Вы находитесь на странице: 1из 13

METODA TRANSFORMASI PERANCANGAN

TUGAS 1
Topik : Pendekatan-pendekatan Dalam Design Arsitektur

DOSEN : Ir. UDJIANTO P., M.Sp.

NAMA : FITRIA PERMATASARI


NRP : 21 - 2014 069
KELAS : B

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
2016/2017

BAB I
PENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG
Arsitektur memiliki makna yang luas didalam kehidupan manusia. Makna-makna
arsitektur dalam kehidupan manusia didasari oleh ruang lingkup bidang arsitektur
yang luas itu sendiri. Beberapa bidang sepertiseni, matematika, hukum, ekonomi,
psikologi, hingga filsafat dapat berkaitan dan berhubungan dengan arsitektur.
Hasil perpaduan dariberbagai bidang ilmu yang ada di kehidupan manusia tersebut
memberikan makna pada beberapa ahli bahwa arsitektur dapat dikatakan sebagai
integrated sience. Dengan demikian bidang arsitektur dapat di aplikasikan
secara lebih kompleks di dalam kehidupan manusia.
Ilmu dan seni perencanaan dan perancangan lingkungan binaan (artefak), mulai dari
lingkup makroseperti perencaan dan perancangan kota, kawasan, lingkungan, dan
lansekaphingga lingkup mikroseperti perencanaan dan perancangan bangunan,
interior, perabot, dan produk. Dalam men-disgn sebuah bangunan terdepat beberapa
pendekatan dalam desain arsitektur.
.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Dalam men-disgn sebuah bangunan terdepat beberapa pendekatan dalam desain
arsitektur. Apa saja pendekatan-pendekatan tesebut?
2. Apa yang dimaksud dengan iconic design, canonic design, symbolic design,
design?

analogic

C. TUJUAN
1. Menjelaskan definisi iconic design, canonic design, symbolic design, analogic design.
2. Memahami arti dan maksud dari keempat istilah tersebut dan dapat menuangkan nya
kedalam design.
3. Mengetahui contoh contoh dari keempat istilah tersebut.
4. Menarik kesimpulan dari pembahasan yang berada di makalah ini.

BAB II
Telaah Pustaka
a. Iconic Design
Iconic Design merupakan design yang menggunakan bentuk-bentuk yang secara
histories telah dicoba dan diterima oleh masyarakat tradisional. Jenis dan konstruksi
bangunan merupakan modifikasi dan repetisi dari bangunan-bangunan yang
mengandung usur-unsur symbol, tradisi, dan mitos kebudayaan tertentu.
Seringkali sebuah arsitektur bangunan dikatakan sebagai Icon dari sebuah
kawasan, menjadi sebuah cara untuk mengungkapkan keberadaan sebuah bangunan
yang memberi warna, pengaruh, serta kepentingan di sebuah kawasan. Sebagai contoh:
Monas adalah Icon kota Jakarta. Patung Sura (hiu) dan Baya (buaya) adalah Icon kota
Surabaya. Burj Dubai merupakan Icon kota Dubai.
Icon adalah simbol dari
sesuatu yang penting dalam
memberi
identitas
sebuah
kawasan, kota, bahkan sebuah
negara. Sangat sering orang
yang berjalan-jalan atau 'plesir'
ke tempat atau kota tertentu
akan mengunjungi bangunan,
tempat, atau kawasan yang
menjadi Icon dari sebuah kota,
barangkali
untuk
menandai
sebuah kunjungan agar lebih
bermakna, bahwa saya pernah ke kota tersebut.
Monas sebagai icon kota jakarta

