Вы находитесь на странице: 1из 5

DRAFT

SEBAB
Senioritas biasanya memaksa adik kelas untuk melakukan hal-hal yang diinginkan
kakak kelas. Senioritas banyak yang dilakukan dengan cara tidak wajar. Bahkan
sampai ada yang memakan korban.
Menurut zonasekolah.net . Bulliying adalah penggunakan kekuasaan atau kekuatan
untuk menyakiti seseorang atau sekelompok. Suatu perilaku mengancam,
menindas, dan membuat perasaan orang lain tidak nyaman.
Menurut zonasekolah.net. Bulliying seringkali terlihat sebagai bentuk-bentuk
periluka berupa pemaksaan atau usaha menyakiti secara fisik maupun psikologis
terhadap seseorang atau kelompok yang lebih lemah oleh seseorang atau
sekelompok orang yang mempersepsikan dirinya lebih kuat.
Jadi menurut saya bulliying yaitu perilaku seseorang atau sekelompok yang merasa
dirinya berkuasa dan lebih kuat untuk menindasi dan mengancam seseorang yang
dianggapnya lebih lemah dari diri dengan cara-cara yang tidak wajar dan dapat
memakai korban.
Menurut Merdeka.com . Ada beberapa factor mempengaruhi pola asuh dengan latar
belakang ekonomi untuk masyarakat kelas menengah kebawah, pola asuh dengan
bentuk verbal menjurus kasar, terkadang tidak didsari hal itu merupakan bentuk
bulliying.
Menurut Merdeka.com . Berbeda dengan tindak-tanduk keluarga kayu mereka
cenderung kurang perhatian. Dibiasakan serba ada dan orang tua selalu tak mau
tahu perkembangan sang anak. Bagi mereka cukup sampai gerbang sekolah
tanggung jawab anak sepenuhnya dipercayakan pada lembaga pendidik.
Menurut Merdeka.com . Korban dan perilaku bulliying bisa berbentuk karena
pengaruh-pengaruh lingkungan terdekat. Di lingkungan pendidikan buliying seperti
mata rantai. Aksi bully itu seperti warisan turun-temurun dari senior ke junior dan
seterusnya.
Jadi menurut saya perilaku bulliying dapat terjadi dari factor-faktor seperti latar
belakang ekonomi, kurang perhatian dan pengaruh lingkungan. Dari latar belakang
ekonomi dapat terjadinya perbedaan pola asuh untuk masyarakat menengah
kebawah pola asuhnya cenderung kasar sehingga secara tidak sadar hal tersebut
dapat membentuk karakter anak yang menjadi pribadi yang kasar pula untuk
masyarakat menengah atas pola asuhnya cenderung tidak peduli atau terlalu
membebasnya kurang perhatian terhadap anak sehingga anak merasa bebas
melakukan apa saja. Secara tidak sadar perilaku bulliying dapat terjadi karena
pengaruh lingkungan terdekat.
Menurut Merdeka.com . Maraknya tayangan-tayangan kekerasan dalam dunia
pendidikan,khususnya yang dilakukan oleh guru terhadap siswanya ataupun oleh

siswa terhadap temannya, seharusnya mampu membuka atau menggungah hati


kita sebagai seorang pendidik.
Menurut saya banyak sinetron yang seharusnya tidak layak untuk ditonton oeh
anak-anak seperti adegan percintaan, perkelahian, hal tersebut sangat mendidik
dan sangat mudah ditonton dan anak-anak umumnya tidak mudah meniru apa yang
ia tonton.
Menurut CNN Indonesia bila dipergunakan sebagaimana mestinya, media social
dapat merekatkan hubungan antar penggunanya. Namun tidak sedikit pula yang
menyalahgunakan media soslal sebagai ajang bulliying.
Jadi menurut saya anak-anak atau remaja adalah masa dimana melihat adegan
kekerasan pasti mereka cenderung mengikutinya dan mempraktiknya kepada orang
terdekatnya seperti teman sebayanya, tidak hanya itu untuk remaja di zaman
sekarang media social menjadi hal yang sangat dibutuhkan, remaja yang tidak
mengenal media social dianggap kuno dan tidak gaul. Namun bila media social
disalah gunakan akibatnya bias fatal remaja dapat kehilangan jati dirinya mereka
lebih gemar komentar apa saja yang tidak patut dilakukan kepada orang lain.

