Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Saat ibu mengalami masa kehamilan, maka ia memerlukan banyak kebutuhan
termasuk kebutuhan dalam peningkatan perasaannya agar lebih nyaman dan rileks
seperti ia membutuhkan massas kehamilan, membutuhkan teknik relaksasi,
membutuhkan teknik Alexander dan membutukan esensial untuk aroma terapi.
Selama hamil tubuh perempuan mengalami beberapa perubahan yang dapat
menimbulkan stres dan ketidaknyamanan. Pijatan merupakan salah satu metode yang
dapat digunakan untuk mengurangi ketidaknyamanan tersebut dan meningkatkan
kebugaran.
Sangat dianjurkan agar ibu hamil belajar tentang teknik relaksasi seperti
memahami dan mempraktikan pernafasan lambat maupun ringan. Hal terpenting
disini adalah menguasai kedua pola dasar sehingga membantu Anda untuk lebih
merasa rileks dan mengalihkan perhatian selama persalinan. Ibu hamil dapat
menyesuaikannya sesuai dengan kebutuhan.
Tujuan dari teknik Alexander adalah melatih orang selalu menjaga postur
tubuhyang baik. Teknik ini didasari pada ide bahwa kebanyakan orang telah terbiasa
menopang tubuh dalam cara yang tidak alami. Teknik ini bisa menjadi terapi yang
sangat baik untuk mencegah nyeri punggung menyeluruh dan mungkin bisa
membantu meringankan masalah-masalah yang berhubungan dengan postur buruk.
Sedangkan minyak aroma terapi adalah untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan tubuh, pikiran, dan jiwa. Sekarang ini, semakin banyak digunakan
untuk berbagai kebutuhan kesehatan dan kecantikan, dari mulai perawatan hingga
penyembuhan. Hal ini tentu sangat dibutuhkan oleh setiap ibu hamil.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
Bagaimana cara relaksasi pada masa kehamilan dengan cara massas kehamilan?
Bagaimana cara relaksasi pada masa kehamilan dengan cara relaksasi pernapasan?
Bagaimana cara relaksasi pada masa kehamilan dengan cara teknik Alexander?
Bagaimana cara relaksasi pada masa kehamilan dengan cara aroma terapi ?
C. Tujuan
1. Mengetahui cara relaksasi pada masa kehamilan dengan cara massas
kehamilan.
2. Mengetahui cara relaksasi pada masa kehamilan dengan cara relaksasi
pernapasan.
3. Mengetahui cara relaksasi pada masa kehamilan dengan cara teknik
Alexander.
4. Mengetahui cara relaksasi pada masa kehamilan dengan cara aroma terapi.
BAB II
PEMBAHASAN
1
2.1.
Massas Kehamilan
Defenisi Pijat
Pijat adalah terapi sentuh yang paling tua dan populer yang dikenal manusia.
Pijat merupakan seni perawatan dan pengobatan yang telah dipraktekkan sejak
berabad-abad silam dari awal kehidupan manusia di dunia. Kedekatan ini
mungkin disebabkan oleh karena pijat berhubungan erat dengan proses kehamilan
dan proses kelahiran manusia.
Pijatan secara umum akan membantu menyeimbangkan energi dan mencegah
penyakit. Secara fisiologis, pijatan merangsang dan mengatur tubuh, memperbaiki
aliran darah dan kelenjer getah bening, sehingga oksigen, zat makanan, dan sisa
makanan dibawa secara efektif ke dan dari jaringan tubuh anda dan plasenta.
Dengan mengendurkan ketegangan dan membantu menurunkan emosi pijat juga
merelaksasi dan menenangkan saraf, serta membantu menurunkan tekanan darah.
Bila kita sedang merasa tidak sehat, pijatan dapat meningkatkan kemampuan diri
kita untuk menyembuhkan diri sendiri dan cara ini dapat digunakan untuk
melengkapi terapi alami.
Adapun manfaat pijat punggung dalam persalinan antara lain memberikan
kenyamanan, mengurangi rasa sakit, membantu relaksasi pada ibu saat proses
persalinan, memperbaiki sirkulasi darah, mengembalikan kemampuan
berkontraksi, dan meningkatkan kerja system organ, sehingga dapat mengeluarkan
zat-zat beracun lebih lancar baik melalui urine maupun keringat.
1.
meningkatkan ikatan emosional yang lebih baik antara suami dan istri. Oleh
karena itu sangat penting untuk mengajarkan teknik pijat ini kepada suami.
