Вы находитесь на странице: 1из 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Kepustakaan paling awal mengenai adanya besah endoskopi


ditemukan pada masa Talmud dan Babylon, sedangkan istilah
endoskopi itu sendiri pertama kali dikenalkan oleh Avicenna antara
tahun 980 dan 1037 Masehi. Pada tahun 1587 Tuleo Cesare Aranze
di

Venice

laparoskopi.

telah

menggunakan

Kemudian

teknik

sumber

cahaya

laparoskopi

untuk

dikembangkan

bedah
oleh

Boesch (1936), Palmer (1948), Semm (1955), dan Barnes (1958).


Di

Indonesia,

laparoskopi

ginekologi

mengalami

kemajuan

signifikan dalam 30 tahun terakhir, dari hanya peran diagnostik


sampai ke prosedur operatif. Operasi laparoskopi konvensional
untuk tujuan diagnostic dan sterilisasi tuba dimulai tahun 1975
dengan bantuan John Hopkins Program for International Education
in Gynecology and Obstetrics. Laparoskopi operatif untuk tujuan
operasi

reproduksi

(infertilitas)

dimulai

sejak

tahun

1991.

Kemajuannya berkembang pesat sejalan dengan perkembangan


teknologi instrument. Berbagai seminar, symposium dan pelatihan
diselenggarakan oleh perkumpulan seminat dibidang Endoskopi

ginekologi (Indonesian Gynecology Endoscopy Society IGES) yang


merupakan afiliasi perkumpulan serupa di tingkat internasional.
Sampai akhir 2013 tercatat 600 dokter Spesialis Obstetri dan
Ginekologi

(SpOg)

di

Indonesia

telah

melakukan

prosedur

laparoskopi operatif pada praktik dan pelayanan klinik ginekologi


sehari hari.
Saat ini, para ahli endoskopi ginekologi di Indonesia sudah
banyak melakukan tindakan laparoskopi untuk prosedur operatif
seperti

pengangkatan

kehamilan

ektopik,

penanganan

endometriosis, dan pengangkatan mioma uteri. Tindakan tersebut


terbukti baik dalam hal biaya dan keamanan. Untuk prosedur lain
histerektomi radikal dan penentuan stadium kanker ginekologi,
kegunaannya cukup menjanjikan namun perannya masih perlu
dipertimbangkan.2
Tindakan laparoskopi cukup sering dilaksanakan di RSUD Pasar
Rebo. Tercatat 43 tindakan laparoskopi dilaksanakan di RSUD Pasar
Rebo pada periode Januari 2015 sampai Juni 2015. Maka dari itu,
perlu diidentifikasi apa saja indikasi dilaksanakannya tindakan
laparoskopi di RSUD Pasar Rebo.
Berdasarkan
membuat

uraian

penelitian

diatas,

mengenai

maka

penulis

laparoskopi

tertarik

untuk

dengan

judul

karakteristik tindakan laparoskopi di RSUD Pasar Rebo periode


Januari Juni 2015.
1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan

uraian

latar

belakang

diatas,

maka

rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana karakteristik pasien


yang dilakukan laparoskopi di RSUD Pasar Rebo selama periode
Januari Juni 2015.

1.3 Tujuan Penelitian


1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran kejadian laparoskopi di RSUD Pasar Rebo
periode Januari-Juni 2015.
2. Tujuan Khusus
a.Mengetahui angka kejadian laparoskopi di RSUD Pasar Rebo periode
Januari-Juni 2015.
b.
Mengetahui indikasi dilaksanakannya laparoskopi di RSUD Pasar
Rebo periode Januari-Juni 2015.
c.Mengetahui hubungan usia pasien dengan pelaksanaan laparoskopi di
RSUD Pasar Rebo periode Januari-Juni 2015.
Mengetahui karakteristik laparoskopi berdasarkan durasi operasi di

d.

RSUD Pasar Rebo periode Januari-Juni 2015.


1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi RSUD Pasar Rebo
Dapat mengetahui gambaran angka tindakan laparoskopi dan
indikasi

nya,

sehingga

dapat

meningkatkan

pelayanan

kesehatan

secara

menyeluruh

sesuai

dengan

program

pemerintah terutama dalam pemilihan tindakan terapi pada


pasien ginekologi.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat menambah pengetahuan dan menambah wawasan tentang indikasi
dilaksanakannya tindakan laparoskopi pada kasus ginekologi.
3. Bagi Peneliti
Diharapkan menambah pengetahuan dan menambah wawasan tentang indikasi
dilaksanakannya tindakan laparoskopi pada kasus ginekologi.
4. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan menambah
wawasan bagi masyarakat umum serta memperkaya khasanah ilmu
1.5

pengatahuan.
Ruang Lingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui indikasi dilaksankannya tindakan


laparoskopi pada kasus ginekologi. Oleh karena keterbatasan waktu, penulis
membatasi karakteristik penelitian dengan mengambil data gambaran tindakan
laparoskopi

di RSUD

Pasar Rebo

berdasarkan

angka

kejadian,

indikasi

dilaksanakannya laparoskopi, waktu pelaksanaan operasi, dan usia pasien. Data


diambil dari data sekunder pada periode Januari-Juni 2015.

Вам также может понравиться