Вы находитесь на странице: 1из 5

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkah, rahmat,
dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat selesai sebagaimana yang diharapkan.
Dalam penyusunan makalah kali ini, saya memaparkan tentang pengertian sistem
koloid, jenis koloid, serta koloid dalam industri.
Kemudian dengan selesainya makalah ini, saya mengucapkan banyak terima kasih
kepada Bapak guru yang telah memberi tugas untuk penyusunan makalah ini.
Khususnya kepada guru mata pelajaran Kimia. Semoga malakah yang telah disusun ini
dapat bermanfaat bagi saya dan bagi para pembaca dan pelajar yang sedang menuntut
ilmu.
Bajeng, 21 Mei 2015
Basriyanto
DAFTAR ISI
Sampul.....................................................................
Kata Pengantar.............
Daftar Isi......................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.........
B. RUMUSAN MASALAH........
BAB II
PEMBAHASAN
A. SISTEM KOLOID...........
B. JENIS-JENIS KOLOID..........
C. SIFAT-SIFAT KOLOID.........
D. PEMBUATAN KOLOID..........
E. KEGUNAAN KOLOID.........
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN...........
DAFTAR PUSTAKA...

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari ini, sering kita temui beberapa produk yang
merupakan campuran dari beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara
merata/ homogen. Misalnya saja saat ibu membuatkan susu untuk adik, serbuk/ tepung
susu bercampur secara merata dengan air panas. Kemudian, es krim yang biasa
dikonsumsi oleh orang mempunyai rasa yang beragam, es krim tersebut haruslah
disimpan dalam lemari es agar tidak meleleh. Kesemuanya merupakan contoh koloid.
Udara mengandung juga sistem koloid, misalnya polutan padat yang terdispersi
(tercampur) dalam udara, yaitu asap dan debu. Juga air yang terdispersi dalam udara
yang disebut kabut merupakan sistem koloid. Mineral mineral yang terdispersi dalam
tanah, yang dibutuhkan oleh tumbuh tumbuhan juga merupakan koloid. Penggunaan
sabun untuk mandi dan mencuci berfungsi untuk membentuk koloid antara air dengan
kotoran yang melekat (minyak).
Campuran logam selenium dengan kaca lampu belakang mobil yang menghasilkan
cahaya warna merah merupakan sistem koloid.
B. RUMUSAN MASALAH

Sistem koloid berhubungan dengan proses proses di alam yang mencakup


berbagai bidang. Kita dapat mengambil contoh di dalam tubuh makhluk hidup, yaitu
makanan yang kita makan sebelum digunakan oleh tubuh. Namun lebih dahulu diproses
sehingga berbentuk koloid. Juga protoplasma dalam sel sel makhluk hidup merupakan
suatu koloid sehingga proses proses dalam sel melibatkan sitem koloid.
Karena itu, dalam makalah ini akan dijelaskan tentang sistem koloid beserta
turunan atau bagian-bagiannya
BAB II
PEMBAHASAN
A.

SISTEM KOLOID
PengertianKoloid adalah materi yang mempunyai ukuran partikel antara 1

sampai 1000 nm, yang mana pada ukuran tersebut partikel dapat melewati
kertas saring tetapi tidak dapat melewati membran hewan atau tumbuhan.
Ditemukan oleh thomas graham berdasarkan pengamatannya terhadap gelatia
yang merupakan kristal namun sulit mengalami difusi, oleh karena itu, zat
semacam gelatia ini kemudian di sebut koloid.

