pengaturan/ penataan rumah
Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Mobilitas geografis keluarga
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Sistem pendukung keluarga
E. Struktur Keluarga3
1
Pola komunikasi keluarga
2
Struktur kekuatan keluarga
3
Struktur peran
4
Nilai atau norma keluarga
F. Fungsi keluarga3
1
Fungsi afektif
Mengkaji gambaran diri keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki
keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya,
kehangatan kepada keluarga dan keluarga mengembangkan sikap saling
2
menghargai
Fungsi sosialisasi
Bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga dan sejah mana
anggota keluarga.
Fungsi ekonomi
Mengkaji sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan,
papan, dan memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya
meningkatkan status kesehatan keluarga.
2
3
H. Pemeriksaan Fisik3
1
Identitas
Nama
:
Umur
:
Pendidikan :
Pekerjaan
:
2
Keluhan/ riwayat penyakit saat ini
3
Riwayat penyakit sebelumnya
4
Tanda- tanda vital
5
Sistem kardiovaskular
6
Sistem respirasi
7
Sistem gastrointestinal
8
Sistem persyarafan
9
Sistem muskuloskeletal
10
System genitalia
I. Harapan Keluarga3
1
Terhadap masalah kkesehatannya
2
Terhadap petugas yang ada
Analisa Data
No
Data
1
Ds
Do
2
Ds
Do
Penyebab
Masalah
Prioritas Masalah............
Diagnosa :...........................................................................................
No
Kriteria
S B Skoring
k o
Pembenaran
a b
l o
a t
1
Sifat masalah
-Tidak/ kurang sehat
-Ancaman kesehatan
-Keadaan Sejahtera
Kemungkinan
masalah
dapat diubah
-Mudah
-Sebagian
-Tidak Dapat
Potensi masalah untuk di
cegah
-tinggi
-cukup
-rendah
Menonjolnya masalah
-Masalah
berat
harus
segera ditangani
-Masalah tidak dirasakan
...............
................
...............
Dan seterusnya...
Rencana Keperawatan
No Diagnosa
Tujuan
Tujuan
Umum
Khusus
Kriteria
Standar
Intervensi
Tgl. Jam
Tindakan TT
Perawat
Tgl.Jam
Catatan
TT
Perkembangan
S
O
Perawat
A
P
BAB V
CONTOH KASUS
Nama
Ny. F
JK
Pendidikan
Agama
Pekerjaan
KK
Istri
SMA
Islam
Swasta
20
tahun
Genogram
Tipe keluarga
: Keluarga inti
: Cukup
: Keluarga tidak pernah rekreasi secara
khusus atau rutin hanya kadang kadang saja jika ada acara
B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga6
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini: Keluarga dengan pasangan baru
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi: Saat ini keluarga Ny
F dan Tn. A sebagai keluarga baru belum memiliki anak dan rencana untuk
memiliki anak menurut Ny. F setelah satu tahun menikah, berapa jumlah
anak yang diinginkan belum pernah dibicarakan dengan suaminya.
Menurut Ny. F saat ini dia dengan suaminya berusaha untuk membina
hubungan intim yang memuaskan dan membina hubungan dengan
keluarga lain, teman dan masyarakat sekitar. Menurut Ny. F pula bahwa
dirinya dan suaminya mau bekerja mencari uang dulu baru merencanakan
punya anak. Saat ini keluarga Ny. F dan Tn. A masih menumpang di rumah
orang tuanya Tn. A dan belum ada rencana untuk memiliki rumah sendiri
dan rencananya akan tinggal dengan keluarga Ny. F.
2. Riwayat Keluarga Inti
a. Ny. F
: menurut Ny. F pernah mengalami sakit ISK dan sudah
beberapa kali berobat ke dokter. Sekarang dinyatakan sudah sembuh.
b. Tn. A
: menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya
batuk pilek biasa saja.
3. Riwayat keluarga sebelumnya:
Menurut pengakuan keluarga, tidak pernah mengalami sakit berat yang
memerlukan perawatan di Rumah Sakit ataupun perawatan di rumah yang
lama. Dari riwayat kesehatan keluarga Tn. A tidak ada yang memiliki
penyakit kronis maupun penyakit keturunan.
