Вы находитесь на странице: 1из 17

Laporan Praktikum

Dosen Pembimbing

Teknik Reaksi kimia

Ahmad Fadli,MT.,PhD

KERAMIK BERPORI

oleh :
Kelompok V
Kelas C
Devi Lasmaria Tobing

(1407034534)

Santo sefanri

(1407034273)

Sevti Lavenia

(1407039141)

Theodora Gultom

(1407034781)

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU

2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 TINJAUAN PUSTAKA
Keramik adalah sejenis bahan yang telah lama digunakan yaitu sejak 400 SM.
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa yunani, keramikos yang artinya suatu
bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan
ensiklopedia tahun1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan
teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah,
genteng, porselin dan sebagainya (Kuriawan, 2008).
Ikatan di antara atom-atom bagi struktur keramik adalah jenis kovalen yang
melibatkan perkongsian elektron, dan ionic yaitu ikatan dasar di antara ion-ion
yang berlawanan. Kedua ikatan ini jauh lebih kuat dari pada ikatan logam.
Dengan itu ada beberapa sifat keramik yang lebih baik dari pada logam,
terutamanya kekerasannya dan sifat ketahanan panas dan listrik (Yuliesti, 2016).
Struktur kristal keramik boleh dapat dilihat dalam bentuk kristal tunggal atau
struktur polikristal yang mempunyai banyak bijian. Ukuran butiran sangat
mempengaruhi sifat-sifat keramik. Butiran yang berukuran kecil adalah lebih kuat
dan liat, dan dinamai keramik halus. Antara bahan mentah keramik yang tertua
ialah tanah liat yaitu keramik berbutiran halus yang berbentuk kepingan.
Perbedaan dan kelebihan diantara keramik dengan logam dan bahan polimer
adalah keramik bahan bukan organic, kuat, tidak bertindak balas dengan bahan
kimia, titik cair tinggi. Bahan-bahan organic, kekerasan dan kekuatan berbedabeda, tidak stabil terhadap bahan kimia (Sihite, 2008).

Struktur kristal keramik boleh di dapati dalam bentuk kristal tunggal atau
struktur polikristal yang mempunyai banyak bijian. Ukuran butiran sangat
mempengaruhi sifat-sifat keramik. Butiran yang berukuran kecil adalah lebih kuat
dan liat, dan dinamai keramik halus. Antara bahan mentah keramik yang tertua
ialah tanah liat yaitu keramik berbutiran halus yang berbentuk kepingan (Kiagus,
2011).
1.1.1 Karakteristik struktur keramik

Gambar 1.1 Karakteristik Keramik (Kiagus, 2011).


Struktur kristal keramik (terdiri dari berbagai ukuran atom yang berbeda
atau minimal terdiri dari 2 jenis unsur) merupakan salah satu yang paling
kompleks dari semua struktur bahan. Ikatan antara atom-atom ini umumnya ikatan
kovalen (berbagi elektron, sehingga ikatan ini kuat) atau ion (terutama
ikatanantara ion bermuatan, sehingga ikatan ini kuat) (Kiagus, 2011).
Ikatan ini jauh lebih kuat daripada ikatan logam. Akibatnya, sifat-sifat
seperti kekerasan dan ketahanan panas dan listrik secara signifikan lebih tinggi
keramik dari pada logam. Keramik dapat berikatan kristal tunggal atau dalam
bentuk polikristalin. Ukuran butir mempunyai pengaruh besar terhadap kekuatan
dan sifat-sifat keramik; ukuran butir yang halus (sehingga dikatakan keramik
halus), semakin tinggi kekuatan dan ketangguhannya (Kurniawan, 2008).