Icon seringkali mengandung peran penting sebagai penanda sebuah kawasan,


misalnya: "Bila Anda melewati bangunan dengan bentuk bulat, maka Anda sudah
sampai di kota anu". Artinya bangunan berbentuk bulat memberi penanda yang jelas
akan sebuah kota. Bisa dikatakan Icon memberi makna tertentu sehubungan dengan
interpretasi dari persepsi visual yang diterima pengamat. Berkaitan dengan semiotika
dan simbol, icon merupakan sebuah satuan makna yang harus diinterpretasikan.
Kadangkala, begitu kuatnya sebuah Icon, maka sebuah bangunan atau arsitektur
bisa menjadi simbol dari tempat, kawasan, kota bahkan negara. Arsitektur memang bisa
dan memungkinkan untuk dibuat menjadi sebuah icon, meskipun demikian, setiap Icon
akan memberi pengaruh atau peran dalam area tertentu sebagai penanda yang sifatnya
terbatas sesuai dengan tingkat pengaruh yang dimilikinya. Setiap orang yang tahu
tentang patung sura dan baya sebagai icon dari Wonokromo atau Surabaya akan
mendapat makna setiap kali melihat bentukan atau imagery patung sura dan baya

untuk dikaitkan dengan kawasan Wonokromo atau kota Surabaya pada umumnya.
Arsitektur yang sangat kuat pengaruhnya sebagai icon, bisa menjadi penanda untuk
sebuah kawasan, dan banyak contoh yang bisa kita temukan dalam arti arsitektur
sebagai bangunan bukan sebuah sculpture atau patung.

Opera House Sdney sebagai icon Australia

Burj Dubai sebagai icon Negara Dubai

b. Canonic Design
Canonic Design merupakan design yang menggunakan sumbu-sumbu grid yang
membentuk suatu modul disain dan konstruksi. Setelah bentuk dan ukuran ruang
tercipta baru kemudian menggunakan system proporsi yang diinginkan. Dalam
melakukan pekerjaannya, para arsitek biasa mengawalinya dengan menggambar.
Gambar yang dibuatnya merupakan penggambaran dari informasi-informasi yang ada.
Gambar-gambar ini nantinya akan membentuk sebuah pola yang memiliki kesamaan
antar satu informasi dengan informasi lainnya. Pola-pola yang terbentuk ini berlanjut

menjadi sebuah grid. Grid tidak harus kotak-kotak seperti pada umumnya, namun grid
juga bisa diartikan sebagai penanda yang tercipta dari pola-pola tersebut.
Desain Kanonik ternyata sudah terbentuk sejak peradaban Mesir. Hal ini dapat
terlihat dari berbagai hal salah satunya pada lukisan-lukisan yang biasa terdapat di
dinding-dinding piramid. Keteraturan lukisan tersebut digambar menunjukan sudah mulai
terbentuknya sistem kanonik pada abad tersebut. Menurut sejarahwan sistem kanonik
pada peradaban Mesir digunakan untuk dua hal yakni, digunakan untuk memudahkan
perajin dalam memindahkan sketsa yang mereka buat ke dinding dan sebagai sistem
proporsi. Semakin berkembangnya zaman, sistem proporsi ini sangat membantu para
desainer dan arsitek dalam mengerjakan pekerjaan mereka. Pada arsitek sistem
kanonik atau proporsi ini mempermudah untuk menempatkan jendela dan pintu. Hal ini
dikarenakan dengan menggunakan sistem kanonik yang berhubungan dengan sistem
proporsi geometri akan mampu menghasilkan tampak yang baik dan mudah diterima
masyarakat.
GEOMETRI PLATO
Plato merupakan salah seorang filsuf dan matematikawan dari Yunani. Ia
memiliki minat pada seni, literatur, retorika, politik, keadilan, dan pendidikan. Ia memiliki
pandangan mengenai ide, dunia indrawi, seni, dan keindahan. Plato tertarik pada bentuk
geometri solid. Menurut Plato, simetri adalah hal yang fundamental dalam alam
semesta, dan geometri merupakan alat untuk mengenal lebih jauh mengenai simetri.
Plato menemukan lima bentuk geometri solid yang dinamakan geometri plato.
Bentuk-bentuk tersebut terdiri dari segitiga, sisi, dan sudut yang identik. Lima Geometri
Solid Plato Prinsip geometri solid plato banyak digunakan di bidang arsitektur, terutama
selama masa abad pertengahan, Geometri plato digunakan sebagai pedoman dalam
membuat bentuk geometri pada banyak katedral, sebagai alat untuk merealisasikan
denah perencanaan bangunan.

