Вы находитесь на странице: 1из 25

A.

Konsep Dasar Penyakit


1. Defenisi / Pengertian
a. Gastritis adalah segala radang mukosa lambung ( Buku Ajar Ilmu Bedah,
Edisi Revisi hal 749).
b. Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa
lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau local (Patofisiologi,
Sylvia A Price hal 422).
c. Gastritis adalah suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa
lambung dan secara hispatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi selsel radang pada daerah tersebut. ( Imu Penyakit Dalam Jilid II).
d. Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Mansjoer Arif, 1999,
hal:492).
e. Gastritis adalah inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan mukosa
gaster (Sujono Hadi, 1999, hal : 181).
f. Gastritis adalah peradangan lokal atau penyebaran pada mukosa lambung
dan berkembang dipenuhi bakteri (Charlene. J, 2001, hal : 138).
g. Jadi gastritis itu adalah Suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang
akutdengan kerusakan erosi.
Erosif karena perlukaan hanya pada bagian mukosa, bentuk berat dari gastritis
ini adalah gastritis erosive atau gastritis hemoragik. Perdarahan mukosa
lambung dalam berbagai derajat dan terjadi erosi yang berarti hilangnya
kontinuitas mukosa lambung pada beberapa tempat.
2. Klasifikasi
1. Gastritis Akut
Gastritis akut adalah inflamasi akut mukosa lambung pada sebagian besar
merupakan penyakit yang ringan dan sembuh sempurna.Salah satu bentuk
gastritis akut yang manifestasi klinisnya adalah:
a) Gastritis akut erosive

Disebut erosif apabila kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam dari
pada mukosa muscolaris (otot-otot pelapis lambung).
b) Gastritis akut hemoragic
Disebut hemoragic karena pada penyakit ini akan dijumpai perdarahan
mukosa lambung dalan berbagai derajat dan terjadi erosi yang berarti
hilangnya kontunuitas mukosa lambung pada beberapa tempat,
menyertai inflamasi pada mukosa lambung tersebut. ( Hirlan, 2001)
2. Gastritis Kronis
Menurut Muttaqin, (2011) Gastritis kronis adalah suatu peradangan
mukosa

lambung

yang

bersifat

menahun.

Gastritis

kronik

diklasifikasikan dengan tiga perbedaan sebagai berikut :


a) Gastritis superfisial, dengan manifestasi kemerahan ; edema , serta
perdarahan dan erosi mukosa.
b) Gastritis atrofik, dimana peradangan terjadi di seluruh lapisan
mukosa pada perkembanganya dihubungkan dengan ulkus dan
kanker lambung, serta anemia pernisiosa. Hal ini merupakan
karakteristik dari penurunan jumlah sel parietal dan sel chief.
c) Gastritis hipertrofik, suatu kondisi dengan terbentuknya nodulnodul pada mukosa lambung yang bersifat iregular, tipis, dan
hemoragik
3.Etiologi
Menurut Muttaqin(2011) Penyebab dari gastritis antara lain :
1. Obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid / OAINS (indometasin,
ibuprofen, dan asam salisilat), sulfonamide, steroid, kokain, agen

kemoterapi ( mitomisin, 5-fluora-2-deoxyuriine), salisilat, dan digitalis


bersifat mengiritasi mukosa lambung.
2. Minuman beralkohol , seperti : whisky,vodka, dan gin.
3. Infeksi bakteri ; seperti : H. pylor (paling sering), H. heilmanii, streptococci,
staphylococci, proteus spesies, clostridium spesies, E. coli, tuberculosis, dan
secondary syphilis.
4. Infeksi virus oleh Sitomegalovirus
5. Infeksi jamur ; candidiasis, histoplasmosis, dan phycomycosis.
6. Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan,
gagal napas, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat, dan refluks ususlambung.
7. Makanan dan minuman yang bersifat iritan makanan berbumbu dan
minuman dengan kandungan kafein dan alkohol merupakan agen-agen
iritasi mukosa lambung.
8. Garam empedu, terjadi pada kondisi refluks garam empedu ( komponen
penting alkali untuk aktivasi enzim-enzim gastrointestinal) dari usus kecil
ke mukosa lambungsehingga menimbulkan respon peradangan mukosa.
9. Iskemia, hal ini berhubungan dengan akibat penurunan aliran darah ke
lambung. Trauma langsung lambung, berhubungan dengan keseimbangan
antara agresi dan mekanisme pertahanan umtuk menjaga integritas mukosa,
yang dapat menimbulkan respon peradangan pada mukosa lambung.
4. Patofisiologi
1. Gastritis Akut
Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stres, zat kimia misalnya obatobatan dan alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam. Pada para yang
mengalami stres akan terjadi perangsangan saraf simpatis NV (Nervus vagus)

yang akan meningkatkan produksi asam klorida (HCl) di dalam lambung.


Adanya HCl yang berada di dalam lambung akan menimbulkan rasa mual,
muntah dan anoreksia. Zat kimia maupun makanan yang merangsang akan
menyebabkan selepitel kolumner, yang berfungsi untuk menghasilkan mukus,
mengurangi

produksinya.

