Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh:
Assyfah Agustika
03021381320014
Pengusul
a. Nama
b. Jenis Kelamin
c. NIM
d. Semester
e. Fak/Jurusan
f. Institusi
g. Nomor Telepon
h. Alamat Email
: Assyfah Agustika
: Perempuan
: 03021381320014
: VII (Tujuh)
: Teknik/Pertambangan
: Universitas Sriwijaya
: 0812-7861-3943
: assyfahagustika@yahoo.co.id
3. Waktu Penelitian
4. Lokasi Penelitian
Pembimbing Proposal,
Pengusul
Assyfah Agustika
NIM. 03021381320014
Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Sriwijaya,
KONDISI
atau
menggantikan
ketergantungan
masyarakat
terhadap
pemakaian minyak bumi dan gas alam. Dikatakan potensial karena batubara
Indonesia sangat menjanjikan. Jumlah sumber daya tersebut sekitar 161
milyar ton dan apabila diproduksi pada tingkat eksploitasi saat ini,
diperkirakan dapat mencapai 150-200 tahun. Sebesar 120 milyar ton batubara
tersebut dapat di tambang secara terbuka dan sisanya dengan metode bawah
tanah (40,3 milyar ton) (Badan Geologi, 2012).
Mengingat
kebutuhan
pasar
akan
batubara
semakin
meningkat
berjalan lancar, adanya tanjakan yang curam, permukaan jalan yang licin,
banyaknya material berserakan di badan jalan dan lain sebagainya. Apabila
alat angkut tidak bekerja secara optimal, maka dapat menyebabkan tidak
tercapainya target produksi overburden dan batubara. Oleh karena itu, maka
diperlukan evaluasi teknis mengenai kondisi geometri jalan angkut dari front
penambangan menuju ke disposal area di block 10, agar proses pengangkutan
overburden dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Evaluasi teknis terhadap pengaruh kondisi jalan angkut tambang ini,
diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan proses pengangkutan
overburden sehingga produktivitas alat angkut meningkat dan target produksi
overburden dan produksi batubara dapat tercapai.
E. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang ditetapkan pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana produktivitas alat angkut dump truck dengan kondisi jalan saat
ini, apakah sudah memenuhi target produksi perusahaan?
2. Bagaimana pengaruh kondisi jalan angkut dari front penambangan disposal
block 10 terhadap produksi alat angkut Dump Truck dalam pengangkutan
overburden di PT. Inti Bara Perdana?
3. Bagaimana perbandingan produktivitas alat angkut dump truck antara kondisi
jalan saat ini dengan produktivitas alat angkut dump truck setelah dilakukan
perbaikan jalan secara kajian teknis?
F. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1.
2.
3.
G. BATASAN MASALAH
Dalam penelitian tugas akhir ini, penulis membatasi penelitian di PT. Inti
Bara Perdana (IBP), penulis memfokuskan penelitian terhadap pengaruh kondisi
jalan tambang di Block 10. Penulis mengidentifikasi pengaruh kondisi jalan
tambang terhadap kegiatan pengangkutan batubara dengan dump truck dari front
penambangan hingga ke disposal area Block 10 PT. Inti Bara Perdana.
H. METODE PENELITIAN
Dalam pelaksanaan penelitian, penulis menggabungkan antara teori dengan
data di lapangan sehingga didapat pendekatan penyelesaian masalah. Metodologi
penelitian yang dilakukan adalah :
1. Studi Literatur
Dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang menunjang, yang
diperoleh dari instansi terkait, perpustakaan, dan informasi-informasi lainnya
yang berkaitan. Informasi yang diperoleh dari studi literatur berupa literaturliteratur yang berhubungan dengan pengaruh kondisi jalan terhadap produksi
overburden di block 10 PT. Inti Bara Perdana, peta topografi, dan data
lainnya.
