Вы находитесь на странице: 1из 5

Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak

bisa dipastikan. Bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak.
Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus.
Pembangkit Listrik Tenaga Air Musi merupakan pembangkit listrik dengan tipe Run of River,
dengan gedung pembangkit berada 400 m dibawah tanah yang memanfaatkan aliran Sungai
Musi. Daya terpasang sebesar 3 x 70 MW (210 MW), akan mampu membangkitkan energi listrik
sebesar 1,140 GWh/tahun dan merupakan PLTA besar pertama yang dibangun di provinsi
Bengkulu.
Daya listrik yang dibangkitkan PLTA Musi memenuhi dan mensuplai kebutuhan listrik hampir
seluruh wilayah Sumatera melalui interkoneksi jaringan transmisi 150 kv/275 kv untuk wilayah
bagian selatan maupun utara.

Daftar isi

1 Sejarah

2 Data operasi

3 Lahan

4 Bangunan

Sejarah
Rekomendasi pembangunan berdasarkan hasil studi pendahuluan tentang pembangunan sumbersumber tenaga air suatu daerah pada tahun 1965, sehingga pekerjaan lebih lanjut terhadap
rencana pembangunannya dan studi hidro potensial pada tahun 1981-1983. Implementasi
pelaksanaan pembangunan dikoordinasi oleh PT PLN (Persero) Pikitring Sumbangsel, Babel,
Sumbar dan Riau dan perkembangannya diawali langsung oleh PT PLN (Persero) proyek PLTA
Musi yang berkedudukan di Desa Ujan Mas Atas, Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang
Provinsi Bengkulu.

Data operasi

Elevasi Air
o Elevasi air standar di waduk pengambilan : FSL EL.579,1 m - MOL EL,578,0m
o Buangan air di tailrace outlet : 62,0 m3/detik
o Tinggi terjun kotor : 409,3 m

o Tinggi terjun bersih : 396,8 m

Debit
o Debit rata-rata untuk pembangkit : 35,7m3/detik
o Debit pasti 95% : 15,5 m3/detik,untuk oprasi 3 unit
o Debit tetap yang di lepas ke hilir dam musi : 1,1 m3/detik

Pembangkit listrik dan energi yang dihasilkan


o Kapasitas terpasang : 210MW (3X70), Sebagai pembangkit beban puncak
o Energi tahunan , primer : 460 GWh ,sekunder : 680 Gwh
o Total : 1.140 GWh

Lahan
Luas lahan yang digunakan 219.3 Ha, digunakan untuk bangunan terbuka, yaitu:

Jalan hantar permanen 60 Ha.

Intake Dam area dan daerah genangan 115 Ha.

Switchyard& Gedung Kontrol Utama 1.2 Ha.

Surge Tank (Tangki Pendataran) 0.1 Ha.

Regulating DAM area dan daerah genangan 43 Ha.

Bangunan
Bangunan terletak di permukaan dan bawah tanah yang terdiri atas:

Intake Dam Dan Gedung Kontrol

Saluran Penghantar

Sandtrap Basin

Inlet Gate

Surge Tank

Ventilator

Penstock

Power House

Switch Yard

Kantor dan Gedung Kontrol Utama

Tailrace

Reregulating Dam Dan Gedung Kontrol

Visi
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya
dengan bertumpu pada Potensi Insani.

Misi

Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan
pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan


masyarakat.

Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Moto
Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Maksud dan Tujuan Perseroan adalah untuk menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga
listrik bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai serta memupuk
keuntungan dan melaksanakan penugasan Pemerintah di bidang ketenagalistrikan dalam rangka
menunjang pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas

Sejarah

Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan


saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh
mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri.

Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan- perusahaan Belanda tersebut
oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.

Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat
Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh
listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan
KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaanperusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden
Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan
Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.

Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan
Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang
dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu
Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan
Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.

Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan Listrik Negara
(PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha
Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.

Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk
bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari
Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam
menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.

Alamat PT PLN (Persero):


Jl. Trunojoyo Blok M-I No. 135
Kebayoran Baru, Jakarta 12160, Indonesia
Tel. 021 7251234, 7261122
Fax. 021 7221330

Download :
1. Company Profile (PDF)
2. Video Profil PT PLN (Persero)

Вам также может понравиться