Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
METABOLISME KALSIUM
Tubuh orang dewasa mengandung 1 2 kg kalsium, lebih dari 90% diantaranya terdapat
dalam tulang. Dalam keadaan normal terdapat keseimbangan antara jumlah kalsium
dalam tulang dengan kalsium dalam cairan ekstraselular. Walaupun demikian hanya
sebagian kecil saja yaitu 0,5 % yang dapat dipertukarkan. Kadar kalsium plasma total
berkisar antara 8,8 10,4 mg/dl, yang terdiri atas kalsium ion sebesar 40 50 %, kalsium
yang terikat pada protein teruatama albumin sebesar 46% dan sisanya 8% kalsium dalam
kompleks organic yang terikat dengan anion yaitu bikarbonat, sitrat, fosfat, laktat dan
sulfat. Kalsium ion merupakan kalsium yang secara biologis sangat pentingoleh karena
peranannya dalam beberapa fungsi selular. Oleh karena itu kadar kalsium ion selalu harus
dipertahankan dalam batas normal terutama oleh hormone paratiroid.
Kalsium masuk ke dalam plasma melalui absorpsi dai usus halus, dari tulang dan
reabsorpsi daro ginjal. Sebaliknya kalsium ke luar dari plasma melalui saluran cerna (100
200 mg/hari), air seni (50 300 mg/hari), disimpan kembali ke dalam tulang melalui
lerimgat (100 mg/hari)
Tulang adalah suatu jaringan tubuh yang dinamik dan mengalami perubahan sepanjang
kehidupan serta merupakan tempat penyimpanan kalsium terbesar dan mineral lain
seperti magnesium, fosfor , natrium dan berbagai ion untuk keperluan keseimbangan
berbagai fungsi.
Bila terjadi penurunan kalsium plasma yang berlangsung lama karena berbagai maka
tubuh akan mengambil kalsium dari tulang. Hal ini menyebabkan penurunan kalsium
tulang akibatnya tulang akan mengalami demineralisasidan terjadilah osteoporosis.
Dengan meningkatnya usia seseorang akan mengalami penurunan jaringan tulang yang
progresif.
Penelitian longitudinal pada wanita pasca menopause akan kehilangan kalsium dalam
tubuh sebesar 20 mg sampai 60 mg/hari, walaupun ini sedikit, akan tetapi dalam jangka
10 tahun kehilangan kalsium akan mencapai 13% dari total kalsium tubuh, jumlah yang
cukup untuk menimbulkan osteoporosis.
HORMON PARATIROID
Kelenjar paratiroid terdapat di bagian posterior kelenjar tiroid, ada dua buah pada tiap
sisi. Kelenjar paratiroid mengeluarkan hormone paratiroid dan merupakan hormone
utama yang mengatur metabolism kalsium untuk mempertahankan agar kadar kalsium
plasma dalam batas normal. Hormone paratiroid terdiri atas 84 asam amino rantai
tunggal.
Pada suatu keadaan hipokalemi, sekresi hormone paratiroid berlangsung dalam tiga
tahap. Tahap dini berlangsung beberapa menit, meruapakan respon cepat dari sel sel
paratiroid melepaskan hormone paratiroid yang sudah tersedia dalam sel terhadap suatu
keadaan hipokalemi. Tahap kedua yang terjadi beberapa jam kemudian merupakan
aktivitas sel kelenjar paratiroid menghasilkan hormone paratiroid lebih banyak. Tahap
ketiga apabila hipokalemi masih berlangsung maka dalam beberapa hari akan terjadi
replikasi sel untuk memperbanyak masa sel kelenjar paratiroid.
HORMON PARATIROID DAN METABOLISME KALSIUM
3
keganasan sel squamous, akan menghasilkan PTHrP yang sangat tinggi sehingga akan
mengakibatkan hiperkalemi.
VITAMIN D
Vitamin D dalam tubuh kita berasal dari dua sumber yaitu yang berasal dari mankanan
baik dari tumbuh tumbuhan (vitamin D 2 = ergokalsoferol) maupun daro hewan (vitamin
D3 = kolekalsiferol) dan yang dibentuk di kulit. Di daerah tropis, kulit kita cukup
menghasilkan vitamin D, tetapi didaerah jauh dari equator, asupan vitamin D dari luar
sangat penting.
