Вы находитесь на странице: 1из 5

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMBERIAN NEBULIZER

Nama Pasien
Diagnosa Medis
No Register
Tanggal

:
:
:
:

Tn S
Asma Bronkhial
201758
28-06-2016

1. Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran


a. Diagnosa Keperawatan
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
penumpukan sekresi pada jalan nafas
Data subyektif :
a) Pasien mengatakan sesak napas mulai tadi malam dan sering
kambuh bila
Terserang batuk dan kelelahan
b) Pasien mengatakan batuk sudah 2 hari dan dahak sulit keluar
Data Obyektif :
a) Pasien tampak sesak napas
b) RR : 32 x/menit, reguler,napas pendek, cepat dan dangkal
c) TD : 140/90 mmHg
d) N : 124 x/menit
e) Suhu : 37 derajat celsius
f) Terdengar suara wheezing pada auskultasi jalan napas
g) Tampak retraksi interkosta
h) Pasien tampak lemah dan berkeringat
b. Dasar Pemikiran
Asma adalah penyakit jalan napas yang tidak dapat pulih
yang terjadi karena spasme bronkhus yang disebabkan oleh
berbagai penyebab misalnya alergen, infeksi, dan latihan.
Spasme bronkhus meliputi konstriksi otot polos, edema mukosa
dan mukus berlebihan dengan perlengketan dijalan napas pada
tahap lanjut. Terjadinya bronkhospasme ( penyempitan
bronkhus ) pada pasien asma mengakibatkan jalan napas
menjadi tidak efektif sehingga oksigen yang seharusnya masuk
ke dalam paru-paru dan kemudian dialirkan keseluruh jaringan
tubuh menjadi tidak adekuat.
Tiga gejala umum pada asma adalah batuk, dyspnea dan mengi.
Sputum yang terdiri atas sedikit mucus yang mengandung masa
gelatinosa bulat sulit untuk dibatukkan. Sputum (mucus) yang
sulit untuk dikeluarkan dapat semakin menghambat jalan napas
pasien dengan asma.
Nebulizer merupakan alat yang dapat mengubah obat yang
berbentuk larutan menjadi aerosol secara terus-menerus dengan

tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan atau gelombang


ultrasonic. Nebulizer juga dapat difungsikan untuk memberikan
obat pengencer sputum dan pelega pernapasan melalui inhalasi.
Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan pemberian obat dengan
nebulizer untuk mengencerkan dahak dan memperlancar jalan
napas.
2. Tindakan keperawatan yang dilakukan
Pemberian tindakan nebulizer dengan obat yang diberikan yaitu
Ventolin sebanyak 2 cc dan Bisolvon sebanyak 20 tetes. Kedua obat
tersebut dimasukkan
kedalam alat nebulizer dan dicampur dengan cairan Nacl 0,9 %
sebanyak 3 cc.
3. Prinsip-prinsip tindakan
a. Bersih
b. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar
c. Tindakan dilakukan sesuai indikasi/advis dokter
d. Prosedur pemberian Nebulizer :
a) Persiapan Alat :
- Alat nebulizer + masker
- Obat- obatan bronkhodilator : Ventolin dan Bisolvon
- Cairan Nacl 0,9 %
- Spuit 5 cc
b) Prosedur Tindakan :
- Cuci tangan
- Jelaskan tindakan
- Tuangkan obat di dalam nebulizer : Ventolin sebanyak 2 cc
dan bisolvon
Sebanyak 20 tetes serta dicampur dengan Nacl 3 cc.
- Hubungkan pipa ke kompresor aerosol dan tutup nebulizer
- Hubungkan stop kontak dengan sumber listrik
- Atur tekanan pada alat nebulizer
Nyalakan kompresor untuk memastikan alat tersebut
bekerja dengan baik
- Posisikan pasien duduk dalam posisi duduk tegak
- Pasangkan masker nebulizer hingga menutupi hidung dan
mulut pasien
Intruksikan pada pasien untuk bernapas secara normal.
Secara
Periodik ambil napas dalam dan tahan selama 2 sampai 3
detik sebelum
Melepaskan napas.
- Lanjutkan perawatan ini sampai obat habis ( kurang lebih
10 menit )
- Apabila pasien merasa pusing/gelisah , hentikan perawatan
dan istirahat

