Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Hal ini penting ditekankan, karena jika kita salah pengertian tentang
definisi baru, maka kita tidak akan pernah menjadi kreatif karena kita
beranggapan bahwa kita tidak mungkin bisa menghasilkan hal yang baru.
Manfaat Nomor 1: Diharapkan Semua Orang dan Pilar Usaha
Apa yang diharapkan oleh semua orang? Ya, manfaat. Setiap orang mau
membeli produk dan jasa karena membutuhkan manfaatnya. Manfaat kreativitas
adalah untuk menghasilkan manfaat baru, yang lebih baik dari yang
sebelumnya.
Dan pilar usaha adalah memberi manfaat kepada sebanyak mungkin
orang dengan uang sebagai imbalan.
Dia dua hal ini dirangkum (manfaat bagi semua orang DAN pilar usaha),
itulah yang disebut inovasi.
Dimulai Dari Ide
Hasil dari kreativitas adalah ide, gagasan, atau konsep. Bukan benda.
Benda atau perwujudan lainnya ialah kelanjutan dari kreativitas. Orang kreatif
adalah orang yang mempu menghasilkan ide yang banyak.
Sekali lagi, baru dalam tataran ide. Bukan berarti tidak perlu diwujudkan,
tetapi itu adalah dalam bahasan lain. Jika kita bicara masalah kreativitas, maka
kita bicara tentang bagaimana menghasilkan ide.
Tentu saja, setelah ide atau gagasan ada, yang perlu kita lakukan ialah
mengevaluasi ide atau gagasan yang sudah kita hasilkan sehingga kita bisa
memilih ide atau gagasan mana yang paling baik atau paling memberikan nilai
atau manfaat.
Dari Ide Menjadi Manfaat Nyata
Kemudian, barulah kita memproses perwujudan ide tersebut menjadi
karya nyata. Jika karya nyata ini bisa diterima dan memberikan manfaat bagi
masyarakat, maka inilah yang disebut dengan inovasi. Inovasi adalah sesuatu
yang baru yang memberikan perubah positif bagi seseorang atau sesuatu.
The goal of innovation is positive change, to make someone or something
better. Innovation leading to increased productivity is the fundamental source of
increasing wealth in an economy. [Sumber: Wikipedia]
Sekarang bisa kita fahami dengan jelas: yang diperlukan oleh kita dan
masyarakat adalah inovasi, namun untuk meraih tahap inovasi, sebelumnya
diperlukan sebuah kreativitas terlebih dahulu. Tidak akan ada kreativitas tanpa
inovasi.
Jadi kesimpulannya, kita memerlukan kreativitas sebagai langkah awal
menuju inovasi, baik bagi kehidupan sehari-hari, bisnis, pekerjaan, maupun
dalam semua aspek hidup lain.
Masalah akan selalu muncul, selama anda hidup. Masalah itu ada seiring
dengan adanya kehidupan. Tugas kita adalah menyikapi masalah-masalah yang
ada. Cara seseorang menyikapi masalah akan berbeda.
Dalam hal ini, kreatifitas sangat membantu anda. Ada masalah yang sulit
sekali dipecahkan. Dan hanya dengan kreatifitas lah kita bisa memecahkan
masalah-masalah dengan cepat. Banyak masalah-masalah yang memerlukan
kreatifitas. Tidak hanya masalah dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi, juga
masalah-masalah dalam bisnis, karir, pelajaran, dan lain-lain. Dengan kreatifnya
seseorang dapat melakukan pendekatan secara bervariasi dan memiliki
bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu persoalan. Dari
potensi kreatifnya, seseorang dapat menunjukkan hasil perbuatan, kinerja/karya,
baik dalam bentuk barang maupun gagasan secara bermakna dan berkualitas.
Jadi kesimpulannya, kreatifitas sangatlah penting. Anda akan kalah dalam
persaingan jika tidak mampu berpikir kreatif.
Hambatan 5 : Birokrasi
Seringkali karyawan atau pelanggan/rekanan mengeluh karena ide atau
usulan mereka tidak ditanggapi. Hal ini bisa saja terjadi karena proses
pengambilan keputusan yang lama atau karena proses birokrasi yang terlalu
berliku-liku. Kondisi seperti ini sering mematahkan semangat orang untuk
berkreasi ataupun menyampaikan ide dan usulan perbaikan. Biasanya semakin
besar organisasi, semakin panjang proses birokrasi, sehingga masalah yang
terjadi di lapangan tidak bisa langsung terdekteksi oleh top managemen karena
harus melewati rantai birokrasi yang panjang. Saat ini banyak organisasi dunia
memecah diri menjadi unit-unit bisnis yang lebih kecil untuk memperpendek
birokrasi agar lebih gesit dalam berkreasi menampilkan ide-ide segar bagi para
pelanggan ataupun dalam kecepatan mendapatkan solusi.
Hambatan 6 : Terpaku pada masalah
Masalah seperti kegagalan, kesulitan, kekalahan, kerugian memang
menyakitkan.Tetapi bukan berarti usaha kita untuk memperbaiki ataupun
mengatasi masalah tersebut harus terhenti. Justru dengan adanya masalah, kita
merasa terdorong untuk memacu kreativitas agar dapat menentukan cara lain
yang lebih baik, lebih cepat dan lebih efektif.
Hambatan 7 : Stereotyping
Lingkungan dan budaya sekitar kita yang membentuk opini atau pendapat
umum terhadap sesuatu (stereotyping) bisa juga menjadi hambatan dalam
berpikir kreatif. Misalnya saja pada zaman kartini, masyarakat menganggap
bahwa sudah sewajarnyalah jika wanita tinggal di rumah saja,tidak perlu
pendidikan tinggi dan hanya bertugas untuk melayani keluarga saja, tidak usah
berkarir di luar rumah. Apa jadinya jika wanita-wanita hebat seperti Kartini,
Dewi Sartika dan Tjut Nyak Dien menerima saja semua pandangan umum yang
yang berlaku di masyarakat saatitu, kemungkinan besar Indonesia tidak akan
pernah menikmati jasa yang diperkaya oleh keterlibatan para wanita
professional, seperti : mendapatkan layanan dokter wanita, menikmati kreasi
arsitek dan senimanwanita, mendapatkan hasil didikan guru wanita, dan lainlain.
Lalu bagaimana jika kita mengalami hambatan untuk mengoptimalkan
kreativitas diri kita sendiri? Tidak perlu panik, kenali hambatannya, atasi dan
ambil tindakan untuk mengasah kembali kraetivitas kita. Kreativitas itu ibarat
sebuah intan, semakin diasah semakin berkilau.