Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BudayaOrganisasi
17112756
16112575
16112009
15112100
13112318
anggoatanya.
3. Menubuhkan komitmen kepada kepentingan bersama diatas
kepentingan
individual atau kelompok sendiri.
4. Sebagai tali pengikat bagi seluruh anggota organisasi.
5. Sebagai alat pengendali perilaku para anggota organisasi
yang
bersangkutan.
Kast dan Rosenweig Budaya organisasi meliputi garis-garis
pedoman
yang kukuh yang membentuk perilaku. Ia melaksanakan
beberapa fungsi
penting seperti yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Menyampaikan rasa identitas untuk anggota organisasi
2. Memudahkan komitmen untuk sesuatu yang lebih besar dari
pada diri sendiri
3. Meningkatkan stabilitas sitem social
4. Menyediakan premise (pokok pendapatan) yang di akui dan
diterima
untuk pengambilan keputusan
Dari beberapa ahli di atas Aan Komariah dan Cecep Triatna
menyimpulkan fungsi dari budaya organisasi adalah:28
1. Pembeda karakteristik organisasi.
2. Menunjukkan dan mempertajam identitas.
3. Meningkatkan Komitmen bersama.
4. Meningkatkan ketahanaan system social,dan
5. Menunjukkan mekanisme kontrol terhadap norma dan
perilaku.
Dan juga dari beberapa pakar dapat di simpulkan pula oleh
Pabundu
Tika bahwa fungsi utama budaya organisasi sebagai berikut:
1. Sebagai batas pembeda terhadap lingkungan, organisasi
maupun
kelompok lain. Batas pembeda ini karena adanya identitas
tertentu yang dimiliki oleh suatu organisasi atau kelompok yang
Sumber :
http://ikasakra-olivia.blogspot.com/2013/06/tipologi-budaya.html?
m=1
http://massofa.wordpress.com/2013/05/20/ciri-ciri-peranan-danfungsi-budaya-organisasi/
http://massofa.wordpress.com/2013/05/20/ciri-ciri-peranan-danfungsi-budaya-organisasi/
Tipologi Budaya
Menurut Sonnenfeld dari Universitas Emory (Robbins, 1996 :
290-291), ada empat tipe budaya organisasi :
1. Akademi
Perusahaan suka merekrut para lulusan muda universitas,
memberi mereka pelatihan istimewa, dan kemudian
mengoperasikan mereka dalam suatu fungsi yang khusus.
Perusahaan lebih menyukai karyawan yang lebih cermat, teliti,
dan mendetail dalam menghadapi dan memecahkan suatu
masalah.
2. Kelab
Perusahaan lebih condong ke arah orientasi orang dan orientasi
tim dimana perusahaan memberi nilai tinggi pada karyawan
yang dapat menyesuaikan diri dalam sistem organisasi.
Perusahaan juga menyukai karyawan yang setia dan
mempunyai komitmen yang tinggi serta mengutamakan kerja
sama tim.
3. Tim Bisbol
Perusahaan berorientasi bagi para pengambil resiko dan
inovator, perusahaan juga berorientasi pada hasil yang dicapai
oleh karyawan, perusahaan juga lebih menyukai karyawan yang
agresif. Perusahaan cenderung untuk mencari orang-orang
berbakat dari segala usia dan pengalaman, perusahaan juga
menawarkan insentif finansial yang sangat
besar dan kebebasan besar bagi mereka yang sangat
berprestasi.
4. Benteng
Perusahaan condong untuk mempertahankan budaya yang
sudah baik. Menurut Sonnenfield banyak perusahaan tidak
dapat dengan rapi dikategorikan dalam salah satu dari empat
kategori karena merek memiliki suatu paduan budaya atau
karena perusahaan berada dalam masa peralihan.
REFERENSI
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_organisasi
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/04/teori-budayaorganisasi.html
http://wisnugrohoadi.blogspot.co.id/2014/01/pengertian-budayafungsi-budaya.html
http://miftakhulfurqon1.blogspot.co.id/2014/01/tipologi-budayaorganisasi.html
Tipologi merupakan
suatu pengelompokan bahasa berdasarkan ciri khas
tata kata dan tata kalimatnya (Mallinson dan
Blake,1981:1-3).
[if !supportLists]-
[endif]Pengertian
budaya organisasi
bertujuan untuk menunjukkan aneka budaya
organisasi yang mungkin ada di realitas, Tipologi
budaya organisasi dapat diturunkan dari tipologi
organisasi misalnya dengan membagi tipe organisasi
dengan membuat tabulasi silang antara jenis
kekuasaan dengan jenis keterlibatan individu di
dalam organisasi.
[if !supportLists][endif]Ada beberapa tipologi budaya
organisasi. Kotter dan Heskett (1998)
mengkategorisasi jenis budaya organisasi menjadi
tiga yaitu budaya kuat dan budaya lemah; budaya
yang memiliki kecocokan strategik; dan budaya
adaptif. Organisasi yang berbudaya kuat biasanya
dapat dilihat oleh orang luar sebagai memilih suatu
gaya tertentu. Dalam budaya organisasi yang kuat ini
nilai-nilai yang dianut bersama itu dikonstruksi ke
dalam semacam pernyataan misi dan secara serius
mendorong para manajer untuk mengikutinya.
Karena akar-akarnya sudah mendalam, gaya dan
nilai budaya yang kuat cenderung tidak banyak
berubah walaupun ada pergantian pimpinan.
[if !supportLists][endif]Sejalan dengan itu, Robbins (1990)
mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan
budaya yang kuat adalah budaya di mana nilai-nilai
inti dipegang secara intensif dan dianut bersama
[if !supportLists]-
[endif]Tipologi
[endif]Menurut
SURVEY
G laser dalam (Kreitner dan Kinicki, 2005) menyatakan
bahwa budaya organisasi seringkali digambarkan dalam arti
yang dimiliki bersama. Pola-pola dari kepercayaan, simbolsimbol, ritual-ritual dan mitos-mitos yang berkembang dari