Contohnya adalah Glastonburry Abbey.

APLIKASI DESAIN KANONIK DI ARSITEKTUR

Seperti yang sudah diketahui, pendekatan desain secara kanonik dapat


disimpulkan sebagai pendeketan yang didasarkan pada kaidah-kaidah geometris,
matematis, sistem moduler, sistem keteraturan, dan lain-lain. Penerapan sistem ini
dapat kita lakukan dengan beberapa cara. Contohnya dalam mendesain dengan
menggunakan kaedah-kaedah geometris dan matematis, para desainer dapat
menggunakan software-software berbasis algoritmik atau yang biasa di sebut rekayasa
arsitektur digital yang memungkinkan para perancang untuk membuat bentuk-bentuk
yang rumit dan susah untuk digambarkan dengan kemampuan manual.

Desain Kanonik menggunakan Software Berbasis Algoritmik Pendekatan


proporsi manusia. Kanonik adalah pendekatan desain yang merupakan sistem turunan dari
proporsi tubuh manusia yang dikonversikan kepada bentuk dan detail pada suatu desain
arsitektural. Contoh pengaplikasiannya dapat dilihat seperti contoh dibawah.
Proporsi Yunani dan Romawi Kuno
Pendekatan kanonik sudah digunakan dalam arsitektur sejak dahulu. Salah satu
contoh penerapan kanonik yang paling jelas terlihat adalah pada bangunan-bangunan
ibadah zaman Yunani dan Romawi. Dalam dilihat kolom-kolom yang ada di kuil-kuil Yunani
dan Romawi kuno memiliki ritme dengan ukuran serta jarak tertentu sehingga bangunan
tersebut terlihat simetris. Kanonik pada masa ini sangat kuat karena pada masa ini juga
bangunan yang baik adalah bangunan yang simetris
Arsitektur Yunani dan Romawi Kuno (dari kiri-kanan): Contoh penerapan kanonik
lainnya dalam bangunan modern dapat dilihat di Casa II Girasole karya Luigi Moretti.
Bangunan ini dikatakan sebagai salah satu bangunan kanonik dalam buku Peter Eismann
(seorang arsitek dan juga penulis) yang berjudul Ten Canonical Buildings. Fasade
bangunan ini memang tidak terlihat simetris atau kanan-kiri sama. Pada bangunan ini,
kanonik dijadikan pedoman dalam membuat sistem grid untuk dijadikan penempatan kolomkolom sehingga kolom-kolom tersebut menciptakan sebuah permainan simetris.
Casa II Girasole, Luigi Moretti

Contoh
Yunani

Athes

Pantheon

c. Symbolic Design
Arsitektur Simbolis, terdiri dari dua kata yaitu Arsitektur dan Simbolis.
Arsitektur, yaitu :
Suatu lingkungan binaan yang di buat oleh manusia dan menjadi tempat manusia
untuk melakukan segala aktifitas / kegiatannya
Simbolisme, yaitu :
Pengertian dari simbolisme jika ditinjau dari arti kata adalah sebagai berikut :
Simbol : Lambang, sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau
mengandung maksud tertentu
Fungsi simbol yaitu :
Sebagai sign yang secara tidak langsung mengindikasikan suatu denotatum yang
artinya mengindikasikan adanya suatu objek tertentu sebagai tanda atau sign.
Sebagai sign yang secara langsung berfungsi sebagai significantum yang artinya
kehadiran objek mempunyai maksud-maksud tertentu ataupun objek tersebut
berasosiasi kepada suatu hal tertentu (Broadbent, 1986)
Menurut Charles Jencks , dalam arsitektur, ketika seseorang melihat suatu bangunan ,
mengekspresikan bentuknya , dan menebak apa maksud yang ingin diekspresikan atau
dikomunikasikan oleh bentuk tersebut .Segitiga Semiotik Charles Jencks:

