Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Asuhan
Kebidanan Nifas ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar ...............................................................................................................i
Daftar isi ........................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan ........................................................................................................1
A. Latar belakang ..........................................................................................................1
B. Rumusan masalah .....................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................... 3
Bab II Pembahasan........................................................................................................ 4
A. Komposisi Gizi dalam ASI ..................................................................................... 4
B. Upaya Memperbanyak ASI...................................................................................... 6
C. Manfaat ASI .............................................................................................................8
Bab III Penutup............................................................................................................12
A. Kesimpulan .............................................................................................................12
B. Saran .......................................................................................................................12
Daftar pustaka .............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pemberian air susu ibu secara eksklusif yang diberikan enam bulan pertama menyusui
akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan optimal bayi di masa berikutnya.
Selain memberikan perlindungan terhadap infeksi dan alergi, ASI juga akan
merangsang pertumbuhan sistem kekebalan tubuh bayi, mengandung komponen anti
inflamasi dan antioksidan. Karena itu, dengan memberikan ASI, ibu memberikan yang
terbaik untuk kekebalan dan kesehatan si kecil.
Hadiah yang paling berharga bagi bayi yang baru lahir adalah ASI (air susu ibu). Seperti
halnya binatang menyusui, ibu manusia juga memproduksi air susu secara unik sesuai dengan
usianya, dan secara alami disesuaikan untuk pertumbuhan bayinya. Beragam gizi yang
dikandung ASI memberikan keseimbangan ideal antara protein, laktosa, mineral, dan vitamin.
Masa menyusui dapat disebut sebagai peringkat keempat dari masa melahirkan. Setelah bayi
lahir, produksi air susu menyusul, memberikan kehangatan dan kasih sayang beserta gizi
yang ideal.
Kebanyakan ibu memerlukan dukungan dan dorongan agar dapat menyusui dengan baik.
Mereka juga memerlukan informasi yang dapat diandalkan pada dasarnya pemberian susu
pertama merupakan pengalaman pembelajaran untuk ibu dan bayinya.
B. Rumusan Masalah
a.
Bagaimana komposisi gizi dalam ASI
b.
Bagaimana upaya memperbanyak ASI
c.
Bagaimana manfaat gizi dalam ASI
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui komposisi apa saja yang terkandung dalam ASI
b. Untuk mengetahui upaya memperbanyak ASI
c. Untuk mengetahui apa manfaat ASI bagi ibu dan bayi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Komposisi Gizi Dalam ASI
ASI
adalah makanan
terbaik untuk bayi. Air
susu ibu
khusus
dibuat
untuk bayi manusia.Kandungan gizi dari ASI sangat khusus dan sempurna serta sesuai
dengan kebutuhan tumbuh kembang bayi. ASI dibedakan dalam tiga stadium yaitu:
1.
Kolustrum
Kolustrum adalah air susu yang pertama kali keluar. Kolustrum ini disekresi oleh
kelenjar payudarapada
hari
pertama
sampai
hari
ke
empat
pasca persalinan. Kolustrum merupakan cairan denganviskositas kental , lengket dan
berwarna kekuningan. Kolustrum mengandung tinggi protein,mineral, garam, vitamin
A, nitrogen, sel darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI matur. Selain itu,
kolustrum masih mengandung rendah lemak dan laktosa.
Protein utama pada kolustrum adalah imunoglobulin (IgG, IgA dan IgM), yang digunakan
sebagai zat antibodi untuk mencegah dan menetralisir bakteri, virus, jamur dan parasit.
Meskipun kolostrum yang keluar sedikit menurut ukuran kita, tetapi volume kolostrum yang
ada dalam payudara mendekati kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2 hari. Volume
kolostrum antara 150-300 ml/24 jam.
Kolostrum juga merupakan pencahar ideal untuk membersihkan zat yang tidak terpakai
dari ususbayi yang
baru
lahir
dan
mempersiapkan
saluran
pencernaan makanan bagi bayi makanan yang akan datang.
2.
ASI Transisi/ Peralihan
ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum ASI matang, yaitu
sejak hari ke-4 sampai hari ke-10. Selama dua minggu, volume air susu bertambah banyak
dan berubah warna serta komposisinya.
Kadar imunoglobulin dan protein menurun,sedangkan lemak danlaktosa meningkat.
3.
ASI Matur
ASI matur disekresi pada hari ke sepuluh dan seterusnya. ASI matur tampak
berwarna putih.Kandungan ASI matur relatif konstan, tidak menggumpal bila
dipanaskan. Air susu yang mengalir pertama kali atau saat lima menit pertama
disebut foremilk.