C. Lingkungan6
1. Karakteristik rumah
Denah rumah:
Keterangan:
a. Teras
b. Ruang tamu
c. Kamar tidur
d. Ruang makan
e. Dapur
f. Km/wc
Keadaan lingkungan dalam rumah
Rumah keluarga Ny. F dan Tn. A masih menumpang di rumah orang
tua Tn. A . Rumah merupakan rumah permanen dengan status kepemilikan
milik pribadi orang tua Tn A. Luas rumah kurang lebih 80 m2. Lantai
rumah menggunakan plester kecuali dapur yang masih menggunakan
tanah. Rumah memiliki ventilasi tetapi jarang dibuka, pada ruangan dalam
rumah seperti kamar, dapur, ruang tamu cukup gelap karena jendelajendelanya tidak dibuka setiap hari, hanya waktu-waktu tertentu saja jika
ada orang di rumah . Menurut Ny. F. Karena mereka sering keluar kerja
sampe sore jadi jendela jarang dibuka.
Penerangan di malam hari menggunakan listrik dan kadang
dipergunakan juga untuk siang hari karena dalam ruangan tampak gelap.
Secara umum ventilasi dan pencahayaan di dalam rumah kurang akibat
yang tidak dimanfaatkan secara optimal. Secara umum kebersihan rumah
baik, hanya penataan perabotan rumah yang kurang teratur terutama untuk
bagian dalam rumah dan dapur.
Keadaan lingkungan di luar rumah
Rumah memiliki pekarangan yang cukup luas dan ditanami pohon
mangga dan rambutan. Kebersihan pekarangan secara umum baik.
Keluarga memanfaatkan sumur gali dengan pompa listrik untuk sumber
air bersih dan air minum. Keluarga memiliki kamar mandi dengan saluran
pembuangan ke kebun di sebelah rumahnya dan hanya dialirkan begitu
saja, karena jaraknya cukup jauh dari kamar mandi dialirkan menggunakan
pipa mlewati jalan kearah kebun. Keluarga juga telah memiliki jamban
jenis leher angsa yang dipergunakan setiap hari dengan septic tank di
ujung rumah dengan jarak lebih dari 10 meter dari sumur gali. Kebersihan
kamar mandi dan jamban cukup. Dalam pengelolaan sampah rumah tangga
keluarganya memiliki tempat penampungan berupa lubang yang terdapat
di pekarangan samping rumah dan jika sudah penuh biasanya di bakar.
Lubang dakam keadaan terbuka. Secara umum kebersihan rumah cukup.
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Di wilayah sekitar rumah keluarga Tn. A dan Ny. F jarak antara satu
rumah dengan rumah lainnya cukup dekat. Menurut Ny. F di wilayah RT
04 ini juga memiliki kegiatan seperti arisan RT, pengajian, dan kegiatan
lain seperti PKK, Ny. F dan Tn. A sebagai pasangan baru menurutnya
belum mengikuti arisan RT. Ny. F dan Tn. A belum mengikuti kegiatan
lain di masyarakat karena kesibukannya bekerja. Apalagi menurut Ny. F
dengan
masyarakat
sekitar
cukup
baik
sehingga
saat
Sebagai bagian dari masyarakat jawa dan beragama islam keluarga memiliki
nilai-nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua,
suami terhadap istri. Selama ini dirinya dan suaminya makan bersama kalau
malam hari, karena siang hari suaminya kerja sampai sore.
E. Fungsi Keluarga6
1. Fungsi biologis keluarga:
a. Kebersihan perorangan:
Keluarga memiliki kebiasaan mandi dua kali sehari, gosok gigi dua kali
sehari, keramas setiap dua hari sekali. Keluarga tidak memiliki
kebiasaan memanjangkan kuku dan kuku dalam keadaan pendek dan
bersih.
b. Pola makan:
Menurut Ny. F dalam keluarganya biasa makan 3 kali sehari dengan
makanan beragam dan berganti-ganti. Menurutnya dalam setiap kali
makan
nasi, lauk, dan sayur selalu ada tetapi buah hanya kadang-
kadang saja, sedangkan susu sangat jarang sekali kecuali jika keadaan
bada kurang sehat biasanya minum susu.
c. Pola istirahat:
Menurut Ny. F secara umum keluarga biasa istirahat dari jam 9 atau 10
sampai jam 5 pagi, tetapi biasanya bangun lebih pagi karena mereka
sering berangkat berdua untuk bekerja
2. Fungsi psikologis keluarga:
a. Keadaan emosi:
Menurut Ny F karena mereka merupakan pasangan baru sampai sejauh
ini belum pernah menemukan masalah dan selama mereka pacaranpun
jarang sekali mengalami keributan-keributan.
b. Pengambilan Keputusan:
Sampai sejauh ini masih selalu dirembukan bersama.
c. Mencari pelayanan kesehatan:
Menurut Ny. F jika dirinya sakit biasanya berobat di puskesmas atau ke
bidan terdekat.