Hal yang perlu diperhatikan dalam teknik pijat :
o Jangan memulai pijat pada trimester pertama, karena bisa merangsang
terjadinya abortus
o Hindari penekanan pada titik-titik tertentu di antara kedua mata kaki
dan bagian luar jari kelingking pada kaki . Karena hal ini dapat
merangsang persalinan jika dilakukan saat usia kehamilan kurang dari
36 Minggu.
Berikut berupa pijatan / massas yang boleh diberikan kepada asuhan ibu
hamil :
o Teknik Pijat Counterperssure
Adalah pijatan dengan tekanan kuat dengan meletakan tumit
tangan atau bagian datar dari tangan atau bias juga menggunakan
bola tennis. Tekanan ini dapat diberikan dengan gerakan lurus atau
melingkar kecil. Teknik ini sangat efektif dalam menghilangkan
rasa sakit pada nyeri punggung, kaki, dan tangan.
Gate control teory dapat diukur untuk efektifitas cara ini.
Ilustras Gate control teory bahwa serabut nyeri membawa
stimulasi nyeri ke otak lebih kecil dan perjalanan sensasinya lebih
lambat daripada serabut sentuhan yang luas. Ketika sentuhan dan
nyeri dirangsang bersama, sensasi sentuhan berjalan ke otak
menutup pintu gerbang dalam otak.
Dengan adanya pijatan yang mempunyai efek distraksi juga
dapat meningkatkan pembentukan endorphin dalam sistem kontrol
desenden dan membuat relaksasi otot.
Dapat juga digunakan dasar teori Opiate endogenous, dimana
reseptor opiate yang berada pada otak dan spinal cord menentukan
dimana sistem saraf pusat mengistirahatkan substansi morfin yang
dinamakan endorphin dan enkephalin bila nyeri diterima. Opiate
endogen ini dapat dirangsang pengeluaranya oleh stimulasi kulit
melalui pijatan. Opiate reseptor ini berada pada ujung saraf sensori
perifer.
o Cara Melakukan Teknik Counterperssure
Pijat ini sangat bermanfaat saat kontraksi menyerang punggung
khususnya bagian bawah dengan tujuan mengurangi nyeri saat
terjadinya kontraksi rahim. Pemijatan pada awal persalinan
dilakukan dengan menggunakan kedua telapak tangan untuk
menekan kedua sisi punggung dari bahu kebawah dengan gerakan
berirama naik turun.
Pijatan ini dilakukan dengan lama dan lambat untuk membuat
rasa nyaman pada ibu. Seluruh jari harus menyentuh tubuh
sehingga merasakan tegangan pada daerah tersebut. Pemijatan pada
3
2.2.
Teknik Relaksasi
Pada dasarnya terdapat dua latihan pernafasan ibu hamil yang harus diketahui
sebagai persiapan untuk persalinan : pernafasan lambat atau pernafasan ringan.
Rencanakan untuk menggunakan selama persalinan guna membantu relaksasi,
menjamin pasokan oksigen yang memadai, dan memungkinkan ibu hamil mengubah
pernafasan sebagai respons terhadap intensitas kontraksi. Akan sangat nyaman bila
memulai dengan pernafasan lambat jika diperlukan pada awal persalinan dan
menggunakannya selama persalinan sepanjang hal itu membantu. Selanjutnya ibu
hamil mungkin ingin menggantinya dengan pernafasan ringan atau salah satu variasi
yang paling enak bagi diri-nya. Beberapa wanita menggunakan pernafasan lambat
selama persalinan. Lainnya menggunakan ringan atau lambat saja. Apa yang ibu
hamil gunakan tergantung keinginan-nya saat itu dan intensitas persalinan.
Sangat dianjurkan agar ibu hamil belajar pernafasan lambat maupun ringan.
Hal terpenting disini adalah menguasai kedua pola dasar sehingga membantu Anda
4
untuk lebih merasa rileks dan mengalihkan perhatian selama persalinan. Ibu hamil
dapat menyesuaikannya sesuai dengan kebutuhan.
1. Teknik Relaksasi Bernafas
Teknik relaksasi bernafas merupakan tindakan pengendalian nyeri non
farmakologis yang dapat membantu ibu mengendurkan seluruh tubuhnya
ketika rahim berkontraksi. Beberapa jenis pernafasan bisa membantu ibu
dalam menghadapi persalinan tahap 1 (Sebelum diperbolehkan mengedan).
Menarik nafas dalam (untuk membantu ibu rileks) dilakukan
pada awal akhir kontraksi.
Menarik nafas dangkal dan cepat di dada bagian atas, dilakukan
pada saat kontraksi mencapai puncaknya.
Menarik nafas pendek dan cepat diikuti dengan
menghembuskan nafas melalui mulut dan dilakukan untuk
menahan keinginan untuk mengedan (sebelum terjadi
pembukaan lengkap).
Pada tahap ini, teknik pernafasan dapat memperbaiki relaksasi
otot-otot abdomen dan dengan demikian meningkatkan ukuran rongga
abdomen. Keadaaan ini mengurangi friksi (gesekan) dan rasa tidak
nyaman antara rahim dan dinding abdomen karena otot-otot di daerah
genitalia juga menjadi lebih rileks, otot-otot tersebut tidak
mengganggu penurunan janin.
