Вы находитесь на странице: 1из 3

BAGIAN DARI METABOLISME TUBUH

Banyak orangtua mencemaskan bayinya yang mengeluarkan keringat begitu banyak,


terutama di saat tidur. Ya, memang begitulah yang terjadi pada bayi. Terlebih di kepala,
tangan, dan kakinya. Penyebabnya tak lain karena di daerah-daerah tersebut memang
terdapat banyak kelenjar keringat.
Sebenarnya banyak berkeringat merupakan pertanda baik karena berarti kelenjar keringat
berfungsi sempurna. Pengeluaran keringat merupakan proses sekresi atau pembuangan
sisa-sisa garam dan juga racun dari dalam tubuh. Selain itu, keringat juga berfungsi
menurunkan panas di dalam tubuh sehingga suhu di permukaan kulit dapat senantiasa
terjaga pada tingkatan normal.
Cuaca panas di negara tropis seperti Indonesia memang membuat anak mudah berkeringat.
Meski bayi lebih banyak berada dalam rumah, kelembapan udara yang cukup tinggi dan
udara yang panas tetap membuatnya berkeringat. Mekanismenya, tubuh yang menyimpan
panas membutuhkan penguapan yang berujung pada keluarnya keringat tadi.
Yang belum banyak diketahui awam, keringat juga keluar ketika tubuh bayi memproses
susu yang dikonsumsinya menjadi protein yang akan digunakan sebagai pasokan energi
untuk tubuhnya. Nah, karena proses mengubah makanan menjadi protein membutuhkan
kalori, maka terjadi peningkatan panas dalam tubuh yang kemudian akan dibuang dalam
bentuk keringat.
Adanya proses metabolisme ini membuat bayi yang sedang diam atau tidur pun tetap saja
berkeringat. Sekali lagi, keringat banyak adalah pertanda baik. Kecuali bila suhu udara
sangat dingin, tubuh bayi akan menahan pengeluaran sebagian keringat untuk menjaga
agar suhu badannya tetap hangat. Sisa-sisa metabolisme (sekresi) akan dikeluarkan lewat
air seni. Tak heran kalau di tempat yang berudara dingin, si kecil lebih sering pipis.

AKIBAT DEMAM TINGGI


Demam yang tinggi karena adanya proses infeksi juga akan menyebabkan bayi berkeringat
lebih banyak. Logikanya, saat demam terjadi peningkatan suhu tubuh yang berujung pada
keluarnya peluh yang bercucuran. Obat pereda demam yang diberikan umumnya
memainkan fungsi sebagai pencegah pengeluaran panas yang berlebihan dari dalam tubuh.
Makanya, begitu si kecil demam, anjuran yang paling tepat adalah banyak beristirahat
dengan tetap mengupayakan pemberian banyak cairan guna mencegah dehidrasi akibat
penguapan yang berlebihan dari dalam akibat suhu tubuh yang tinggi.

PENYAKIT-PENYAKIT YANG MEMICU KERINGAT

Yang sering menjadi pertanyaan, seberapa banyak sih keringat bayi yang bisa ditoleransi?
Maklum, membanjirnya keringat sering dikait-kaitkan dengan adanya penyakit tertentu,
seperti penyakit jantung. Padahal anggapan ini tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Jadi
jangan khawatir.
Seberapa banyak pun keringat bayi yang keluar sebenarnya normal saja sepanjang bayi
tidak terganggu oleh keringatnya. Masih dikatakan wajar bila bayi tidak rewel, selera
makannya tetap oke, porsi tidurnya cukup, dan pertumbuhannya tidak terganggu. Kalau
baju si kecil sampai "basah kuyup" oleh keringat dan harus diganti berkali-kali juga tidak
mengapa. Kurangi lapisan bajunya. Pilih bahan yang menyerap keringat.
Keringat perlu diwaspadai sebagai pertanda gangguan kesehatan jika dibarengi dengan
keluhan lain semisal mendadak rewel, tak mau makan/minum/menyusu, susah tidur, lemah,
dan sebagainya. Barangkali, bayi menderita gangguan berikut:
Alergi
Bayi dengan riwayat alergi umumnya berkeringat lebih banyak karena mereka juga
hipersensitif terhadap cuaca panas. Cuaca panas akan memacu kelenjar keringatnya
bekerja lebih aktif dan mengeluarkan keringat lebih banyak. Kulitnya pun akan mudah
bereaksi yang akhirnya berkembang menjadi biang keringat. Pencegahannya tentu saja
dengan menghindari pencetusnya, yaitu cuaca panas di luar rumah. Pakaian yang sesuai

baginya terbuat dari bahan-bahan yang mudah menyerap keringat.