Vitamin D yang dibentuk di kulit yaitu vitamin D3 (7 dehidrokolesterol) akan mengalami
dua kali hidroksilasi sebelum menjadi vitamin D atau kalsitriol yang lebih tepat disebut
suatu hormon daripada vitamin. Hidroksilasi vitamin D dalam tubuh terjadi sebagai
berikut
1.) Hidroksilasi pertama terjadi di hati olej enzim 25 0 hidroksilasi menjadi 25
hidroksikolekalsiferol yang kemudian dilepas ke daerah dan berikatan dengan
suatu protein (vitamin D-binding protein)
2.) Hidroksilasi kedua terjadi di ginjal oleh enzim 1 -hidroksilase sehingga 25
hidroksikolekalsiferol menjadi 1,25 dihidroksikolekalsiferol atau kalsitriol yang
merupakan sebuah hormon yang berperan penting dalam metabolisme kalsium
Peranan hormon paratiroid dalam kaitan dengan perubahan metabolisme vitamin D
adalah perubahan dari 25-hidroksivitamin D menjadi 1,25 dihidroksivitamin D atau
kalsitriol di ginjal. Pada keadaan dimana terjadi hipokalemi, maka kelenjar paratiroid
akan melepaskan hormon paratiroid lebih banyak dan hormon ini akan merangsang ginjal
menghasilkan lebih banyak 1,25 dihidroksivitamin D atau kalsitriol.
VITAMIN D (KALSITRIOL) DAN KALSIUM
Fungsi dari kalsitriol adalah meingkatkan kadar kalsium dan fosfat plasma, dengan
demikian mempertahankan keadaan agar mineralisasi tulang tetap terjamin. Vitamin D
bekerja pada tiga alat yaitu :
1. Usus, kalsitriol meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfat dan dianggap
sebagai fungsi utama kalsitriol dalam metabolisme kalsium. Pada keadaan
hipokalemi berat misalnya pada pasca tiroidektomi yang mengakibatkan kelenjar
5
paratiroid juga ikut terangkat, pemberian kalsium oral tidak cukup untuk
memperbaiki kadar kalsium tanpa penambahan kadar vitamin D
2. Pada tulang, vitamin D mempunyai reseptor pada osteoklas oleh karena itu
vitamin D mempunyai efek langsung pada tulang yang kerjanya mirip dengan
hormon paratiroid yaitu mengaktifkan resorpsi kalsium dari tulang dengan cara
mengaktifkan sel osteoklas
3. Pada ginjal sendiri kalsitriol menurunkan reabsorpsi kalsium di tubuli ginjal.
KALSITONIN
Kalsitonin adalah suatu peptida yang terdiri dari 32 asam amino bekerja menghambat
osteoklas sehingga resorpsi tulang tidak terjadi. Dihasilkan oleh sel C parafolokular
kelenjar tiroid dan disekresi akibat adanya kadar kalsium plasma. kalsitonin akan
dilepaskan bila terjadi hiperkalsemi dan sekresi berhenti bila kadar kalsium menurun atau
hipokalsemi. Pemberian kalsitonin intravena akan menyebabkan penurunan secara cepat
kalsium plasma dan fosfat plasma melalui pengaruh kalsitonin pada tulang dengan
menghambat osteoklas. Osteoklas dibawah pengaruh kalsitonin akan mengalami
perubahan morfologi. Dalam beberapa menit, osteoklas akan menghentikan aktifitasnya
kemudian mengkerut dan menarik ruffled border dari permukaan tulang.
Reseptor kalsitonin selain terdapat pada sel osteoklas juga terdapat pada sel tubulus
proksimal ginjal sehingga kasitonin mempunyai peran pada ginjal. Pada ginjal kalsitonin
meningkatkan eksresi fosfat melalui hambatan aborbsi fosfat, mempunyai efek natriuresis
ringan sehingga eksresi kalsium oleh ginjal dapat meningkat namun hal ini tidak
memberikan efek pada kalsium plasma.