Sedangkan

mukus

itu

fungsinya

untuk

memproteksi mukosa lambung agar tidak ikut tercerna.


Respon mukosa lambung karena penurunan sekresi mukus bervariasi
diantaranya vasodilatasi sel mukosa gaster. Lapisan mukosa gaster terdapat sel
yang memproduksi HCl (terutama daerah fundus) dan pembuluh darah.
Vasodilatasi mukosa gaster akan menyebabkan produksi HCl meningkat.
Anoreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri. Rasa nyeri ini ditimbulkan oleh
karena kontak HCl dengan mukosa gaster.
Respon mukosa lambung akibat penurunan

sekresi

mukus

dapat

berupa

eksfeliasi (pengelupasan). Eksfeliasi sel mukosa gaster akan mengakibatkan


erosi pada sel mukosa. Hilangnya sel mukosa akibat erosi memicu timbulnya
perdarahan. Perdarahan yang terjadi dapat mengancam

hidup penderita,

namun dapat juga berhenti sendiri karena prosesregenerasi, sehingga erosi


menghilang dalam waktu 24-48 jam setelah perdarahan.
2. Gastritis Kronis
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi
iritasi mukosa lambung yang berulang - ulang dan terjadi penyembuhan yang
tidak sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel

pariental dan sel chief. Karena sel pariental dan sel chief hilang maka produksi
HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding
lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan
juga bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser. Helicobacter pylori merupakan
bakteri gram negatif. Organisme ini menyerang sel

permukaan gaster,

memperberat timbulnya desquamasi sel dan munculah respon radang kronis


pada gaster yaitu : destruksi kelenjar dan metaplasia. Metaplasia adalah salah
satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap iritasi, yaitu dengan mengganti sel
mukosa gaster, misalnya dengan sel desquamosa yang lebih kuat. Karena
sel

desquamosa

lebih

kuat

maka

elastisitasnya

juga

berkurang.

Pada saat mencerna makanan, lambung melakukan gerakan peristaltik tetapi


karena sel penggantinya tidak elastis maka akan timbul kekakuan yang pada
akhirnya menimbulkan rasa nyeri. Metaplasia ini juga menyebabkan hilangnya
sel mukosa pada lapisan lambung, sehingga akan menyebabkan kerusakan
pembuluh darah lapisan mukosa. Kerusakan pembuluh darah ini akan
menimbulkan perdarahan.

Pathways

H. phylori
Obat-obatan (NSIAD, aspirin, sulfanomida steroid, digitalis)

Kafein

Melekat pada epitel lambung


me produksi bikoarbonat (HCO3-)
Mengganggu pembentukan sawar Menghancurkan
mukosa lambunglapisan mukosa sel lambung
me kemampuan protektif terhadap asam
me barrier lambung terhadap asam dan pepsin

Menyebabkan difusi kembali asam lambung & pepsin

Inflamasi

Erosi mukosa lambung

Nyeri epigastrium
Mukosa lambung kehilangan integritas
me tonus jaringan
& perisaltik lambung
MK: Gangguan rasa nyaman
nyeri untuk makan
me :sensori

Anoreksia

Refluks isi deudenum ke lambung


Perdarahan

5. Gejala Klinis
1. Gastritis Akut, gambaran klinis meliputi:

Mual
Dorongan
ekspulsi isi lambung ke mulut

a. Dapat terjadi ulserasi superfisial dan dapat menimbulkan hemoragi.


b. Rasa tidak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala, kelesuan,
mual, dan
Muntah
anoreksia. disertai muntah dan cegukan.
c. Beberapa pasien menunjukkan
asimptomatik.
MK: Perubahan
nutrisi kurang dari kebutuhan
d. Dapat terjadi kolik dan diare jika makanan yang mengiritasi tidak
dimuntahkan, tetapi malah mencapai usus.
MK: Difisit volume cairan dan elektrolit

e. Pasien biasanya pulih kembali sekitar sehari, meskipun nafsu mungkin akan
hilang selama 2 sampai 3 hari. (Smeltzer, 2001)
2. Gastritis Kronis
Pasien dengan Gastritis tipe A secara khusus asimtomatik kecuali untuk gejala
defisiensi vitamin B12. pada gastritis tipe B, pasien mengeluh anoreksia ( nafsu
makan menurun ), nyeri ulu hati setelah makan, kembung, rasa asam di mulut,
atau mual dan muntah. (Smeltzer dan Bare, 2001).
6. Pemeriksaan Fisik
A. (breath)
B. (blood)
pengisian
C. (brain)
D.
E.
F.
G.

: takhipnea
: takikardi, hipotensi, disritmia, nadi perifer lemah,
perifer lambat, warna kulit pucat.
: sakit kepala, kelemahan, tingkat kesadaran dapat

terganggu, disorientasi, nyeri epigastrum.


