Вы находитесь на странице: 1из 6

Enfluran

Enfluran merupakan obat anestesi inhalasi halogenasi yang kuat , dikemas


dalam bentuk cair, tidak berwarna, tidak iritatif, berbau agak harum, tidak eksplosif.
Ia kelompok seyawa sintetik yag lebih baru, dibuat untuk mengkombiasi ikatan eter
stabil (utuk efek anastesi) dan molekul halogen. Berdasarkan struktur eternya,
senyawa ini memiliki daya relaksasi otot dan analgetik yang baik, disamping
menidurkan. Induksi cepat dan gangguan perafasan dan system kardiovaskular
timbul seperti pada pemberian halotan.
Biotransformasi
Beberapa kasus hepatotoksisitas seperti halotan juga ditemukan. Hal ini
mungkin disebabkan oleh kenyataan bahwa presentase enfluran yang
mengalami biotransformasi hanya kecil bila disbanding dengan halotan.
Rendahnya daya larut dalam lemak menyebabkan pemulihannya sangat
cepat asal pasien tidak mengalami depresi nafas. Produk metabolit enfluran
berupa fluorida organik dan anorganik.

Efek Farmakologi
Terhadap susunan saraf pusat
Pada dosis tinggi menimbulkan twitching (tonik-klonik) pada otot
muka dan anggota gerak. Hal ini terutama dapat terjadi bila pasien
mengalami hipokapnea. Kejadian ini bisa dihindari dengan mengurangi
dosis obat dan mencegah terjadinya hipokapnea. Dalam jumlah presetasi
yag kecil pada pasien ormal, pengunaan enfluran menimbulkan adanya
pembentuka pola EEG yang menyerupai tanda epilepsy. Bukti klinik
perubahan EEG yang abnormal tampaknya meragukan, terutama karena
lebih jarang disbanding dengan pasien epilepsi. Karena itu, lebih baik
menghindari penggunaan pada pasien epilepsi
Walaupun menimbulkan vasodilatasi serebral, tetapi pada dosis kecil
dapat dipergunakan untuk operasi intrakranial karena tidak menimbulkan
peningkatan tekanan intrakranial. Dibandingkan dengan halotan, zat ini
tidak begitu menekan SSP
Terhadap sistem kardiovaskuler
Secara kualitatif efeknya sama dengan halotan. Walaupun enfluran
meningkatkan kepekaan otot jantung terhadap katekolamin, tetapi

pemakaian adrenalin sangat jarang menimbulkan disritmia. Kombinasi


dengan adrenalin 3 kali lebih aman dibanding halotan. Enfluran
menghambat pelepasan katekolamin sehingga konsentrasinya pada
plasma rendah, pada saat anestesia dengan enfluran.
Terhadap sistem respirasi
Menimbulkan depresi respirasi sesuai dengan dosis yang diberikan.
Volume tidal berkurang tetapi frekuensi nafas hampir tidak berubah. Tidak
menimbulkan iritasi pada mukosa jalan nafas sehingga komplikasi batuk,
laringospasme dan peningkatan sekresi kelenjar jalan nafas tidak terjadi.
Terhadap ginjal
Enfluran menurunkan aliran darah ginjal, menurunkan laju filtrasi
glomerolus dan akhirnya menurunkan diuresis. Efluran tampak cukup kuat
untuk menimbulkan disfungsi ginjal yang mungkin berhubungan dengan
kenaikan kadar plasma fluoride anorganik. Walaupun belum ada cukup
data untuk mebuktikan bahwa tingkat plasma fluoride anorganik bersifat
nefrotoksik, namun lebih baik menghindari atau membatasi penggunaan
enfluran pada pasien penyakit ginjal atau yang mengalami transplantasi
ginjal
Terhadap otot rangka
Menurunkan tonus otot rangka melalui mekanisme depresi pusat
motorik pada serebrum, sehingga dengan demikian berpotensisasi
dengan obat pelumpuh otot non depolarisasi. Walaupun demikian, masih
diperlukan obat pelumpuh otot untuk mendapatkan keadaan relaksasi otot
yang optimal terutama pada operasai laparotomi.
Terhadap hati
Dilaporkan bahwa terjadi gangguan fungsi hati yang ringan setelah
pemakaian enfluran yang sifatnya reversibel.
Terhadap uterus
Menimbulkan depresi tonus otot uterus, namun respon uterus

terhadap oksitosin tetap baik selama dosis enfluran rendah.


Penggunaan Klinik
Sama seperti halotan, enfluran digunakan terutama sebagai komponen
hipnotik dalam pemeliharaan anestesi umum. Disamping efek hipnotik, juga
mempunyai efek analgetik ringan dan relaksasi otot ringan. Pada bayi dan

anak-anak yang tidak kooperatif, sangat baik digunakan untuk induksi


bersama-sama dengan N2O.
Untuk mengubah cairan enfluran menjadi uap, diperlukan alat
penguap (vaporizer) khusus enfluran.

Dosis
1. Untuk induksi, konsentrasi yang diberikan pada udara inspirasi adalah 23% bersama-sama dengan N2O.
2. Untuk pemeliharaan dengan pola nafas spontan, konsentrasinya berkisar
antara 1-2,5%, sedangkan untuk nafas kendali berkisar antara 0,5-1%.
Kontra indikasi
Hati-hati pada gangguan fungsi ginjal. Akhir-akhir ini penggunaan
enfluran relatif jarang karena efeknya terhadap ginjal dan hati tersebut,
seperti telah diuraikan di atas.
Keuntungan Dan Kelemahan
1. Keuntungannya adalah induksi cepat dan lancar, tidak iritatif terhadap
mukosa jalan nafas, pemulihannya lebih cepat dari halotan, tidak
menimbulkan mual muntah, dan tidak menimbulkan menggigil serta tidak
mudah meledak atau terbakar.
2. Kelemahannya adalah batas keamanan sempit (mudah terjadi kelebihan
dosis),

analgesia

dan

relaksasinya

kurang,

sehingga

harus

dikombinasikan dengan obat lain dan bisa menimbulkan hipotensi.

