Вы находитесь на странице: 1из 8

MAKALAH BIOKIMIA PANGAN

GLUKONEOGENESIS

Oleh :
I Nyoman Wardhana, S.TP.

(1682511006)

I Wayan Wirakerti N., S.TP.

(1682511007)

Sayi Hatiningsih, S.TP.

(1682511015)

Dosen Pembimbing :
Prof. Dr. Ir. Bambang Admadi H., M.P.

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


KONSENTRASI TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Glukosa merupakan salah satu senyawa yang sangat dibutuhkan oleh tubuh
sebagai sumber energi, khususnya bagi sistem syaraf, otot, dan sel darah merah
(eritrosit). Pasokan glukosa darah harus dipertahankan diatas batas minimal mengingat
beberapa jaringan tubuh seperti otak, sel darah merah dan sel lomfosit serta makrofag
sangat membutuhkan glukosa dalam menjalankan fungsi fisiologisnya. Pada beberapa
kasus seperti saat puasa, telat makan atau dalam keadaan stres, asupan glukosa bagi
tubuh akan berkurang sehingga kadar glukosa darah menjadi rendah. Apabila kadar
glukosa darah dibawah batas minimum, maka senyawa nonkarbohidrat dalam tubuh
akan disintesis menjadi glukosa, dimana proses ini biasa disebut Glukoneogenesis.
Glukoneogenesis merupakan istilah yang digunakan untuk mencakup semua
mekanisme dan lintasan yang bertanggung jawab untuk mengubah senyawa
nonkarbohidrat menjadi glukosa atau glikogen. Subtrat utama bagi glukoneogenesis
adalah asam amino glukogenik, laktat, gliserol dan propionat. Hati dan ginjal
merupakan jaringan utama yang terlibat, Karena kedua organ tersebut mengandung
komplemen enzim-enzim yang diperlukan (Dewi, 2013).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dirumuskan beberapa permasalahan sebagai
berikut :
a. Apa pengertian dan tujuan dari glukoneogenesis didalam tubuh ?
b. Senyawa bukan karbohidrat apa saja yang digunakan sebagai prekursor
glukoneogenesis ?
c. Bagaimana reaksi glukoneogenesis ?
2
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan unruk :
a. Mengetahui pengertian dan tujuan dari glukoneogenesis didalam tubuh
b. Mengetahui senyawa-senyawa bukan karbohidrat yang digunakan sebagai
prekursor glukoneogenesis
c. Mengetahui reaksi glukoneogenesis.
1.4 Manfaat

Hasil makalah ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut :


a. Dengan diketahuinya pengertian, tujuan dan reaksi glukoneogenesis didalam tubuh
maka akan dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi masyarakat ataupun
digunakan untuk penelitian selanjutnya baik dibidang pangan maupun kesehatan;
b. Masyarakat dapat lebih mengetahui tentang beberapa informasi berupa perubahan
atau reaksi didalam tubuh terutama terkait metabolisme karbohidrat sehingga dapat
lebih menjaga kesehatan tubuh.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Tujuan Glukoneogenesis di dalam Tubuh
Pada dasarnya glukoneogenesis adalah sintesis glukosa dari senyawa bukan
karbohidrat, misalnya asam laktat dan beberapa asam amino. Proses ini terjadi apabila
makanan yang dikonsumsi tidak cukup mengandung D-glukosa yang dapat
menyebabkan turunnya kadar glukosa darah. Tujuan utama proses ini adalah
menyediakan glukosa yang bersumber dari lemak maupun protein karena
ketidaktersediaan karbohidrat (Destavia, 2013).
2.2 Prekursor Glukoneogenesis
Senyawa-senyawa bukan karbohidrat yang digunakan sebagai prekursor
glukoneogenesis didalam tubuh diuraikan sebagai berikut :
a. Asam Amino Glikogenik
Mekanismenya secara umum, piruvat hasil pemecahan dari asam amino
diangkut dahulu ke hati lalu disintesis menjadi glukosa melalui reaksi piruvat
karboksilase (Anindita, 2011).
b. Asam Laktat
Laktat merupakan salah satu hasil dari proses glikolisis di otot, sel darah
merah, sel yang memiliki konsentrasi oksigen rendah dan sel-sel lain yang kekurangan
mitokondria. Adanya proses glukoneogenesis, laktat mampu diubah menjadi glukosa
yang potensial dibutuhkan oleh tubuh (Dewi, 2013).
c. Gliserol
Gliserol dari metabolisme lemak dalam jaringan adiposa, diangkut ke hati
dalam darah kemudian diubah menjadi gliserol - 3 - fosfat oleh gliserol kinase hingga
nantinya menjadi glukosa melalui proses glukoneogenesis (Anindita, 2011).
d. Propionat
Propionat diubah menjadi propionil KoA menjadi suksinil CoA. Suksinil CoA
4
adalah perantara dari siklus asam sitrat yang dimetabolisme menjadi oksaloasetat.
Laktat dari rumen dioksidasi menjadi piruvat (Anindita, 2011).
2.3 Reaksi Glukoneogenesis