Pada tahap II, ibu mulai boleh mengedan dan diselingi dengan
manarik nafas cepat dan pendek. Pada tahap ini, pernafasan dipakai
untuk menaikkan tekanan abdomen dan dengan demikian membantu
mengeluarkan janin. Keadaan ini juga dipakai untuk merelaksasikan
otot-otot fundamental untuk mencegah pengeluaran dini kepala janin.
2. Tujuan Teknik Pernapasan
Keuntungan Emosional
o Memberikan pengalaman positif tentang melahirkan pada
ibu
o Mengurangi ketegangan dan ketakukan ibu pada saat
persalinan
o Berpartisipasi nyata dalam melahirkan anaknya
o Membantu tumbuhnya hubungan antara orang tua dan anak
o Membantu tumbuhnya hubungan antara ibu dan bapak
Keuntungan Fisiologis
o Dapat mengurangi rasa sakit tanpa menggunakan obatobatan dan dapat mengurangi resiko terhadap bayi
o Mencegah terjadinya komplikasi seperti nyeri sampai
dengan menurunnya oksigen.
o Ibu dapat bekerja sama pada saat pemeriksaan
o Ibu tidak merasa lelah pada saat dan sesudah melahirkan
2.3.
Teknik Alexander
postur tubuh yang baik bisa membantu individu kebal terhadap stress.Kondisikondisi lain lain yang mungkin akan terbantu oleh tekhnik ini adalah depresi, rasa
gelisah, sakit kepala,tekanan darah tinggi, ketidak suburban, masalah
pernafasan ,kelelahan, sakit punggung dan gangguan pencernaaan.
Saat kehamilan
Teknik Alexander dapat membantu wanitahamil beraadaptasi dengan
perubahan bentuk tubuh mereka saat janin tumbuh .Teknik ini membantu
mencegah sakit punggung yang disebabkan factor fisiologis kehamilan.
Terapi ini juga membantu mempersiapkan diri mengahdapi
kelahiran.Teknik Alexander mengajari wanitauntuk tetap tegak saat
melahirkan-dalam posisi jongkok-sehingga gaya gravitasi akan
membantukelahiran bayi.Instruktur akan membantumengurangi rasa sakit
tanpa menegangkantubuh. Hal ini dapat mempermudah proses melahirkan,
karena ketegangan dapat menambah rasa sakit.
Beberapa gerakan tubuh yang harus dicermati:
Gerakan bangun tidur
o Gerakan salah:
Bangun tidur dengan langsung bangkit dengan tumpuan
kedua tangan di sisi tubuh. Namun, gerakan ini dapat
membahayakan saraf punggung dan menimbulkan kram
pada perut Anda.
o Gerakan benar:
Pelan-pelan miringkan tubuh Anda, lalu angkat tubuh Anda
dengan tumpuan salah satu tangan. Perlahan ubah posisi
duduk dan geser tubuh Anda ke bibir tempat tidur.
Duduklah dengan nyaman di bibir tempat tidur Anda
dengan kedua kaki menampak lantai. Tarik napas Anda
untuk relaksasi. Siapkan tubuh Anda untuk berdiri secara
perlahan.
Gerakan relaksasi
o Gerakan salah:
Ibu hamil sering merasakan pegal dan kaku pada punggung.
Merenggangkan otot dengan cara memutar tubuh ke arah
kiri dan kanan, serta memiringkan kepala ke kiri dan kanan
hingga bersuara adalah gerakan yang lazim dilakukan.
Namun, gerakan itu sebaiknya dihindari karena dapat
membahayakan saraf punggung dan otot leher jika
dilakukan secara tiba-tiba.
o Gerakan benar:
Dari sekian banyak gerakan relaksasi, Anda bisa mencoba
gerakan ini, ya, Mam. Berdirilah di dekat dinding yang
kokoh, kedua tangan bertumpu pada dinding dengan lengan
terentang ke depan. Kedua kaki posisi dibuka agar menjaga
keseimbangan. Tarik napas, dekatkan dada ke dinding
sambil tangan menekan dinding. Embuskan napas perlahan
sambil menjauhi dinding. Minta tolong suami untuk
membantu mengusap punggung dan pinggang Anda.
Dengan kondisi perut yang semakin membesar, membuat gerakan ibu hamil
menjadi terbatas dan harus selalu berhati-hati. Jika, gerakan sehari-hari terpola dengan
sehat dan terjaga maka gangguan sakit pinggang, punggung, dan kaki pun bisa
terhindarkan.
10
2.4.
Aroma Terapi
a. Pengertian
Aroma terapi didefinisikan dalam dua kata yaitu aroma yang berarti
wangi-wangian (fragrance) dan therapy yang berarti perlakuan pengobatan,
jadi secara ilmiah diartikan sebagai wangi-wangian yang yang memiliki
pengaruh terhadap fisiologis manusia. Buchbauer menetapkan definisi
universal untuk aroma terapi, yaitu terapi menggunakan senyawa aromatic
atau senyawa yang mudah menguap (volatile) untuk mengobati, mengurangi
atau mencegah suatu penyakit, infeksi dan kegelisahan dengan cara
menghirupnya (Muchtaridi, 2003).