(bladder)
: oliguri, gangguan keseimbangan cairan.
(bowel)
: anemia, anorexia,mual, muntah, nyeri ulu hati,
tidak toleran terhadap makanan pedas.
(bone)
: kelelahan, kelemahan

7. Pemeriksan Diagnostik
1. Endoskopi, khususnya gastroduodenoskopi. Hasil pemeriksaan akan
ditemukan gambaran mukosa sembab, merah, mudah berdarah atau
terdapat perdarahan spontan, erosi mukosa yang bervariasi.
2. Histopatologi.
3. Radiologi dengan kontras ganda, meskipun kadang dilakukan tapi tidak
begitu memberikan hasil yang memuaskan.
4. EGD(Esofagogastriduodenoskopi) = tes diagnostik kunci untuk perdarahan
GI atas, dilakukan untuk melihat sisi perdarahan/ derajat ulkus jaringan /cedera.
5. Minum barium dengan foto rontgen = dilakukan untuk membedakan
diganosa penyebab / sisi lesi.

6. Analisa gaster

dapat

dilakukan

untuk menentukan adanya

darah,

mengkajiaktivitas sekretori mukosa gaster, contoh peningkatan asamhidroklorik


dan pembentukan
atau jumlah

asam nokturnal penyebab ulkus duo denal. Penurunan

normal

diduga

ulkus gaster, dipersekresi berat dan asiditas

menunjukkan sindrom Zollinger Ellison


7. Angiografi = vaskularisasi GI dapat dilihat bila endoskopi tidak dapat
disimpulkan atau tidak dapat dilakukan. Menunjukkan sirkulasi kolatera dan
kemungkinan isi perdarahan.
8.
Amilase serum = meningkat dengan ulkus duodenal, kadar rendah diduga
gastritis.
8. Prognosis
Komplikasi yang mungkin dapat terjadi pada gastritis menurut Dermawan
( 2010) adalah:
1.Perdarahan saluran cerna bagian atas
2.Ulkus peptikum, perforasi dan anemia karena gangguan absorbs vitamain B
9. Penatalaksanan
1.Pengobatan pada gastritis meliputi:
a) Antikoagulan: bila ada pendarahan pada lambung
b) Antasida: pada gastritis yang parah, cairan dan elektrolit diberikan
intravena untuk mempertahankan keseimbangan cairan sampai gejala-gejala
mereda, untuk gastritis yang tidak parah diobati dengan antasida dan istirahat.
c) Histonin: ranitidin dapat diberikan untuk menghambat pembentukan asam
lambung dan kemudian menurunkan iritasi lambung.
d) Sulcralfate: diberikan untuk melindungi mukosa lambung dengan

cara menyeliputinya, untuk mencegah difusi kembali asam dan


pepsin yang menyebabkan iritasi.
e) Pembedahan:

untuk

Gastrojejunuskopi /reseksi

mengangkat
lambung:

gangrene
mengatasi

dan

perforasi,

obstruksi

pilorus.

(Dermawan, 2010).
2.Penatalaksanaan pada gastritis secara medis meliputi:
Gastritis akut Diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk menghindari
alkohol dan makanan sampai gejala berkurang. Bila pasien mampu

makan

melalui mulut, diet mengandung gizi danjurkan. Bila gejala menetap, cairan
perlu diberikan secara parenteral. Bila perdarahan terjadi, maka penatalaksanaan
adalah serupa dengan prosedur yang dilakukan untuk hemoragik saluran
gastrointestinal atas. Bila gastritis diakibatkan oleh mencerna makanan yang
sangat asam atau alkali, pengobatan terdiri dari pengenceran dan penetralisasian
agen penyebab.
a) Untuk menetralisasi asam, digunakan antasida umum ( missal :
alumunium hidroksida ) untuk menetralisasi alkali, digunakan jus lemon
encer atau cuka encer
b) Bila korosi luas atau berat, emetik, dan lafase dihindari karena bahaya
perforasi. terapi pendukung mencakup intubasi, analgesic dan sedative,
antasida, serta

cairan

intravena. Endoskopi

fiberopti

mungkin

diperlukan. Pembedahan darurat mungkin diperlukan untuk mengangkat


gangrene atau jaringan perforasi. Gastrojejunostomi atau reseksi
lambungmungkin diperlukan untuk mengatasi obstruksi pilrus. Gastritis

kronis

diatasidengan

memodifikasi

diet

pasien,

meningkatkan

istiratahat, mengurangi stress dan memulai farmakoterapi. H. Pilory data


diatasi dengan antibiotic( seperti tetrasiklin atau amoksisilin ) dan garam
bismu ( pepto bismo ). Pasien dengan gastritis A biasanya mengalami
malabsorbsi vitamin B 12 yang disebabkan oleh adanya antibody
terhadap faktor instrinsik(Smeltzer, 2001)
3. Penatalaksanaan secara keperawatan meliputi:
a) Tirah baring
b) Mengurangi stress
c) Diet Air teh, air kaldu, air jahe dengan soda kemudian diberikan peroral pada
interval yang sering. Makanan yang sudah dihaluskan seperti pudding, agar-agar
dan sup, biasanya dapat ditoleransi setelah 12 24 jam dan kemudian makananmakanan berikutnya ditambahkan secara bertahap. Pasien dengan gastritis
superficial yang kronis biasanya berespon terhadap diet sehingga harus
menghindari makanan yang berbumbu banyak atau berminyak. (Dermawan,
2010).