Contoh koloid antara lain santan, air susu dan lem, tetapi beberapa koloid
tampak seperti larutan misalnya larutan kanji yang encer, agar-agar yang masih
cair dan air teh. Beberapa koloid dapat berpisah bila didiamkan dalam waktu
yang relatif lama meskipun tidak semuanya, misalnya koloid belerang dalam air
dan santan. Dan koloid lain yang sukar berpisah antara lain lem, cat dan tinta.
Koloid yang terjadi dari dispersi zat cair di dalam medium pendispersi cair di
sebut dengan emulsi.
Jenis2 koloid
Ada dua fase dalam koloid, yaitu fase terdispersi dan pendispersi. Lalu, jenis -

jenis koloid dibagi menjadi lima, yaitu:


a. Aerosol Aerosol yang memiliki zat pendispersi berupa gas. Aerosol yang
memiliki zat terdispersi cair disebut aerosol cair (contoh: kabut dan awan)
sedangkan yang memiliki zat terdispersi padat disebut aerosol padat (contoh:
asap dan debu dalam udara).cth : semprotanb. SolSol adalah Sistem koloid dari
partikel padat yang terdispersi dalam zat cair. (contoh: Air sungai, sol sabun, sol
detergen dan tinta).cth : sabu.c. Emulsi Emulsi adalah Sistem koloid dari zat cair
yang terdispersi dalam zat cair lain, namun kedua zat cair itu tidak saling
melarutkan. (Contoh: santan, susu, mayonaise, dan minyak ikan.)cth
mayonnaised. Buih Buih adalah Sistem Koloid dari gas yang terdispersi dalam
zat cair. (Contoh: pada pengolahan bijih logam, alat pemadam kebakaran,
kosmetik dan lainnya).cth buih. e. Gel Gel adalah sistem koloid kaku atau setengah
padat dan setengah cair. (Contoh: agar-agar, Lem). Cth gel

Penggunaan koloid
a. Pemutih gula tebu, b. Penjernih air (tawas). c. Pembuatan obat norit (untuk
sakit perut)d. Pembersih pakaian (sabun, detergen)
E. Sifat Sifat
1. Efek Tyndall
Terhamburnya cahaya oleh partikel koloid disebut dengan efek tyndall.

- Jika objek adalah larutan, maka cahaya akan diteruskan (transparan).


- Jika objek adalah koloid, maka cahaya akan dihamburkan dan pertikel
terdispersinya tidak tampak.
- Jika objek adalah suspensi, maka cahaya akan dihamburkan tetapi partikel
terdispersinya dapat terlihat.
Contoh:
a. Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap dan berdebu.b.
Sorot lampu mobil pada malam hari yang berkabut.c.Berkas sinar matahari
melalui celah daun pepohonan pada pagi hari yang berkabut.
B.Sifat2 koloid

a. Efek TyndallEfek

Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh


partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang
cukup besar. Efek tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang
ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall. Efek tyndall
adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati
(gambar kiri) disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan
menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid (gambar kanan),
cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid
mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan
sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil
sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
B. gerak brownGerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa
bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Gerakan tersebut
dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas, atau hanya bervibrasi di tempat
seperti pada zat padat. Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas,
pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel
koloid itu sendiri. ukuran partikel koloid dan semakin cepat kecepatan gerak partikel,
semakin cepat gerak Brown terjadi.
Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup
kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu
resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi
gerak zigzag atau gerak Brownc. AbsorpsiAbsorpsi ialah peristiwa penyerapan

partikel atau ion atau senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang
disebabkan oleh luasnya permukaan partikel. (Catatan : Absorpsi harus
dibedakan dengan absorpsi yang artinya penyerapan yang terjadi di dalam
suatu partikel). Contoh : (i) Koloid
Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+. (ii) Koloid
As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2
d. Muatan koloidDikenal dua macam koloid, yaitu koloid bermuatan positif
dan koloid bermuatan negatif.Koagulasi koloid Koagulasi adalah
penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya
koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi
dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan
atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang
berbeda muatan.. Koloid pelindung Koloid pelindung ialah koloid yang
mempunyai sifat dapat melindungi koloid lain dari proses
koagulasi.Dialisis Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu

