Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
C. Patofisiologi
Setelah virus dengue masuk ke dalam tubuh, pasien akan mengalami keluhan
dan gejala karena viremia, seperti demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal
seluruh badan, hiperemi ditenggorokan, timbulnya ruam dan kelainan yang mungkin
muncul pada system retikuloendotelial seperti pembesaran kelenjar-kelenjar getah
bening, hati dan limpa. Ruam pada DHF disebabkan karena kongesti pembuluh
darah dibawah kulit.
Fenomena patofisiologi utama yang menentukan berat penyakit dan
membedakan DF dan DHF ialah meningginya permeabilitas dinding kapiler karena
pelepasan zat anafilaktosin, histamin dan serotonin serta aktivasi system kalikreain
yang berakibat ekstravasasi cairan intravaskuler. Hal ini berakibat berkurangnya
volume plama, terjadinya hipotensi, hemokonsentrasi, hipoproteinemia, efusi dan
renjatan.
Adanya kebocoran plasma ke daerah ekstravaskuler dibuktikan dengan
ditemukannya cairan dalam rongga serosa, yaitu dalam rongga peritoneum, pleura
dan perikard. Renjatan hipovolemik yang terjadi sebagai akibat kehilangan plasma,
bila tidak segera teratasi akan terjadi anoxia jaringan, asidosis metabolic dan
kematian. Sebab lain kematian pada DHF adalah perdarahan hebat. Perdarahan
umumnya dihubungkan dengan trombositopenia, gangguan fungsi trombosit dan
kelainan fungsi trombosit.
Fungsi agregasi trombosit menurun mungkin disebabkan proses imunologis
terbukti dengan terdapatnya kompleks imun dalam peredaran darah. Kelainan
system koagulasi disebabkan diantaranya oleh kerusakan hati yang fungsinya
memang tebukti terganggu oleh aktifasi system koagulasi.
PATHWAY
Virus Dengue
Stimulus sel makrofag untuk
pirogen andogen
Masuk ke hipotalamus
Viremia
Mengacaukan termoregulasi
Bereaksi dengan antibody
Hiperpireksia
Pengaktifan sistem komplemen dan
HIPERTERMI
pelepasan anvilaktosin C3a & C5a
Hospitalisasi
Perubahan status
informasi
kesehatan
inadekuat
Aidosis metabolik
RESIKO SYOK
ANSIETAS
DEFISIENSI PENGETAHUAN
Hematokrit
Suplai O2 ke jaringan tidak adekuat
{ hipoksia jaringan }
Mobilitas usus
NYERI
Anoreksia
Metabolisme anaerob
Menstimulasi medula vomiting
Penimbunan asam laktat
Mual , Muntah
Ujung saraf teriritasi oleh asam laktat
Dehidrasi
KEKURANGAN VOLUME CAIRAN
D. Manifestasi klinis
Demam tinggi selama 5-7 hari
Perdarahan terutama perdarahan di bawah kulit
Anoreksia, mual dan muntah, diare, konstipasi
Sakit kepala
Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah
menurun, gelisah, nadi cepat dan lemah)
Hematuria, melena, epistaksis, hematemesis
Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar geteh bening.
E. Klasifikasi DBD
Derajat I
: Demam, uji torniqet positif, trombositopeni dan hemokonsentrasi
Derajat II
Derajat III
lembab, gelisah)
Derajat IV
diukur)
F. Pemeriksaan Penunjang
Darah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Trombosit menurun.
HB meningkat lebih 20 %
HT meningkat lebih 20 %
Leukosit menurun pada hari ke 2 dan ke 3
Protein darah rendah
Ureum PH bisa meningkat
NA dan CL rendah
Serology : HI (hemaglutination inhibition test).