Gambar Segitiga Semiotik Charles Jencks. Ungkapan simbolis dalam arsitektur erat
kaitannya dengan fungsi arsitektur sendiri yang melayani dan memberikan suatu arti
khusus dalam interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Ekspresi dalam
arsitektur merupakan suatu hal yang mendasar di dalam tiap-tiap komunikasi arsitektur.
Ekspresi selalu berhubungan dengan bentuk-bentuk. Makna dari simbol-simbol ini
biasanya dipengaruhi oleh tata letak bangunan, organisasi dan karakter bangunan. Ada
3 cara untuk mengenal simbol dalam arsitektur, yaitu :
1. Simbol sebagai tanda yang mengacu kepada suatu objek tertentu. Hal ini
dimaksudkan dengan tujuan agar simbol dapat diinterpretasikan sesuai dengan maksud
sesungguhnya.
2. Iconic sebagai simbol atau tanda yang menyerupai suatu objek yang diwakili oleh
suatu karakter tertentu yang dimiliki oleh objek yang sama. Di sini rancangan bangunan
dimulai dengan memperbaiki beberapa citra atau image tertentu yang mewakili suatu
bangunan.
3. Indeks sebagai tanda dan representasi yang tidak selalu mengacu kepada suatu
objek tertentu walaupun ada kesamaan atau analogi yang terdapat pada indeks
tersebut. Indeks biasanya menghasilkan hubungan yang dinamis antara ruang dan
objek di satu sisi dengan ingatan orang yang akan mempengaruhi tanda tersebut di sisi
lainnya.
Simbol, tanda atau lambang merupakan metode ekspresi yang sangat langsung.
Mereka digunakan dalam rancangan arsitektur untuk memfokuskan perhatian para
pemakai bangunan dengan menyampaikan pemahaman fungsi bangunan atau ruang di
dalam arsitektur.
Arsitektur Simbolis adalah seni dan ilmu keteknikan bangunan
yang perencanaan dan perancangannya didasari oleh tanda dan lambang yang
merupakanekspresi yang langsung digunakan dalam rancangan arsitektur
untuk memfokuskan
perhatian
pemakai
bangunan
dengan
menyampaikan
pemahamanfungsi bangunan atau ruang-ruang dalam bangunan. Simbolis senantiasa

merupakanteknik perancangan utama yang memberi bentuk dan teknik yang dapat
diterapkanmengenai hal-hal fungsional dan berdasarkan rencana untuk memperkuat
suatu artidan memberikan keutuhan pada komposisi secara menyeluruh.
Ada beberapa jenis simbol yang dikaitkan dengan simbol itu sendiri, kesanyang
ditimbulkan oleh bentuk simbolis dan pesan langsung yang disampaikan olehsimbol,
yang semuanya ditampilkan pada bentuk-bentuk tertentu, yaitu :
1. Symbol yang agak tersamar
2. Symbol metaphora
a. Pemakaian metaphora secara lugu dan langsung
b. Pamakaian metaphora secara tidak langsung
3. Symbol sebagai tanda pengenal

Contoh

kubah dan menara merupak symbol dari masjid.

Contoh bangunan gedung dpr dan mpr


seperti asyap burung garuda merupan
pemakaiain

d. ANALOGIC DESIGN
Analogical Design merupakandesign yang didasarkan atas analogi tertentu.
Analogi yang digunakan bisa menggunakan hal-hal dalam arsitektur atau di luar
arsitektur (benda-benda alam).
Desain analogi memerlukan penggunaan beberapa medium sebagai sebuah
gambaran untuk menerjemahkan keaslian kedalam bentuk-bentuk barunya. Seperti
halnya gambar, model, atau program computer akan digunakan sebagai contoh
gambaran dasar bagi seorang desainer demi memudahkan jalannya proses desain.