3. Fungsi sosial keluarga:
a. Hubungan antar keluarga:
Hubungan antara dirinya dengan suaminya sampai sejauh ini baik dan
hubungan dengan keluarga besarnyapun baik.
b. Hubungan dengan orang lain:
TIPOLOGI
KEMUNGKINAN
MASALAH PENYEBAB
Data Subjektif:
Aktual
Ketidakmampuan
- Ny.
F
keluarga mengenal
mengatakan
masalah
tugas
belum
perkembangan
merencanakan
keluarga
baru
kapan
akan
menikah.
punya
anak
dan
berapa
jumlah
anak
yang
diinginkan.
- Ny.
F
mengatakan
belum
tahu
tahu
tentang
sex
yang sehat
- Ny.
mengatakan
belum
tahu
apa
yang
MASALAH/DIAG
NOSIS
Kurang
pengetahuan
tentang
tugas
perkembangan
keluarga
menikah.
baru
harus
dipersiapkan
untuk hamil.
- Ny.
F
mengatakan
rencana punya
anak
nanti
setelah
usia
pernikahan 1
tahun.
Data Objektif:
-
Usia
pernikahan 8
bulan
Usia Ny. F
20 tahun dan
Tn.
22
tahun.
Data Subyektif
Aktual
- Ny.
F
mengatakan
malas untuk
membuka
jendela
karena
di
rumah sering
tinggal
sendiri
Data Obyektif
-
Ruangan
Ketidakmampuan
Kerusakan
rumah rumah
dalam rumah
tampak
-
gelap
Jendela
sebagian
besar
tertutup
hanya pintu
depan yang
terbuka
Penataan
perabotan
kurang
teratur
terutama
bagian
dalam rumah
dan dapur
PEMBENARAN
- Ny. F mengatakan
belum
merencanakan
kapan akan punya
anak
dan
berapa
dipersiapkan
untuk hamil.
- Ny. F mengatakan
rencana punya anak
nanti setelah usia
pernikahan 1 tahun.
Keluarga
pertolongan
meminta
apabila
mengalami
masalah kesehatan ke
puskesmas atau bidan
setempat
Tindakan
yang
dilkaukan
keluarga
1)
3:Tinggi
2:cukup
1: rendah
untuk
Potensial
masalah 3/3 x 1 = 1
mencegah
timbulnya
masalah
cukup
dalam
menjaga
kesehatan
dan
mencegah
penyakit
Keluarga
(bobot 1)
2:
Berat,
mengharapkan
segera
membantu
ditangani
1: tidak perlu segera
0: tidak dirasakan
dirinya
mempersiapkan
bagaimana sebenarnya
kesehatan
rumah
dalam
tangga
yang
baru dibangunnya.
Total skor
PEMBENARAN
Ny. F mengatakan
1)
Skala:
3:Aktual
2:Resiko
1:Sejahtera
Keluarga mengatakan
yang
dilkaukan
keluarga
1)
3:Tinggi
2:cukup
1: rendah
untuk
jendela
karena
di
mencegah
timbulnya
masalah
cukup
dalam
menjaga
kesehatan
dan
mencegah
penyakit
Keluarga
mengharapkan
segera
mendapatkan
ditangani
1: tidak perlu segera
0: tidak dirasakan
penyuluhanpenyuluhan
seputar
kesehatan.
Total skor
J.
2 2/3
K. Perencanaan6
No.
1
Dx. Keperawatan
Tujuan
Perencanaan
Kurang pengetahuan Tupan:
Keluarga
memahami
tentang
tugas
tentang
tugas
perkembangan
perkembangan
keluarga
keluarga
baru
baru menikah.
menikah berhubungan
dengan
Tupen:
Setelah dilakukan Asuhan
ketidakmampuan
keluarga
mengenal
masalah
tugas
perkembangan
keluarga
menikah
Keperawatan
selama
baru
perkembangan
keluarga
perkembangan
keluarga
baru
menikah.
baru
menikah
b. Menjelaskan
menjaga
cara 2. Jelaskan
kesehatan
reproduksi wanita
c. Menjelaskan macam
alat kontrasepsi yang
dapat
digunakan
untuk
menunda
kehamilan
kesehatan, membina
hubungan
intim
dengan pasangan.
dalam
kesehatan reproduksi
3. Jelaskan tentang alat
kontrasepsi
yang
jika
diinginkan.
d. Menjelskan sex dan
2. Membuat
tentang
keputusan
sehat
membina
dan
hubungan
intim
dengan
pasangan.
perencanaan
anak
yang 1. Diskusikan
diinginkan
dengan
keluarga perencanaan
keluarganya.
2. Bantu
keluarga
membuat
kapan
keputusan
dan
jumlah
membuat
yang
keluarga.