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian
Anamnesa meliputi:
a. Identitas Pasien

Nama
Usia
Jenis kelamin
Jenis pekerjaan
Alamat
Suku/bangsa
Agama
Tingkat pendidikan : bagi orang yang tingkat pendidikan rendah/minim
mendapatkan pengetahuan tentang gastritis, maka akan menganggap remeh
penyakit ini, bahkan hanya menganggap gastritis sebagai sakit perut biasa dan
akan memakan makanan yang dapat menimbulkan serta memperparah

penyakit ini.
Riwayat sakit dan kesehatan
Keluhan utama
Riwayat penyakit saat ini
Riwayat penyakit dahulu

Pengkajian Fokus menurut Gordon


Pengkajian fokus terkait dengan penyakit gastritis meliputi :

a. Pola Pemeliharaan Kesehatan


Menggambarkan persepsi, pemeliharaan dan penanganan kesehatan. Persepsi
terhadap arti kesehatan dan penatalaksanaan kesehatan, kemampuan menyusun
tujuan, pengetahuan tentang praktek kesehatan.
b.

Pola Nurtisi Metabolik

Menggambarkan masukan nutrisi, balance cairan dan elektrolit, nafsu makan, pola
makan, diet, kesulitan menelan, mual/muntah, makanan kesukaan.
c. Pola Eliminasi
Menjelaskan pola fungsi eksresi, kandung kemih dan Kulit. Kebiasaan defekasi,
ada tidaknya masalah defekasi, masalah miksi (oliguri, disuri dll), penggunaan
kateter, frekuensi defekasi dan miksi, Karakteristik urin dan feses, pola input
cairan, infeksi saluran kemih dll.
d. Pola Latihan-Aktivitas
Menggambarkan pola latihan, aktivitas, fungsi pernafasan dan sirkulasi.
Pentingnya latihan/gerak dalam keadaan sehat dan sakit, gerak tubuh dan
kesehatan berhubungan satu sama lain, Range Of Motion (ROM), riwayat
penyakit jantung, frekuensi, irama dan kedalaman nafas, bunyi nafas riwayat
penyakit paru.
e. Pola Kognitif Perseptual Menjelaskan Persepsi sensori dan kognitif.Pola
persepsi sensori meliputi pengkajian fungsi penglihatan, pendengaran,
perasaan, pembau dan kompensasinya terhadap tubuh. Sedangkan pola
kognitif didalamnya mengandung kemampuan daya ingat klien terhadap

persitiwa yang telah lama terjadi dan atau baru terjadi dan kemampuan
orientasi klien terhadap waktu, tempat, dan nama (orang, atau benda yang
lain).Tingkat pendidikan, persepsi nyeri dan penanganan nyeri, kemampuan
untuk mengikuti, menilai nyeri skala 0-10, pemakaian alat bantu dengar,
melihat, kehilangan bagian tubuh atau fungsinya, tingkat kesadaran, orientasi
pasien, adakah gangguan penglihatan, pendengaran, persepsi sensori (nyeri),
penciuman dan lain-lain.
f. Pola Istirahat-Tidur
Menggambarkan Pola Tidur, istirahat dan persepasi tentang energi. Jumlah jam
tidur pada siang dan malam, masalah selama tidur, insomnia atau mimpi
buruk, penggunaan obat, mengeluh letih.
g. Pola Konsep Diri-persepsi Diri
Menggambarkan sikap tentang diri sendiri dan persepsi terhadap kemampuan.
Kemampuan konsep diri antara lain gambaran diri, harga diri, peran, identitas
dan ide diri sendiri. Manusia sebagai system terbuka dimana keseluruhan
bagian manusia akan berinteraksi dengan lingkungannya. Disamping sebagai
system terbuka, manuasia juga sebagai mahkluk bio-psiko-sosio-kultural
spriritual dan dalam pandangan secara holistik.Adanya kecemasan, ketakutan
atau penilaian terhadap diri., dampak sakit terhadap diri, kontak mata, isyarat
non verbal, ekspresi wajah, merasa tak berdaya, gugup atau relaks.
h. Pola Peran dan Hubungan
Menggambarkan dan mengetahui hubungan dan peran klien terhadap anggota
keluarga dan masyarakat tempat tinggal klien.Pekerjaan, tempat tinggal, tidak
punya rumah, tingkah laku yang passive/agresif terhadap orang lain, masalah
keuangan dll.
i. Pola Reproduksi/Seksual

