Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
B.
1.
2.
3.
4.
C.
1.
2.
Dikarenakan peran tumbuhan hijau yang sangat penting di hutan maupun di lingkungan
sekitar kita, penulis mencoba untuk memberikan beberapa gagasan dalam upaya pelestarian
hutan dan lingkungan hidup melalui reboisasi dan penghijauan. Upaya reboisasi dan
penghijauan ini dapat menjadi wadah untuk menyejahterakan masyarakat. Selain itu,
kesejahteraan masyarakat juga dapat dicapai melalui peran optimal Pemerintahan Daerah
dengan dunia usaha, serta partisipasi masyarakat, didukung oleh perundang-undangan di
bidang ekonomi maupun politik, serta regulasi teknisnya. Pembangunan kesejahteraan rakyat
bukan hanya merupakan salah satu paradigma otonomi daerah akan tetapi juga komitmen
bersama pemerintah pusat dengan pemerintah daerah yang mensyaratkan terlembaganya
hubungan fungsional dan adanya pembagian peran.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yakni sebagai berikut.
Seberapa pentingkah peran tumbuhan hijau dalam kehidupan manusia?
Langkah apa yang dapat dilakukan dalam upaya reboisasi dan
penghijauan?
Apa manfaat yang dihasilkan dari upaya reboisasi dan penghijauan?
Mengapa upaya reboisasi dan penghijauan berkaitan dengan
kesejahteraan masyarakat?
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan memberikan
penjelasan mengenai hal-hal berikut.
Peran tumbuhan hijau yang sangat penting dalam berbagai segi
kehidupan manusia.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam upaya reboisasi dan
penghijauan.
BAB II ISI
A. Kerangka Teori
1. Pengertian Reboisasi
Reboisasi merupakan kegiatan penghutanan kembali kawasan hutan bekas tebangan
maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di dalam kawasan hutan (Manan, 1978).
Reboisasi meliputi kegiatan permudaan pohon, penanaman jenis pohon lainnya di area hutan
negara dan area lain sesuai rencana tata guna lahan yang diperuntukkan sebagai hutan.
Dengan demikian, membangun hutan baru pada area bekas tebang habis, bekas tebang pilih,
atau pada lahan kosong lain yang terdapat di dalam kawasan hutan termasuk reboisasi
(Kadri dkk, 1992).
Jadi, reboisasi adalah membangun hutan baru atau penanaman kembali kawasan hutan
bekas tebangan maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di dalam kawasan hutan.
2. Pengertian Penghijauan
Penghijauan merupakan kegiatan penanaman pada lahan kosong di luar kawasan
hutan, terutama pada tanah milik rakyat dengan tumbuhan keras, misalnya jenis-jenis pohon
hutan, pohon buah, tumbuhan perkebunan, tumbuhan penguat teras, tumbuhan pupuk hijau,
dan rumput pakan ternak. Tujuan penanaman agar lahan tersebut dapat dipulihkan,
dipertahankan, dan ditingkatkan kembali kesuburannya (Manan, 1976; Supriyanto, 1984).
Upaya yang termasuk dalam rangkaian kegiatan penghijauan yang sudah disebutkan berupa
pembuatan bangunan pencegah erosi tanah, misalnya pembuatan sengkedan (terassering) dan
bendungan yang dilakukan pada area di luar kawasan hutan (Kadri dkk, 1992).
Jadi, penghijauan adalah kegiatan penanaman pada lahan kosong di luar kawasan hutan
serta pembuatan bangunan pencegah erosi tanah dengan tujuan agar lahan tersebut dapat
dipulihkan, dipertahankan, dan ditingkatkan kembali kesuburannya.
3. Pengertian Kesejahteraan Sosial
Kesejahteraan sosial adalah kondisi sejahtera dari suatu masyarakat. Kesejahteraan
sosial meliputi kesehatan, keadaan ekonomi, kebahagiaan, dan kualitas hidup rakyat (Segel
dan Bruzy, 1998). Kesejahteran sosial memiliki arti kepada keadaan yang baik, kebahagiaan
dan kemakmuran, banyak orang yang menamainya sebagai kegiatan amal (W.J.S.
Poerwadarminta, 1996).
Jadi, kesejahteraan sosial adalah kondisi sejahtera dari suatu masyarakat yang baik,
bahagia dan makmur.
B. Pembahasan
1. Peran Penting Tumbuhan Hijau dalam Kehidupan Manusia
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang terdiri dari organ berupa akar, batang dan daun
serta mempunyai zat hijau daun yang disebut dengan klorofil. Tumbuhan hijau mampu
membuat makanan sendiri dengan menyerap unsur hara yang terkandung dalam tanah,
karbon dioksida di udara dan dengan bantuan sinar matahari yang dikenal dengan istilah
proses fotosintesis.
Hasil fotosintesis sangat bermanfaat tidak hanya untuk tumbuhan hijau itu sendiri,
melainkan bermanfaat pula bagi makhluk hidup di sekitarnya, khususnya manusia. Oksigen
yang dihasilkan dari proses fotosintesis digunakan oleh manusia dan hewan untuk bernafas,
dan glukosa yang dihasilkannya juga bermanfaat sebagai sumber energi.
