Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Dosen Pembimbing
Ahmad Fadli,MT.,PhD
KERAMIK BERPORI
oleh :
Kelompok V
Kelas C
Devi Lasmaria Tobing
(1407034534)
Santo sefanri
(1407034273)
Sevti Lavenia
(1407039141)
Theodora Gultom
(1407034781)
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 TINJAUAN PUSTAKA
Keramik adalah sejenis bahan yang telah lama digunakan yaitu sejak 400 SM.
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa yunani, keramikos yang artinya suatu
bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan
ensiklopedia tahun1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan
teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah,
genteng, porselin dan sebagainya (Kuriawan, 2008).
Ikatan di antara atom-atom bagi struktur keramik adalah jenis kovalen yang
melibatkan perkongsian elektron, dan ionic yaitu ikatan dasar di antara ion-ion
yang berlawanan. Kedua ikatan ini jauh lebih kuat dari pada ikatan logam.
Dengan itu ada beberapa sifat keramik yang lebih baik dari pada logam,
terutamanya kekerasannya dan sifat ketahanan panas dan listrik (Yuliesti, 2016).
Struktur kristal keramik boleh dapat dilihat dalam bentuk kristal tunggal atau
struktur polikristal yang mempunyai banyak bijian. Ukuran butiran sangat
mempengaruhi sifat-sifat keramik. Butiran yang berukuran kecil adalah lebih kuat
dan liat, dan dinamai keramik halus. Antara bahan mentah keramik yang tertua
ialah tanah liat yaitu keramik berbutiran halus yang berbentuk kepingan.
Perbedaan dan kelebihan diantara keramik dengan logam dan bahan polimer
adalah keramik bahan bukan organic, kuat, tidak bertindak balas dengan bahan
kimia, titik cair tinggi. Bahan-bahan organic, kekerasan dan kekuatan berbedabeda, tidak stabil terhadap bahan kimia (Sihite, 2008).
Struktur kristal keramik boleh di dapati dalam bentuk kristal tunggal atau
struktur polikristal yang mempunyai banyak bijian. Ukuran butiran sangat
mempengaruhi sifat-sifat keramik. Butiran yang berukuran kecil adalah lebih kuat
dan liat, dan dinamai keramik halus. Antara bahan mentah keramik yang tertua
ialah tanah liat yaitu keramik berbutiran halus yang berbentuk kepingan (Kiagus,
2011).
1.1.1 Karakteristik struktur keramik
T
abel 1.1 Rangkuman Struktur Kristal Keramik (Kiagus, 2011).
1.2
1.2.1
DASAR TEORI
Tri Kalsium Fosfat
Tri kalsium Fosfat (TCP) adalah biomaterials sintetik yang memiliki
terutama berfokus pada TCP berpori. TCP berpori telah digunakan sebagai drugreleasting agent seperti antibiotik,anti tumor dan anti inflamasi serta dipakai
dalam implantasi jaringan. Morfologi pori keramik dapat dibentuk melalui
bebrapa metode, salah satunya adalah penggunaan wheat particles pada starch
consolidation. Penggunaan wheat particles memiliki beberapa keunggulan, yaitu
sifatnya yang mudah terlepas (easy to burn out), harganya murah, ramah
lingkungan dan mampu menghsilkan keramik dengan distribusi pori yang tersebar
merata. (Kalita, 2007). Sifat yang dimiliki adalah warna putih atau putih
kehijauan, hijau , biru, biru keputihan. Berat jenis nya 3,066 gr/cm3 (Sihite, 2008).
1.2.2
Tepung Sagu
Pada umumnya karbohidrat diperoleh dari biji-bijian seperti beras,
gandum, sogum, dan umbi-umbian. Selain itu ada juga jenis tanaman yang lain
yang menyimpan karbohidrat atau pati pada bagian batang seperti aren dan sagu
(metroxylon sp.) (haryanto,1992). Pati dari biji-bijian tersebut harus dihancurkan
terlebih dahulu sampai terbentuk bubuk (powder).
Batang sagu ialah pati yang diekstrak dari batang sagu. Produk ini
digunakan untuk pengolahan makanan, pakan, kosmetika, industri kimia, dan
penngolahan kayu. Tepung sagu mengadung pati sekitar 80% dengan kandungan
selulosa sebesar 27,4% sedangkan kandungan amilopektin sebesar 72,4%
(Harryanto, 1992).