Menggambarkan kepuasan atau masalah yang aktual atau dirasakan dengan


seksualitas. Dampak sakit terhadap seksualitas, riwayat haid, pemeriksaan
mamae sendiri, riwayat penyakit hubungan seksual, pemeriksaan genital.
j. Pola mekanisme koping
Menggambarkan kemampuan untuk menangani stress dan penggunaan
systempendukung. Penggunaan obat untuk menangani stress, interaksi dengan
orang terdekat, menangis, kontak mata, metode koping yang biasa digunakan,
efek penyakit terhadap tingkat stress.
k. Pola Keyakinan Dan Spiritual
Menggambarkan dan Menjelaskan

pola

nilai,

keyakinan

termasuk

spiritual.Menerangkan sikap dan keyakinan klien dalam melaksanakan agama


yang

dipeluk

dan

konsekuensinya.Agama,

kegiatan

keagamaan

dan

budaya,berbagi denga orang lain,bukti melaksanakan nilai dan kepercayaan,


mencari

bantuan

spiritual

dan

pantangan

dalam

agama

selama

sakit(Perry,2005)(Asmadi, 2008).
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan mukosa lambung teriritasi
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
masukan nutrisi yang tidak adekuat.
c. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukan cairan tidak cukup
dan kehilangan cairan berlebih.
3) Rencana Keperawatan
1

Nyeri Akut
Definisi: pengalaman
sensori dan emosional

NOC

NIC

Pain level
Pain control
Comfort level

Pain management
Lakukan pengkajian

yang tidak

Kriteria hasil:

nyeri secara

Mampu mengontrol nyeri (tahu

komperehensif termasuk

muncul akibat kerusakan

penyebab nyeri, mampu

lokasi, karakteristik,

jaringan yang actual atau

menggunakan teknik

durasi, frekuensi, kualitas,

potensial atau

nonfarmakologi untuk

dan faktor presipitasi.


Observasi reaksi

digambarkan dalam hal

mengurangi nyeri, mencari

menyenangkan yang

nonverbal dari
kerusakan sedemikian

bantuan)
- Melaporkan bahwa nyeri

rupa (International

ketidaknyamanan.
Gunakan teknik

berkurang dengan
Association for the study
of Pain): awitan yang

komunikasi terapiutik
-

tiba-tiba atau lambat dari

menggunakan manajemen nyeri


Mampu mengurangi nyeri
(skala intensitas, frekuensi dan

intensitas ringan hingga


-

tanda nyeri)
Menyatakan rasa nyaman

untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien.
Kaji kultur yang
mempengaruhi respon

berat dengan akhir yang


setelah nyeri berkurang
dapat diantisipasi atau
diprediksi dan

nyeri.
Evaluasi pengalaman
nyeri masa lampau.
Evaluasi bersama pasien

berlangsung <6 bulan.


dan tim kesehatan lain
Batasan karakteristik:
tentang ketidakefektifan
Perubahan selera makan
Perubahan tekanan

control nyeri masa

darah
Perubahan frekuensi

lampau.
Bantu pasien dan

jantung
Perubahan frekuensi

keluarga untuk mencari


dan menemukan

pernafasan

Diaphoresis
Perilaku distraksi (mis;

dukungan.
Kontrol lingkungan yang

berjalan mondar-mandir

dapat mempengaruhi

mencari orang lain dan

nyeri seperti suhu

aktivitas yang berulang)


Mengekspresikan

ruangan, pencahayaan,

perilaku, mis; gelisah,

dan kebisingan.
Kurangi faktor presipitasi

merengek, dan menangis.


Masker wajah, mis;

nyeri
Pilih dan lakukan

mata kurang bercahaya,

penanganan nyeri

tampak kacau, dan

(farmakologi,

gerakan mata berpencar.


Sikap melindungi area

nonfarmakologi, dan

nyeri
Fokus menyempit
Indikasi nyeri yang

interpersonal)
Kaji tipe dan sumber
nyeri untuk menentukan

dapat diamati
Perubahan posisi untuk

intervensi
Ajarkan tentang teknik

menghindari nyeri
Dilatasi pupil
Melaporkan nyeri secara

nonfarmakologi
Berikan anlgetik untuk

verbal
Gangguan tidur

mengurangi nyeri
Evaluasi keefektifan

Faktor yang berhubungan

kontrol nyeri
Tingkatkan istirahat

Agen cedera (mis;

kolaborasikan dengan

biologis, zat kimia, fisik,

dokter jika ada keluhan

psikologis)

dan tindakan nyeri tidak

berhasil
Monitor penerimaan
pasien tentang manajemen
nyeri
Analgetic administration
Tentukan lokasi
karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum
pemberian obat
Cek intruksi dokter
tentang jenis obat, dosis,
dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilih analgesic yang
diperlukan atau kombinasi
dari analgesic ketika
pemberian lebih dari satu
Tentukan pilihan
analgesic tergantung tipe
dan beratnya nyeri
Tentukan analgesic
pilihan, rute, pemberian,
dan dosis optimal
Pilih rute pemberian
secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara

teratur
Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali
Berikan anlgesik tepat
waktu, terutama saat nyeri
hebay
Evaluasi efektivitas
analgesic tanda dan gejala

Ketidakseimbangan

NOC

NIC

nutrisi kurang dari

Nutritional status :
Nutritional status : food and

Nutrition Management

kebutuhan tubuh
Definisi : Asuhan nutrisi
tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan

Kaji adanya alergi


fluid intake
Nutritional status : nutrient
intake
Weight control
Kreteria Hasil
Adanya peningkatan berat

makanan
Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi

metabolic
Batasan karakteristik :
Kram abdomen
Nyeri abdomen
Menghindari makanan
Berat badan 20% atau

badan sesuai dengan tujuan


Berat badan ideal sesuai

yang dibutuhkan pasien.