2. Penelitian di lapangan
Dalam pelaksanaan penelitian di lapangan ini akan dilakukan beberapa
tahap, yaitu:
a. Orientasi lapangan dengan melakukan pengamatan secara langsung
terhadap aktivitas penambangan, pengangkutan dan pengolahan, serta
mencari informasi pendukung yang berkaitan dengan permasalahan yang
akan dibahas.
b. Pengambilan data
Pengambilan data yang dilakukan berupa data primer dan data sekunder.
Adapun data-data yang diperlukan adalah sebagai berikut:
1) Data Primer
Perumusan Masalah
Tujuan
1.
Bagaimana
produktivitas alat
angkut dump truck
dengan kondisi jalan
saat ini, apakah sudah
memenuhi target
produksi perusahaan?
Mengetahui
jumlah produktivitas
alat
angkut dump truck
dengan kondisi jalan
saat
ini
dalam
memenuhi
target
perusahaan.
-
Bagaimana pengaruh
4. kondisi jalan angkut
dari
front
penambangan
disposal block 10
terhadap produksi alat
angkut Dump Truck
dalam pengangkutan
overburden di PT. Inti
Metode Pengumpulan
Data
Menghitung produksi
alat angkut
secara
nyata (sebenarnya) di
lapangangan
yang
dihitung berdasarkan
pada
pengamatan
waktu edar dump
truck di lapangan.
Mengetahui jumlah
target
produksi
overburden PT. Inti
Bara Perdana tahun
2016.
Menganalisa jumlah
produktivitas
alat
angkut dump truck
yang ada dilapangan
(rata-rata)
dengan
target
produksi
overburden PT. Inti
Bara Perdana tahun
2016 apakah sudah
memenuhi target yang
ditentukan.
- Mengidentifikasi
faktor-faktor yang
mempengaruhi
produktivitas dump
truck di lapangan.
Menganalisis
pengaruh kondisi jalan
angkut dari front
penambangan
disposal block 10
terhadap produksi alat angkut Dump Truck
dalam pengangkutan
overburden di PT. Inti
Menganalisa cara
meminimalkan
factor-faktor yang
Bara Perdana?
Bara Perdana.
dapat
memperngaruhi
produktivitas dump
truck.
Bagaimana
perbandingan
produktivitas
alat
angkut dump truck
antara kondisi jalan
saat
ini
dengan
produktivitas
alat
angkut dump truck
setelah
dilakukan
perbaikan jalan secara
kajian teknis?
Mengkaji
perbandingan
produktivitas
alat
angkut dump truck
antara kondisi jalan
saat
ini
dengan
produktivitas
alat
angkut dump truck
setelah
dilakukan
perbaikan jalan secara
kajian teknis.
-
Menghitung
produksi alat angkut
secara nyata
(sebenarnya) di
lapangangan yang
dihitung
berdasarkan pada
pengamatan waktu
edar dump truck di
lapangan.
Produksi
maksimum teoritis
setelah
perbaikan
jalan
Menghitung
produksi nyata
setelah perbaikan
jalan.
I. TINJAUAN PUSTAKA
Produksi dari alat muat dan alat angkut adalah kemampuan optimal yang
dapat dicapai oleh alat tersebut setelah memperhitungkan faktor-faktor yang
ikut mempengaruhi pencapaian tersebut.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dump truck yaitu (Siregar,
2005):
a.
merupakan alat berat yang dapat disesuaikan dengan alat gali/muat yang
melayaninya.
Waktu
edar
dump
truck
merupakan
faktor
yang
sangat
Rolling Resistance
Rolling resistance merupakan tahanan gelinding/gulir yang terdapat
pada roda yang sedang bergerak akibat adanya gaya gesek antara roda
dengan permukaan tanah yang arahnya selalu berlawanan seperti terlihat
pada Gambar 3.1.
c.
d.
