Вы находитесь на странице: 1из 7

BATUAN DAN KEGUNAANNYA

22 July 2011
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Di bumi ini terdapat banyak sekali kandungan sumber daya alamnya,
diantaranya yaitu batuan dan bahan tambang. Batuan dan bahan tambang mempunyai
manfaat yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Batuan merupakan kumpulan dari satu
atau lebih mineral, batuan penyusun kerak bumi berdasarkan kejadiannnya (genesis), tekstur,
dan komposisi mineralnya dapat dibagi menjadi 3, yaitu : Batuan beku (Igneous Rocks),
Batuan sedimen (Sedimentary Rocks), Batuan metamof/malihan (Metamorphic Rocks).
Batuan dan mineral merupakan sumber daya alam yang banyak dibutuhkan dan digunakan
untuk kehidupan manusia, dan bahan dasar industri. Batuan terbentuk dari kumpulan magma
yang membeku di permukaan bumi dan berakhir menjadi berbagai jenis batuan. Sedangkan
mineral terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu
dan memiliki atom-atom yang tersusun secara teratur, mineral merupakan komponen batuan
yang membentuk lapisan kerak bumi. Bahan tambang di Indonesia terdapat di darat dan di
laut. Bahan tambang jika diolah memerlukan modal yang banyak, tenaga ahli dan teknologi
yang tinggi. Sedangkan untuk memperolehnya, dapat juga dilakukan secara tradisional seperti
mendulang emas dan lain-lain.
1.2 Maksud dan Tujuan Tujuan disusunnya makalah ini adalah :
1. Menambah pengetahuan tentang defenisi batuan dan bahan tambang.
2. Mengetahui jenis-jenis batuan dan bahan tambang.
3. Mengetahui lebih dalam pemanfaatan batuan dan bahan tambang.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Batuan Batuan adalah benda alam yang menjadi penyusun utama bumi. Kebanyakan
batuan merupakan campuran mineral yang tergabung secara fisik satu sama lain. Beberapa
batua terutama tersusun dari satu jenis mineral saja, dan sebagian kecil lagi dibentuk oleh
gabungan mineral, bahan organik serta bahanbahan vulkanik. Batuan dipelajari dalam
petrologi yaitu sutu ilmu yang mempelajari tentang berbagai macam batuan yang terdapat
dalam kerak bumi baik cara terjadinya maupun klasifikasinya.
2.1.1 Batuan Beku Batuan beku berasal dari cairan magma yang membeku akibat mengalami
pendinginan. Menurut ilmu petrologi semua bahan beku terbentuk dari magma karena
membekunya lelehan silikat yang cair dan pijar. Magma yang cair dan pijar itu berada di
dalam bumi dan oleh kekuatan gas yang larut di dalamnya naik ke atas mencari tempattempat yang lemah dalam kerak bumi seperti daerah patahan/rekahan. Magma akan keluar
mencapai permukaan bumi melalui pipa gunungapi dan disebut lava, akan tetapi ada pula
magma yang membeku jauh di dalam bumi. Klasifikasi Batuan beku Berdasarkan letak
kejadiannya, batuan beku dibagi menjadi tiga, yaitu :

a. Batuan beku dalam (plutonik) Batuan beku dalam adalah batuan yang terbentuk barada
jauh di dalam bumi (15-50 km), proses pendinginan sangat lambat karena dekat dengan
astenosfer sehingga batuan seluruhnya terdiri atas kristal-kristal. Contoh batuan beku dalam :
granit, granodiorit, gabro.
b. Batuan beku korok (hypabisal) Terbentuk pada celah-celah / pipa gunungapi, proses
pendinginanya relative cepat sehingga batuannya terdiri atas kristal-kristalyang tak sempurna
dan bercampur dengan masa dasar sehingga membentuk struktur porfiritik. Contohnya granit
porfiri dan diorit porfiri. Granit porfiri disebut dengan gang (batuan intrusi). magma yang
mempunyai susunan granit itu membeku dalam sebuah gang, maka batuan yang terbentuk itu
disebut porfiri granit yang berarti granit yang bertekstur porfiri. c. Batuan beku luar (efusif)
Terbentuk di (dekat)permukaan bumi. Proses pendinginan sangat cepat sehingga tidak sempat
membentuk kristal. Struktur batuan ini dinamakan amorf. Contohnya obsidian, riolit, batu
apung.