Obat Anestesi Intravena


. Teknik anestesi intravena merupakan suatu teknik pembiusan dengan
memasukkan obat langsung ke dalam pembuluh darah secara parenteral, obatobat tersebut digunakan untuk premedikasi seperti diazepam dan analgetik
narkotik. Induksi anestesi seperti misalnya tiopenton yang juga digunakan

sebagai pemeliharaan dan juga sebagai tambahan pada tindakan analgesia


regional.
Dalam perkembangan selanjutnya terdapat beberapa jenis obat obat anestesi
dan yang digunakan di indonesia hanya beberapa jenis obat saja seperti,
1.

Tiopenton, Diazepam , Dehidrobenzoperidol, Fentanil, Ketamin dan Propofol.


Thiopental
Thiopenton Sodium atau Trapanal yang merupakan obat anestesi umum
barbiturat short acting, tiopental dapat mencapai otak dengan cepat dan memiliki
onset yang cepat (30-45 detik) setelah 5 10 menit konsentrasi mulai menurun
di otak dan kesadaran kembali seperti semula. Dosis yang banyak atau dengan
menggunakan infus akan menghasilkan efek sedasi dan hilangnya kesadaran.
Beberapa jenis barbiturat seperti thiopental, methohexital , dan thiamylal.
Thiopental (Pentothal) dan thiamylal (Surital) merupakan thiobarbiturates,
sedangan methohexital (Brevital) adalah oxybarbiturate.
Walaupun terdapat beberapa barbiturat dengan masa kerja ultra singkat ,
tiopental merupakan obat terlazim yang dipergunakan untuk induksi anasthesi
dan banyak dipergunakan untuk induksi anestesi
Barbiturat terutama bekerja pada reseptor GABA dimana barbiturat akan
menyebabkan hambatan pada reseptor GABA pada sistem saraf pusat,
barbiturat menekan sistem aktivasi retikuler, suatu jaringan polisinap komplek
dari saraf dan pusat regulasi, yang beberapa terletak dibatang otak yang mampu
mengontrol beberapa fungsi vital termasuk kesadaran
Thiopental (pentothal, thiopentone) dikemas dalam bentuk tepung atau
bubuk berwarna kuning, bersifat higroskopis, berbau belerang, biasanya dalam
ampul 500 mg atau 1000 mg. Larutan ini tidak boleh disimpan. Thiopental hanya
boleh digunakan untuk intravena dengan dosis 3 7 mg/kg dan disuntikkan
perlahan-lahan dihabiskan dalam 30 60 detik.
Larutan ini sangat alkalis dengan pH 10 11, sehingga suntikan keluar
vena akan menimbulkan nyeri hebat apalagi masuk ke arteri akan menyebabkan
vasokonstriksi dan nekrosis jaringan sekitar.
Bergantung dosis dan kecepatan suntikan thiopental akan menyebabkan
pasien berada dalam keadaan sedasi, hipnosis, anestesia atau depresi napas.
Thiopental menurunkan aliran darah ke otak, tekanan likuor, tekanan intrakranial

dan diduga dapat melindungi otak akibat kekurangan O 2. Dosis rendah bersifat
anti-analgesi.
Thiopental di dalam darah 70% diikat oleh albumin, sisanya 30% dalam
bentuk bebas, sehingga pada pasien dengan albumin rendah dosis harus

dikurangi.
Sifat anestesi thiopentone :
Hipnotik kuat
Induksi cepat, lancar dan tidak diikuti oleh eksitasi
Pola respirasi tenang dan bisa hipoventilasi
Tidak punya khasiat analgetik
Tidak menimbulkan relaksasi otot
Pemulihan cepat, tetapi masih ada rasa ngantuk
Efek samping mual dan muntah jarang dijumpai
Indikasi pemakaian thiopentone :
- Induksi anestesia
- Obat tambahan pada analgesia regional
- Anti kejang
- Anestesia tunggal misalnya pada tidakan reposisi
- Hipnotik pada pasien di ruang terapi intensif
Kontraindikasi :
- Status asmatikus, syok, anemia, disfungsi hepar, dispnu berat, asma
bronkial, versi ekstraksi, miastenia gravis, dan riwayat alergi terhadap

tiopenta.
Dosis dan cara pemakaian :
Untuk induksi, dibuat larutan dalam akuades atau NaCl 0,9% dengan
konsentrasi 2,5% atau 5%. Dosis untuk induksi adalah 4-5 mg/kgBB
diberikan IV perlahan. Pada anak, orangtua dan pasien malnutrisi, dilakukan
modifikasi dosis.
Bila terjadi ekstravasasi akan terjadi nyeri akibat iritasi jaringan dan
selanjutnya timbul nekrosis jaringan di tempat suntikan. Penanggulangannya
adalah segera suntikan obat anestesia lokal isobarik atau hipobarik ke dalam

jaringan yang mengalami ekstravasasi.


Keuntungan dan kerugian:
Keuntungan penggunaan tiopental adalah induksi mudah dan cepat,
tidak ada delirium, masa pemulihan cepat, tidak ada iritasi mukosa jalan
napas, sedangkan kerugiannya adalah dapat menyebabkan depresi
pernapasan, depresi kardiovaskular, cenderung menyebabkan spasme
laring, relaksasi otot perut kurang.

Вам также может понравиться