Вы находитесь на странице: 1из 12

Laporan Praktikum

Dasar-Dasar Ilmu Tanah

WARNA TANAH

NAMA
NIM
KELAS
KELOMPOK
ASISTEN

: SITI HALIMAH
: G11115037
: DDIT E
: 12
: ARIESTA HANDAYANI

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Warna tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang perlu diketahui, karena
dapat dijadikan petunjuk adanya sifat-sifat khusus dari tanah tersebut. Tanah
berwarna gelap mencirikan kandungan bahan organik yang tinggi, warna kelabu
menunjukkan pengaruh air yang dominan, warna merah menunjukkan bahwa
tanah sudah mengalami pelapukan yang lanjut. Warna tanah ditentukan dengan
cara membandingkan dengan warna yang terdapat pada munsell soil color chart.
Warna dinyatakan dalam tiga satuan, yaitu kilap (hue) yang merajuk pada kualitas
warna yang dominan, yang merupakan pembeda antara merah dan kuning, dan
lainnya. Hue dipilah dalam 10 warna, seperti Y(yellow), YR( yellow red, G(gray),
dan lain- lain. kecermelangan (value) yang mengekspresikan variasi berkas sinar
yang terjadi jika dibandingkan warna putih absolut. Kroma (chroma) didenifisikan
sebagai gradasi kemurnian dari warna atau derajat pembeda adanya perubahan
warna dari kelabu atau putih netral (Madjid, 2007).
2.1 Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dari praktikum ini kita dapat mengetahui manfaat warna tanah
sehubungan tentang singkat perkembangan suhu tanah dan klasifikasi tanah.
Kegunaannya agar bisa mempelajari manfaat warna tanah dan jenis-jenis
warna pada tanah dan pada setiap lapisan.

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Warna Tanah

Warna tanah merupakan sifat morfologi yang bersifat nyata dan mudah dikenali.
Warna tanah dapat digunakan sebagai petunjuk sifat-sifat tanah seperti kandungan
bahan organik, kondisi drainase, aerase serta menggunakan warna tanah dalam
mengklasifikasikan tanah dan mencirikan perbedaan horizon-horizon dalam tanah
(Hakim, dkk., 1996).
Tanah dengan drainase yang terhambat biasanya banyak mengandung
bahan organik pada lapisan atas, sehingga berwarna gelap. Tanah bagian bawah
memiliki sedikit bahan organik sehingga berwarna kelabu muda. Bila drainase
agak baik, air dan suhu menguntungkan untuk peristiwa kimia, besi (Fe) dalam
tanah teroksidasi sehingga menjadi senyawa yang berwarna merah dan kuning
(Foth D, 1998).
Warna tanah dapat di tentukan dengan buku warna standar dari Munsell
Soil Colour Chart (MSCC), meliputi penentuan warna dasar (matriks). Warna
bidang struktur selaput tanah liat . Warna karatan atau konkresi, warna jalit, dan
warna humus (Arief, 1994).
Warna tanah berfungsi sebagai penunjuk dari sifat tanah, karena warna
tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut.
Penyebab perbedaan warna permukaan tanah umumnya dipengaruhi oleh
perbedaan kandungan bahan organiknya. Makin tinggi kandungan bahan organik,
warna tanah makin gelap. Sedangkan dilapisan bawah, dimana kandungan bahan
organik umumnya rendah, warna tanah banyak dipengaruhi oleh bentuk dan
banyaknya senyawa Fe dalam tanah. Di daerah berdrainase buruk, yaitu di daerah
yang selalu tergenang air, seluruh tanah berwarna abu-abu karena senyawa Fe
terdapat dalam kondisi reduksi (Fe2+). Pada tanah yang berdrainase baik, yaitu

tanah yang tidak pernah terendam air, Fe terdapat dalam keadaan oksidasi (Fe3+)
misalnya dalam senyawa Fe2O3 (hematit) yang berwarna merah, atau Fe2O3. 3
H2O (limonit) yang berwarna kuning cokelat. Sedangkan pada tanah yang
kadang-kadang basah dan kadang-kadang kering, maka selain berwarna abu-abu
(daerah yang tereduksi) didapat pula bercak-bercak karatan merah atau kuning,
yaitu di tempat-tempat dimana udara dapat masuk, sehingga terjadi oksidasi besi
ditempat tersebut (Hardjowigeno, 1992).
Intensitas warna tanah dipengaruhi tiga faktor berikut: (1) Jenis mineral
dan jumlahnya, (2) Kandungan bahan organik tanah, dan (3) Kadar air tanah dan
tingkat hidratasi. Tanah yang mengandung mineral feldspar, kaolin, kapur, kuarsa
dapat menyebabkan warna putih pada tanah. Jenis mineral feldspar menyebabkan
beragam warna dari putih sampai merah. Hematit dapat menyebabkan warna
tanah menjadi merah sampai merah tua. Makin tinggi kandungan bahan organik
maka warna tanah makin gelap (kelam) dan sebaliknya makin sedikit kandungan
bahan organik tanah maka warna tanah akan tampak lebih terang. Tanah dengan
kadar air yang lebih tinggi atau lebih lembab hingga basah menyebabkan warna
tanah menjadi lebih gelap (Wirjodihardjo dalam Sutedjo dan Kartasapoetra ,
2002).