2.1.2 Batuan Sedimen Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materi
hasil erosi. sekitar 80% permukaan benua tertutup batuan sedimen, waluapun volumnya
hanya sekitar 5% dari volum kerak bumi. Klasifikasi Batuan Sedimen Berdasarkan tenaga
yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan sedimen dapat digolongkan atas 3
bagain :
a. Sedimen Aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air. Contohnya : gosong
pasir, flood plain, delta, dan lain-lain. b. Sedimen Aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang
diendapkan oleh tenaga angin. Contohnya : tanah loss, sand dunes. c. Sedimen Glassial, yaitu
sedimen yang diendapkan oleh gletser. Contohnya : morena, drimlin
2.1.3 Batuan Metamorf Adalah batuan yang telah mengalami perubahan dari bentuk asalnya
dari batuan yang sudah ada baik batuan beku, sedimen, ataupun dari batuan matemorf yang
lain. Terjadinya secara fisik dan kimiawi sehingga berbeda dengan batuan induknya.
Perubahan tersebut sebagai akibat dari tekanan, temperatur dan aliran panas baik cair maupun
gas. Macam-macam tipe Metamofik
a. Metamorfik Geotermal Yaitu metamorfosa yang terjadi karena pengaruh panas bumi
sendiri (menurut ke dalamnya ), tanpa tambahan panas dari magma ataupun pengaruh
diasstropisme. Pada kedalaman sekitar 3000 m, temoeratur diperkirakan mencapai 100C.
Pada temperatur tertentu, beberapa mineral akan lebur kemudian mengkristal kembali
membentuk kristal-kristal baru yang lebih besar. Banyak dijumpai di dalam batuan sedimen
yang tebal.Proses kristalisasi dapat dijumpai batu kapur yang berkristal halus, kemudian
berubah menjadi marbel dengan kristalkristal besar.
b. Metamorfik Dinamo Yaitu suatu perubahan mineral satu ke mineral lainnya (batuan yang
disebabkan karena tekanan tinggi yang dihasilkan oleh gerak diatropisme). Metamosfosa ini
banyak dijumpai di daerah patahan dan lipatan. Contohnya : Mudstone (batu kapur) menjadi
slak atau batu tulis.
c. Metamorfisme Kontak Yaitu terjadi karena pengaruh intrusi magma yang panas makin jauh
intrusi tersebut, makin berkurang derajat metamorfosa karena temperatur semakin rendah.
Pada Zona Metamorfosa tersebut banyak dijumpai mineral-mineral bahan galian yang
letaknya relatif teratur menurut jauhnya dari batuan intrusi. Misalnya : Muscovit di tempat

yang agak jauh, Chlinit-Biolit, dan akhirnya Cordiorit (suatu silikat besi-magnesiumalumunium yang kompleks) paling dekat ke kontak magma.
d. Metamorfik Metasomantisme Terjadi rekristalisasi, membentuk mineral batu yang sifatnya
sudah lain dengan batuan induknya.
e. Hydrothermal dan Pneumatolisis Perubahan yang terjadi karena pengaruh air panas baik
yang berasal dari magma maupun dari air tanah yang mengalami pemanasan disebut
Hydrothermal bila tenaga pengubahnya berupa gas panas maka disebut Pneumobolysis.
Contohnya : Tambang tenaga di Montanan (AS). Dimana batuan granit yang terpengaruh
Hydrothermal menghasilkan endapan biji tembaga.