dengan cara ini disebut proses dialisis.Elektroforesi Elektroferesis ialah


peristiwa pemisahan partikel koloid yang bermuatan dengan menggunakan
arus listrik. Koloid Liofil dan Liofob- Koloid liofil adalah koloid yang fase
terdispersinya suka menarik medium pendispersinya.-Koloid liofob adalah
koloid yang fase terdispersinya tidak suka menarik medium
pendispersinya.bila medium pendispersinya air, maka koloid liofil disebut
koloid hidrofil, sedangkan koloid liofob disebut koloid hidrofob.Koloid liofil
lebih kental daripada koloid liofob.
c. pembuatan system koloid
1. Cara Dispersi
a. Cara mekanik (dispersi langsung)Butir butir kasar diperkecil
ukurannya dengan menggiling atau menggerus partikel terdispersi sampai
diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium
pendispersi.b. HomogenisasiAdalah cara memperkecil ukuran partikel
partikel besar menjadi partikel koloid dengan menggunakan mesin
homogenisasi.c. Peptisasi
Adalah cara memecah partikel partikel besar menjadi partikel koloid
misalnya suspensi, gumpalan, atau endapan dengan bantuan suatu zat
pemeptisasi (pemecah).d. Busur BredigCara ini digunakan untuk membuat
sol sol logam.
2. Cara Kondensasi
a. Reaksi hidrolisisAdalah reaksi suatu zat dengan air.b. Reaksi redoks
Adalah reaksi yang disertai dengan perubahan bilangan oksidasi.c.
Pertukaran ion
Umumnya dilakukan untuk membuat koloid dari zat zat yang sukar larut
(endapan) yang dihasilkan pada reaksi kimia.
BAB III
PENUTUPKESIMPULAN

Koloid dapat ditemukan dalam kehidupan sehari hari untuk proses apapun. Koloid
juga saling berhubungan antara larutan dan suspensi. Partikel koloid dapat
menghamburkan cahaya sehingga berkas cahaya yang melalui sistem koloid. Dapat
diamati dari samping sifat partikel koloid ini disebut efek Tyndall. Koloid dibedakan
menjadi 3 macam, yaitu sol, emulsi, dan buih.Koloid dapat mengadsorpsi ion atau
zat lain pada permukaannya, dan oleh karena luas permukaannya yang relatif
besar, maka koloid mempunyai daya adsorpsi yang besar. Penggumpalan partikel
koloid disebut koagulasi.Koagulasi dapat terjadi karena berbagai hal, misalnya pada
penambahan elektrolit. Penambahan elekrolit akan menetralkan muatan koloid,
sehingga faktor yang menstabilkannya hilang.Koloid yang medium dispersinya
berupa cairan dibedakan atas koloid liofil dan koloid liofob. Koloid liofil mempunyai
interaksi yang kuat dengan mediumnya; sebaliknya, pada koloid liofob interaksinya
tersebut tidak ada atau sangat lemah.Koloid dapat dibuat dengan cara dispersi atau
kondensasi. Pada cara dispersi, bahan kasar dihaluskan kemudian didispersikan ke
dalam medium dispersinya.Pada cara kondensasi, koloid dibuat dari larutan di mana
atom atau molekul mengalami agregasi (pengelompokan), sehingga menjadi
partikel koloid. Sabun dan detergen bekerja sebagai bahan aktif permukaan yang
fungsinya mengelmusikan lemak ke dalam air.

DAFTAR PUSTAKA
http://a-guz.blogspot.co.id/2011/05/rangkuman-materikoloid.html#sthash.LBwy3k0A.dpuf
http://blogpelajarangue.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-sifat-sifat-dan-jenisjenis.html
http://tanya-tanya.com/belajar-kimia-koloid/
https://www.google.com/search?
q=contoh+makalah+tentang+koloid+mapel+kimia+kelas+2+SMA&ie=utf-8&oe=utf8#q=materi+singkat+tentang+koloid
http://a-guz.blogspot.co.id/2011/05/rangkuman-materi-koloid.html
http://dataspellarchives.blogspot.co.id/2015/12/makalah-tentang-sistem-koloid-smakelas.html

Вам также может понравиться