Kebanyakan bahan pembentuk keramik memiliki ikatan ion, ikatan kovalen


dan ikatan antara. Sebagai misal, bagian ikatan ion dalam sistem Mg-O, Al-O, ZnO dan Si-O dapat dikatakan masing-masing 70%, 60%, 60% dan 50%. Yang
sangat menarik adalah bahwa pada ReO3,V2O3 dan TiO, yang merupakan oksida
dan tidak pernah menunjukkan sifat liat atau dapat dideformasikan, tetapi
memiliki hantaran listrik yang relatif dapat disamakan dengan logam biasa
(Kiagus, 2011).
Kristal yang rumit, berbagai macam atom berperan dan ikatannya
merupakan ikatan campuran dalam banyak hal. Struktur Kristal demikian dapat
dimengerti apabila mengingat bahwa Kristal tersusun oleh kombinasi dari
polyhedron koordinasi, dimana satuan kecil dari kation dikelilingi oleh beberapa
anion. Salah satu contoh adalah silikat yang merupakan bahan baku penting bagi
keramik. (Kuriniawan, 2008).

T
abel 1.1 Rangkuman Struktur Kristal Keramik (Kiagus, 2011).
1.2
1.2.1

DASAR TEORI
Tri Kalsium Fosfat
Tri kalsium Fosfat (TCP) adalah biomaterials sintetik yang memiliki

kemampuan untuk berinteraksi dengan jaringan tubuh manusia .-TCP merupakan


bioceramics dengan sifat biocompatibility yang baik dan dapat berperan dalam
pertumbuhan dan regenarasi tulang.Aplikasi TCP dalam bidang medis berpori

terutama berfokus pada TCP berpori. TCP berpori telah digunakan sebagai drugreleasting agent seperti antibiotik,anti tumor dan anti inflamasi serta dipakai
dalam implantasi jaringan. Morfologi pori keramik dapat dibentuk melalui
bebrapa metode, salah satunya adalah penggunaan wheat particles pada starch
consolidation. Penggunaan wheat particles memiliki beberapa keunggulan, yaitu
sifatnya yang mudah terlepas (easy to burn out), harganya murah, ramah
lingkungan dan mampu menghsilkan keramik dengan distribusi pori yang tersebar
merata. (Kalita, 2007). Sifat yang dimiliki adalah warna putih atau putih
kehijauan, hijau , biru, biru keputihan. Berat jenis nya 3,066 gr/cm3 (Sihite, 2008).
1.2.2

Tepung Sagu
Pada umumnya karbohidrat diperoleh dari biji-bijian seperti beras,

gandum, sogum, dan umbi-umbian. Selain itu ada juga jenis tanaman yang lain
yang menyimpan karbohidrat atau pati pada bagian batang seperti aren dan sagu
(metroxylon sp.) (haryanto,1992). Pati dari biji-bijian tersebut harus dihancurkan
terlebih dahulu sampai terbentuk bubuk (powder).
Batang sagu ialah pati yang diekstrak dari batang sagu. Produk ini
digunakan untuk pengolahan makanan, pakan, kosmetika, industri kimia, dan
penngolahan kayu. Tepung sagu mengadung pati sekitar 80% dengan kandungan
selulosa sebesar 27,4% sedangkan kandungan amilopektin sebesar 72,4%
(Harryanto, 1992).
1.2.2. Fabrikasi Keramik Berpori
Pori keramik dapat dibentu dengan beberapa metode perbedaan metode
dalam fabrikasi keramik berpori akan mempengaruhi kuat tekan,derajat porositas
dan ukuran pori yang dihasikanukuran pori keramik dapat diklasifikasikan
.menjadi mikro, meso ,dan makro pori. IUPAC merekomendasikan mikro pori
mempunyai ukurran pori <2 nm, meso pori 2-50 nm dan makro pori berukuran
>50 nm. Keramik berpori dapat di fabrikasikan melalui koversi batu karang,
ceramic foaming tecnique, solvent casting, polymeryc sponge dan starch
consolidation (Fadli dan Sopyan, 2009).
a. Ceramic foaming tecnique