Foremilk lebih encer. Foremilk mempunyai kandungan rendah lemak dan tinggi laktosa,
gula, protein,mineral dan air.
Selanjutnya, air susu berubah menjadi hindmilk.
Hindmilk kayakan lemak dan nutrisi. Hindmilkmembuat bayi akan lebih cepat kenyang.
Dengan demikian, bayi akan membutuhkan keduanya, baik foremilk maupun hindmilk.
Dibawah ini bisa kita lihat perbedaan komposisi antara kolustrum, ASI transisi dan ASI
matur.
Kolustrum
Transisi
ASI matur
Energi (kgkal)
Laktosa (gr/100 ml)
Lemak (gr/100 ml)
Protein (gr/100 ml)
Mineral (gr/100 ml)
Ig A (mg/100 ml)
Ig G (mg/100 ml)
Ig M (mg/100 ml)
Lisosin (mg/100 ml)
Laktoferin
57,0
6,5
2,9
1,195
0,3
335,9
5,9
17,1
14,2-16,4
420-520
63,0
6,7
3,6
0,965
0,3
-
65,0
7,0
3,8
1,324
0,2
119,6
2,9
2,9
24,3-27,5
250-270
Jadi, Rata-rata sampel air susu ibu yang dikumpulkan selama 24 jam mengandung :
Protein
1.5 %
Lemak
3.5 %
Karbohidrat
7.0 %
Garam Mineral
0.2 %
Air
87.8 %
Vitamin A,B,C,D,E, dan vitamin K
dalam jumlah yang sangat sedikit
ASI mudah dicerna , karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, juga mengandung
enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut. ASI
mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan
perkembangan kecerdasan bayi atau anak. Selain mengandung protein yang tinggi ASI
memiliki perbandingan antara whei dan casein yang sesuai untuk bayi. Rasio whei dengan
casein merupakan salah satu keunggulan ASI dibandingkan dengan susu sapi. ASI
mengandung whei lebih banyak yaitu 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih
mudah diserap. Sedangkan pada susu sapi mempunyai perbandingan whei:casein adalah 20 :
80, sehingga tidak mudah diserap.
Menurut Buku Asuhan kebidanan Masa nifas, Yetti Anggraini, S.ST., S.KM, komposisi gizi
ASI diantaranya :
1.
Protein dalam ASI
ASI mengandung asam amino esensial taurin yang tinggi yang penting untuk
pertumnuhan retina dan bilirubin
Selain laktosa juga terdapat laktosa glukosa, galaktosa, dan glukosamin. Galaktosaini
penting unruk pertumbuhan otak dan medulla spinalis.lactobacilus bifidus yang sangat
menguntungkan bayi
3.
Lemak dalam ASI
Keadaan lemak dalam ASI merupakan sumber kalori yng utama bagi bayi dan sumber
vitamin yang larut dalam lemak (A,D,E dan K) dan sumber asam lemak esensial. Selain
jumlah nya yang mencukupi, jenis lemak yang ada di dalam ASI mengandung lemak
kebutuhan sel jaringan otak yang sangat mudah dicerna serta mempunyai jumlah yang cukup
tinggi. Dalam bentuk omega 3, omega 6, DHA, AA. Kolesterol merupakan bagian dari lemak
yang penting yang meningkatkan pertumbuhan otak bayi.
4.
Mineral dalam ASI
Garam organic yang terdapat dalam ASI terutama dalam kalsium, kalium, dan
natrium dan asam klorida, dan fosfat.
Zat besi dalam kasium di dalam ASI merupakan mineral yang sangat stabil.
5.
Air dalamASI
Kira-kira 88% dari ASI terdiri dari air. Air ini berguna untuk melarutkan zat-zat yang terdapat
didalamnya. ASI merupakan sumber air yang secara metabolic adalah aman.
Air yang relative tinggi dalam ASI ini akan meradakan rangsangan haus dari bayi.
6. Vitamin dalam ASI
Vitamin dalam ASI dapat dikatakan lengkap. Vitamin cukup untuk 6 bulan sehingga tidak
perlu ditambah kecuali vitamin K karena bayi baru lahir ususnya belum mampu membentuk
vitamin K.
7.
Taurin, DHA dan AA pada ASI
Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi
sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. Percobaan
pada binatang menunjukan bahwa defisiensi taurinakan berakibat terjadinya gangguan pada
retina mata. Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak
jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan selsel otak yang optimal
Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan
dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentu/disintesa dari
substansi pembentuknya (precursor) yaitu masing-masing dari omega 3(asam linolenat) dan
omega 6 (asam linoleat)
pemompaan ASI lebih dari 5 kali per hari selama bulan pertama setelah melahirkan.