Dengan demikian suatu desain akan mengalami transformasi analogical ketika desain
tersebut memiiki kriteria penggambaran tentang sesuatu hal. Hal ini dapat berupa
benda, watak ataupun suatu kejadian. Desain analogical pada prinsipnya adalah
menggambarkan visual analogi ke dalam solusi "permasalahan desain".
Dalam merancang, ada banyak cara yang digunakan. Salah satunya yaitu
dengan merancang secara analogi. Merancang secara analogi mengambil sumbersumber bentuk yang berasala dari alam yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber tersebut dapat menjadi suatu symbol dari bangunan itu diambil hanya karena
pertimbangan estetika belaka. Analogi dalam berarsitektur terbagi atas beberapa jenis
sebagaiberikut:

Analogi Matematik

Bentuk arsitektur yang mengambil sumber bentuk dari angka-angka, geometri,


dan bentuk-bentuk dasar matematika seperti bola, piramida, balok, tabung dan lain-lain.
Terkadang dua atau tiga bentuk-bentuk dasar tersebut dikombinasikan untuk dijadikan
bentuk arsitektural.

Analogi Biotik

Analogi biotik juga sering disebut dengan bentuk organik. Analogi biotic adalah
berasal dari bentuk-bentuk yang ada didalam seperti bentuk dari keong, batu karang,
bentuk daun, dan lain-lain. Sumber bentuk dari ala mini sangat banyak dan menunggu
daya kreasi arsitek untuk mengolahnya menjadi sebuah bentuk dari bangunan arsitektur.

Analogi romantic

Arsitektur harus mampu menggugah tanggapan emosional dalam diri si pengamat.


Hal ini dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan menimbulkan asosiasi
(mengambil rujukan dari bentuk-bentuk alam, dan masa lalu yang akan menggugah
emosi pengamat) atau melalui pernyataan yang dilebih-lebihkan (penggunaan kontras,
ukuran, bentuk yang tidak biasa yang mampu menggugah perasaan takut, khawatir,
kagum dan lain-lain).

Analogi Linguistik

Analogi linguistik menganut pandangan bahwa bangunan-bangunan dimaksudkan


untuk menyampaikan informasi kepada para pengamat dengan salah satu dari tiga cara
sebagai berikut:
a. Model Tata bahasa
Arsitektur dianggap terdiri dari unsur-unsur (kata-kata) yang ditata menurut
aturan (tata bahasa dan sintaksis) yang memungkinkan masyarakat dalam suatu
kebudayaan tertentu cepat memahami dan menafsirkaa apa yang disampaikan oleh
bangunan tersebut. lni akan tercapai jika bahasa yang digunakan adalah bahasa
umum/publik yang dimengerti semua orang (langue).
b. Model Ekspresionis

Dalam hal ini bangunan dianggap sebagai suatu wahana yanng digunakan
arsitek untuk mengungkapakan sikapnya terhadap proyek bangunan tersebut.
Dalam hal ini arsitek menggunakan bahasanya pribadi (parole). Bahasa tersebut
mungkin dimengerti orang lain dan mungkin juga tidak.
c. Model Semiotik
Semiologi adalah ilmu tentang tanda-tanda. Penafsiran semiotik tentang
arsitektur menyatakan bahwa suatu bangunan merupakan suatu tanda penyampaian
informasi mengenai apakah ia sebenarnya dan apa yang dilakukannya. Sebuah
bangunan berbentuk bagaikan piano akan menjual piano. Sebuah menara menjadi
tanda
bahwa
bangunan
itua
dalahereja.

Analogi mekanik

Analogi mekanik melihat sebuah bangunan seperti halnya sebuah mesin yang
digunakan untuk dihuni. Bangunan seperti halnya sebuah mesin yang hanya
menunjukkan apa sesungguhnya mereka, apa yang mereka lakukan, tidak
menyembunyikan fakta melalui kiasan yang relavan dengan bentuk dan gaya-gaya, atau
dengan kata lain keindahan adalah fungsi yang menyatakan apakah mereka itu dan
apa yang mereka lakukan.