Anjurkan pasien untuk

dengan tinggi badan


Mampumengidentifikasi

meningkatkan intake Fe.


Anjurkan pasien untuk

kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda-tanda

meningkatkan protein dan

lebih dibawah berat


badan ideal
Kerapuahan kapiler
Diare

malnutrisi
Menunjukan peningkatan

vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang

fungsi pengecapan dari menelan dimakan mengandung

Kehilangan rambut

Tidak terjadi penurunan berat

tinggi serat untuk

berlebihan
Bising usus hiperaktif
Kurang makanan
Kurang informasi
Membrane mukosa

badan yang berarti

mencegah konstipasi
Berikan makanan yang
erpilih (sudah
dkonsltasikan dengan ahli

pucat
Ketidakmampuan
memakan makanan
Tonus otot menurun
Mengeluh gangguan
sensasi rasa
Mengeluh asupan
makanan kurang
RDA (recormmended
daily allowance)
Cepat kenyang setelah

gizi
Ajarkan pasien
bagaimana membuat
catatan makanan harian.
Monitor jumlah nutrisi
dan kandungan kalori
Berikan informasi
tentang kebutuhan nutrisi
Kaji kemampan pasien
untuk mendapatkan nutrisi

makan
Sariawan rongga mlut
Steatorea
Kelemahan otot
pengunyah
Kelemahan otot untuk
menelan
Faktor-faktor yang
berhubungan :
Faktor biologis
Faktor ekonomi
Ketidak mampuan untuk
mengabsorbsi nutrient
Ketidakmampuan untuk

yang dibutuhkan.
Nutrision monitoring
BB pasien dalam batas
normal
Monitor adanya berat
badan
Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa
dilakukan
Monitor interaksi anak
atau orang tua selama

mencerna makanan

Ketidakmampuan
menelan makanan
Faktor psikologis

makan.
Monitor lingkungan
selama makan
Jadwalkan pengobatan
tidak selama jam makan
Monitor kulit kering dan
perubahan monitor turgor
kulit
Monitor kekeringan
rambut kusam dan mudah
patah
Monitor mual dan
muntah
Monitor total protein Hb
dan kadar Ht
Monitor pertumbuhan
dan perkembangan
Monitor pucat,
kemerahan, jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan intake
nutrisi
Catat adanya edema,
hiperemi,hipertonik,
papilla lidah,cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna
magenta scarlet.

Kekurangan volume

NOC

NIC

cairan

Fluid management

Definisi: penurunan

Fluid balance
Hydration
Nutritional status : food and

cairan intravaskuler,

fluid intake

pembalut jika diperlukan


Pertahankan catatan

intertistisal dan atau

Kriteria hasil

Timbang popok atau

intake dan output yang


intraseluler ini mengacu

Mempertahankan urine output

pada dehidrasi

sesuai dengan usia, BB, Bj

kehilangan cairan tanpa

urine normal, Ht normal


Tekanan darah, nadi, suhu

perubahan pada natrium


Batasan karakteristik:
Perubahan status mental
Penurunan tekanan

tubuh dalam batas normal.


Tidak ada tanda-tanda
dehidrasi, elastisitas turgor kulit

akurat
Monitor status hidrasi
jika diperlukan
Monitor vital sign
Monitor masukan
makanan atau cairan dan
hitung intake kalori harian
Kolaborasikan pemberian

baik, membram mukosa


darah
Penurunan tekanan nadi
Penurunan volume nadi
Penurunan turgor kulit
Penurunan turgor lidah
Penurunan pengeluaran
urine
Penurunan pengisian
vena
Membran mukosa
kering
Kulit kering
Peningkatan hematokrit
Peningkatan suhu tubuh
Peningkatan frekuensi
nadi
Peningkatan konsentrasi

lembab, tidak ada rasa haus

cairan IV
Monitor status nutrisi
Berikan cairan IV pada

yang belebihan.
suhu ruangan
Dorong masukan oral
Berikan penggantian
nesogratik sesuai output
Dorong keluarga untuk
membantu pasien makan
Tawarkan snack
Kolaborasikan dengan
dokter atau kemungkinan
transfuse
Persiapkan untuk
transfuse

urine
Penurunan berat badan
Haus
Kelemahan

Hipovolemia management
Monitor status cairan
termasuk intake dan

Faktor yang
berhubungan:
Kehilangan cairan aktif
Kegagalan mekanisme
regulasi

output cairan
Pelihara IV line
Monitor tingkat Hb dan
hematokrit
Monitor tanda vital
Monitor respon pasien
terhadap penambahan
cairan
Monitor berat badan
Dorong pemberian untuk
menambah pemberian IV
monitor adanya tanda dan
gejala kelebihan volume
cairan
Monitor adanya tanda
gagal ginjal

4) Implementasi Keperawatan
Pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien disesuaikan dengan
prioritas masalah yang telah disusun. Yang paling penting pelaksanaan mengacu
pada intervensi yang telah ditentukan dengan maksud agar kebutuhan klien
terpenuhi secara optimal.
5) Evaluasi Keperawatan
a. Pasien mengatakan nyeri dapat terkontrol

b. Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan


c. Urine output sesuai dengn usia dan BB, vital sign normal, tidak ada tanda
dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membrane mukosa lembab.