Buckle (2002) mendefinisikan aroma terapi klinis sebagai pemakaian
minyak esensial untuk hasil tertentu yang dapat diukur. Orang Mesir Kuno
menggunakan aroma terapi untuk meredakan nyeri dan pada abad ke-19, daun
rosemary dibakar di rumah sakit untuk pengasapan. Sekarang, ahli aroma
terapi menggunakan minyak esensial untuk meningkatkan hasil kesehatan
yang positif, termasuk perbaikan alam perasaan, edema, jerawat, alergi,
memar, dan stress.
Bahan yang digunakan adalah zat aktif yang diambil dari sari tumbuh
tumbuhan aromatik (ekstraksi dari bunga, daun, akar, batang atau ranting,
buah, biji dan lainnya) yang memberikan efek stimulasi atau relaksasi
(Hutasoit, 2002).
Aroma terapi adalah penggunaan minyak essensial konsentrasi tinggi
yang diekstraksi dari tumbuh-tumbuhan dan diberikan melalui massage,
inhalasi, dicampur ke dalam air mandi, untuk kompres melalui membrane
mukosa dalam bentuk perisarium atau supositoria dan terkadang dalam bentuk
murni. Meskipun aroma memegang peranan penting dalam mempengaruhi
alam perasaan, sebenarnya zat kimia yang terkandung dalam berbagai jenis
minyak yang bekerja secara farmakologis dan kerjanya dapat ditingkatkan
dengan jenis metode pemberiannya, terutama massage (Andrew, 2009).
b. Jenis-Jenis Essential
Banyak jenis jenis essential oil yang bagus untuk ibu hamil dan
melahirkan dan ada juga yang harus di hindarkan selama masa kehamilan dan
11
sehingga setiap minyak yang mungkin terlalu kuat bagi anak harus dihindari.
Dan itulah mengapa penggunaan minyak essential sebaiknya setelah
kehamilan di atas 3 bulan / diatas 12 minggu.
14
Nah jika kulit terasa sensitif, ada baiknya melakukan test dulu ke kulit
sebelum menggunakan minyak tersebut. Cukup mengoleskan beberapa tetes minyak
essensial yang diencerkan dengan minyak almond/VCO pada kulit dan tunggu selama
24 jam. Jika daerah menjadi merah atau gatal, oleskan sedikit minyak sayur di daerah
dan jangan gunakan lagi. Jika mata terkena essential oil, bersihkan dengan minyak
sayur bukan dengan air.
Berikut adalah beberapa minyak esensial yang umum digunakan selama
kehamilan :
a. Bergamot ( Citrus bergamia ) : Insomnia , kecemasan , kelelahan ,
menambah semangat, Jangan gunakan di daerah yang langsung terkena
sinar matahari karena adanya fototoksik
b.
Lada hitam ( Piper nigrum ) : mengobati dan mengurangi sakit otot dan
nyeri , mengatasi sembelit.
Mengatasi Kecemasan:
a. 2 tetes Geranium (Pelargonium graveolens)
b. 2 tetes Petitgrain (Citrus aurantium var.amara)
c. 1 tetes jeruk manis/sweet orange
d. Tambahkan ke 25mls minyak sayur dingin, atau minyak almond
atau jojoba atau VCO, campurkan hingga rata dan digunakan
sebagai campuran pijat untuk menenangkan ibu hamil. Oleskan
ramuan minyak tersebut lalu pijat di pergelangan tangan ibu hamil
dan silahkan cium baunya ketika merasa cemas Ibu hamil juga
dapat menambahkan minyak ke alat penguap atau burner untuk
mengharumkan ruangan dan menenangkan ibu hamil.
16
Morning sickness:
Gunakan minyak tunggal atau campuran dan menguap di kamar
semalam (Jangan menggunakan burner lilin jika Anda menyebarkan
minyak semalam untuk alasan keamanan) Anda bisa menaruh satu atau
dua tetes di tepi sarung bantal Anda sehingga Anda dapat
menghirupnya saat tidur dan membuat Anda semakin nyaman.
Cara nya adalah Ambil botol kecil , 5 atau 10 ml dan masukkan
beberapa bola kapas di dalamnya. Tambahkan 2 atau 3 tetes minyak
esensial dan tutup.Setiap kali Anda merasa mual, buka tutupnya lalu
hirup pelan pelan.
17
19
BAB III
REFRENSI JURNAL
dirasakan seseorang. Hal ini dapat dijelaskan dengan pendapat Yuliatun (2008)
yang menyebutkan bahwa otak mengalami degenerasi seiring dengan
pertambahan umur seseorang sehingga orang yang lebih tua mempunyai
ambang nyeri lebih randah dan lebih banyak mengalami penurunan sensasi
nyeri.