Reaksi-reaksi pada proses glukoneogenesis meliputi reaksi glikolisis yang


reversible, siklus kreb dan beberapa reaksi khusus untuk tambahan. Rangkaian reaksi
ini walaupun menggunakan lintasan yang sama dengan glikolisis, bukan merupakan
kebalikan dari reaksi glikolisis. Aktivitas keduanya diatur secara timbal balik, satu
jalan relatif tidak aktif saat jalan lain aktif (Indah, 2007).
Enzim utama dari proses ini yang mengkatalisis reaksi tambahan

pada

glukoneogenesis adalah piruvat karboksilase, fosfoenol piruvat karboksikinase, D


Fruktosa 1,6 bifosfatase dan D Glukosa 6 fosfatase. Reaksi oleh enzim-enzim ini dapat
mengelakkan (menghindarkan) reaksi reaksi yang irreversibel pada glikolisis. Enzim
Piruvat karboksilase aktivitasnya dirangsang oleh asetil koA dan dihambat oleh ADP.
Enzim ini akan merubah piruvat menjadi oksaloasetat. Selanjutnya fosfoenol piruvat
karboksikinase akan merobah oksaloasetat menjadi fosfoenol piruvat. Kedua reaksi ini
berlangsung di dalam mitokondria dari sel. Pada reaksi yang dikatalisis enzim D
Fruktosa 1,6 bifosfatase, senyawa fruktosa 6 fosfat akan dibentuk dari fruktosa 1,6
bisfosfat. Enzim ini aktivitasnya dihambat oleh AMP dan ADP. Reaksi ini berlangsung
di bagian sitosol (Indah, 2007).
Tahap terakhir pembentukan glukosa tidak berlangsung di sitosol. Glukosa 6
fosfat akan diangkut ke retikulum endoplasma oleh transpoter (T1) dan disini
dihidrolisis oleh enzim glukosa 6 fosfatase. Hidrolisis ini menghasilkan glukosa dan Pi
yang kemudian diangkut kembali ke sitosol oleh sepasang pengangkut / transpoter (T2
dan T3).
Glukagon merangsang glukoneogenesis dengan merangsang enzim enzim
tersebut terutama fosfoenol piruvat karboksikinase. Biosintesa enzim- enzim tersebut
juga

dipengaruhi

oleh

insulin

dan

hormon

glukokortikoid.

Efek

enzim

glukoneogenesis menimbulkan hipoglikemi dan asidosis laktat. Enam ikatan fosfat


berenergi tinggi digunakan untuk pembentukan glukosa dalam reaksi ini. Reaksi
glukoneogenesis tersebut dapat dilihat pada Lampiran 1.

BAB III
PENUTUP

3.1

Kesimpulan
Glukoneogenesis adalah sintesis glukosa dari senyawa bukan karbohidrat,

misalnya asam laktat dan beberapa asam amino. Tujuan dari proses ini adalah
menyediakan glukosa yang bersumber dari lemak maupun protein karena
ketidaktersediaan karbohidrat dalam tubuh. Senyawa-senyawa bukan karbohidrat yang
digunakan sebagai prekursor glukoneogenesis didalam tubuh yaitu asam amino
glikemik, asam laktat, gliserol, propionat. Reaksi-reaksi pada proses glukoneogenesis
meliputi reaksi glikolisis yang reversible, siklus kreb dan beberapa reaksi khusus
untuk tambahan.

DAFTAR PUSTAKA
Anindita, W. 2011. Glikogenesis, Glikogenolisis dan Glukoneogenesis. Makalah.
Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
Destavia, R. 2013. Proses Glikogenesis, Glikogenolisis dan Glukoneogenesis.
Makalah. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
Dewi, R. 2013. Glukoneogenesis. Makalah. Bukit Tinggi: Stikes Prima Nusantara.
Indah, M. 2007. Reaksi-reaksi Biokimia sebagai Sumber Glukosa Darah. Artikel.
Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara.
Mustofa, S. 2016. Metabolisme Karbohidrat. Artikel. Lampung: Universitas
Lampung.

Lampiran 1. Reaksi Glukoneogenesis

Sumber: Indah (2007)

Вам также может понравиться