1.2.2. Fabrikasi Keramik Berpori
Pori keramik dapat dibentu dengan beberapa metode perbedaan metode
dalam fabrikasi keramik berpori akan mempengaruhi kuat tekan,derajat porositas
dan ukuran pori yang dihasikanukuran pori keramik dapat diklasifikasikan
.menjadi mikro, meso ,dan makro pori. IUPAC merekomendasikan mikro pori
mempunyai ukurran pori <2 nm, meso pori 2-50 nm dan makro pori berukuran
>50 nm. Keramik berpori dapat di fabrikasikan melalui koversi batu karang,
ceramic foaming tecnique, solvent casting, polymeryc sponge dan starch
consolidation (Fadli dan Sopyan, 2009).
a. Ceramic foaming tecnique
pori
HA
yang
dihasilkan
bervariasi
dari
30-600
mikron.kelemahan metode ini terletak pada interkoneksi antar pori yang lemah
dan ukuran pori yang tidak seragam (Irianty, 2016).
b. Starch consolidation
Starch merupakan zat pati yang terdiri dari jagung,sorgum,kentang ,ubi dan
wheat.umum nya starch berwrna putih, dense dan tidak larut dalam air pada
temperatur ruang. Starch consolidation merupakan metode pembentukan pori
dengan menambahkan pati pada keramik.campuran tersebut lalu ditambahkan air
hingga membentuk suspensi dan dimasukan ke furnace untuk sintering .Metode
menghasikan porositas 45-79% dengan kuat tekan 2-15 Mpa (Irianty, 2016).
c. Sintering
Sintering merupakan proses pemanasan pada temperatur tinggi untuk
meningkatkan kekuatan makanik material, proses ini juga dapat mendefinisikan
sebagai proses produksi suatu material dengan mikro struktur dan porositas yang
terkontrol. sintering dipengaruhi oleh tekanan, temperatur dan ukuran partikel.
Sintering biasnya sukses menghasilkan padat polikristalin padat (Kiagus, 2011).
Mengetahui
peengarus
waktu
pengadukan,
kecepatan
pengadukan,
4.
5.
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
2.1 Bahan yang digunakan
1. Air Keran
2. Trikalsium Fosfat
3. Pati Sagu
4. Minyak Goreng
2.2 Alat yang dipakai
1. Gelas Kimia 250ml
2. Gelas Ukur 50ml
3. Spatula
4. Stainless Steel Mould
5. Jangka Sorong
6. Oven
7. Furnace
8. Stireer
2.3
Prosedur Percobaaan
Daftar Pustaka
Fadli,A & Sopyan,I. (2009). Preperation of Porous Alumina for Biomedical
Application Through Protein Foaming-Consolidation Method. Meter.
Inovations 13:327-329.
Irianty, S. R. (2016).Tim Penyusun Penuntun Praktikum Teknik Reaksi
Kimia.UNRI,Pekanbaru.
Harryanto, Bambang. (1992). Potensi dan Pemanfaatan Sagu. Yogyakarta,
Kanisius.
Kiagus, D., Utami.D.S., balgies. (2011). Sitesis dan Karateristik Hidroksi Apatit
Menggunakan Analisis X-Ray Diffraction. Seminar Nasional.IPB,Bagor.
Kurniawan,
Y.A.(2008). Fabrikasi
dan
Karakterisasi
SEM
Biomaterial
Hidroksiapatit dari Gipsum Alam Kulon Progo dengan Tekanan 200 MPa
yang di sintering pada Temperatur 200 0C, 800 0C, 1400 0C selama 3 Jam,
Tugas Akhir, Teknik Mesin UMS, Surakarta.