Sedangkan tingkat hidratasi berkaitan dengan kedudukan terhadap


permukaan air tanah, yang ternyata mengarah ke warna reduksi (gleisasi) yaitu
warna kelabu biru hingga kelabu hijau. Selain itu, warna tanah merupakan : (1)
Indikator dari bahan induk untuk tanah yang beru berkembang, (2) Indikator

kondisi iklim untuk tanah yang sudah berkembang lanjut, dan (3) Indikator
kesuburan tanah atau kapasitas produktivitas lahan. Secara umum dikatakan
bahwa, makin gelap tanah berarti makin tinggi produktivitasnya, selain ada
berbagai pengecualian. Namun secara berurutan yaitu putih, kuning, kelabu,
merah, cokelat-kekelabuan, cokelat-kemerahan, cokelat, dan hitam. Kondisi ini
merupakan integrasi dari pengaruh : (1) Kandungan bahan organik yang berwarna
gelap, makin tinggi kandungan bahan organik suatu tanah maka tanah tersebut
akan berwarna makin gelap, (2) Intensitas pelindihan (pencucian dari horizon
bagian atas ke horizon bagian bawah dalam tanah) dari ion-ion hara pada tanah
tersebut, makin intensif proses pelindihan menyebabkan warna tanah menjadi
lebih terang, seperti pada horizon eluviasi, dan (3) Kandungan kuarsa yang tinggi
menyebabkan tanah berwarna lebih terang (Hanafiah, 2005).

III. METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu

Waktu pelaksanaan praktikum pada tanggal 15 Oktober pukul 15.30 WITA di lab
Fisika Tanah (Dasar-dasar ilmu tanah) Universitas Hasanuddin, tepatnya
dilaksanakan pengamatan warna tanah dengan menggunakan buku Munsell Soil
Color.
3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan yaitu Pisau lapang dan meteran, Buku Munsell Soil Color
Chat, daftar isian penampang, alat-alat tulis, dan botol semprot. Bahan yang
digunakan yaitu sampel tanah 1, 2,dan 3.
3.3 Prosedur Kerja
Penentuan warna tanah :
1. Ambil segumpal tanah asli, ambil agregat tanah yang mewakili (pakai pisau)
dan akan ditetapkan warnanya, patahkan sebesar 2-3 cm.
2.Kemudian warna tanah tersebut dibandingkan dengan warna-warna yang
terdapat dalam lembaran buku Munsell Soil Color Chart.
3. Setelah diperoleh hue yang tepat, cocokan warna tanah tersebut dengan
lembaran warna menurut laju croma dan value. Geserkan kekanan atau kekiri
sampai diperoleh kroma dan value yang paling cocok.
4. Catat satuan/kode yang terdapat dalam lembaran kerja ini yaitu kilapan (hue)
contoh 10 YR, nilai (volue) contoh 5 dan kroma (chrome) contoh 6.
5. Sebagai contoh kode warna yang lengkap pada no. 3 adalah 7,5 YR yang berarti
brown, dark brown (cokelat tua).

6. Biasanya warna ini dicatat pada dua keadaan yitu pada keadaan lembab (wet)
dan kering (dry), oleh sebab itu yang kering, agar ditentukan juga warna
lembabnya dengan cara membahasi contoh tanah sedikit.
7. Lakukan pengamatan warna pada tiap lapisan horizon tanah dan tuliskan hasil
pengamatan anda pada daftar isian penampang.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil

Dari hasil pengamatan tentang penentuan warna tanah menggunakan Munseli


color book, dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 3. Hasil Pengamatan Warna Tanah
Sampel
Tanah