2.2 Bahan Tambang
1. Minyak Bumi Proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu jutaan tahun. Minyak
bumi berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau, teluk, rawa, dan laut yang dangkal.
Sesudah mati, mikroplankton berjatuhan dan mengendap di dasar-dasar, kemudian bercampur
dengan Lumpur sapropelium. Tekanan dari lapisan-lapisan atas dan pengaruh magma
mengakibatkan terjadinya proses destilasi yang menghasilkan minyak bumi. Kualitas minyak
bumi di Indonesia cukup baik. Kadar sulfur (belerang)nya sangat rendah, sehingga
mengurangi asap kotor yang menimbulkan pencemaran. Di Indonesia minyak bumi terdapat
di NAD, Riau, Sumut, Kep. Seribu, Kalimantan dan daerah lainnya.
2. Gas Alam Gas alam merupakan campuran beberapa hidro karbon dengan kadar karbon
yang kecil, terutama metan, propan, dan buatan yang digunakan sebagai bahan baker.
Terdapat dua macam gas alam yaitu : a. Liquified Natural Gas b. Liquified Petrolium Gas
Gas alam terdapat di Arun, NAD, Kamojang, Bontang dan Kaltim.
3. Batu Bara Sebagian besar batu bara berasal dari tumbuh-tumbuhan tropis masa
prasejarah/masa karbon. Proses pembentukan batu bara ada dua yaitu :
a. Proses biokimia yaitu proses pembentukan batuan yang dilakukan oleh bakteri anaerob
sehingga sisa-sisa tumbuhanyang menjadi keras karena beratnya sendiri, tidak ada kenaikan
suhu dan tekanan.
b. Proses metamorfosis yaitu suatu proses yang terjadi karena pengaruh tekanan dan suhu
yang tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama. Batu bara terdapat di Sumatera bagian
tengah, Ombilin, Sumatera bagian selatan, Bukit Asam, Daerah Mahakam, Kalimantan
bagian tenggara di pulau Laut.
4. Tanah Liat Tanah liat merupakan tanah yang mengandung lempung 65 % butir-butirnya
sangat halus sehingga rapat dan sulit meyerap air. Tanah liat banyak terdapat didataran rendah
dan banyak terdapat di pulau Jawa.
5. Kaolin Kaolin terbentuk dari pelapukan batu granit
6. Batu Kapur Batu kapur terbentuk dari pelapukan mahluk hidup laut, seperti karang dan
sarang binatang laut. Batu kapur banyak terdapat di pulau Sumatera dan Jawa.

7. Pasir Kuarsa Pasir kuarsa terbentuk dari pelapukan batuan yang hanyut lalu mengendap
disekitar sungai, pantai dan danau.
8. Pasir Besi Pasir besi berasal dari batuan pasir yang banyak mengandung zat besi.
Persebaran pasir yaitu di pantai selatan Wates, Kulon, Probo di bagian barat sampai ke Timur
Cilacap.
9. Marmer/Batu Pualam Marmer/batu pualam merupakan batu kapur yang telah berubah
bentuk menjadi batuan yang sangat indah setelah digosok dan dilicinkan.
10. Bauksit Bauksit terjadi dari hasil pelapukan prapis yang efektif pada batuan beku yang
kaya akan aluminal. Bauksit terdapat di pulau Bintan, Liban, Tanjung Sauh, pulau Kijang,
Angkut, Tembeling, Kelong.
11. Timah Timah dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Timah Primer merupakan timah yang mengendap pertama kali pada batu Granit.
b. Timah Sekunder merupakan Timah yang sudah berpindah dari tempat asalnya akibat
proses pelapukan da erosi. Timah terdapat di pulau Bangka Belitung, Singkep, Bangkinang,
Riau Daratan dan lepas pantai pulau Tujuh.