Kalita, S. J., Bhardwaj, A. & Bhatt, H. A. (2007). Nanocrystalline Calcium
Phosphate Ceramics in Biomedical Engineering. Mater. Sci. Eng. C 27:
441-449.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Hasil yang didapat pada praktikum keramik berpori, nilai diameter dan
tingginya didapat sebagai berikut :
sampel
sagu
sebelum sintering
Tinggi(cm) Diameter(cm
)
(gram)
2
3
setelah sintering
Tinggi(cm) Diameter(cm
Berat(gram)
sebelum sesuda
1,40175
1,404
1,2055
1,203
1,1035
1,101
0,9035
0,904
2,38
2,06
0,8
0,75
1,602
1,201
1,20375
0,904
1,94
0,78
1,4045
1,203
1,204
0,905
2,30
0,77
1,505
1,6035
1,20025
1,2
1,10475
1.20325
1,00425
0,905
2,40
2,38
0,68
0,66
3.2 Pembahasan
Penyusutan
(Shrinkage)
55.625 %
55.49 %
57.44 %
51.49 %
48.59 %
57.3 %
Porositas
63.37 %
65.56%
67.06 %
67.56 %
74.56 %
72.18 %
Densitas Sampel
3
1.123 gr/cm
1.056 gr/cm3
1.01 gr/cm3
0.9945 gr/cm3
0.78 gr/cm3
0.853 gr/cm3
Densitas
Relatif
36.63 %
34.44 %
32.94 %
32.44 %
25.44 %
27.82 %
Dari tabel 1 ysng didapat bahwa penyusutan (Shrinkage) yang paling kecil yaitu
variasi 4 gram dengan nilai 48.59 %, dan nilai penyusutan yang paling besar yaitu
variasi 3 garam Pati Sagu dengan nilai 57.44 %, dan nilai porositas paling kecil
ialah pada variasi 2 garam Pati Sagu dengan nilai 63.37 %, dan nilai porositas
yang paling besar ialah variasi 4 gram sagu yaitu dengan nilai 72.18 %, dan nilai
porositas dipengaruhi oleh starch, dimana semakin banyak satrch maka semakin
tinggi porositasnya. Nilai Desitas sampel yang didapat dimana nilai densitas yang
paling kecil terdapat divariasi 4 gram dengan nilai 0.853 gr/cm 3, dan nilai densitas
sampel yang paling besar terdapat di variasi 2 gram dengan nilai 1.123 gr/cm 3,
dan nilai densitas sampel dapat disimpulkan bahwa semakin banyak starch yang
ditambahkan maka nilai densitas sampel semakin kecil. Densitas relatif diperoleh
dibandingkan antara densitas sampel per densitas teoritis, dan hal ini dapat dilihat
pada tabel 1, semakin banyak starch yang ditambahkan maka densitas teori
semakin kecil.
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN
Analisa Persentase Penyusutan (%-v) Vbs
Variasi 2 gram Pati Sagu
1. Dik : Dbs=1.2055 dan tbs = 1.20175 Dik: Das= 0.9305 dan tas= 1.1035
r = Dbs/2 = 1.2055/2 = 0.60275
Vbs = x r2 x t
Vas = x r2 x t
%shinkage =
Densitas sampel ,s =
X 100% = 55.625 %
massa (gr )
volume sesudah(cm)
s
t
0.8
3
0.71 = 1.123 gr/cm
1,123 gr /cm 3
3,066 gr /cm 3
Densitas relatif ,r =
%
Porositas = 100 % - r = 100 % - 36.63 % = 63.37 %
x 100 % =
x 100 % = 36.63
2.
Vbs = x r2 x t
Vas = x r2 x t
3.
1,5950,71
1,595
X 100% = 55,49 %
0,75
0,71
Densitas sampel ,s =
Densitas relatif ,r =
=1,056 gr/cm3
1,056 gr /cm 3
3,066 gr /cm 3
x100% = 34,44 %
Vbs = x r2 x t
Vas = x r2 x t
4.
%shinkage =
Densitas sampel ,s =
Densitas relatif ,r =
0,78
0,772
Vbs = x r2 x t
=3,14 x 0,60152 x 1,4045
Vbs = 1,5956 cm3
= 1,01 gr/cm3
1,01 gr /cm3
3,066 gr /cm 3
X 100% = 57,44 %
x 100 % = 32,94 %
%shinkage =
Densitas sampel ,s =
Densitas relatif ,r =
5.
1,59560,774
1,5956
0,77
0,774
X 100% = 51,49 %
= 0,9945 gr/cm3
0,9945 gr /cm 3
3,066 gr /cm 3
x 100 % =32,44 %
Vbs = x r2 x t
Vas = x r2 x t
6.
%shinkage =
Densitas sampel ,s =
X 100% = 48,59 %
0,68
0,875
= 0,78 gr/cm3
0,78 gr /cm 3
3,066 gr /cm 3
Densitas relatif ,r =
= 25,44 %
Vbs = x r2 x t
Vas = x r2 x t
Densitas sampel ,s =
Densitas relatif ,r =
0,66
0,774
X 100% = 57,3 %
= 0,853 gr/cm3
0,853 gr /cm 3
3,066 gr /cm 3
x 100 % = 27,82 %
LAMPIRAN B
DOKUMENTASI
Gambar 9. Furnace
Gambar 8. Oven
BAB IV
KESIMPULAN
1. Warna keramik berpori sebelum sintering berwarna putih dan setelah
sintering berwarna piti kebiruan.
2. Semakin banyak starch yang ditambahkan maka densitas sampel,densitas
teoritis semakin kecil.
3. Semakin banyak starch yang ditambahkan maka porositas dan penyusutan
semakin besar.