Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Blok 2 : Women And Child Health
Disusun Oleh :
Yaltafit Abror Jeem, dr
15/390290/PKU/18825
PASCA SARJANA
MINAT KEDOKTERAN KELUARGA
PROGRAM STUDI ILMU KEDOKTERAN KLINIK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GAJAH MADA
2016
RINGKASAN KASUS
Siapakah pasien ini sebenarnya?
Wanita, G1P0A0 bernama YNS, usia 21 tahun hamil 25 minggu. Tinggi badan
ibu 165 cm, berat badan sebelum hamil 65 kg dan berat badan sekarang 80 kg.
HPMT 10 Januari 2016, HPL Ibu 17 September 2016 tinggal di dusun Nanggulan,
Maguwoharjo, Depok, Sleman. Datang ke Klinik Dokter Kelurga 1 juli 2016
dengan keluhan utama ingin memeriksakan kehamilannya dan keluhan nyeri saat
BAK. Pasien tidak merasa mual, tidak merasa pusing, tidak ada pandangan kabur
tidak ada keluhan sesak nafas, frekuensi BAK sedikit meningkat, anyang-anyangan
dan tidak ada pembengkakan kaki. Hamil ini adalah hamil pertama. Dari riwayat
keluarga didapatkan riwayat hipertensi dan diabetes mellitus dari orang tua pasien,
tetapi tidak memiliki riwayat asma. Pasien tidak memiliki riwayat menggunakan
alat kontrasepsi baik pil, AKDR atau AKBK dll. Kemudian kami menyarankan
untuk memeriksakan urin di lab, pasien dan keluarga setuju. Hasil dari pemeriksaan
urin rutin didapatkan (+) positif untuk bakteria dan menjadi dasar tegaknya
diagnosis Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada G1P0A0, usia kehamilan 25 minggu.
Untuk kehamilan ini pasien berencana melahirkan ke puskesmas atau bidan
praktek swasta (BPS) karena dekat secara geografis dengan tempat tinggal. Namun,
pasien juga tetap sudah bersiaga atau bersedia juga jika diperlukan persalinan di RS
atau RS KIA. Pasien tinggal bersama dengan suami yang bekerja sebagai karyawan
swasta di salah satu SMK di dekat klinik dan bersama ibu kandung. Pasien adalah
ibu rumah tangga. Pasien merasa pekerjaan di rumah sebagai ibu rumah tangga
dapat dilakukan dengan baik karena dibantu oleh anggota keluarga yang lain.
Sarana tempat tinggal layak, lantai keramik, dinding batubata, sumber air dari
sumur dengan jarak dengan resapan lebih dari 10 m.
Family tree merupakan gambaran riwayat penyakit dalam keluarga pasien
meskipun kemungkinan munculnya suatu penyakit dipengaruhi oleh interaksi
berbagai kompleks faktor baik genetik maupun lingkungan. Setiap pasien berhak
dan wajib mengetahui riwayat penyakit dalam keluarganya sehingga memiliki
kesadaran dan dapat dilakukan pencegahan terhadap penyakit tersebut (Alan E
Guttmacher, 2004)
60 th
B, D
28 th
56 th
26 th
24 th
LEGEND:
B:Breadwinner
C:Caregiver
D:Decision Maker
: G1P0A0
keberhasilan di setiap tahap kritis kehidupan antara lain pernikahan, kelahiran anak,
anak meninggalkan rumah, masa remaja dan kehidupan pernikahan sampai dengan
akhir hayat (Hill, 1987). Pasien merupakan anak pertama dari 2 bersaudara.
Adiknya seorang wanita usia 24 tahuin, sudah bekerja, belum menikah dan tinggal
di luar kota. Bapak pasien sudah meninggal karena penyakit diabetes pada usia 60
tahun sekitar 5 tahun yang lalu. Ibu kandung pasien saat ini berusia 56 tahun dan
tinggal bersama pasien.
sebaiknya dibangun di antara ibu hamil dan petugas kesehatan dan disertai dengan
perbaikan sistem pelayanan kesehatan. Deteksi dini pada kehamilan risiko tinggi
merupakan hal penting dan dilakukan pemantauan dengan ANC teratur. Informasi
yang didapatkan dari pemeriksaan ANC merupakan pijakan bagi strategi berbagi
antara dokter umum dan spesialis / konsultan sehingga dalam melakukan rujukan
bisa tepat indikasi dan tepat waktu \. Tujuan dasar ANC adalah untuk menetapkan
kemungkinan risiko yang dapat terjadi pada ibu, bayi dan menetapkan surveilans
untuk selanjutnya dapat dilakukan upaya pencegahan dan meminimalisir risiko
(Murtagh's, 2011).