Grade resistance
Grade resistance adalah besarnya gaya berat yang melawan atau
membantu gerak kendaraan karena kemiringan jalur jalan yang dilewati
oleh kendaraan tersebut. Pengaruh kemiringan terhadap harga GR adalah
naik untuk kemiringan positif (akan memperbesar rimpul) dan turun untuk
kemiringan negatif (akan memperkecil rimpul). Besarnya GR tergantung
pada kemiringan jalan (%) dan berat kendaraan tersebut (ton). Besarnya
GR dinyatakan rata-rata 20 lb dari rimpul untuk setiap gross berat
kendaraan beserta isinya pada setiap kemiringan 1 %. Harga GR untuk tiap
kemiringan jalan dapat dilihat pada Tabel 3.
GR
KEMIRINGAN
GR
(lb/ton)
20
40
60
80
100
119.8
139.8
159.2
179.2
199
(%)
11
12
13
14
15
20
25
30
35
40
(lb/ton)
218
238.4
257.8
277.4
296.6
392.3
485.2
574.7
660.6
742.8
e.
Coeficient of Traction
Coeficient of Traction adalah suatu faktor yang menunjukan berapa
bagian dari seluruh berat kendaraan itu pada ban atau track yang dapat
dipakai untuk menarik atau mendorong kendaraan. Dengan kata lain
coefficient adalah suatu faktor dimana jumlah berat kendaraan pada
ban/truk penggerak harus dikalikan dengan permukaan jalan sebelum roda
slip. Besarnya harga coefficient of traction tergantung pada :
a. Keadaan ban atau track, yaitu keadaan dan bentuk kembangan ban.
b. Keadaan jalan (basah/kering, keras/lunak, bergelombang/rata).
c. Berat kendaraan yang diterima roda.
Besarnya harga coefficient of traction untuk macam-macam
keadaan jalan dapat dilihat pada Tabel 4.
f.
BAN KARET
(%)
80 - 100
50 - 70
40 - 50
30 - 40
20 - 30
.................................
.. (2)
g. Aceleration (percepatan)
Aceleration merupakan waktu yang diperlukan untuk mempercepat
kendaraan dengan menggunakan rimpull yang tidak dipergunakan untuk
menggerakan kendaraan pada jalur tertentu. Lamanya waktu yang
dibutuhkan unutk mempercepat kendaraan dipengaruhi oleh beberapa factor,
yaitu :
a. Berat kendaraan, semakin berat kendaraan maka waktu yang
dibutuhkan semakin untuk mempercepat kendaraan.
b. Kelebihan rimpull, semakin banyak rimpull yang berlebih maka akan
semakin cepat kendaraan dipercepat.
c. Grade (kemiringan) jalan angkut yang dilalui.
h. Ketinggian Daerah Dari Permukaan Laut
Perubahan kadar oksigen dalam udara akan berpengaruh pada horse
power suatu kendaraan yang sedang beroperasi pada daerah dengan
V insitu
x 100 .......................................................... (3)
V loose
Density Material
Berat isi material akan digali, dimuat, dan diangkut oleh alat-alat
mekanis akan mempengaruhi :
a. Kecepatan kendaraan
b. Kemampuan kendaraan untuk mengatasi tahanan kemiringan dan
tahanan gulir.
c.
2.
teoritis maupun nyata harus dikalikan dengan faktor koreksi, hal ini ditujukan
untuk mengetahui kesalahan yang terjadi akibat beberapa faktor seperti efisiensi
waktu, efisiensi kerja atau kesediaan alat yang dapat digunakan serta efisiensi
operator.
Persamaan untuk menghitung produktivitas alat gali dan alat angkut
adalah sebagai berikut :
a. Dump Truck
Q=
C x 60
x FK x SF ......................................................................................
CT
(4)
C =
n x q x K ................................................................................................