Tumbuhan hijau juga mampu menjadi solusi berbagai problem iklim yang mendera
bumi saat ini, seperti isu pemanasan global akibat jumlah karbon dioksida yang melebihi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
batas (efek rumah kaca). Pencemaran udara yang ditimbulkan oleh polutan seperti karbon
dioksida dapat dikurangi dengan cara meningkatkan penghijauan lingkungan sekitar dan
reboisasi.
Manfaat tumbuhan hijau khususnya bagi manusia adalah sebagai berikut.
Tumbuhan hijau berperan sebagai paru-paru dunia. Tumbuhan yang mengandung klorofil
menghasilkan gas oksigen yang mempunyai peran vital dalam proses pernafasan manusia dan
hewan.
Tumbuhan hijau berfungsi sebagai stabilisator lingkungan. Keberadaan tumbuhan hijau di
lingkungan sekitar dapat menciptakan suasana yang segar, nyaman dan sejuk.
Tumbuhan hijau merupakan penyeimbang alam, karena mempunyai peran yang sangat
penting dalam kehidupan ekosistem.
Tumbuhan hijau juga berfungsi sebagai tempat berlindung bagi kondisi alam yang kurang
baik seperti angin kencang, terik matahari yang menyengat, hujan, serta debu dan polusi.
Tumbuhan hijau merupakan sumber estetika atau keindahan.
Tumbuhan hijau adalah salah satu faktor penjaga kesehatan.
1)
2)
3)
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Langkah-Langkah Reboisasi
Luas lahan hutan di Indonesia adalah 140,3 juta ha dan merupakan salah satu hutan
hujan tropis terbesar di dunia. Namun, jumlah ini terus berkurang setiap tahun akibat terjadi
banyaknya penebangan liar, aktivitas pertambangan dan perladangan berpindah. Menurut
FAQ, laju kerusakan hutan di Indonesia mencapai 1.315.000 ha per tahun atau setiap
tahunnya luas area hutan berkurang sebesar 1%. Daerah-daerah yang paling cepat kerusakan
hutannya adalah Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan sebagian Pulau Jawa.
Kondisi hutan yang rusak dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan bumi untuk
mengubah karbon dioksida menjadi oksigen. Selain itu, hutan yang kehilangan sebagian
besar vegetasinya dapat menyebabkan erosi yang terjadi terus-menerus sehingga tanah
kehilangan kesuburannya. Kerusakan hutan juga menyebabkan ketidakseimbangan alam dan
hewan kehilangan habitatnya.
Reboisasi diperlukan dalam upaya mengatasi kerusakan hutan. Dengan dilakukannya
reboisasi, hutan akan kembali mendapatkan vegetasinya, menciptakan kondisi udara yang
sejuk serta mencegah berbagai dampak buruk yang ditimbulkan oleh kerusakan hutan.
Berikut ini adalah beberapa langkah dalam mewujudkan upaya reboisasi.
Persiapan, meliputi penentuan lokasi sasaran reboisasi, penyiapan organisasi pelaksana,
penyusunan tata waktu kegiatan dan pembagian kerja, membersihkan area reboisasi dari
konflik agar penanaman dapat berjalan lancar melalui sosialisasi rencana penanaman,
menyiapkan bahan dan alat pengukuran (GPS/alat ukur theodolit, kompas, altimeter dan lainlain) serta menentukan pola tanam.
Membuat lubang untuk tanaman sesuai pola tanam dan menyiapkan pupuk dasar.
Bibit tanaman harus dalam keadaan sehat dan memenuhi standar dan terlebih dahulu ditanam
di tempat penampung sementara. Tanaman yang dapat digunakan untuk reboisasi antara lain
sebagai berikut.
Jati (Tectona grandis)
Jelutung (Dyera costulata)
Jabon (Anthocepalus cadamba)
Sungkai (Peronema cannescens)
Meranti (Shore sp)
Kemiri (Aleurites molucua)
dengan sadar tidak membuang sampah sembarangan, tentu dampak positifnya juga dirasakan
oleh masyarakat itu sendiri.
7) Upaya penghijauan harus mendapatkan dukungan dari pemerintah serta kerja sama
masyarakat dengan pemerintah demi terciptanya lingkungan hidup yang diidamkan dan
menyejahterakan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Gifford, Clive. 2007. Ensiklopedia Geografi untuk Pelajar dan Umum. Jakarta : Lentera
Abadi.
Poerwadarminta, W.J.S.. 1996. Pengertian Kesejahteraan Manusia. Bandung : Mizan.
Hestiyanto, Yusman. 2005. Geografi SMA Kelas X. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Noor, Isran. Politik Otonomi Daerah untuk Penguatan NKRI. Seven Strategic Studies.
Fitriana, Rina. 2008. Mengenal Hutan. Bandung : Putra Setia.
Nugraha, Adrian R.. 2009. Stop Pemanasan Global. Bekasi : Cahaya Pustaka Raga.
www.irfanwineers.wordpress.com
www.g-excess.com
www.djemari.org
www.anneahira.com
www.wikipedia.com
www.wajahlukrejo.blogspot.com
www.jabonaceh.com
www.gumaraangga.blogspot.com
www.artikellingkunganhidup.com
www.marskrip.blogspot.com
www.sciencedanar.blogspot.com
www.terpopuler.net