Pemompaan dilakukan karena bayi prematur belum dapat menyusu. Sedangkan pada bayi
cukup bulan frekuensi penyusuan 10 3 kali perhari selama 2 minggu pertama setelah
melahirkan berhubungan dengan produksi ASI yang cukup. Sehingga direkomendasikan
penyusuan paling sedikit 8 kali perhari pada periode awal setelah melahirkan. Frekuensi
penyusuan ini berkaitan dengan kemampuan stimulasi hormon dalam kelenjar payudara.
9.
Faktor obat-obatan.
10. Berat lahir bayi.
Bayi berat lahir rendah (BBLR) mempunyai kemampuan menghisap ASI yang lebih rendah
dibanding bayi yang berat lahir normal (> 2500 gr). Kemampuan mengisap ASI yang lebih
rendah ini meliputi frekuensi dan lama penyusuan yang lebih rendah dibanding bayi berat
lahir normal yang akan mempengaruhi stimulasi hormon prolaktin dan oksitosin dalam
memproduksi ASI.
11. Umur kehamilan saat melahirkan.
Umur kehamilan dan berat lahir mempengaruhi poduksi ASI. Hal ini disebabkan bayi yang
lahir prematur (umur kehamilan kurang dari 34 minggu) sangat lemah dan tidak mampu
menghisap secara efektif sehingga produksi ASI lebih rendah daripada bayi yang lahir cukup
bulan. Lemahnya kemampuan menghisap pada bayi prematur dapat disebabkan berat badan
yang rendah dan belum sempurnanya fungsi organ.
12. Konsumsi rokok dan alkohol.
Merokok dapat mengurangi volume ASI karena akan mengganggu hormon prolaktin dan
oksitosin untuk produksi ASI. Merokok akan menstimulasi pelepasan adrenalin dimana
adrenalin akan menghambat pelepasan oksitosin.
Meskipun minuman alkohol dosis rendah disatu sisi dapat membuat ibu merasa lebih rileks
sehingga membantu proses pengeluaran ASI namun disisi lain etanol dapat menghambat
produksi oksitosin.
Dibawah ini adalah upaya memperbanyak ASI :
1.
Untuk bayi
Menyusui bayi setiap 2 jam siang dan malam dengan lama menyusui antara 10-15
menit di setiap payudara
Pastikan bayi menyusui dengan posisi menempel yang baik dan dengan suara
menelan yang aktif
Susui bayi di tempat yang tenang dan nyaman dan minumlah setiap kali menyusui
2.
Untuk ibu
Petugas kesehatan harus mengamati ibu yang menyusui bayinya dan mengoreksi
setiap kali terdapat masalah pada posisi penempelan
C. Manfaat ASI
1.
Nutrien (zat gizi) dalam ASI sesuai dengan kebutuhan bayi. Zat gizi yang terdapat dalam ASI
antara lain: lemak, karbohidrat, protein, garam dan mineral, serta vitamin. ASI memberikan
seluruh kebutuhan nutrisi dan energi selama 1 bulan pertama, separuh atau lebih nutrisi
selama 6 bulan kedua dalam tahun pertama, dan 1/3 nutrisi atau lebih selama tahun kedua.
2.
Dengan adanya zat protektif yang terdapat dalam ASI, maka bayi jarang mengalami sakit.
Zat-zat protektif tersebut antara lain:
a. Laktobasilus bifidus (mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam asetat, yang
membantu memberikan keasaman pada pencernaan sehingga menghambat pertumbuhan
mikroorganisme).
b. Laktoferin, mengikat zat besi sehingga membantu menghambat pertumbuhan kuman.
c.
Lisozim, merupakan enzim yang memecah dinding bakteri dan anti inflamatori
bekerjasama dengan peroksida dan askorbat untuk menyerang E-Coli dan Salmonela.
d. Komplemen C3 dan C4, walaupun terdapat dalam jumlah kecil ia mempunyai daya untuk
opsonik, kemotaktik dan anagilatoksik komplemen ini diaktifkan oleh IgA dan IgE yang ada
dalam ASI (Melindungi tubuh terhadap infeksi saluran makanan dan saluran pencernaan )
e. Faktor anti streptokokus, melindungi bayi dari kuman streptokokus.
f. Antibodi.
g. Imunitas seluler, ASI mengandung sel-sel yang berfungsi membunuh dan memfagositosis
mikroorganisme, membentuk C3 dan C4, lisozim dan laktoferin.
h. Tidak menimbulkan alergi.