Kistik Fibrosis
Sering juga disebut fibrosis sistik yang merupakan kelainan gen yang dapat menimbulkan
infeksi paru-paru berulang dan progresif. Kelainan yang antara lain ditandai dengan keringat
berlebih ini sering dikait-kaitkan dengan adanya metabolisme yang terhambat. Berita
baiknya, penyakit ini jarang diderita orang-orang Asia, termasuk bayi-bayi di Indonesia.
Gizi kurang
Anak-anak dengan gizi kurang umumnya juga mengeluarkan keringat secara berlebihan.
Mengapa? Tak lain karena asupan makanan yang kurang membuat proses metabolisme
dalam tubuhnya berlangsung secara ekstrakeras. Energi yang seharusnya tercukupi dari
asupan lemak, kini harus menguras energi yang tersimpan dalam otot. Ibarat mesin, guna
memenuhi kecukupan gizi yang dibutuhkan tubuh, mesin terpaksa terus dipacu membakar
energi. Akibatnya, panas tubuh meningkat dan muncullah banyak keringat sebagai
konsekuensinya.
Hiperhidrosis
Hiperhidrosis menunjukkan adanya satu bagian tubuh yang terus mengeluarkan keringat
dalam keadaan apa pun. Contohnya, telapak tangan yang selalu basah oleh keringat.
Hiperhidrosis antara lain disebabkan oleh penyakit-penyakit pada sistem endokrin seperti
gondok, diabetes melitus, keganasan pada kelenjar getah bening, kanker pada berbagai
organ tubuh, keracunan alkohol, ataupun kelainan-kelainan pada sistem saraf yang
menyebabkan saraf simpatik terganggu. Bisa juga karena adanya peningkatan suhu tubuh
akibat demam, ketakutan maupun kegelisahan. Namun, hiperhidrosis ini umumnya belum
muncul mengingat mengucurnya keringat pada bayi lebih disebabkan oleh cuaca dan proses
metabolisme.

KERINGAT BAYI BELUM BERBAU


Keringat bayi umumnya belum berbau mengingat asupan makanannya belumlah selengkap
orang dewasa. Begitu juga penggunaan bumbu-bumbu beraroma tajam yang turut
membentuk sekresi yang berbau. Akan tetapi jika bayi jarang dimandikan, mungkin saja
keringatnya bau. Terutama keringat di daerah-daerah lipatan tubuh yang jarang tersentuh.
Gesekan-gesekan pada daerah lipatan yang dipenuhi kotoran dan keringat akhirnya
memperbesar terjadinya infeksi pada kulit.
Oleh sebab itu amat disarankan untuk rajin memandikan bayi. Setidaknya 2x sehari atau 3x
sehari di saat cuaca sangat panas. Jangan lupa bersihkan daerah-daerah lipatan kulit, yaitu
leher, ketiak, belakang lutut, dan selangkangan.
BISA TIMBUL KERINGAT BUNTET
Kulit bayi yang semestinya halus, lembut dan segar dapat terganggu oleh munculnya bintilbintil kecil berwarna kemerahan disertai rasa gatal yang menyengat kulit. Tak heran, bayi
yang mengalaminya akan rewel dan terganggu tidurnya.
Bintil kemerahan ini disebut keringat buntet atau biang keringat (miliaria). Keringat buntet
merupakan gangguan pada kulit bayi yang diakibatkan adanya produksi keringat yang
berlebihan namun terjadi retensi kelenjar keringat yang keluar. Kelainan ini biasanya terjadi
pada daerah kulit yang banyak berkeringat, misalnya dahi, leher, punggung, dan dada.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan keringat keluar berlebihan dan terjadi retensi atau
tersumbatnya saluran keringat. Antara lain udara panas dan lembap disertai ventilasi
ruangan yang kurang baik, pakaian yang dikenakan terlalu tebal dan ketat, aktivitas yang
berlebihan, atau bayi jarang dibersihkan atau dimandikan.
Tersumbatnya saluran keringat juga bisa terjadi pada bayi baru lahir karena pergantian selsel kulitnya masih lambat sehingga memungkinkan terjadinya penumpukan sel-sel kulit.
Pada akhirnya ini akan mengakibatkan sumbatan pada saluran kelenjar keringat. Meski
bukan gangguan yang berbahaya, biang keringat harus cepat ditangani mengingat kondisi
ini biasanya akan membuat bayi tidak nyaman dan rewel. Mau tidak mau orangtua harus

membawanya berobat guna menghilangkan penyebabnya.


Untungnya, sebagian besar biang keringat tidak memerlukan pengobatan. Hanya butuh
ketelatenan untuk memandikan bayi dua kali sehari dan sering-sering membasuh
keringatnya. Setelah itu, segera keringkan tubuh bayi dengan handuk lembut lalu taburi
dengan bedak tabur atau bedak kocok. Ratakan bedak tersebut di kulit untuk menghindari
penggumpalan yang malah berpeluang menutupi pori-pori kulit. Selain itu, hindari pula
memakaikan bedak tanpa membersihkan dan mengeringkan kulit bayi terlebih dahulu
karena hanya akan memperbesar sumbatan. Mengenai pilihan bedaknya, semua jenis bedak
untuk tubuh dapat digunakan. Namun bila terasa sangat gatal pilihlah bedak yang
mengandung salisil atau sedikit mentol.
Atur ventilasi di kamar tidur bayi agar suhunya tidak terlalu panas/pengap atau sebaliknya
kelewat lembap. Jika memungkinkan, pasang kipas angin atau pengatur suhu udara (AC).
Hindari baju dan selimut yang tebal dan terbuat dari bahan yang tidak menyerap keringat
seperti nilon atau wol. Bila tak ada AC atau kipas angin, kenakan saja kaus singlet dan
popok agar penguapan panas tubuh lewat keringat dapat berlangsung dengan baik.

Вам также может понравиться