12. Nikel Nikel terbentuk karena proses pelapukan dan pencucian oleh air hujan pada batuan
peridotit yang massif. Hasil pelapukan kemudian teronggok dipermukaan sebagai mineralmineral ini mengandung nikel. Nikel terdapat di Soroako, Bulubulang, Tamalua Utara, dan
Tamalua Selatan Sulawesi Tenggara.
13. Temabaga Tembaga berasal dari larutan cairan magma yang kemudian menyusup dan
mengisi celah-celah pada patahan (Diaklas). Tembaga dalam jumlah kecil merupakan hasil
sampingan dalam penambangan emas dan perak. Temabaga terdapat di Tembagapura
(Papua/Irian Jaya), Cikotok, Cirotan, dan Palasari.
14. Emas dan Perak Emas dan Perak termasuk logam mulia. Perkembangan emas dan perak
di Indonesia dilakukan dengan cara pertambangan bawah tanah, pertambangan secara
terbuka, dan mengerup/mendulang pasir, Lumpur sungai yang mengandung emas. Emas dan
Perak terdapat di pulau Jawa yaitu Cikotok (Jabar) dan di daerah Rejang Lebong (Bengkulu)
15. Mangan Mangan merupakan hasil pengendapan di daerah Danau dan Pantai yang terjadi
pada saman Tersier daerah persebaran Mangan terdapat di Karangnungal dan Tasikmalaya
bagian Selatan (Jawa Timur), Kliripan dan Kulon Progo (Yogyakarta), serta disekitar
Martapura (Kalimantan).
16. Besi Pada termperatur yang tinggi biji besi dicampur dengan kokas dan besi tua.
Percampuran diatur dan dibakar secara merata. Kotoran dalam biji besi dihilangkan melalui
proses reduksi yaitu mengambil unsure oksigen dari biji besi. Proses pembakaran pada suhu
tinggi menghasilkan cairan. Kemudian cairan tersebut dicetak dalam bentuk tertentu. Besi
baja merupakan besi yang kandungan/campuran karbonnya rendah.
2.3 Manfaat Batuan & Bahan Tambang 1. Manfaat Batuan a. Batuan Beku Tak semua batuan
beku mempunyai nilai ekonomis, hal ini tergantung pada sifa, komposisi mineral, kekeutan

fisik, daya tahan, cara penggalianya, dan lain-lain. Tiap jenis mineral mempunyai sifat dan
komposisi mineral tertentu, tidak semua jenis batuan dapat digunakan untuk semua jenis
pekerjaan. Batuan mempunyai kegunaan sendiri tergantung sifatnya, misalnya :
1. Batuan yang mempunyai kerapatan tinggi dan tidak porus sangat baik untuk keperluan
pekerjaan di laut.
2. Batuan yang tidak terpengaruh oleh asam, baik untuk digunakan didaerah industri.
3. Batuan yang berat, keras, dan mempunyai daya tahan yang besar sesuai untuk digunakan
sebagai fondasi bangunan pengeras jalan juga bahan lantai.
4. Batuan yang berwarna indah dan tidak porus dapat digunakan untuk pelapis dinding atau
lantai.
5. Batuan yang umumnya mempunyai berat jenis 2,6, baik untuk digunakan sebagai bahan
pekerjaan teknik berat.
b. Batuan Sedimen
1. Untuk bahan dasar bangunan (gypsum)
2. Untuk bahan bakar (batu bara)
3. Untuk Pengeras jalan (batu gamping)
4. Untuk Pondasi rumah (batu gamping)
c. Batuan Metamorf
1. Dapat digunakan untuk alat menulis(batu sabak)
2. Untuk Lantai (marmer)
3. Untuk Dekorasi bangunan (marmer)
4. Untuk Batu Nisan (marmer)
2. Manfaat Bahan Tambang
a. Minyak Bumi, setelah diolah dapat menghasilkan minyak gas, (avigas), bensol (avtur),
gasoline (bensin, premium, dan super 98), karosin (minyak tanah dan minyak lampu), minyak
solar, diesel, dan minyak baker, vaselin, paraffin (untuk industri batik dan korek api), dan
aspal. Hasil olahan tersebut dapat digunakan untuk penerangan rumah, tenaga penggerak
mesin pabrik, bahan kendaraan bermotor, bahan baker pesawat terbang dan lainnya.
b. Gas alam, dapat digunakan untuk bahan baker rumah tangga dan keperluan industri.
c. Batu Bara, digunakan sebagai bahan bakar pemberi tenaga dan bahan mentah cat, obatobatan, wangi-wangian, dan bahan dasar peledak.