Faktor usia dapat mempengaruhi respon nyeri seseorang, ini lebih
digunakan untuk menjelaskan respon nyeri anak dengan dewasa. Anak
mempunyai respon nyeri yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan usia
remaja, dewasa dan orang tua. Ini dikarenakan anak dapat mengekspresikan
nyeri lebih bebas sedangkan pada remaja respon nyeri lebih rendah karena
dapat mengontrol perilakunya, sedangkan usia dewasa dan tua lebih rendah
karena mereka mengganggap nyeri merupakan proses alami (Maslikhanah,
2011).
Dalam penelitian ini memiliki arti bahwa nfaktor usia bukan
merupakan pengganggu, karena semua responden berada dalam kategori usia
yang sama yaitu usia dewasa atau usia produktif. Ini ditandai dengan nilai
minimum (usia termuda) adalah 18 tahun (4,2%) dan nilai maximum (usia
tertua) adalah 40 tahun (2,1%)
Dari data tabel 5.3 dapat dianalisis bahwa responden yang mengalami
kecemasan sebelum dilakukan intervensi sebanyak 27 responden dengan
persentase sebesar 56,2% dan 21 responden tidak mengalami kecemasan
sebelum dilakukan intervensi dengan persentase sebesar 43,8%. Kecemasan
seringkali menyertai nyeri.
Hubungan antara kecemasan dan nyeri merupakan hubungan yang
kompleks, kecemasan seringkali meningkatkan respon nyeri, tetapi nyeri juga
dapat menimbulkan kecemasan. Sangat sulit untuk memisahkan dua sensasi
tersebut, kesehatan emosional seseorang biasanya dapat mentoleransi lebih
terhadap nyeri sedang bahkan nyeri berat dibandingkan dengan seseorang
yang emosinya tidak stabil.
Sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa cemas dan takut
menyebabkan peningkatan otot dan gangguan aliran darah menuju otak dan
otot. Hal tersebut menyebabkan tegangan pada otot pelvis, kontraksi uterus
terganggu, dan hilangnya tenaga pendorong ibu selama kala II persalinan.
Ketegangan yang lama akan menyebabkan kelelahan pada ibu dan
meningkatkan persepsi nyeri serta menurunkan kemampuan ibu untuk
mengontrol rasa nyerinya (Yuliatun, 2008).
Dalam penelitian ini tidak menilai tingkat kecemasan lebih mendalam,
tetapi hanya mengetahui kondisi kecemasan responden secara subjektif.
Karena mempertimbangkan secara teknis bahwa tidak memungkinkan bila ibu
bersalin harus menjalani prosedur panjang dalam pengukuran kecemasan.
Untuk mengukur tingkat kecemasan seseorang dan menggolongkannya dalam
kategori cemas ringan, sedang dan berat dapat menggunakan skala yang baku
yaitu Hamilton Anxiety Rating Scale.
Menurut Paice (1991, dikutip dari Potter dan Perry, 2005) melaporkan
bahwa stimulus nyeri mengaktifkan bagian sistem limbik yang diyakini
mengendalikan emosi seseorang, khususnya ansietas. Sistem limbik dapat
22
Berdasarkan data tabel 5.4 dapat dianalisis bahwa rentang nyeri yang
dirasakan sebelum dilakukan intervensi adalah pada skala 9-10 sebanyak 13
responden dengan persentase sebesar 54,2% dan pada skala 7-8 sebanyak 11
responden dengan persentase sebesar 45,8%; hal ini dapat diartikan bahwa
nyeri yang paling banyak dialami ibu bersalin sebelum/pre intervensi
merupakan nyeri berat hingga nyeri yang tak tertahankan. Setelah/post
intervensi nyeri menurun dalam rentang skala 7-8 sebanyak 6 responden
dengan persentase sebesar 25% dan menurun dalam rentang 3-6 sebanyak 18
responden dengan persentase sebesar 75%; hal ini dapat diartikan bahwa nyeri
yang dialami ibu bersalin setelah intervensi dengan teknik Back-Effleurage
menurun menjadi nyeri berat hingga nyeri sedang.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebelum dilakukan intervensi
teknik Back-Effleurage skor nyeri terendah (minimum) adalah 7 dan skor nyeri
tertinggi (maximum) adalah 10, dengan standar deviasi sebesar 0,884 dan nilai
rata-rata (mean) sebesar 8,54. Setelah dilakukan intervensi didapatkan skor
nyeri terendah (minimum) adalah 3 dan skor nyeri tertinggi (maximum) adalah
8, dengan standar deviasi sebesar 1,345 dan nilai rata-rata (mean) adalah 5,63.