Selama kurang lebih 5 menit. Ulangi kembali prosedur dan


anjurkan pasien
Untuk bernapas lebih lambat lagi. Jika pusing terus
dirasakan, konfirmasi
Pada dokter
- Lepas masker dan rapikan kembali
- Cuci tangan
4. Analisa Tindakan Keperawatan
Pada pasien dengan asma bronkhial terjadi penyempitan
bronkhus ( bronkhospasme ) yang mengakibatkan suplai oksigen
menjadi tidak adekuat.
Bronkhospasme ini menyebabkan penyempitan jalan napas . Oleh
karena itu perlu
Dilakukan tindakan untuk melebarkan bronkhus sehingga aliran
oksigen menjadi lancar. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu
dengan memberikan obat bronkhodilator dengan menggunakan alat
nebulizer atau terapi bronkhodilator. Obat
Yang diindikasikan yaitu Ventolin sebanyak 2 cc dan Bisolvon
sebanyak 20 tetes. Keduanya dimasukkan ke dalam alat nebulizer
dan dicampur dengan Nacl 3 cc.
Pada pasien dengan asma bronkhial terapi nebulizer ditujukan
untuk menyembuhkan dan mengendalikan asma , mencegah
kekambuhan, mengupayakan fungsi paru senormal mungkin serta
mempertahankan fungsinya.Tujuan lainnya diantaranya untuk
mengupayakan aktivitas harian pada tingkat normal, menghindari
efek samping dari obat asma, dan mencegah obstruksi jalan napas
yang ireversibel.
5. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan
tersebut dan cara pencegahannya
Terapi nebulizer memiliki resiko seperti infeksi, airway
reactivity, pulmonary dan efek sistemik serta drug reconsentration.
Perlu adanya perawat yang mendampingi untuk memantau
perkembangan atau perubahan yang terjadi pada pasien.
Sedangkan pada penggunaan inhalasinya dalam jangka panjang
dapat menimbulkan efek seperti iritasi pada saluran nafas (faring),
sakit kepala, suara parau, jamur disekitar mulut (kandidiasis).
Setelah terapi nebulasi dianjurkan untuk berkumur untuk
menghindari efek samping. Penggunaan masker nebulizer yang
tidak diganti untuk setiap pasien dapat memperbesar kemungkinan
penularan infeksi antara pasien satu dengan pasien yang lainnya.
6. Hasil yang didapat dan maknanya

S : Pasien mengatakan merasa lebih rileks dan sesaknya berkurang


O : - TD : 120/70 mmHg
- N : 88 x/menit
- RR : 28 x/menit
- Suhu : 37 derajat celcius
- Tidak ada retraksi intercosta
- Pasien tampak rilek
A : Masalah teratasi sebagian
P
:
Lanjutkan intervensi : kolaborasi dengan medik untuk
pemberian bronkodilatator dan mukolitik
7. Tindakan keperawatan lain yang dapat dilakukan untuk
mengatasi diagnosa keperawatan diatas ( mandiri dan
kolaboratif )
a. Mandiri :
a) Observasi tanda-tanda vital
b) Pantau frekwensi dan kedalaman pernapasan
c) Pertahankan jalan napas paten, tempatkan pasien pada posisi
yang nyaman (tinggikan tempat tidur 45 derajad/semi fowler)
d) Berikan minum hangat
b. Kolaborasi :
a) Kolaborasi pemberian obat bronkhodilator, mukolitik dan
kortikosteroid sesuai indikasi
8. Evaluasi Diri
Proses pemberian tindakan nebulizer berjalan lancar dan sesuai
prosedur, pasien merasa tidak sesak napas lagi dan sudah merasa
lega. Sebelum melakukan tindakan nebulizer akan lebih baik jika
masker nebulizer terlebih dahulu dibersihkan dengan kapas alkohol.
Setelah melakukan tindakan nebulizer akan lebih baik jika hidung
dan mulut pasien dibersihkan dengan tissu, membersihkan wadah
dalam nebulizer dengan air hangat dan sabun. Setelah dilakukan
tindakan nebulizer, saya memberikan pendidikan kesehatan untuk
mencegah kekambuhan asma lagi, dan setelah kondisi pasien
membaik dan tidak sesak napas lagi pasien diperbolehkan pulang.
9. Kepustakaan
a. Gallo & Hudak, Keperawatan Kritis, Edisi VI, 1997, EGC, Jakarta
b. Doenges E, Marlynn, Rencana Asuhan Keperawatan, 2000, EGC,
Jakarta
c. Brunner & Suddart, Buku Ajar Keperawatan Medikal bedah, Edisi
8, 2002, EGC, Jakarta

Вам также может понравиться