Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
INDONESIA
NAMA KELOMPOK :
AINA ULMARDIYAH
AJENG AYU CASTRO
ALFARIZI
CARIDI
REALITA PERSAHABATAN
Hari dimulai diamana susana cerah yang mendukung kami, Caridi, Alfa,
Danang, Ajeng, Aina dan Hani. Kami adalah enam bersahabat yang sejak dulu
masih sekolah menengah pertama. Sering menghabiskan waktu bersama
mengisi waktu demi waktu dengan susah senang, canda, tawa, duka dan
bahagia. Kami ukir kisah kami, kami pupuk tanamkan impian-impian kami
bersama.
Sampai saat perselisihan itu pun terjadi, pada awalnya kami tidak sempat
suka sama suka dengan sahabat sendiri, namun entah rasa itu muncul darimana,
Caridi pun sudah merasa suka dengan Ajeng, sahabatnya yang tiap waktu sering
bercanda bersama layaknya seorang sahabat, caridi pun berfikir sejenak, mana
mungkin sahabat bisa menjadi kekasih. Tetapi apa salah mempunyai rasa suka
terhadap sahabat sendiri? Semua itu terus muncul dalam pikiran Caridi,
membuatnya hampir tidak bisa memikirkan hal yang lain yang seharusnya Ia
pikirkan.
Namun Caridi pun sadar, Danang teman akrabnya juga terlihat menyukai
Ajeng. Sering kali Danang bercerita bahwa Ia menyukainya. Kau tahu tidak di
antara Aina, Ajeng dan Hani mana yang paling aku suka? Tanya Danang
Tidak tahu, aku pikir mereka sama saja, mereka adalah sahabat kita,
memangnya kenapa kok tiba-tiba kau menanyakan kepadaku akan hal itu?
Sahut Caridi. Danang pun segera menjawab pertanyaan dari Caridi Ya kita kan
sudah lama bersahabat, selama kita melewati hari-hari bersama, aku merasakan
hal yang berbeda ketika aku sedang dekat dengan Ajeng, rasa itu aku rasakan
hanya ketika aku dekat dengan Ajeng saja lain halnya dengan Aina maupun
Hani Jelas Danang
Kemudian Caridi melanjutkan topik pembicaraan ini Nang, mungin saja
kau sudah merasa suka dengan Ajeng? Sontak Danang pun segera menjawab
Kau ini! Jangan keras-keras nanti kalau ada yang dengar bagaimana? Ujar
Danang, Tapi memang benar kan? Lanjut Caridi. Danang pun tersenyum saja,
setelah pembicaraan itu, Caridi langsung menjaga jarak dengan Ajeng supaya
tidak terjadi hal yang salah paham.
Pada suatu ketika Alfarizi mengajak Caridi ke suatu tempat dimana di situ
sudah ada seseorang perempuan yang Caridi sudah mengenalnya, Ya, dia
adalah Ajeng, Alfarizi pun langsung berbicara kepada Caridi Itu si Ajeng
menyuruhku untuk menanggilmu Car Tanya Alfarizi. Kemudian Caridi
menuruti apa yang sahabatnya katakan.
Gimana? Katanya kamu ingin mengajakku ke toko buku hari ini? Jadi
nggak? Caridi pun kaget dan teringat akan janjinya yang sebenarnya sudah
lupa. Oh iya, Maaf aku sudah lupa, Yaudah langsung saja pergi ke toko buku
Ujarnya. Lalu Caridi dengan Ajeng menuju ke toko buku untuk membeli
sebuah Novel, sesampainya di toko buku mereka bertemu dengan Danang yang
tanpa disengaja sedang membeli buku juga, Caridi pun langsung menghampiri
Danang. Nang, kau disini ingin membeli buku juga ya? Tanya Caridi. Ya
begitulah Car, seperti yang kau lihat. Jelasnya
kita hancur karena ini, karena masalahnya adalah Danang juga menyukai
Ajeng Tanya Caridi terbata-bata. Sontak Aina sangat kaget serta bingung, Aina
memang dari dulu juga sudah tahu bahwa Caridi menyukai Ajeng, lalu Ia
menjelaskan emm.. sudah aku duga, tapi aku tidak tau kalau Danang juga
menyukainya Ujar Aina. Caridi yang tambah bimbang apa yang seharusnya Ia
lakukan.