d. Kaolin, sebagai bahan membuat porselin


e. Batugamping, digunakan sebagai bahan perekat bangunan, bahan pembuat semen dan
pengapur dinding.
f. Pasir Kuarsa, sebagai bahan pembuat kaca.
g. Pasir Besi, sebagai bahan pembuat besi ruang.
h. Timah, sebagai bahan untuk membuat pipa ledeng, logam patri, dan kawat telepon.
i. Nikel, digunakan untuk bahan campuran dalam industri besi baja agar kuat dan tahan karat.
j. Tembaga, digunakan untuk bahan kabel dan industri barang-barang perunggu dan
kuningan.
k. Bentonit adalah suatu lempung plastis yang mempunyai banyak pengunaan dalam industri.
Salah satu penggunaannya yang terpenting adalah sebagai bahan pembilas pada pemboran
minyak. Demikian pula bahan tersebut merupakan bahan penjernih warna baik pada
pembuatan minyak pelumas yang berasal dari minyak bumi ataupun minyak goreng yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan. Di samping itu bentonit merupakan bahan yang juga cukup
penting artinya dalam pengilangan minyak bumi.
l. Granit adalah batuan beku dalam yang mempunyai kristal-kristal kasar dengan komposisi
mineral dari kwarsa, feldspar, plagioklas sodium dan mineral lainnya. Sifat fisik batuan granit
umumnya kompak, keras, warna bervariasi putih abu-abu, merah muda, kekuning-kuningan
dan kerap kali kehijauan dipakai untuk bangunan-bangunan rumah (dinding, tembok, dll),
monomen-monumen, bangunan air, jalan dan jembatan, sebagai batu hias (dekorasi).
m. Endapan feldspar terjadi karena proses diagnosa dari sedimen piroklastik halus bersifat
asam (riolitik) dan terendapkan dalam lingkungan air lakustrin. Di samping itu juga dijumpai
bersamaan dengan terbentuknya batuan beku dan umumnya berasosiasi dengan batuan asam
seperti pegmatit, granit dan aplit. Sifat fisik mineral feldspar bervariasi antara lain :
Kekerasan 6 6,5 ; berat jenis 2,4 2,8 ; titik lebur 1100 1500 oC. Kegunaan feldspar
terutama sebagai flux dalam industri keramik, gelas dan kaca.
n. Zeolit adalah senyawa alumino silikat hidrat dengan logam alkali yang merupakan
kelompok mineral yang terdiri dari beberapa jenis (species). Endapan zeolit biasanya terdapat
dalam batuan sedimen piroklastik berbutir halus dengan komposisi riolitik. Kegunaan zeolit
sangat luas seperti untuk bahan bangunan dan ornamen, semen puzzolan, bahan agregat
ringan, bahan pengembang dan pengisi, tapal gigi, bahan penjernih air limbah dalam kolam
ikan, makanan ternak, pemurni gas methan, gas alam dan gas bumi, penyerap zat (logam)
racun dan lain-lain.