AKIBAT
Menurut zonasekolah.net . Dampak perilaku bulliying bagi sikorban biasanya akan
merasakan banyak emosi negative marah, dendam, tertekan, kesal, takut, malu,
sedih, tidak nyaman, terancam namun tidak berdaya menhadapinya. Dalam jangka
panjang emosi-emosi ini dapat berujung pada munculnya perasaan rendah hati
bahwa dirinya tidak berharga.
Menurut saya, Dampak bulliying korban akan sangat menderita dikeseharainnya,
banyak perasaan yang dirubah-rubah yang bergejolak dalam dirinya sering merasa
terancam dan tidak nyaman karena takut dibully. Mereka merasa tidak aman jika
berada di luar.
Menurut zonasekolah.net. Kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan social
juga muncul pada para korban. Merka ingin pindah kesekolah lain atau keluar dari
sekolah itu dan kalaupun mereka masih berada disekolah itu, mereka biasanya
terganggu prestasi akademiknya atau sering sengaja tidak masuk sekolah.
Jadi menurut saya bulliying dapat membuat korban merasa cemas dan takut,
mempengaruhi konsentrasi belajar disekolah dan menuntut mereka untuk tidak
pergi kesekolah untuk memunculkan perilaku menarik diri dan selalu menyendiri
karena dianggapnya sendiri itu lebih nyaman dan tidak merasa terancam. Mereka
mejadi lebih takut untuk bergaul dengan teman sulit untuk menyesuaikan dirinya
karena masih ada perasaan trauma. Hal tersebut kemudian mulai mempengaruhi
prestasi akademiknya. Berhubung tidak mampu lagi muncul dengan cara-cara yang
konstruktif untuk mengontrol hidupnya. Ia mungkin akan mundur lebih jauh lagi
kedalam pengasingannya.

Menurut saya korban bulliying akan lebih banyak menyendiri dan hidup di tengah
ketakutan yang teramat dalam. Mereka hanya bias melihat teman-teman yang lain
bersenang-senang bersama tanpa merasakan hal yang sama. Hal itu karena mereka
takut untuk bersosialisasi dengan orang lain.
Menurut Liputan6.com. Murid yang bunuh diri, kakak Stephanie korban bulliying,
dalam sebuah wawancara emosional yang berlangsung dirumah keluarga
dikawasan Washington Height mangatakan adiknya sampai tidak mau lagi pergi
kesekolah.
Menurut merdeka.com. Bulliying berdampak negative bagi anak mulai dari
mengganggu kejiwaan, pikiran, fisik sampai pada keputusan terhadap hidup.
Menurut saya pada kasus bulliying sangat berdampak pada kesehatan mental yang
terus menurun dari waktu ke waktu hal ini menunjukkan mereka tidak merasa baik
tentang diri mereka sendiri dan mengalami emosi negative.
Jadi menurut saya bulliying bias meningkatkan resiko gangguan kejiwaan dan
depresi pada anak dan remaja karena biasanya korban buliying memiiki luka
psikologis abadi dimasa lalunya yang menyebabkan ia merasa kurang percaya diri
dan merasa tidak aman mereka merasakan cemas yang berlebihan takut keluar
rumah dan panic yang sangat berlebihan.

INI YANG PALING


TERAKHIR POKOKNYA
BUATIN MAKANAN YAH
JANGAN LUPA :D
Menurut merdeka.com. Pencegahan bulliying harus dilakukan kepada semua pihak.
Antara pelaku dan korban diberikan penyadaran mulai dari orang tua dan pihak
sekolah.
Menurut merdeka.com. Untuk menanggulangi munculnya praktik bulliying disekolah
adalah ketegasan sekolah dalam menerapkan peraturan dan sanksi kepada
segenap warga sekolah, termasuk didalamnya guru, karyawan, dan siswa itu
sendiri.
Menurut merdeka.com. Bila ada tindakan kekerasan terjadi disekolah harus segera
lapor kepada pihak sekolah yaitu guru, atau jika mengalami tidakan ini, segara
memberitahu bukti visum kepada pihak sekolah dan bahkan sekolah meninjak
lanjuti.
Jadi menurut saya semua pihak harus ikut serta dalam menaggulangi perilaku
bulliying dikalangan anak-anak dan remaja, khususnya bila terjadi dilingkungan
sekolah, harus ada sanksi tegas yang diberikan sekolah kepada si pelaku bulliying
agar adanya efek jera yang diterima pelaku. Dan kita semua pasti tidak
menginginkan perilaku bulliying terus berlanjut tanpa berkeputusan, kemudia
melahirkan generasi-generasi penuh kekerasan.
Menurut Tribunnews.com. MOS, kata Susanto, seharusnya dilakukan tanpa muatan
kekerasan lebih kekerasan verbal, psikis, seksual maupun fisik. Sebaiknya, MOS

dikembangkan dengan pendekatan dan metode yang membangkitkan karakter


unggul siswa. Bukan melemahkan potensi majemuk yang ada pada siswa.
Menurut Tribunnews.com. MOS juga harus dipastikan aman dan nyaman untuk
semua anak. Perlu juga dipastikan tidak kultur senioritas yang memicu kekerasan.
Jadi menurut saya MOS seharusnya mejadi kegiatan yang bermanfaat sesuatu
kegiatan orientasi untuk siswa baru salah satu proses pembentukan mental siswa
baru yang tidak boleh mengarah kekerasan MOS harus dipastikan menenangkan
para orang tua siswa, bukan membuat resah dan was-was memicu salah faham
antara orang tua dan sekolah. MOS harus memastikan tidak memilih lokasi yang
membahayakan keselamatan anak.
Menurut saya pendekatan orang tua dengan manjalin komunikasi dengan anak,
Tujuannya adalah anak akan merasa nyaman (meskipun tentu juga tetap ada rasa
tidak nyaman) bercerita kepada orang tuanya ketika mengalami intimidasi di
sekolah. Ini menjadi kunci berbagai hal termasuk memonitari bagaimana keadan
yang dihadapi si anak.

Вам также может понравиться