Nilai Hue &


Value

Lapisan I

Nilai Chroma

Warna Tanah

10 YR

3
4

Lapisan II

7,5 YR

4
4

Dark
yellowish
brown
Brown, dark
brown

Lapisan III

10 YR

4
6

Dark
yellowish
brown

Struktur
Tanah
Kasar

Sedang
Halus

Sumber data primer, 2015


4.2 Pembahasan
Warna tanah adalah salah satu sifat fisik tanah yang perlu diketahui, karena dapat
dijadikan petunjuk adanya sifat-sifat khusus dari tanah tersebut. Tanah berwarna
gelap mencirikan kandungan bahan organik yang tinggi, warna kelabu
menunjukkan pengaruh air yang dominan, warna merah menunjukkan bahwa
tanah sudah mengalami pelapukan yang lanjut. Dari hasil pengamatan warna
tanah yang dilakukan bahwa di dalam penetapan warna tanah kami mendapatkan
hasil yaitu ada tiga lapisan tanah yang kami amati yaitu Top Soil , Middle Soil
dan Sub Soil. Penentuan warna tanah pada ketiga lapisan tipe tanah tersebut
dilakukan

satu

kali

dengan

mengambil

sampel

tanah

terganggu

dan

mencocokkannya sesuai dengan buku Munsell Soil Color Chat. dapat dijelaskan
bahwa pada setiap lapisan tanah memiliki warna yang berbeda- beda. Pada lapisan

1 (Top Soil) yaitu Hue 10 YR 3/4 dengan nama dark yellowish brown. Pada
lapisan 2 ( Middle Soil ) yaitu Hue 7,5 YR 4/4 dengan nama brown, dark brown.
Serta lapisan 3 (Sub Soil ) yaitu Aue 10 YR 4/6 dengan nama dark yellowish
brown. Perbedaan warna pada setiap lapisan tergantung dari dari unsur- unsur
yang dikandung oleh tanah itu sendiri. Makin tinggi kandungan bahan organik,
warna tanah makin gelap. Sedangkan dilapisan bawah, dimana kandungan bahan
organik umumnya rendah, warna tanah banyak dipengaruhi oleh bentuk dan
banyaknya senyawa Fe dalam tanah (Wirjodihardjo dalam Sutedjo dan
Kartasapoetra ,2002).

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Warna tanah adalah sifat salah satu sifat fisik tanah, karena dapat dijadikan
petunjuk adanya sifat-sifat khusus dari tanah serta bersifat nyata dan mudah
dikenali dan adapun hasil yang telah diperoleh Pada lapisan 1 (Top Soil) yaitu
Hue 10 YR 3/4 dengan nama dark yellowish brown. Pada lapisan 2 ( Middle
Soil ) yaitu Hue 7,5 YR 4/4 dengan nama brown, dark brown. Serta lapisan 3 (Sub
Soil ) yaitu Aue 10 YR 4/6 dengan nama dark yellowish brown. Dari percobaan
yang dilakukan yaitu menentukan warna tanah dapat disimpulkan bahwa warna
tanah dapat digunakan sebagai petunjuk sifat-sifat tanah seperti kandungan bahan
organik, kondisi drainase, aerase serta

menggunakan warna tanah dalam

mengklasifikasikan tanah dan mencirikan perbedaan horizon-horizon dalam tanah


setiap lapisan atau horizon tanah memiliki warna yang berbeda- beda, perbedaan
warna tanah ini disebabkan karena adanya perbedaaan kandungan tanah itu
sendiri, Tanah berwarna gelap mencirikan kandungan bahan organik yang tinggi,
warna kelabu menunjukkan pengaruh air yang dominan, warna merah
menunjukkan bahwa tanah sudah mengalami pelapukan yang lanjut. Penentuan
warna tanah merupakan pengamatan yang cukup penting karena salah satu cara
untuk mengetahui sifat fisik tanah yang bisa dijadikan sebagai petunjuk adanya
sifat-sifat khusus dari tanah tersebut. Penentuan warna tanah dilakukan dengan
menggunakan buku Munsell Soil Colour Chart (MSCC) dengan cara
menyesuaikan warna tanah dengan warna- warna yang terdapat pada buku
Munsell Soil Colour Chart (MSCC).
5.2 Saran

Semoga pengamatan berikutnya menggunakan sampel tanah dari tempat- tempat


yang berbeda, sehingga data yang diperoleh berbeda pula agar dapat dijadikan
perbandingan dengan hasil pengamatan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Foth, Henry D. 1988. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2015 Pukul 20.00 WITA.
Hakim. N., dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Penerbit Universitas Lampung :
Lampung. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2015 Pukul 20.00 WITA.
Hanafiah, K., A. 2007. Dasar-Dasar ILmu Tanah. Rajawali Pers : Jakarta. Diakses
pada tanggal 18 Oktober 2015 Pukul 20.00 WITA.
Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah. Edisi ketiga. PT. Mediyatama Sarana.
Diakses pada tanggal 18 Oktober 2015 Pukul 20.00 WITA.
Kartasaputra,dkk. 2002.Teknologi konservasi tanah dan air.Rineka cipta.Jakarta.
Diakses pada tanggal 18 Oktober 2015 Pukul 20.00 WITA.
Madjid, Abdul. 2007. Bahan Organik Tanah. Universitas Sriwijaya. Palembang.
Diakses pada tanggal 18 Oktober 2015 Pukul 20.00 WITA.

Вам также может понравиться