Teknik foaming ini dilakukan dengan penambahan zat foamer,foaming agent


yang umumnya digunakan adalah hidrogen peroksida,garam karbonat,baking
powder dan kuning telur. Zat-zat tersebut dicampurkan kedalam HA kemudian
dikalinisasi.ukuran

pori

HA

yang

dihasilkan

bervariasi

dari

30-600

mikron.kelemahan metode ini terletak pada interkoneksi antar pori yang lemah
dan ukuran pori yang tidak seragam (Irianty, 2016).
b. Starch consolidation
Starch merupakan zat pati yang terdiri dari jagung,sorgum,kentang ,ubi dan
wheat.umum nya starch berwrna putih, dense dan tidak larut dalam air pada
temperatur ruang. Starch consolidation merupakan metode pembentukan pori
dengan menambahkan pati pada keramik.campuran tersebut lalu ditambahkan air
hingga membentuk suspensi dan dimasukan ke furnace untuk sintering .Metode
menghasikan porositas 45-79% dengan kuat tekan 2-15 Mpa (Irianty, 2016).
c. Sintering
Sintering merupakan proses pemanasan pada temperatur tinggi untuk
meningkatkan kekuatan makanik material, proses ini juga dapat mendefinisikan
sebagai proses produksi suatu material dengan mikro struktur dan porositas yang
terkontrol. sintering dipengaruhi oleh tekanan, temperatur dan ukuran partikel.
Sintering biasnya sukses menghasilkan padat polikristalin padat (Kiagus, 2011).

1.3 TUJUAN PERCOBAAN


1. Mahasiswa/i dapat membuat keramik berpori dengan metode starch
consolidation
2. Mengukur sifat fisika keramik berpori seperti penyusutan volum,
densitas dan porositas
3.

Mengetahui

peengarus

waktu

pengadukan,

kecepatan

pengadukan,

laju pemanasan dan temperatur sintering terhadap sifat fisika keramik


berpori

4.

Menentukan persentase penyusutan volume (shrinkage) keramik berpori

5.

Menentukan densitas dan porositas keramik berpori

BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
2.1 Bahan yang digunakan
1. Air Keran
2. Trikalsium Fosfat
3. Pati Sagu
4. Minyak Goreng
2.2 Alat yang dipakai
1. Gelas Kimia 250ml
2. Gelas Ukur 50ml
3. Spatula
4. Stainless Steel Mould
5. Jangka Sorong
6. Oven
7. Furnace
8. Stireer
2.3

Prosedur Percobaaan

1. Trikalsium Fosfat ditimbang sebanyak 6 gram dan dimasukan kedalam gelas


kimia, kemudian ditambahkan10 ml air keran dan ditambahkan tepung sagu

2 gram, diaduk dengan kecepatan 150 rpm menggunakan stirrer selama 1


jam.
2. Stainless steel mould dilapisi minyak goreng dan setelah itu, dimasukan
campuran yang telah diaduk dangan stirrer secara berlahan-lahan kedalam
stainless steel mould.
3. Stainless steel mould dimasukan kedalam oven dengan suhu 100 0C selama 1
jam.
4. Kemudian di dinginkan dan diukur tinggi dan diameter sampel, lalu
dimasukan kedalam furnace.
5. Percobaan diulang dengan variasi tepung sagu 3 dan 4 gram.

Daftar Pustaka
Fadli,A & Sopyan,I. (2009). Preperation of Porous Alumina for Biomedical
Application Through Protein Foaming-Consolidation Method. Meter.
Inovations 13:327-329.
Irianty, S. R. (2016).Tim Penyusun Penuntun Praktikum Teknik Reaksi
Kimia.UNRI,Pekanbaru.
Harryanto, Bambang. (1992). Potensi dan Pemanfaatan Sagu. Yogyakarta,
Kanisius.
Kiagus, D., Utami.D.S., balgies. (2011). Sitesis dan Karateristik Hidroksi Apatit
Menggunakan Analisis X-Ray Diffraction. Seminar Nasional.IPB,Bagor.
Kurniawan,

