karang karang dangkal di dasar laut. Kututup mataku untuk sesaat saja. Hiruk pikuk hidup ini telah aku cicipi. Aku lelah dengan semua ini. Mengapa aku harus menggenggam cinta yang pupus. Aku mencintaimu Angga. Aku ingin memelukmu. Tapi cinta dan pelukmu hanya untuk Tika, sahabatku aku berbisik sendiri disini. Dooor!!! suara Angga yang mengagetkanku. Ha? ka.. ka.. ka.. kau? kataku gugup karena aku takut jika Angga mendengar perkataanku tadi. Apa?.. Eh As.. Kamu kok sukanya ngalamuuun aja Nggak ada kerjaan lain apa? kata Angga yang membuatku merasa lega. Karena dia tidak mengusik perkataanku tadi. Berarti dia tidak dengar. Emangnya masalah apa buat kamu? jawabku ketus. Galak amat sih.. Huuuu.. Askaa.. Aska pekik Angga sambil mencubit hidungku. Heh.. Kau ini.. Sakit tahu!! omelku pada Angga sambil mengusap hidung
Aska.. Kok aku ngerasa bahagiaaa
banget pacaran sama Tika Dia cantik, smart, dan kalem Nggak kaya kamu yang sukanya
pecicilan perkataan Angga memang
membuatku sedikit cemburu. Aku hanya tersenyum mendengar perkataan Angga.
Bentar lagi malem nih Kayanya
asik nik kalau ke taman ajak Angga kepadaku. Nggak ah ngga Aku lebih suka disinijawabku . Pokoknya kamu harus mau kata Angga sambil menarik tanganku.
Setelah sampai di taman, Angga
mengajaku duduk di bangku putih di bawah pohon sakura. Malam yang sangat dingin Ehhh As.. Kamu pakai aja nih Kata Angga sambil menyodorkan jaketnya. Nggak usah lah ngga makasih aku menolak.
Jadi cewek kok bandel banget si
celoteh Angga sambil memakaikan jaketnya padaku. Angga!!! Kalau aku bilang nggak mau ya nggak mau!!! Nggak usah maksa! aku reflek membentak Angga dan aku juga reflek melemparkan jaket itu kepada Angga. Aska!!! Kok kamu gitu si? Angga juga membentakku karena mungkin
dia tak terima dengan kelakuanku
tadi. Maafkan aku Angga. Ma.. mmaa.. maaf ngga.. Aku.. Ak..akuu kataku terbata bata karena bingung harus bicara apa.
Ya udahlah Nggak papa kok As
mungkin kamu lagi PMS kata Angga sambil mengambil jaket yang aku lempar.