BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Lanjut usia merupakan tahap akhir perkembangan dalam daur kehidupan manusia.
Sedang menurut pasal 1 ayat 2,3,4 UU No.13 tahun 1998 tentang kesehatan bahwa lanjut
usia adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun (Anna Keliat (1999).
Faktor-faktor yang mempengaruhi penuaan dan penyakit yang sering terjadi pada
lansia di antaranya hereditas, atau keturunan genetik, nutrisi atau makanan, status
kesehatan, pengalaman hidup, lingkungan dan stress (Santoso, 2009).
Stressor psikologis adalah setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan
perubahan dalam kehidupan seseorang sehinggaorang itu terpaksa mengadakan adaptasi
atau penyesuaian diri untuk menanggulanginya. Namun, tidak semua orang mampu
melakukan adaptasi dan mengatasi stressor tersebut, sehingga timbullah keluhan-keluhan
antara lain cemas, stresdan depresi (Dadang, 2007).
Hal ini sebaiknya dicegah dengan selalu mengajak mereka melakukan aktivitas
selama yang bersangkutan masih sanggup, agar tidak merasa terasing. Karena jika
keterasingan terjadi akan semakin sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain dan
terkadang muncul perilaku regresi seperti menangis, mengurung diri, mengumpulkan
barang-barang tak berguna serta merengek-rengek dan menangis bila ketemu orang lain
sehingga perilaku seperti anak kecil (Stanley dan Bare, 2007).
B. Saran
1.
Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mengetahui konsep dasar perkembangan psikososial dan
asuhan keperawatan perkembangan psikososial pada lansia.
Bagi Masyarakat

2.

25

Diharapkan bagi keluarga mengetahui perilaku perkembangan psikososial,

melakukan tindakan dalam memfesilitasi perkembangan serta merencanakan
stimulasi untuk mengembangkan kemampuan psikososial lansia.

DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi. (2011). Manajemen Keperawatan Psikososial dan Kader Kesehatan Jiwa: CMHN.
Jakarta: EGC
26

Dewi, Sofia. (2014). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Deepublish

Azizah. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu

27