Nama: Reza Altamaha

NIM: 16/399508/SA/18416
Jurusan Antropologi Budaya
Tradisi Ngejot Sebagai Perwujudan Toleransi Umat Islam dan Umat Hindu
Tradisi Ngejot berasal dari Desa Angantiga kecamatan Carangsari Kabupaten Badung,
Bali. Tradisi Ngejot merupakan suatu tradisi yang mana pada hari besar keagamaan masyarakat
desa Angantiga saling berbagi makanan, kue, dan buah-buahan kepada warga lintas agama.
Apabila pada hari raya umat islam, warga desa yang Beragama islam membagikan makanannya
pada warga desa yang Beragama hindu, begitu pula sebaliknya apabila pada hari raya umat
hindu, maka warga beragama hindu membagikan makanan pada warga beragama islam.
Tradisi Ngejot dipercaya sudah ada sejak ratusan tahun silam. kala itu wilayah desa
Angantiga dikuasai oleh kerajaan Hindu, kemudian datang masyarakat pendatang yang beragama
islam yang berasal dari Bugis untuk tinggal di daerah tersebut. Untuk saling menjaga kerukunan
antara umat hindu dan umat islam maka mereka berusaha membangun toleransi dengan saling
membantu dan berbagi makanan ketika hari raya keagamaan hingga sekarang tradisi tersebut
tetap lestari dan dikenal dengan tradisi Ngejot.
H. M. Taufik (2016) mengungkapkan bahwaTradisi dan budaya itu hingga sekarang
masih tetap lestari, baik di desa maupun perkotaan di pulau dewata.
Khusus pada perayaan Idul Adha yaitu ketika umat muslim melakukan Qurban. maka
dengan adanya Tradisi Ngejot ini, umat Hindu juga mengadakan Qurban sebagaimana umat
islam dan daging Qurban tidak hanya dibagikan kepada yang satu agama saja tetapi juga lintas
agama.
Tradisi Ngejot yang telah dilaksanakan secara turun temurun ini, tentunya menciptakan
suasana ketentraman dalam keberagaman di desa tersebut, Tradisi ini merupakan bukti bahwa
perbedaan yang ada bukanlah penghalang antara penduduk untuk saling menjaga perdamaian
dan kerukunan. Untuk itu tradisi ini harus terus dilestarikan dengan tujuan menciptakan
masyarakat yang toleran dalam keberagaman.

Sumber: http://www.arrahmah.co.id/2016/07/tradisi-ngejot-saat-idul-fitri-dan.html