DAFTAR PUSTAKA
Doengoes,Marilyn.E.dkk.2006.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI
Easter Monica. 2001. Keperawatan medical bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Kumala Sari Muttaqin Arief. 2011. Gangguan Gastrointestinal. Jakarta : Salemba Medika
Mansjoer.Arief,Triyanti.K.dkk. 2001.Kapita Selecta Kedokteran edisi ketiga jilid 1 : Media
Aesculapius fakultas Kedokteran UI Nuzulul. 2011. Askep Gastritis. http://nuzululfkp09.web.unair.ac.id/artikel_detail-35839-Kep-Pencernaan-AskepGastritis.html. Diakses pada tanggal 17 Oktober 2016
Sukarmin. 2012. Keperawatan Pada Sistem Pencernaan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Syaifudin.2006. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan,edisi 3.jakarta :Penerbit
buku kedokteran EGC
Wilkinson, Judith M. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC
dan Kriteria NOC. Jakarta : EGC

Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan


Pada Pasien Dengan Gastritis

Oleh :
Komang Ayu Juliastini
15.322.2199

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI


DENPASAR
2016

Вам также может понравиться

  • LP Gastritis Ni Putu Anggun Lasri Purnama Dewi
    LP Gastritis Ni Putu Anggun Lasri Purnama Dewi
    Документ17 страниц
    LP Gastritis Ni Putu Anggun Lasri Purnama Dewi
    anggun
    Оценок пока нет
  • LP Gastritis
    LP Gastritis
    Документ16 страниц
    LP Gastritis
    Elvira Ade
    Оценок пока нет
  • LP Gastritis
    LP Gastritis
    Документ17 страниц
    LP Gastritis
    Ayudia Inara
    Оценок пока нет
  • LP Gastritis
    LP Gastritis
    Документ16 страниц
    LP Gastritis
    Irfan Kurniadi
    Оценок пока нет
  • LP Gastritis Anwar
    LP Gastritis Anwar
    Документ23 страницы
    LP Gastritis Anwar
    Ayu Putri ningsi
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Gastritis
    Laporan Pendahuluan Gastritis
    Документ15 страниц
    Laporan Pendahuluan Gastritis
    Nofta Ragil Anggoro
    Оценок пока нет
  • Gerontik - Asuhan Keperawatan Gastritis - KLP4
    Gerontik - Asuhan Keperawatan Gastritis - KLP4
    Документ20 страниц
    Gerontik - Asuhan Keperawatan Gastritis - KLP4
    Diah Wulandari
    Оценок пока нет
  • LP Gastritis
    LP Gastritis
    Документ17 страниц
    LP Gastritis
    Habyb Droop
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Gastritis ESY
    Asuhan Keperawatan Gastritis ESY
    Документ20 страниц
    Asuhan Keperawatan Gastritis ESY
    Andy Nento
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Gastritis
    Asuhan Keperawatan Gastritis
    Документ22 страницы
    Asuhan Keperawatan Gastritis
    mimi
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Pada Gastritis Akut
    Laporan Pendahuluan Pada Gastritis Akut
    Документ18 страниц
    Laporan Pendahuluan Pada Gastritis Akut
    Adellianora
    Оценок пока нет
  • Gastritis Erosiva
    Gastritis Erosiva
    Документ11 страниц
    Gastritis Erosiva
    Rossid Garda Bangsa
    100% (2)
  • LP Gastritis
    LP Gastritis
    Документ20 страниц
    LP Gastritis
    Jayanti Sekar Wangi
    100% (1)
  • LP Gastritis - diIGD.aden
    LP Gastritis - diIGD.aden
    Документ16 страниц
    LP Gastritis - diIGD.aden
    Yumetry Yumetry Alberth
    100% (1)
  • Asuhan Keperawatan Gastritis
    Asuhan Keperawatan Gastritis
    Документ21 страница
    Asuhan Keperawatan Gastritis
    Septia Rahmad M
    64% (22)
  • Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gastritis
    Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gastritis
    Документ13 страниц
    Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gastritis
    RADIT
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Gastritis
    Laporan Pendahuluan Gastritis
    Документ9 страниц
    Laporan Pendahuluan Gastritis
    Fatma Effendy Nasution
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ32 страницы
    Bab Ii
    edo
    Оценок пока нет
  • LP Gastritis - Ikhlas
    LP Gastritis - Ikhlas
    Документ23 страницы
    LP Gastritis - Ikhlas
    Zulfikar Khanif
    Оценок пока нет
  • Bab Ii PDF
    Bab Ii PDF
    Документ32 страницы
    Bab Ii PDF
    Danny Sanjaya
    Оценок пока нет
  • LP GASTRITIS
    LP GASTRITIS