Y.A.(2008). Fabrikasi

dan

Karakterisasi

SEM

Biomaterial

Hidroksiapatit dari Gipsum Alam Kulon Progo dengan Tekanan 200 MPa
yang di sintering pada Temperatur 200 0C, 800 0C, 1400 0C selama 3 Jam,
Tugas Akhir, Teknik Mesin UMS, Surakarta.
Kalita, S. J., Bhardwaj, A. & Bhatt, H. A. (2007). Nanocrystalline Calcium
Phosphate Ceramics in Biomedical Engineering. Mater. Sci. Eng. C 27:
441-449.

Sihite, D.R. (2008). Pembuatan dan Karakteristik Bahan Keramik Berpori


Dengan Aditif Sekam Padi yang digunakan sebagai Gas Buang.USU,
Medan.
Yuliesti, E.R., Fadli, A., Yanti, S.R. (2016).Pengaruh Penambahan Trikalsium
Fosfat Jenis Starch Pada Pembuatan Biokreamik Berpori Menggunakan
Metode Starch Consolidation. UNRI , Pekanbaru.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Hasil yang didapat pada praktikum keramik berpori, nilai diameter dan
tingginya didapat sebagai berikut :
sampel
sagu

sebelum sintering
Tinggi(cm) Diameter(cm
)

(gram)
2
3

setelah sintering
Tinggi(cm) Diameter(cm

Berat(gram)
sebelum sesuda

1,40175
1,404

1,2055
1,203

1,1035
1,101

0,9035
0,904

2,38
2,06

0,8
0,75

1,602

1,201

1,20375

0,904

1,94

0,78

1,4045

1,203

1,204

0,905

2,30

0,77

1,505
1,6035

1,20025
1,2

1,10475
1.20325

1,00425
0,905

2,40
2,38

0,68
0,66

3.2 Pembahasan

Pada pembuatan Keramik berpori menggunakan bahan Pati sagu sebagai


starch dengan Trikalsium Fosfat, dan pada percobaan ini pati sagu dibuat 3 variasi
yaitu 2 gram, 3 gram dan 4 gram dengan kecepatan pengadukan 150 rpm. Hasil
yang diperoleh dari data pembautan keramik berpori ialah pada variasi 2 gram
Pati Sagu sampel pertama memiliki persentase Penyusutan ( Shrinkage), Porositas
dan Densitas sampel dapat dilihat pada tabel 1 :
Variasi
2 gram
3 gram
4 gram

Penyusutan
(Shrinkage)
55.625 %
55.49 %
57.44 %
51.49 %
48.59 %
57.3 %

Porositas
63.37 %
65.56%
67.06 %
67.56 %
74.56 %
72.18 %

Densitas Sampel
3

1.123 gr/cm
1.056 gr/cm3
1.01 gr/cm3
0.9945 gr/cm3
0.78 gr/cm3
0.853 gr/cm3

Densitas
Relatif
36.63 %
34.44 %
32.94 %
32.44 %
25.44 %
27.82 %

Dari tabel 1 ysng didapat bahwa penyusutan (Shrinkage) yang paling kecil yaitu
variasi 4 gram dengan nilai 48.59 %, dan nilai penyusutan yang paling besar yaitu
variasi 3 garam Pati Sagu dengan nilai 57.44 %, dan nilai porositas paling kecil
ialah pada variasi 2 garam Pati Sagu dengan nilai 63.37 %, dan nilai porositas
yang paling besar ialah variasi 4 gram sagu yaitu dengan nilai 72.18 %, dan nilai
porositas dipengaruhi oleh starch, dimana semakin banyak satrch maka semakin
tinggi porositasnya. Nilai Desitas sampel yang didapat dimana nilai densitas yang
paling kecil terdapat divariasi 4 gram dengan nilai 0.853 gr/cm 3, dan nilai densitas
sampel yang paling besar terdapat di variasi 2 gram dengan nilai 1.123 gr/cm 3,
dan nilai densitas sampel dapat disimpulkan bahwa semakin banyak starch yang
ditambahkan maka nilai densitas sampel semakin kecil. Densitas relatif diperoleh
dibandingkan antara densitas sampel per densitas teoritis, dan hal ini dapat dilihat
pada tabel 1, semakin banyak starch yang ditambahkan maka densitas teori
semakin kecil.