Pada kehamilan 25 minggu pasien tersebut datang memeriksakan
kehamilannya di klinik dokter keluarga. Sebelumnya rutin memeriksakan diri di
BPS (Bidan Praktek Swasta). Keadaan umum pasien baik, tidak tampak pucat,
kesadaran penuh, berat badan pasien masuk dalam kategori gizi cukup dengan berat
badan sekarang 80 kg dan tinggi badan 165 cm. Tekanan darah 100/70 mmHg,
kecepatan nadi 76 kali/menit, frekunsi nafas 18 kali/menit, suhu 36,7 C.
Pemeriksaan umum tidak didapatkan kelainan. Pada regio ebdomen tampak striae
gravidarum, tidak terlihat gerakan janin, tidak ada sikatri, tidak ada nyeri tekan.
Pada pemeriksaan obstetrik didapatkan pada regio thorax tampak hiperpigmentasi
papillae dan areola mammae, papilla mammae menonjol. Kelenjar mammae
membesar, dari pemeriksaan leopold didapatkan tinggi fundus uteri setinggi antara
pusat sampai pro, adanya balotemen janin, terdengar denyut jantung janin. Hasil
pemeriksaan lanjutan dari pasien yang dilakukan dengan pemeriksaan darah, urin
dan radiologis dengan hasil Hb 11,5 gr/dl, Golongan darah A, pemeriksaan urin
proteinuria (-), reduksi (-), dan hasil USG nya adalah janin tunggal, DJJ (+),
plasenta fundus, air ketuban cukup, jernih dan pemeriksaan lain HbsAg (-).
Kehamilan risiko tinggi adalah meningkatnya peningkatan risiko bayi lahir
mati, kematian neonatus dan atau peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas pada
ibu. Kehamilan risiko tingi dapat diprediksi sebelum ibu hamil, pada saat ANC
trimester pertama, dan atau selama kehamilan. Kunjungan ANC pertama
merupakan saat yang tepat untuk melakukan asesmen awal yang akurat (Murtagh,
2011). Berdasarkan hasil pemeriksaan pada pasien maka diperoleh beberapa
permasalahan kesehatan pada pasien. Pasien adalah seorang primipara, dan ISK
sehingga merupakan kehamilan risiko tinggi yang artinya mempunyai risiko lebih
besar pada waktu hamil maupun waktu melahirkan.
Angka Kejadian Infeksi saluran kemih yang asimptomatik dalam kehamilan
angka kejadiannya 4-10%, sedang di Indonesia berkisar antara 20-25% dan sekitar
10-20% diantaranya dapat menyebabkan partus prematurus.Perubahan fisiologis
dari ibu hamil seperti pembesaran uterus yang kemudian menekan kandung kemih,
dilatasi ureter dan penurunan peristaltik menjadi risiko infeksi saluran kemis bagian
atas. Faktor lain yang meningkatkan risiko terjadinya ISK pada ibu hamil adalah
DM, status ekonomi yang rendah dan riwayat ISK sebelum hamil dan sebelum usia
kehamilan 20 minggu (Schnarr, 2008).
besar dan bisa menyayangi anggota keluarga lainnya. Resolve, karena tidak ada
yang mempunyai tugas rumah tangga secara khusus (ART) maka ketugasan rumah
tangga diselesaikan secara bersama-sama. Dari data tersebut dapat disimpulkan
keluarga ini merupakan sebuah functional family yang diharapkan akan dapat
memberi dukungan bagi kesehatan pasien yang saat ini mmepunyai risiko tinggi
terhadap kehamilannya.
Salah satu tujuan ANC adalah untuk melakukan skrining pada kelompok
wanita hamil yang rutin dilakukan selama kehamilannya. Ada 2 kelompok faktor
risiko selama antenatal yaitu (1) yang berhubungan dengan hal medis, obstetri dan
riwayat sosial ibu dan (2) muncul pada saat kehamilan. Tujuan skrining faktor risiko
adalah untuk mengidentifikasi faktor yang mungkin muncul yang meningkatkan
risiko komplikasi terhadap kehamilan atau saat persalinan. (McDonagh, 1996).
Kesehatan seorang wanita tidak hanya ditentukan dari faktor biologi dan reproduksi
saja, tetapi juga dari aspek beban pekerjaan, gizi, stress, perang dan perpindahan.