3.
Pada saat bayi kontak kulit dengan ibunya, maka akan timbul rasa aman dan nyaman bagi
bayi. Perasaan ini sangat penting untuk menimbulkan rasa percaya dan kasih saying antara
ibu dan bayi.
4.
Menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi baik. Bayi yang mendapatkan
ASI akan memiliki tumbuh kembang yang baik. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan berat
badan bayi dan kecerdasan otak baik.
5.
Insidensi karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan bayi yang mendapat ASI. Kebiasaan menyusu dengan botol atau dot akan
menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan susu formula sehingga gigi menjadi lebih asam.
6.
Penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat
menyusui dengan botol dan dot.
1.
Menyusui bayi segera setelah lahir dapat mendorong terjadinya kontraksi rahim dan
mencegah terjadinya perdarahan. Ini dapat membantu mempercepat proses kembalinya rahim
ke posisi semula.
2.
Menyusui juga dapat membantu ibu mengurangi berat badan. Sebagai informasi ketika
menyusui itu berarti sama dengan membakar kalori sebesar 200 hingga 500 kalori perhari.
Jumlah kalori yang sama jika anda berenang selama beberapa jam atau naik sepeda selama
satu jam.
3. Mengurangi Resiko Terkena Kanker Payudara dan Kanker Rahim
Menyusui dapat mengurangi resiko terkena kanker payudara. Diperkirakan persentase
pencegahannya mencapai 20%. Beberapa laporan juga menyebutkan bahwa menyusui juga
dapat membantu mengurangi resiko terkena kanker indung telur dan kanker rahim.
4. Ungkapan Kasih Sayang
Menyusui juga merupakan ungkapan kasih sayang yang nyata dari ibu kepada bayinya.
Hubungan batin anatar ibu dan bayi akan terjalin erat karena saat menyusui bayi menempel
pada tubuh ibu. Bayi bisa mendengarkan detak jantung ibu, merasakan kehangatan sentuhan
kulit ibu dan dekapan ibu.
5. Praktis dan Ekonomis
Selain komposisinya yang sempurna, asi juga sangat praktis dan ekonomis. Sekarang harga
susu formula cenderung terus meningkat, memberi asi dapat mengurangi biaya untuk susu
formula yang cukup tinggi. Selain itu asi sangat praktis, ibu tidak perlu repot mencuci dan
merebus botol pada masa pemberian asi ekslusif, sehingga bisa menambah waktu istirahat
bagi ibu, khususnya di malam hari.
Manfaat ASI bagi bayi dalam keluarga dapat kita bagi kedalam tiga aspek :
1.
Aspek ekonomi
Aspek psikologis
Dengan memberikan ASI maka kebahagian keluarga menjadi bertambah, kelahiran anak
jarang, kewajiban ibu baik dan menciptakan kedekatan antara ibu dan bayi dan anggota
keluarga yang lain.
3.
Aspek praktis
Menyusui sangat peraktis karena menyusui dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Air susu ibu (ASI) sebagai makanan alamiah adalah makanan terbaik yang dapat
diberikan oleh seorang ibu kepada anak yang dilahirkannya. Selain komposisinya yang sesuai
untuk pertumbuhan bayi yang bisa berubah sesuai dengan kebutuhan pada setiap saat, ASI
juga mengandung zat pelindung yang dapat menghindari bayi dari berbagai penyakit infeksi.
Pemberian ASI juga mempunyai pengaruh emosional yang luar biasa yang mempengaruhi
hubungan batin ibu dan anak dan perkembangan jiwa si anak. Pula terdapat hubungan yang
bermakna antara menyusui dan penjarangan kelahiran, belum lagi keuntungan ekonomis.
B. Saran
Perlu peningkatan penyuluhan kesehatan secara umum khususnya tentang teknik menyusui
yang benar dan ASI kepada masyarakat, khususnya kepada ibu hamil tentang gizi dan
perawatan payudara selama masa kehamilan, sehingga produksi ASI cukup.Perlu
ditingkatkan peranan tenaga kesehatan baik di rumah sakit, klinik bersalin, Posyandu di
dalam memberikan penyuluhan atau petunjuk kepada ibu hamil, ibu baru melahirkan dan ibu
menyusui.
DAFTAR PUSTAKA
Bahiyatun , 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC. (hlm: 10-14, 23, 16-17)