    Документ21 страница
    LP GASTRITIS
    Arya Wibawa
    Оценок пока нет
  • LP Gastritis .
    LP Gastritis .
    Документ23 страницы
    LP Gastritis .
    alfiahannisa
    100% (1)
  • LP Keperawatan Gadar
    LP Keperawatan Gadar
    Документ20 страниц
    LP Keperawatan Gadar
    global
    Оценок пока нет
  • Logbook Penceraan Alifa Al Hammami 1914301050
    Logbook Penceraan Alifa Al Hammami 1914301050
    Документ17 страниц
    Logbook Penceraan Alifa Al Hammami 1914301050
    Alifa al hammami
    Оценок пока нет
  • Sak Gastritis
    Sak Gastritis
    Документ8 страниц
    Sak Gastritis
    vinda astri permatasari
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Gastritis
    Laporan Pendahuluan Gastritis
    Документ14 страниц
    Laporan Pendahuluan Gastritis
    Herlina Wati
    Оценок пока нет
  • TGL 7.4.2021 Laporan Pendahuluan Gastritis
    TGL 7.4.2021 Laporan Pendahuluan Gastritis
    Документ5 страниц
    TGL 7.4.2021 Laporan Pendahuluan Gastritis
    artha swihastuti
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Gastritis Herlinawati
    Laporan Pendahuluan Gastritis Herlinawati
    Документ15 страниц
    Laporan Pendahuluan Gastritis Herlinawati
    Herlina Wati
    Оценок пока нет
  • KMB 3 - LP Gastritis Nining
    KMB 3 - LP Gastritis Nining
    Документ22 страницы
    KMB 3 - LP Gastritis Nining
    Yani Uci
    Оценок пока нет
  • Askep Gastritis
    Askep Gastritis
    Документ13 страниц
    Askep Gastritis
    imamaimaa
    Оценок пока нет
  • LP Seppo Gastri
    LP Seppo Gastri
    Документ15 страниц
    LP Seppo Gastri
    Husnul Yaqin
    Оценок пока нет
  • Konsep Dasar Penyakit
    Konsep Dasar Penyakit
    Документ6 страниц
    Konsep Dasar Penyakit
    Japrak Arta
    Оценок пока нет
  • Bab 2
    Bab 2
    Документ32 страницы
    Bab 2
    Nurul Kurnia
    Оценок пока нет
  • Bab 2
    Bab 2
    Документ33 страницы
    Bab 2
    nuri rsjiwa
    Оценок пока нет
  • LP Gas
    LP Gas
    Документ22 страницы
    LP Gas
    Pers Denkes
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Gastritis
    Laporan Pendahuluan Gastritis
    Документ9 страниц
    Laporan Pendahuluan Gastritis
    TreeaniAiiu
    Оценок пока нет
  • LP Maria (Gastritis)
    LP Maria (Gastritis)
    Документ39 страниц
    LP Maria (Gastritis)
    Qibthi
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Gastritis
    Laporan Pendahuluan Gastritis
    Документ15 страниц
    Laporan Pendahuluan Gastritis
    Muhammad Rani Tanaputra
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Gastritis
    Laporan Pendahuluan Gastritis
    Документ13 страниц
    Laporan Pendahuluan Gastritis
    Nurbaiti Rahmadani
    Оценок пока нет
  • Deden Laporan Pendahuluan Gastritis
    Deden Laporan Pendahuluan Gastritis
    Документ14 страниц
    Deden Laporan Pendahuluan Gastritis
    Reza Mukhlis Hidayat
    Оценок пока нет
  • Gastritis
    Gastritis
    Документ24 страницы
    Gastritis
    Ipa Praypelisa
    Оценок пока нет
  • Sak Gastritis
    Sak Gastritis
    Документ14 страниц
    Sak Gastritis
    dwisetiani
    100% (1)
  • LP Gastritis
    LP Gastritis
    Документ12 страниц
    LP Gastritis
    aira prameswari
    Оценок пока нет
  • LP Gastritis
    LP Gastritis
    Документ12 страниц
    LP Gastritis
    Fredi Nopriandi
    100% (3)
  • LP Gastritis
    LP Gastritis
    Документ12 страниц
    LP Gastritis
    Muhammad maulana
    100% (1)
  • LP Gastritis
    LP Gastritis
    Документ16 страниц
    LP Gastritis
    Anca zahra
    100% (6)
  • Laporan Pendahuluan GASTRITIS
    Laporan Pendahuluan GASTRITIS
    Документ14 страниц
    Laporan Pendahuluan GASTRITIS
    Gex Seruni
    67% (9)
  • Laporan Pendahuluan Gastritis
    Laporan Pendahuluan Gastritis
    Документ7 страниц
    Laporan Pendahuluan Gastritis
    Santriani
    Оценок пока нет
  • LP Gastritis
    LP Gastritis
    Документ11 страниц
    LP Gastritis
    husnazahraa
    Оценок пока нет
  • LP Gastritis Keluarga
    LP Gastritis Keluarga
    Документ17 страниц
    LP Gastritis Keluarga
    Ocvaliandiny
    Оценок пока нет
  • LP Gastritis
    LP Gastritis
    Документ16 страниц
    LP Gastritis
    Ulfah Ramdhana Mappa
    Оценок пока нет