Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
UNTUK
KEGIATAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL
PESAWAT SINAR-X
DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD KAB. DOMPU NTB
I.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang semakin canggih menutut proses kerja
dengan tingkat akurasi yang tinggi.Salah satu keunggulan pemanfaatan
teknologi canggih adalah mudahnya penerapan koreksi pada bagian akhir
proses sehingga kesalahan yang terjadi tidak terlihat.Teknologi pada
bidang kesehatan begitu juga adanya salah satunya adalah bidang
radiodiagnostik atau pencitraan gambar foto roentgen untuk penegakan
diagnosa penyakit yang mengalami kemajuan pesat.
Sebagaimana yang kita ketahui bersama
bahwa Pemeriksaan
Radiodiagnostik dengan sinar- X sangat membantu dalam menegakkan
diagnosa, namun sinar-X selain memberi manfaat yang amat besar di
dunia kesehatan juga mengakibatkan radiasi yang sangat berbahaya, baik
bagi petugas, penderita maupun lingkungan.
Pada suatu instalasi radiologi sekecil apapun baik instalasi bangunan,
peralatan, maupun petugas harus memenuhi criteria persyaratan yang
telah ditetapkan oleh BAPETEN (Badan Pengawas
Tenaga Nuklir).
radiasi
merupakan
tindakan
yang
dilakukan
untuk
keselamatan
radiasi
adalah
menunjukkan
tanggung
jawab
Program
proteksi
radiasi
harus
mempertimbangkan
factor
perlindungan terhadap
lingkukngan hidup.
II.
melaksanakan
dan
pengelola
Keselamatan
Radiasi
tujuan
sebagaimana
dimaksud
pada
huruf
untuk
a, dan
untuk
memastikan
tujuan
sebagaimana
yang
terkait
dengan
Keselamatan Radiasi.
A.2. Pasal 7 s/d pasal 19 PP No.33/2007
1) Penanggung jawab Keselamatan Radiasi sebagaimana dimaksud
dalam pasal 6 ayat (1) wajib mewujudkan Budaya Keselamatan pada
setiap Pemanfaatan Tenaga Nuklir dengan cara:
a. Membuat standar operasi prosedur dan
kebijakan
yang
dan
Proteksi
memperbaiki
dan
factor-faktor
Keselamatan
Radiasi
yang
sesuai
c. Menggunakan
pada:
1. Kasus munculnya penyakit akibat kerja setelah terjadinya
paparan radiasi berlebih
2. Saat memberikan konseling tertentu bagi pekerja mengenai
bahaya radiasi yang mungkin didapat; dan
3. Penatalaksanaan kesehatan pekerja yang terkena paparan
radiasi berlebih.
Pemantauan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
3)
dilaksanakan melalui:
a. Pemeriksaan kesehatan;
b. Konseling; dan/atau
c. Penatalaksanaan kesehatan pekerja yang mendapatkan
papara radiasi berlebih
4)
Pemegang
izin
harus
menyimpan
dan
memelihara
hasil
izin
wajib
melakukan
pemeriksaan
kesehatan
pekerja
Pasal 17
1) Pemegang izin wajib meningkatkan kemampuan peersonil yang
bekerja di fasilitas atau instalasi melalui pendidikan dan pelatihan
untuk menumbuhkan pemahaman yang memadai tentang:
a. Tanggung jawab dalam Keselamatan Radiasi; dan
b. Pentingnya penerapan Proteksi dan Keselamatan Radiasi selama
melaksanakan pekerjaan yang terkait dengan radiasi.
2) Pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus disesuaikan antara lain dengan:
a. Potensi paparan kerja;
b. Tingkat pengawasan yang diperlukan;
c. Kerumitan pekerjaan yang akan dilaksanakan; dan
d. Tingkat pelatihan yang telah diikuti oleh personil sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pendidikan dan pelatihan diatur
dengan Peraturan Kepala BAPETEN.
Pasal 18
1) Pemegang izin wajib membuat,
memelihara
dan
menyimpan
radiasi
B.3.
Semua
personil
berperan
aktif
dalam
system
pelaporan
kepala
ruangan,
membuat
perencanaan
dalam
rangka
STRUKTUR
PENYELENGGARAAN
PROTEKSI
DAN
KESELAMATAN
DIREKTUR/PEMEGANG IZIN
Dr. H Ahmad Faisal,SPA
PEKERJA RADIASI
Sri Maulud,Amd Rad
Anny Karniyati,Amd Rad
Rahmat Solichin,Amd Rad
Taufikurrahman,Amd Rad
TENAGA ADMINISTRASI
PENANGGUNG JAWAB KEBERSIHAN
Sariman
MASYARAKAT
III.
B. Kualifikasi personil
NO
PERSONIL
PENDIDIKAN
DOKTER UMUM
KEDOKTERAN UMUM
PPR
D-3 ATRO
PEKERJA RADIASI
D-3 ATRO
PETUGAS ADM
SMA
PERSONIL
PENGALAMAN
PELATIHAN
KERJA
KURSUS BACA
1
DOKTER UMUM
FOTO RONTGEN
DI JAKARTA
IV.
DIKLAT PPR
PPR
PEKERJA RADIASI
PETUGAS ADM
TK.II DI JAKARTA
b
1
h
4
e
f
g
j
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
B.
RUANG TUNGGU
RUANG PEMERIKSAAN
RUANG OPERATOR
KAMAR GELAP
KAMAR JAGA
TOILET
GUDANG
RUANG DOKTER
GUDANG APOTEK
GUDANG APOTEK
TERAS / KORIDOR / HALAMAN
PESAWAT
1. KONVENSIONAL STASIONER SHIMADZU
2. KONVENSIONAL STASIONER HYUNDAI
3. CGR DENTAL UNIT
4.
5.
V.
RESEPSIONIS
MOBILE HYUNDAI
VI.
Aprone
Kaca Pb
Shielding
sebagai
dasar
pengukuran
paparan
radiasi
lampu
indicator
pada
saat
melakukan
pelaksanaan
inspeksi
BAPETEN
Juni
2010
(terlampir)
C. Pelaksanaan audit dan penyimpanan rekaman.
Rekaman data setiap pekerja disimpan dan terdokomentasi
dengan
baik
per
Juli
2010
sejak
inspeksi
BAPETEN
Juni
VII.
RENCANA
PENANGGULANGAN
ABNORMAL)
Pengawasan menyeluruh
pemakaian
peralatan
KEADAAN
DARURAT
(KEJADIAN
merupakan
bentuk
utama
rencana
dan
preventif
adalah
penghentian
kegiatan
yang
berhubungan
dengan
atau
berhubungan
meminimalisasi
dengan
kegiatan
kegiatan
pekerja
tersebut
radiodiagnostik,pemeriksaan
yang
medik
SURAT MASUK
INVENTARIS
SURAT KELUAR
AHYAD MUHTAR
DOKUMEN PERIZINAN
MAULUD
SHIMADZU
HYUNDAI
CGR DENTAL
ARSIP
ARSIP SRI
LAPORAN BULANAN
ARSIP CREW
FILM BADGE
KARTU SEHAT
KARTU DOSIS
TAGIHAN
ARSIP AMIR WIJAYA
ARSIP AMIRUDDIN
ARSIP RAHMAT SOLICHIN
ARSIP ANNY KARNIYATI
ARSIP TAUFIKURRAHMAN