(5)
Dimana :
Q = Produksi Alat (BCM/jam)
C = Produksi Backhoe/cycle (LCM/jam)
Ct = Cycle time (menit)
Fk = Faktor Koreksi
SF = Swell Faktor
b. Excavator (Back Hoe)
Excavator merupakan alat gali sekaligus alat muat material Over
burden
A x 60
x Fk x SF
CT
..................................................................................... (6)
Fk = Fk1 x Fk2 x Fk3.................................................................................... (7)
Dimana :
Q = Kemampuan alat gali-muat (ton/jam)
pada perencanaan bentuk fisik sehingga dapat memenuhi fungsi dasar jalan yaitu
memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas yang beroperasi di
atasnya, karena tujuan dari perencanaan geometri jalan adalah mengahasilkan
infrastruktur yang aman, efisiensi pelayanan arus lalu lintasan memaksimalkan
rasio tingkat penggunaan/biaya pelaksanaan. Ruang, bentuk dan ukuran jalan
dikatakan baik, jika dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada pemakai
jalan.
Geometri jalan angkut meliputi beberapa hal, yaitu :
a. Lebar Jalan
Lebar jalan angkut pada tambang pada umumnya dibuat untuk pemakaian
jalur ganda dengan lalu lintas satu arah atau dua arah. Dalam kenyataanya,
semakin lebar jalan angkut maka akan semakin baik dan lalu lintas pengangkutan
semakin aman dan lancar. Akan tetapi semakin lebar jalan angkut, biaya yang
dibutuhkan untuk pembuatan dan perawatan juga akan semakin besar. Untuk itu
perlu dilakukan agar keduanya bisa optimal.
1. Lebar jalan angkut pada kondisi lurus
Lebar jalan angkut minimum yang dipakai sebagai jalur ganda pada
jalan lurus dapat dilihat pada (gambar 3.2). Penentuan lebar jalan lurus
didasarkan pada rule of thumb yang dikemukakan oleh AASHTO Manual Rural
Higway Design (1990) yaitu jumlah jalur dikali dengan lebar dump truck
ditambah setengah lebar truk untuk masing-masing tepi kiri, kanan, dan jarak
antara dua dump truck yang sedang bersilangan. Persamaan yang digunakan
adalah :
L = n.Wt + (n+1)
(1/2.Wt)..................................................................................................... (8)
Dimana:
L(m) = lebar jalan angkut minimum, meter
N
= jumlah jalur
Wt
Wt
Wt
Wt
Wt
Wt
Lm
Gambar
2.
Lebar
Jalan
Prodjosumarto,1993)
Angkut
pada
Kondisi
Lurus
(Partanto
Lebar jalan angkut pada tikungan selalu dibuat lebih besar dari pada jalan
lurus. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya penyimpangan lebar
alat angkut yang disebabkan oleh sudut yang dibentuk oleh roda depan dengan
badan truk saat melintasi tikungan (Gambar 3). Untuk jalur ganda, lebar jalan
minimum pada tikungan dihitung berdasarkan pada :
C= Z
= ( U + Fa + Fb)........................................................................ (9)
Dimana:
a. Lebar jejak roda
b. Lebar juntai atau tonjolan (overhang) alat angkut bagian depan dan
belakang pada saat membelok
c. Jarak antar alat angkut saat bersimpangan
d. Jarak alat angkut terhadap tepi jalan.
Fa
Fb
C
Fa
Fb
Fa
Fb
4 Jalur
(m)
15.8
17.8
19.8
21.8
23.8
25.8
27.7
29.7
setiap truk belum tentu sama. Semakin kecil sudut penyimpangan roda depan
maka jari-jari lintasan akan terbentuk akan semakin besar. Dengan semakin
besarnya jari-jari lintasan maka kemampuan truk untuk melintasi tikungan
tajam berkurang.
Dalam pembuatan jalan menikung, jari-jari tikungan harus dibuat lebih
besar dari jari-jari lintasan alat angkut atau minimal sama. Jari-jari tikungan
jalan angkut juga harus memenuhi keselamatan kerja di tambang atau
memenuhi faktor keamanan yang dimaksud adalah jarak pandang bagi
pengemudi di tikungan, baik horizontal maupun vertikal terhadap kedudukan
suatu penghalang pada jalan tersebut yang diukur dari mata pengemudi.