Jika pelayanan kesehatan menggunakan konsep kesehatan wanita secara
menyeluruh sehingga wanita dapat bertanggung jawab terhadap kebutuhan
kesehatannya maka akan dapat dikurangi angka morbiditas dan mortalitas maternal
di negara negara berkembang. Pada pasien ini direncanakan dilakukan pemantauan
kesehatan secara menyeluruh. Pada beberapa studi menyebutkan bahwa faktor
risiko pada peningkatan mortalitas maternal adalah usia, paaritas, pendidikan ibu,
faktor obstetric, ketidak-tersediaan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang
terlatih, faktor sosio ekonomi (Evjen Olsen, 2008).
Konsep utama tatalaksana fisik pasien ini adalah pemberian antibiotik
empiris, atau pemberian antibiotik definit dari hasil kultur urine jika pada pasien
asimptomatik. Durasi optimal pemberian anti biotik adalah sekitar 3-7 hari
(Schnarr, 2008). Pilihan yang direkomendasikan oleh European Association of
Urology (EAU) adalah amoxicicilin tablet 500 mg / 8 jam selama 3-5 hari, atau
amoxicillin-clavulanate 500 mg / 12 jam selama 3-5 hari. Selai itu, dapat juga
diberikan obat simptomatik lain. Indikasi pasien yang dapat di rawat jalan adalah
1. Usia kehamilan < 24 minggu
2. Patuh minum obat
3. Tidak ada gejala : mual, muntah, T : > 38 C, tanda sepsis,
imunokompremise, DM.
Dari indikasi tersebut, pasien kita dapat dirawat jalan. Hal yang penting jua
adalah saat pengambilan keputusan pasien harus dilibatkan dan bila pasien setuju
keluarga dilibatkan. Dokter keluarga harus melakukan pendekatan pada pasien
sehingga pasien merasa sejajar dengan dokter sehingga pada saat mengambil
DAFTAR PUSTAKA
Alan E Guttmacher, F. S. (2004). Th family history more important than ever. New
England Journal of Medicine , 2333-2336.
Claramita, M. et al., 2011. Are patient-centered care values as reflected in teaching
scenarios really being taught when implemented by teaching faculty? A
discourse analysis on an Indonesian medical schools curriculum. Asia Pacific
family
medicine,
10(1),
p.4.
Available
at:
http://www.apfmj.com/content/10/1/4.
Baskett, T. (1977). Grand Multiparity-a continuing threat : a 6 year review.
Canadian Medical Association Journal , 116.9:1001.
E Nuraini, E. P. (2005). Improving knowledge of antenatal care (ANC) among
pregnant woman : a fied trial in Central Java, Indonesia. Asia Pasific Journal
Of Public Health , 1-8.
Evjen Olsen, e. a. (2008). Risk factor of maternal death in the highlands of rural
northern Tanzania : a case control study. BMC Public Health , 1-9.
Heffner, L. J. (2004). Advanced Maternal Age-How old is too old? Massachusetts:
New England Journal Medicine.
Hill, P. M. (1987). Life Cycle and Family Dvelopment. In P. M. Hill, Life cycle and
family development "Handbook of marriage and the family" (pp. 437-469).
US: Springer.
McDonagh, M. (1996). Is antenatal care effectivein reducing maternal morbidity
and mortality. Health Policy and Planning , 1-15.
Mgaya AH, M. S. (2013). Grandmultiparity : is it still a risk in pregnancy? BMC
Pregnancy Childbirth , 241.
Murtagh, J. (2011). High Risk Pregnancy. In J. Murtagh, general Practice (pp.
1026-1039). Australia: McGraw Hill.
Murtagh's, J. (2011). Basic Antenatal care. In J. Murtagh's, General Practice (pp.
1013-1020). Australia: McGraw Hill.
Rakel, D. & Rakel, R.E., 2011. Textbook of Family Medicine (Google eBook),
Available at: http://books.google.com/books?id=B3Hr25rgpZsC&pgis=1.
Rakel, R.E., 2006. Essential family medicine: fundamentals and case studies /
[edited by] Robert E. Rakel. 3rd ed. 3rd ed. robert e Rakel, ed.,
Philadelphia, Pennsylvania: Elsevier.
Smilkstein, G. (1978). Tha family APGAR : a proposal for a family function test
and its use by physicians. Journal of Family Practice , 1231-1239.
Schnarr J, Smaill F. Asymptomatic bacteriuria and symptomatic urinary tract
infections in pregnancy.Eur J Clin Invest. 2008 Oct;38 Suppl 2:507EBSCOhost Full Text
Stalker, P. (2008). Millenium Development Goals. Jakarta: Bappenas.