Sama dengan Caridi, Danang pun merasakan hal sama Ia sangat gelisah
dan akhirnya Danang pun Curhat juga kepada sahabat akrabnya yaitu Hani, Ia
menjelaskan semua ke Hani apa yang telah di alaminya. Mendengar berita ini
Hani tanpa berfikir panjang langsung menghubungi Alfarizi guna untuk
menyelesaikan hal ini. Berita tersebut akhirnya sudah menyebar ke semua
orang termasuk Alfarizi, persahabatan mereka yang telah mereka bina sudah
mulai hancur berantakan. Danang pun membenci Caridi Car.. kalau kau masih
dekat dengan Ajeng.. jangan harap pesahabatan kita akan seperti dulu lagi!!
Bentak Danang lagi. Seiring bertambahnya waktu Ajeng pun merasa bahwa
kedua sahabatnya menyukai dirinya, Ajeng pun mengajak Caridi dan Danang
untuk makan malam di restoran yang biasa mereka kumpul.
Danang datang lebih cepat dan Ia merasa sangat senang Danang merasa
bahwa Ajeng sudah sadar kalau Danang itu menyukainya, lima menit kemudian
Caridi datang dan mereka berdua kaget bukan main Jeng.. kenapa kau
mengajak Caridi juga di makan malam kita? Kata Danang makan malam
kita?? Tambah Caridi, mereka berdua saling adu mulut bahkan sempat
berkelahi, Ajeng yang sangat ketakutan tidak tau apa yang harus di lakukan
padahal niatnya adalah untuk memberi penjelasan udah.. cukup.. Danang !!!
Caridi !!! kalian kan sahabat masa mau berkelahi gara gara hal seperti ini ???
sekarang jujur Apakah kalian berdua benar-benar menyukaiku? Aku kira dulu
kita sahabat... Caridi dan Danang hanya diam suasana di restoran sangat
tegang semua orang menatap dengan sinis mereka berdua. Mereka pun di suruh
pulang oleh Ajeng karena telah membuat malu dirinya.
Persahabatan benar benar sudah hancur, hanya dengan cinta sebuah
persahabatan bisa hancur, Caridi tidak tau bahwa teman baiknya juga suka
seseoang yang dicintainya, Hanya satu sahabat yang belum tercampur akan hal
ini yaitu Alfarizi, Alfarizi sekarang menjadi seorang pengusaha kecil sekaligus
bersekolah di SMK yang berbeda dengan ke-lima sahabatnya. Alfarizi yang
tidak tinggal diam akhirnya membuat rencana supaya semua sahabatnya
kumpul, Ia langsung menghubungi satu demi satu kelima sahabatnya.
Minggu pagi tepat jam sepuluh adalah waktu untuk menghapus
kekacauan persahabatan ini, Seiring berjalannya waktu datang berangsurangsur Aina, Hani, Caridi, Danang dan Ajeng. Sekumpulnya mereka ber-enam
Alfarizi langsung memberikan pencerahan kepada kelima sahabatnya Jadi
gini.. kita kan udah sahabat sejak lama, pasti gak mau kan kalau hancur gitu
aja? Nah makanya saya undang kalian semua kemari Tanya Alfarizi Ah...
gausah ikut campur Al, ane tetep suka sama Ajeng... bila perlu kita berantem
Car di sini Tegas Danang. Nang.. gak bisa gitu, aku juga suka Ajeng sudah
lama banget!!! Hantam Caridi. Aina, Hani yang malah tambah bingung Cuma
diam saja. udah udah... ya sudah kalau mau gini kita suruh ajeng untuk
memilih kalian berdua Pinta Alfarizi. Ajeng yang dari tadi sedang melamun
entah apa yang di pikirkannya langsung kaget dan menyenggol gelas dan
akhirnya jatuh, suasana semakin tegang. halah.... udah udah jangan paksain dia
buat memilih.. pokoknya ane masih dendam sama caridi ane gak nyangka Car
lu kayak gini Ujar Danang dengan emosi.
Sudah satu jam Danang tetap dengan pendiriannya dan berulang kali
Alfarizi memisahkan Danang dari Caridi supaya tidak terjadi perkelahian,
Ajeng pun meredakan emosinya Danang dan akhirnya Ajeng angkat bicara
Car... Nang... aku tau kalian suka sama aku .. tapi aku gak bisa milih salah satu
dari kalian Car.. Nang.. Maafin aku... Jawab Ajeng sedih. Waduh
maksudnya gimana Jeng? Tanya Danang kenapa Jeng? Lanjut Caridi.
Ya.. kita kan semua sahabat... yang akur, harmonis.. kita menghabiskan
waktu yang lama bersama.. aku gak mau hanya gara gara aku kalian jadi gini
Jelas Ajeng...