Analogi pemecahan masalah

Metoda pemecahan masalah beranggapan bahwa kebutuhan lingkungan


merupakan masalah yang harus diselesaikan secara analisis. Suatu ciri dari metode
pemecahan masalah ini yaitu prosedur yang seksama dan terpadu. Contohnya seperti
karya Zaha Hadid. Berdasarkan analisis dan prosedur yang seksama dan terpadu.
Gender ini diwakili oleh bangunan yang berbentuk kurva atau lengkung. Yang memiliki
kesan yang dinamis, indah dan eksotis.

Analogi adhocis

Dimaksudkan untuk menanggapi kebutuhan langsung dengan cara menggunakan


bahan-bahan yang mudah diperoleh dan tanpa mengarah kesuatu tujuan/ cita-cita atau
pedoman apa saja yang dapat dipakai untuk mengukur rancangan tersebut.

Analogi Pola Bahasa

Manusia secara biologis adalah serupa, dan dalam suatu kebudayaan tertentu
terdapat kesepakatan untuk perilaku dan juga untuk bangunan. Jadi, arsitektur harus
mampu mengidentifikasi pola-pola kebutuhan agar dapat memuaskan kebutuhankebutuhan tersebut. Pendekatan tipologi atau pola menganggap bahwa lingkungan
perilaku dapat dipandang dalam pengertian satuan-satuan digabungkan untuk
membangun sebuah bangunan.

Analogi dramatugi

Kegiatan-kegiatan manusia yang dinyatakan sebagai dan lingkungan buatan


yang dianggap sebagai pentas panggung. Terdapat 2 sudut pandang diantaranya
yaitu:
a. Sudut pandang actor
Dengan menyediakan alat-alat perlengkapan dan kesan-kesan yang
diperlukan seta perabot-perabot yang disusun secara teratur.
b. Dari sudut pandang dermawan
Arsitek menyebabkan orang bergerak kesuatu arah dengan memberikan
petunjuk-petunjuk visual misalnya arsitek dalam dramatugi mengatur aksis
penunjangnya.

Monumen
analogi
dari

Perjuangan Rakyat Jawa Barat merupakan


transformasi
beberapa
bambu
runcing,
yang
menggambarkan senjata yang digunakan
pribumi
tatkala melawan penjajahan di Indonesia
pada masanya

Gedung keong mas merupan analogi


transformasi dari bentuk cangkang
binatang keong.

BAB III
Kesimpulan
Iconic Design: design yang menggunakan bentuk-bentuk yang secara histories telah
dicoba dan diterima oleh masyarakat tradisional. Jenis dan konstruksi bangunan
merupakan modifikasi dan repetisi dari bangunan-bangunan yang mengandung usurunsur symbol, tradisi, dan mitos kebudayaan tertentu.

Analogical Design:design yang didasarkan atas analogi tertentu. Analogi yang


digunakan bisa menggunakan hal-hal dalam arsitektur atau di luar arsitektur (bendabenda alam).
Canonic Design: design yang menggunakan sumbu-sumbu grid yang membentuk
suatu modul disain dan konstruksi. Setelah bentuk dan ukuran ruang tercipta baru
kemudian menggunakan system proporsi yang diinginkan.

Symbolic Design : design yang yang perencanaan dan perancangannya didasari oleh
tanda dan lambang yang merupakanekspresi yang langsung digunakan dalam
rancangan arsitektur untuk memfokuskan perhatian pemakai bangunan dengan
menyampaikan pemahamanfungsi bangunan atau ruang-ruang dalam bangunan.

Daftar Pustaka
http://dveraux.blogspot.co.id/2015/01/analogi-konsep-desain-arsitektur.html
http://www.academia.edu/17862883/Arsitektur_Simbolis
https://flanel4world.wordpress.com/2015/08/30/pendekatan-desain-kanonik/
http://www.astudioarchitect.com/2010/11/bangunan-yang-iconic-iconic-buildings.html
http://dhy-tha.blogspot.co.id/2010/12/pengertian-ide-dan-jenis-jenis-design.html
http://adaadalah.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-canonical-adalah.html

Вам также может понравиться