Menurut Potter dan Perry (2005), nyeri tidak dapat diukur secara
objektif, seperti menggunakan X-Ray atau pemeriksaan darah. Namun tipe
nyeri yang muncul diramalkan berdasarkan tanda dan gejalanya. Sedangkan
tipe nyeri tersebut berbeda pada setiap waktu. Gambaran skala nyeri
merupakan makna yang lebih objektif yang dapat diukur dan dapat mengkaji
beratnya nyeri.
23
Dari tabel 5.5 dapat dijelaskan bahwa pada keadaan sebelum tindakan
Counter- Pressure ada 10 responden (41,7%) menyatakan nyeri pada rentang
skala 7-8 dan 14 responden (58,3%) menyatakan berada pada rentang skala 910. Ini berarti nyeri persalinan kala I fase aktif periode dilatasi maksimal,
memiliki rentang skala nyeri berat hingga sangat berat atau tak tertahankan.
Setelah dilakukan tindakan masase dengan teknik Counter-Pressure
didapatkan hasil yang cukup baik yaitu adanya penurunan rentang nyeri dari
skala nyeri tak tertahankan ke skala berat, dari nyeri berat ke skala sedang
hingga ringan. Pada tabel 5.7 tampak ada 6 responden (25%) yang
menyatakan nyerinya pada skala 7-8 dan 17 responden (70,8%) pada skala 36. Hal ini menunjukkan ada penurunan rasa nyeri setelah intervensi, dimana
pada rentang skala nyeri 9-10 sebelum intervensi ada 14 responden (58,3%)
setelah intervensi teknik Counter-Pressure menjadi 0%. Pada skala 7-8
sebelum intervensi ada 10 responden (41,7%) setelah intervensi CounterPressure menjadi 6 responden (25%). Dan setelah intervensi juga terjadi
penurunan yang berarti yaitu 1 responden yang menyatakan nyerinya berada
pada skala 1-2 atau nyeri ringan (4,2%). Hasil penelitian juga menunjukkan
bahwa sebelum dilakukan intervensi teknik Counter-Pressure skor nyeri
terendah (minimum) adalah 7 dan skor nyeri tertinggi (maximum) adalah 10,
dengan standar deviasi sebesar 0,824 dan nilai rata-rata (mean) sebesar 8,63.
Setelah dilakukan intervensi didapatkan skor nyeri terendah (minimum) adalah
2 dan skor nyeri tertinggi (maximum) adalah 7, dengan standar deviasi sebesar
1,560 dan nilai rata-rata (mean) adalah 5,00.
block pada tranmisi nyeri, juga dapat mengaktifkan endhorpine atau senyawa
penawar alamiah dalam sistem kontrol desenden dan membuat relaksasi otot
sehingga nyeri pun berkurang (Maryunani, 2010).
Walaupun kedua teknik tersebut dapat mengurangi nyeri persalinan
khususnya di daerah pinggang yang merupakan daerah nyeri yang paling
dirasakan oleh kebanyakan ibu bersalin. Namun dengan adanya hasil
penelitian ini dan penjelasan bagaimana nyeri tersebut dapat dikurangi,
penelitian ini membuktikan bahwa teknik Counter-Pressure lebih efektif
dibandingkan dengan teknik Back- Effleurage.
Penelitian ini juga mendukung penerapan teori dalam penelitian yang
dilakukan oleh Maslikhanah (2011) yaitu penerapan teknik pijat Effleurage
sebagai upaya penurunan nyeri persalinan pada ibu inpartu kala I fase aktif di
Polindes Kembangringgit Kec. Pungging kab. Mojokerto, dengan hasil
bahwa teknik pijat Effleurage belum mampu menghilangkan nyeri yang
dirasakan oleh ibu yang akan melahirkan dan tidak bisa merubah karakteristik
nyeri, tetapi efektif dalam menurunkan nyeri persalinan.
Teknik Relaksasi
3.2.
Yoga dianggap sebagai bentuk latihan yang baik pada kehamilan ( NHS
Choices merekomendasikan latihan seperti yoga , antara lain ) untuk membantu
wanita tetap fit selama kehamilan mereka dan mempersiapkan diri untuk
melahirkan. Tapi selain dari postur fisik , yoga memiliki banyak ditawarkan .
Pernapasan dan meditasi teknik menjaga ibu hamil yang sehat dan santai , dan
memberikan fokus mental untuk membantu persalinan . Pada artikel ini kita
melihat pernapasan yoga dan meditasi teknik untuk bidan untuk
merekomendasikan kepada ibu hamil , dan beberapa postur yang secara khusus
membantu untuk mendorong posisi janin yang optimal .
Tekanan darah tinggi merupakan komponen penting dari pre-eklampsia.