2
Kerusakan
pemeliharaan
rumah
Tupan:
Pemeliharaan
rumah
dimiliki
kesehatan
keluarga
melakukan
Tupen:
rumah Setelah dilakukan asuhan
selama 2 minggu keluarga
dapat:
1. Mengenal
masalah
kesehatan
rumah
sehat.
b. Menjelaskan
efek
yang
rumah
kurang
terhadap
tentang
rumah sehat
dengan kriteria:
a. Menjelaskan
perawatan
1. Jelaskan
baik
tidak
terhadap
sehat
kesehatan
keluarga.
kesehatan
3. Jelaskan
penyakit-
penyakit
akibat
penyakit-penyakit
lingkungan
rumah
keluarga.
c. Menjelaskan
akibat
rumah
lingkungan
yang
tidak
mendukung
kesehatan.
2. Memutuskan
untuk
pemeliharaan
rumah
4. Motivasi
keluarga
untuk
membuat
keputusan perawatan
rumah
yang
baik.
5. Identifikasi
lebih
sumber
Diagnosa
1. Kurang
pengetahuan
tentang
tugas
Jam:
perkembangan keluarga
WIB
baru
berhubungan
Tanggal
2-12-2004
Implementasi
- Diskusi tentang tugas
15.30
untuk
ketidakmampuan
mengenal
masalah
tugas
nanti
membuat
dia
akan
membicarakanny
a
dengan
suaminya
untuk
perencanaan
yang diinginkan
baru menikah
telah
didiskusikan dan
perencanaan kapan
perkembangan keluarga
apa
yang
baru
menikah.
- Memotivasi keluarga
dengan
keluarga
mengerti
perkembangan
keluarga
menikah
Evaluasi
S: Ny. F mengatakan
keluarga
ke
depannya.
O : Ny. F aktif dalam
diskusi,
dapat
menjawab
pertanyaan
evaluasi.
A: Masalah teratasi
sebagian
P:Evaluasi
pada
pertemuan
berikutnya.
10-12-2004
Jam:
16.00
WIB
-
Penyuluhan
tentang kesehatan -
Ny.
reproduksi
Penyuluhan
mengatakan
tentang
-
S:
pengetahuannya
alat
kontrasepsi
Evaluasi
bertambah,
tentang
tentang kesehatan
wanita
perencanaan
keluarga
yang
begitu
kalau
reproduksi
itu
proses
kehamilan
dan
persalinan.
Ny.
mengatakan
setelah berdiskusi
dengan suaminya
mereka
akan
dapat
menyebutkan
macam
kontrasepsi yaitu
pil, suntik, dan
IUD
Diagnosa
Tanggal
2-12-2004
2. Kerusakan
15.30
Implementasi
- Penyuluhan
A : Masalah teratasi
Evaluasi
S
:
Ny.
F
tentang
mengatakan
sehat,
ketidakmampuan
penyakit
keluarga
perawatan
yang sehat.
melakukan
rumah
rumah
penyakit
yang
mengerti
suka
tapi
malas
dapat
untuk
ditimbulkan
melakukannya
akibat lingkungan
nanti
rumah
dicoba
yang
kurang sehat.
akan
dan
dikomunikasika
n
dengan
suaminya.
O : Ny. F tampak
dapat menerima
konsep dengan
baik
dengan
menjawab
pertanyaan
evaluasi dengan
benar.
A : Masalah teratasi
P
Motivasi
keluarga
intensif
BAB VI
PENUTUP
a. Kesimpulan
lebih
penggunaan cara-cara ilmiah dalam menyelidiki dan menganalisa datadata sehingga mencapai kesimpulan yang logis dalam penyelesaian
masalah secara rasional.3
Asuhan keperawatan keluarga merupakan suatu rangkaian kegiatan
yang diberikan melalui praktek keperawatan dengan sasaran keluarga.
Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang
dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.3
Proses keperawatan keluarga disesuaikan dengan fokus perawatan.
Jika ia melihat keluarga sebagai latar belakang atau konteks dari keluarga
maka keluarga merupakan fokus utama tetapi jika ia melihat di dalam
keluarga ada individu yang rawat, maka anggota keluarga secara individu
merupakan fokus utama.3
Dalam praktiknya perawat biasanya bekerja sekaligus dengan
keluarga dan sekaligus dengan anggota keluarga secara individu.
Ini
keperawatan
keluarga
dapat
diaplikasikan
secara
DAFTAR PUSTAKA
1
Keputusan
Menteri
Kesehatan
908/MENKES/SK/VII/2010,
Pedoman
Republik
Indonesia,
Penyelenggaraan
Nomor
Pelayanan
Setiadi, Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga, ( 2008, Jakarta), Hlm: 15-20