Вы находитесь на странице: 1из 3

Ada beberapa jenis motor sport dan naked sport yang beredar di Indonesia

dan kali ini kami memilih untuk membandingkan dua yang paling
populer, Yamaha New V-ixion Advance(NVA) dan Honda All-new CB150R
Streetfire.

Desain dan ukuran


Secara umum kami melihat keduanya berada pada segmen serupa,
yakni naked bike commuter, dengan garis desain tajam yang kental
nuansa sport.
All-new Honda CB150R diperkenalkan secara resmi pada Agustus 2015,
sedangkan New V-ixion Advance diluncurkan Yamaha pada Mei 2015.
Dengan panjang 1925 mm, lebar 720 mm, serta tinggi 1030 mm, NVA
terlihat lebih ramping dari CBR150 yang berukuran panjang 2019 mm,
lebar 719 mm, serta tinggi 1039 mm.

Mesin
Yamaha membekali NVA dengan mesin YMjet-Fi injeksi 4-tak, SOHC,
silinder tunggal, lengkap dengan pendingin cairan. Dengan torsi maksimum
14,5 Nm pada 750 rpm, motor ini juga mampu menyemburkan tenaga 16
hp pada 8500 rpm. Tenaga tersebut disalurkan melalui transmisi manual 5
percepatan.
Untuk menyalakan mesin, Yamaha menerapkan sistem starter elektrik dan
engkol manual (kick starter).
Sedangkan Honda mengemas CB150R dengan mesin PGM-Fi injeksi 4tak, DOHC, bersilinder tunggal, juga berpendingin cairan. Tenaga motor
mencapai 17 hp pada 9.000 rpm sementara torsi maksimal yang dihasilkan
sebesar 13,8 Nm di 7.000 rpm. Berbeda dengan NVA, CBR150R
menggunakan transmisi manual 6 percepatan yang dinilai membuat produk
Honda ini sedikit lebih unggul.

Seperti halnya NVA, CB150R dilengkapi starter elektrik dan engkol manual
untuk menghidupkan mesin.
Pada bagian ini, tak bisa ditentukan secara akurat siapa lebih cepat dari
siapa, karena semua tergantung nyali pengendara dan teknik berkendara
yang diterapkan.
All New Honda CB150R 2015 Bintang Motor

Sasis/Rangka
Guna menopang bobot mesin, Yamaha mengaplikasikan rangka Delta Box
pada NVA. Lengkap dengan suspensi depan berjenis teleskopik dan
suspensi monocross pada bagian belakang, plus sistem pro-link. Dengan
rangka tersebut maka bobot NVA secara keseluruhan adalah 131 kg,
termasuk bahan bakar penuh sebanyak 12 liter.
Lain hal dengan CB150R, motor ini menggunakan rangka diamond trelis
(truss frame), dengan suspensi depan teleskopik, dan swing-arm (lengan
ayun) bersuspensi tunggal pada bagian belakang. Total berat motor ini 136
kilogram, namun belum termasuk saat diisi bahan bakar penuh sebanyak
12 liter.

Roda dan sistem pengereman


Keduanya telah mengadopsi kelengkapan pengereman dengan
memasangkan piringan cakram. Masing-masing dua kaliper pada bagian
depan serta kaliper tunggal pada bagian belakang.
Pelek depan berdiameter 17 inci pada NVA dibalut ban berdimensi 90/80.
Sedangkan pada pelek belakang yang berukuran sama, karet bundar
ukuran 120/70 dirasa cukup untuk menopang pergerakan motor.
Pada sektor ini CB150R boleh dikatakan unggul dengan dengan
mengadopsi ukuran pelek lebih lebar walau berdiameter sama dengan
NVA.

Ban berukuran 100/80 membalut pelek depan, sedangkan pelek bagian


belakang dipasangkan yang berukuran 130/70.

Penjualan
Mengacu pada data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) pada
bulan Januari 2016, seperti yang dituliskan KompasOtomotif, Yamaha
Indonesia mampu menjual 13.340 unit NVA, jauh melebihi CB150R yang
hanya laku 5.037 unit.
Bagi Yamaha, seri V-ixion memang merupakan raja jalanan sejati.
Mengapa demikian?
Sejak versi pertama diluncurkan pada 2007, penjualan V-ixion telah tembus
sebanyak 2,5 juta unit dalam delapan tahun. Catatan manis tersebut
sekaligus mengukuhkan dominasinya sebagai motor sport standar
dengan market share tertinggi, yakni 61 persen.
V-ixion series juga pernah meraih penghargaan Indonesia Customer
Satisfaction Award (ICSA), Indonesia Best Brand Award (IBBA), Top Brand
Award dan Otomotif Award. Teranyar, New V-Ixion Lightning dianugerahi
Otomotif Award sebagai Best High Sport Naked 150cc, tulis Yogas
Erlangga

Вам также может понравиться