Mekanisme yang mendasari perkembangan hipertensi pada pre-eklampsia rumit
dan masih tetap tidak jelas. Beberapa teori telah dikemukakan termasuk disfungsi
endotel, insufisiensi uteroplasenta menyebabkan vasokonstriksi umum,
peningkatan curah jantung, dan hiperaktivitas simpatis. Peningkatan aliran darah
dan tekanan di duga menyebabkan dilatasi kapiler, yang situs kerusakan endorgan, yang menyebabkan hipertensi, proteinuria dan edema. teori tambahan telah
diajukan berdasarkan penelitian epidemiologi, melibatkan imunologi dan faktor
genetik. Tak satu pun dari teori ini telah dibuktikan. Berdasarkan tinjauan literatur
makalah ini mendalilkan bahwa kejadian awal untuk pengembangan preeklampsia adalah hipoksia intermiten berhubungan dengan pernapasan tidak
teratur selama tidur, hypoapnea, apnea, kunjungan pernapasan tidak memadai
selama jam bangun dan sinkronisasi cardiopulmonary tidak memadai (abnormal
sympatho-vagal keseimbangan).
Menurut hasil diskusi, kami setuju dengan adanya relaksasi pernapasan pada
ibu hamil, karena dengan adanya teknik relaksasi pernapasan pada masa
kehamilan dapat membuat ibu nyaman dan relax dan mencegah terjadinya pre27
3.3.
Teknik Alexander
Aroma Terapi
3.4.
2011 ada 4 kasus hiperemesis dari 709 sasaran ibu hamil sedangkan Bulan
Januari sampai November tahun 2012 berjumlah 22 kasus dari 598 sasaran
ibu hamil. Data tentang keluhan-keluhan yang dialami oleh ibu hamil trimester 1
di Puskesmas Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban tahun 2012 didapatkan 50
orang mengeluhkan mual (58,14%). Penatalaksanaan mual dan muntah pada
kehamilan tergantung pada beratnya gejala. Pengobatan dapat dilakukan dengan
cara farmakologi maupun nonfarmakologi. Terapi farmakologi dilakukan dengan
pemberian antiemetik, antihistamin, antikolinergik, dan kortikosteroid. Terapi
nonfarmakologi dilakukan dengan cara pengaturan diet, dukungan emosional,
akupuntur, dan jahe.
Jahe direkomendasikan sebagai obat untuk morning sickness dengan cara jahe
(setengah sendok teh) direndam dengan air panas selama lima menit kemudian
diminum empat kali sehari. Rasa mual pada awal kehamilan dapat juga
ditanggulangi dengan menggunakan terapi pelengkap antara lain dengan
aromaterapi campuran (blended) antara peppermint dan ginger oil. Aromaterapi
memberikan ragam efek bagi penghirupnya.Seperti ketenangan, kesegaran,
bahkan bisa membantu ibu hamil mengatasi mual.
Aromaterapi dapat digunakan sebagai solusi untuk mengatasi mual muntah
pada ibu hamil trimester pertama.Aromaterapi merupakan tindakan terapeutik
dengan menggunakan minyak essensial yang bermanfaat untuk meningkatkan
keadaan fisik dan psikologi sehingga menjadi lebih baik.Setiap minyak
essensialmemiliki efek farmakologis yang unik, seperti antibakteri, antivirus,
diuretik, vasodilator, penenang, dan merangsang adrenal.Ketika minyak essensial
dihirup, molekul masuk ke rongga hidung dan merangsang sistem limbik di otak.
Sistem limbik adalah daerah yang memengaruhi emosi dan memori serta secara
langsung terkait dengan adrenal, kelenjar hipofisis, hipotalamus, bagian-bagian
tubuh yang mengatur denyut jantung, tekanan darah, stess, memori,
keseimbangan hormon, dan pernafasan.
Begitu banyak jenis minyak Essensial yang ada. Jenis minyak essensialyang
biasa digunakan adalah peppermint, spearmint (tiga tetes), lemon dan jahe (dua
tetes).Mual dan muntah pada ibu hamil trimester pertama di masyarakat masih
terjadi dan cara penanggulangannya sebagian besar masih menggunakan terapi
farmakologis. Akan lebih baik jika ibu hamil mampu mengatasi masalah mual
pada awal kehamilan dengan menggunakan terapi pelengkap nonfarmakologis
terlebih dahulu.Karena terapi pelengkap nonfarmakologis bersifat noninstruktif,
noninfasif, murah, sederhana, efektif, dan tanpa efek samping yang merugikan.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah: Membuktikan pengaruh aromaterapi blended
peppermint dan ginger oil terhadap rasa mual pada ibu hamil trimester satu
di Puskesmas Rengel Kabupaten Tuban,
a. Mengidentifikasi rasa mual pada ibu hamil trimester satu sebelum
diberikan aromaterapi blended peppermint dan ginger oil,
b. Mengidentifikasi rasa mual pada ibu hamil trimester satu setelah
diberikan aromaterapi blended peppermint dan ginger oil
c. Menganalisis pengaruh aromaterapi blended peppermint dan ginger oil
terhadap rasa mual pada ibu hamil trimester satu di Puskesmas
Rengel Kabupaten Tuban.
METODE PENELITIAN
31
b. Kehamilan Responden
Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar (73,2%) responden adalah
primigravida (hamil pertama).
