Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Laboratorium Anatomi Hewan dan Mikroteknik, Program Studi Biologi FMIPA Universitas
Mulawarman
2
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Mulawarman
*Corresponding Author: minatidiah@gmail.com
Abstrak. Maserasi merupakan salah satu teknik pembuatan preparat yang digunakan untuk
melihat kenampakan sel secara utuh. Tujuan praktikum ini adalah untuk melihat jaringan tumbuhan
bambu. Alat yang digunakan pada percobaan ini alat tulis, cover glass, objec glass, mikroskop dan
pipet tetes. Bahan yang digunakan adalah tumbuhan bambu, larutan KOH, aquades, safranin, xylow,
alkohol 15%; 30%; 70%; 80%; 90%; 95% dan canada balsem. Metode yang dilakukan dalam
percobaan ini ialah dengan mengambil bagian tengan batang bambu yang masih muda direndam
dengan KOH 20% selama 3 menit lalu direndam aqudes selama 15 menit, kemudian di rendam
alkohol 15%; 30%; 50%; masing-masing 15 menit, kemudian direndam safranin 1 % selama 20 menit
kemudian direndam kembali dengan aklohol 70%; 80%; 90% dan 95% selama 15 menit kemudian
direndam dengan xylol 15 menit kemudian dibuat preparat dan diamati dengan mikroskop. Pada
praktikum ini dapat disimpulkan bahwa pada pengamatan maserasi kayu terdapat bagian yang terlihat
adalah lapisan terluar yaitu eksodermis, lapidan terdalam yaitu endodermis atau dermis dan terdapat
serat bambu.
Kata kunci : jaringan, maserasi, bambusa sp., eksodermis, endodermis
PENDAHULUAN
Maserasi adalah proses pengekstrakan
simplisia dengan menggunakan pelarut dengan
beberapa kali pengocokan atau pengadukan
pada temperatur ruangan (kamar). Secara
teknologi termasuk ekstraksi dengan prinsip
metode
pencapaian
konsentrasi
pada
keseimbangan. Maserasi merupakan proses
dimana
simplisia
yang
sudah
halus
memungkinkan
untuk
direndam
dalam
menstrum sampai meresap dan melunakkan
susunan sel, sehingga zat-zat mudah larut akan
melarut. Maserasi merupakan cara penyarian
yang sederhana. Maserasi dilakukan dengan
cara merendam serbuk simplisia dalam cairan
penyarian. Cairan penyarian akan menembus
dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel
yang mengandung zat aktif. Zat aktif akan larut
dan karena adanya perbedaan konsentrasi
antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang
di luar sel, maka larutan yang terpekat akan
didesak keluar[3].
Beberapa
contoh
ekstraksi
dengan
menggunakan
teknik
maserasi
adalah
mengekstrak artermisin yang terdapat pada
tumbuhan Artemisia annua L. Ekstraksi secara
maserasi dengan pelarut n-heksana, dengan
alat soxhlet menggunakan pelarut n-heksana,
dan maserasi-perkolasi dengan pelarut metanol.
Ekstrak n-heksana difraksinasi dengan metanol
60%, fraksi metanol difraksinasi dengan nheksana-etil asetat (9:1). Ekstrak metanol
1. Eksodermis
2. Endodermis/Dermis
3. Serat bambu
3
2
Direndam
dengan KOH 20% dan dipanaskan diatas bunsen
Pengambilan jaringan pada Bambusa sp. bagian
tengahnya
LAMPIRAN
Kemudian KOH dibuang, lalu direndam aqudes selama
15 menit
Direndam
alkohol 15%; 30% dan 50%; masing-masing 15 menit
Direndam dengan xylol 15 menitDiletakkan diatas kaca preparat dan ditutup cover glass