Hal lain yang tidak bisa diabaikan dalam pembuatan tikungan adalah
superelevasi , yaitu kemiringan melintang jalan pada tikungan. Untuk
mengatasi gaya sentrifugal yang bekerja pada alat angkut yang sedang
melewati tikungan jalan ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu : pertama;
dengan mengurangi kecepatan dan cara ke dua adalah membuat kemiringan ke
arah titik pusat jari-jari tikungan. Yang mana kemiringan ini berfungsi untuk
menjaga alat angkut tidak terguling saat melewati tikungan dengan kecepatan
tertentu. Cara pertama sangat tidak efisien karena waktu hilang yang
ditimbulkan akan besar, oleh karena itu cara kedua dianggap lebih baik.
e f=
v2
.................................................................................................
127 R
(11)
dimana
= angka superelevasi
= faktor gesekan
= kecepatan, km/jam
= jari-jari tikungan, m
Kegiatan
Studi Literatur
K. PENUTUP
Demikianlah proposal permohonan Penelitian Tugas Akhir yang direncanakan
dilakukan di PT. Inti Bara Perdana, Bengkulu Tengah. Besar harapan saya untuk
dapat melakukan Penelitian Tugas Akhir dan mendapat sambutan yang baik dari
pihak PT. Inti Bara Perdana. Melihat keterbatasan dan kekurangan yang saya
miliki, maka saya sangat mengharapkan bantuan dan dukungan baik moril
maupun materil dari pihak perusahaan untuk kelancaran Penelitian Tugas Akhir
ini.
Bantuan yang sangat saya harapkan dalam pelaksanaan Penelitian Tugas
Akhir ini adalah:
1. Adanya bimbingan selama Penelitian Tugas Akhir.
2. Kemudahan dalam mengadakan penelitian (akomodasi) ataupun pengambilan
data-data yang diperlukan selama pelaksanaan Penelitian Tugas Akhir.
Semoga hubungan baik antara pihak industri pertambangan dengan pihak
institusi pendidikan pertambangan di Indonesia tetap berlangsung secara harmonis
demi kemajuan dunia pendidikan dan perkembangan industri pertambangan
Indonesia. Atas perhatian dan bantuan yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.
L. DAFTAR PUSTAKA
American Association of State Highway and Transfortation Officials (ASSHTO).
1990. Manual Rurai Highway Perencanaan Design Jalan Angkut.
Azwari, Rudy. 2015. Evaluasi Jalan Angkut dari Front Tambang Batubara menuju
Stockpile B pada Penambangan Batubara di PT. Minemex Indonesia, Desa
Talang Serdang, Kecamatan Mandiangan, Kabupaten Sarolangun, Provinsi
Jambi. Jurnal Universitas Islam Bandung, Bandung.
Badan Geologi 2012. Neraca Energi Fossil Tahun 2011, Kementerian ESDM.
Batu, Kaswir. 1999. Teknik Penyemenan Cementing Jilid 1.Cepu: Jawa
Tengah.
Komatsu. 2004. Komatsu Performance Handbook Edition 25. Komatsu. Japan.
Kaufman,Walter W. and Ault,James C. 1993. Design of Surface Mine Haulage
Roads. USA Department Of The Interior. USA
Yoso Wigroho, Haryanto dkk. 1993. Pemindahan Tanah Mekanis. Penerbit
Universitas Atma Jaya, Yogyakarta
Prodjosumarto, Partanto. 1993. Jalan Angkut Tambang. Jurusan Teknik
Pertambangan. Institut Teknologi Bandung.
Prodjosumarto, Partanto. 1993. Pemindahan Tanah Mekanis. Jurusan Teknik
Pertambangan. Institut Teknologi Bandung.
Siregar, Ahmad Taufik. 2005. Pengaruh Kondisi Jalan Angkut Terhadap Produksi
Alat Angkut Dump Truck dalam Pengangkutan Overburden di Pit Kresna
Satui Mine Project PT. Thiess Contractors Indonesia. Kalimantan Selatan.
Jurnal Universitas Sriwijaya, Palembang.