32
Data Khusus
a. Data Rasa Mual Responden Sebelum Diberikan
Aromaterapi Blended
33
PEMBAHASAN
Dari 41 ibu hamil trimester satu yang mengalami keluhan rasa mual dapat
diketahui bahwa lebih banyak pada primigravida dari pada multigravida.Hal ini
sesuai dengan teori yang ada bahwa mual dan muntah terjadi pada 60-80%
primigravida dan 40-60% multigravida.
Namun jika dikaji dari tingkatan rasa mual, pada multigravida cenderung lebih
banyak yang mengalami rasa mual sedang dari pada primigravida.Setiap essential
oils merupakan sari dari hasil penyaringan satu jenis tumbuhan. Sebuah essential
oils dapat digunakan bersamaan dengan essential oils yanglain dan campuran ini
34
dinamakan synergy. Synergy lebih efektif dari pada satu jenis essential oils.Begitu
banyak jenis minyak essensial yang ada.Jenis minyak essensial yang biasa
digunakan untuk mengatasi morning sickness adalah peppermint, spearmint (tiga
tetes), lemon dan jahe (dua tetes). Menurut Rahmi Fitria (pengelola rumah marun
spa), minyak atsiri blended peppermint dan ginger dapat digunakan untuk
menurunkan rasa mual pada ibu hamil dengan alasan aroma yang dihasilkan lebih
kuat sehingga lebih efektif untuk menurunkan rasa mual pada ibu hamil.
Menurut sebuah ulasan yang dipublikasikan oleh jurnal obstetrik &
Ginekologi, jahe (ginger) dapat membantu para wanita hamil mengatasi derita
morning sickness tanpa menimbulkan efek samping yang membahayakan janin di
dalam kandungannya.Selain jahe, peppermint juga punya khasiat untuk
mengatasimual dan muntah pada ibu hamil. Hal ini dikarenakankandungan
menthol
(50%)
dan
methone
(10-30%)
yangtinggi
(Muchdi,
Naniek,
2.
3.
SARAN
1.
Pelaksana/provider
(tenaga
kesehatan)
dapat
meningkatkan
3.
akupresur.
Penelitian ini dapat dikembangkan dalam memberikan asuhan
kebidanan
4.
pada
ibu
hamil
serta
36
3.5.
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Massas kehamilan, teknik relaksasi dan teknik Alexander memiliki funsi dan
tujuan yang sama yaitu demi memuhi kebutuhan sang ibu akan sensasi
kenyamanan pada keadaannya. Dengan melakukan massas kehamilan, teknik
relaksasi dan teknik Alexander, makamemudahkan sang ibu yang sedang
mengandung untuk mudah bergerak dalam berobilisasi yang benar dan tepat.
Selain itu, aroma terapi mampu membangkitkan mood para ibu hamil. Dengan
jenis jenis aroma terapi yang dapat dipilih sesuai dengan kesukaan ibu hamil
yang tentuhnya berbagai macam aroma terapi itu memiliki tujuan dan manfaat
yang berbeda namu tetep sama dengan fungsi untuk merileksasikan sang ibu
dengan aroma yang menenangkan mood-nya. Berdasarkan takarannya pun telah
diatur karena tanpa takaran maka penggunaan aroma terapi tidak begitu
berpengaruh baik kepada ibu hamil, melainkan bisa sebaliknya. Oleh karena itu,
dengan penggunaan jumlah takaran, maka akan dapat menghasilkan respon yang
baik untuk si ibu. Terlalu banyak dalam penggunaan aroma terapi akan membuat
sang ibu merasa pusing, dan terlalu sedikit penggunaan aroma terapipun membuat
ibu kurang merasakan efek positif dari aroma terapi tersebut.
37
3.5.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Allison england, Aromatherapy and massage for mother and baby, healing arths press
rochester, vermont, 2000.
Charlish, Anne. Meningkatkan Kesuburan untuk Kehamilan Alami, Erlangga :
Jakarta, 2004.
Aprilia, Yesie. Hipnostetri : Rileks, Aman dan Nyaman Saat Hamil dan Melahirkan,
GagasMedia : Jakarta, 2010.
Casanelia, Lisa. Foundations of Massage 3rd Edition, Churchill Livingstone Elsevier :
Australia, 2010.
Heymans M, van Tulder MW, Esmail R, Bombardier C, Koes B. Back schools for nonspecific low-back pain. Cochrane Database Syst Rev2004 Oct 18;(4):CD000261.
Jerath.2009.Mechanism of development of pre-eclampsia linking breathing disorders
to endothelial dysfunction.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19364630
Oakley.2014.The role of yoga: breathing, meditation and optimal fetal
positioning.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24873115
Rejeki, Sri. November, 2013. Jurnal Keperawatan Maternal. Volume 1, No.2.
http://unimus-ac.id/indck-php/JKMat/article/download/999/1048
38