Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Efek Farmakologi
Terhadap susunan saraf pusat
Pada dosis tinggi menimbulkan twitching (tonik-klonik) pada otot
muka dan anggota gerak. Hal ini terutama dapat terjadi bila pasien
mengalami hipokapnea. Kejadian ini bisa dihindari dengan mengurangi
dosis obat dan mencegah terjadinya hipokapnea. Dalam jumlah presetasi
yag kecil pada pasien ormal, pengunaan enfluran menimbulkan adanya
pembentuka pola EEG yang menyerupai tanda epilepsy. Bukti klinik
perubahan EEG yang abnormal tampaknya meragukan, terutama karena
lebih jarang disbanding dengan pasien epilepsi. Karena itu, lebih baik
menghindari penggunaan pada pasien epilepsi
Walaupun menimbulkan vasodilatasi serebral, tetapi pada dosis kecil
dapat dipergunakan untuk operasi intrakranial karena tidak menimbulkan
peningkatan tekanan intrakranial. Dibandingkan dengan halotan, zat ini
tidak begitu menekan SSP
Terhadap sistem kardiovaskuler
Secara kualitatif efeknya sama dengan halotan. Walaupun enfluran
meningkatkan kepekaan otot jantung terhadap katekolamin, tetapi
Dosis
1. Untuk induksi, konsentrasi yang diberikan pada udara inspirasi adalah 23% bersama-sama dengan N2O.
2. Untuk pemeliharaan dengan pola nafas spontan, konsentrasinya berkisar
antara 1-2,5%, sedangkan untuk nafas kendali berkisar antara 0,5-1%.
Kontra indikasi
Hati-hati pada gangguan fungsi ginjal. Akhir-akhir ini penggunaan
enfluran relatif jarang karena efeknya terhadap ginjal dan hati tersebut,
seperti telah diuraikan di atas.
Keuntungan Dan Kelemahan
1. Keuntungannya adalah induksi cepat dan lancar, tidak iritatif terhadap
mukosa jalan nafas, pemulihannya lebih cepat dari halotan, tidak
menimbulkan mual muntah, dan tidak menimbulkan menggigil serta tidak
mudah meledak atau terbakar.
2. Kelemahannya adalah batas keamanan sempit (mudah terjadi kelebihan
dosis),
analgesia
dan
relaksasinya
kurang,
sehingga
harus
dan diduga dapat melindungi otak akibat kekurangan O 2. Dosis rendah bersifat
anti-analgesi.
Thiopental di dalam darah 70% diikat oleh albumin, sisanya 30% dalam
bentuk bebas, sehingga pada pasien dengan albumin rendah dosis harus
dikurangi.
Sifat anestesi thiopentone :
Hipnotik kuat
Induksi cepat, lancar dan tidak diikuti oleh eksitasi
Pola respirasi tenang dan bisa hipoventilasi
Tidak punya khasiat analgetik
Tidak menimbulkan relaksasi otot
Pemulihan cepat, tetapi masih ada rasa ngantuk
Efek samping mual dan muntah jarang dijumpai
Indikasi pemakaian thiopentone :
- Induksi anestesia
- Obat tambahan pada analgesia regional
- Anti kejang
- Anestesia tunggal misalnya pada tidakan reposisi
- Hipnotik pada pasien di ruang terapi intensif
Kontraindikasi :
- Status asmatikus, syok, anemia, disfungsi hepar, dispnu berat, asma
bronkial, versi ekstraksi, miastenia gravis, dan riwayat alergi terhadap
tiopenta.
Dosis dan cara pemakaian :
Untuk induksi, dibuat larutan dalam akuades atau NaCl 0,9% dengan
konsentrasi 2,5% atau 5%. Dosis untuk induksi adalah 4-5 mg/kgBB
diberikan IV perlahan. Pada anak, orangtua dan pasien malnutrisi, dilakukan
modifikasi dosis.
Bila terjadi ekstravasasi akan terjadi nyeri akibat iritasi jaringan dan
selanjutnya timbul nekrosis jaringan di tempat suntikan. Penanggulangannya
adalah segera suntikan obat anestesia lokal isobarik atau hipobarik ke dalam