o. Batu Apung adalah hasil gunung api yang kaya akan silika dan mempunyai struktur
porous, yang terjadi karena keluarnya uap dan gas-gas yang larut di dalamnya pada waktu
terbentuk, berbentuk blok padat, fragmen hingga pasir atau bercampur halus dan kasar. Batu
Apung terdiri dari pada silika, alumina, soda, besi oksida. Warna : putih, abu-abu kebiruan,
abu-abu gelap, kemerah-merahan, kekuning-kuningan, jingga. Bongkah-bongkah di waktu
kering dapat terapung diatas air. Batu Apung umumnya digunakan sebagai bahan penggosok,

bahan bangunan konstruksi ringan dan tahan api, bahan ringan (non reaction), pengisi,
isolator temperatur tinggi, rendah dan akustik, pembawa (carrier penyerap dan saringan /
filter).
p. Dalam istilah dagang (umum), marmer adalah segala jenis batuan yang apabila digosok
(dipoles) menjadi mengkilat, batuannya bisa berupa batu gamping, marmer, basal, granit dan
sebagainya. Marmer dalam istilah geologi adalah batu gamping atau dolomit yang mengalami
metamorfosa kontak ataupun regional. Batu gamping atau dolomit bila diterobos oleh batuan
beku maka akan terjadi perubahan fisik yang berupa penghabluran mineral kalsit atau
dolomit. Mineral-mineral lain sebagai pengikat atau pengotor antara lain : kuarsa, grafit,
hematit, limonit, pirit, mika, klorit, tremolit, wolastonit, diopsit dan hornblende, meskipun
dalam jumlah kecil (dapat mempengaruhi warna dan mutu marmer). Pada umumnya marmer
murni berwarna putih mengkilap, sedangkan warna-warna lain tergantung pada mineral
pengotor yang terkandung di dalamnya, seperti : abu-abu muda sampai hitam karena adanya
mineral grafit, hijau karena adanya mineral khlorit, merah muda sampai merah karena adanya
limonit atau mangan. Kegunaan marmer yang utama adalah untuk bangunan seperti ubin
lantai, dinding (interior maupun eksterior), papan nama, dekorasi atau hiasan, monumen,
perabot rumah tangga seperti meja, kap lampu dan sebagainya.
q. Trass adalah sejenis tuff yang berwarna putih kekuning-kuningan telah mengalami tingkat
pelapukan lanjut, sifat-sifat yang disukai adalah karena adanya silika keadaan basah. Trass ini
dapat dipergunakan untuk bangunan-bangunan sebagai semen alam (hidraulic cement), lebih
mudah kontak dengan air, setelah itu mengeras yang tak tembus air (pembuatan batako).
Endapan trass di daerah ini berwarna putih hingga putih kekuningan, berbutir halus hingga
kasar, unsur pengotor cukup kecil,
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas kami dapat menarik kesimpulan bahwa di
bumi yang kita tempati terdapat berbagai macam sumber daya geologi yaitu terdiri atas
batuan, mineral dan bahan tambang. Dimana terbentuk secara alamiah dengan berbagai
bentuk tekstur, warna, jenis, sifat-sifat, komposisi dan sebagainya. Secara umum batuan
mempunyai tiga tipe yakni : Batuan Beku, Batuan Sedimen dan Batuan Metamorf.
Sedangkan mineral merupakan padat dgn struktur homogen mempunyai kompisisi kimia
tertentu, dibentuk oleh proses alam yg anorganik. Mineral juga memiliki berbagai macam
jenis dan terbentuk secara alamiah. Kemudian, segala sesuatu yang berada didalam bumi bias
dikatakan sebagai bahan galian atau bahan tambang yang mempunyai bermacam-macam
nama sebagaimana yang diuraikan didalam pemabahasan. Dari semua sumber daya tersebut
mempunyai peranan yang sangat penting dan memiliki manfaat bagi kehidupan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Katili. J. A. DR. Geologi. Dep. Urusan Research Nasional. Jakarta Meurah, Cut,. dkk. 2006.
Geografi SMA Kelas XI. Jakarta. PT. Phibetha Aneka Gama. Mulyo, Agung. 2004.
Pengantar Ilmu Kebumian. Bandung : Pustaka Setia.

Вам также может понравиться