LAMPIRAN A
PERHITUNGAN
Analisa Persentase Penyusutan (%-v) Vbs
Variasi 2 gram Pati Sagu
1. Dik : Dbs=1.2055 dan tbs = 1.20175 Dik: Das= 0.9305 dan tas= 1.1035
r = Dbs/2 = 1.2055/2 = 0.60275

r= Das/2 = 0.9035/2 = 0.45175

Vbs = x r2 x t

Vas = x r2 x t

=3.14 x 0.502752 x 1.40174

=3.14 x 0.451752 x 1.1035

Vbs = 1.6 cm3

%shinkage =

Vbs = 0.71 cm3


1.60.71
1.6

Densitas sampel ,s =

X 100% = 55.625 %

massa (gr )
volume sesudah(cm)
s
t

0.8
3
0.71 = 1.123 gr/cm

1,123 gr /cm 3
3,066 gr /cm 3

Densitas relatif ,r =

%
Porositas = 100 % - r = 100 % - 36.63 % = 63.37 %

x 100 % =

x 100 % = 36.63

2.

Dik : Dbs=1,203 dan tbs = 1,404

Dik: Das= 0,904 dan tas=1,101

r = Dbs/2 = 1,203/2 = 0,6015

r= Das/2 = 0,904/2 = 0,452

Vbs = x r2 x t

Vas = x r2 x t

=3,14 x 0,60152 x 1,404

=3,14 x 0,4522 x 1,101

Vbs = 1,595 cm3


%shinkage =

3.

Vbs = 0,71 cm3

1,5950,71
1,595

X 100% = 55,49 %
0,75
0,71

Densitas sampel ,s =

Densitas relatif ,r =

Porositas = 100 % - 34,44 % = 65,56%

=1,056 gr/cm3

1,056 gr /cm 3
3,066 gr /cm 3

Variasi 3 gram pati sagu


Dik : Dbs=1,201 dan tbs = 1,602

x100% = 34,44 %

Dik: Das= 0,904 dan tas=1,20375

r = Dbs/2 = 1,201/2 = 0,6005

r= Das/2 = 0,904/2 = 0,452

Vbs = x r2 x t

Vas = x r2 x t

=3,14 x 0,60052 x 1,602

=3,14 x 0,4522 x 1,20375

Vbs = 1,814 cm3

4.

Vbs = 0,772 cm3


1,8140,772
1,814

%shinkage =

Densitas sampel ,s =

Densitas relatif ,r =

Porositas = 100 % -32,94 % = 67,06 %

0,78
0,772

Vbs = x r2 x t
=3,14 x 0,60152 x 1,4045
Vbs = 1,5956 cm3

= 1,01 gr/cm3

1,01 gr /cm3
3,066 gr /cm 3

Dik : Dbs=1,203 dan tbs = 1,4045


r = Dbs/2 = 1,203/2 = 0,6015

X 100% = 57,44 %

x 100 % = 32,94 %

Dik: Das= 0,905 dan tas=1,204


r= Das/2 = 0,905/2 = 0,4525
Vas = x r2 x t
=3,14 x 0,45252 x 1,204
Vbs = 0,774 cm3

%shinkage =

Densitas sampel ,s =

Densitas relatif ,r =

5.

1,59560,774
1,5956
0,77
0,774

X 100% = 51,49 %
= 0,9945 gr/cm3

0,9945 gr /cm 3
3,066 gr /cm 3

x 100 % =32,44 %

Porositas = 100 % - 32,44 % = 67,56 %


Variasi 4 gram Pati sagu

Dik : Dbs=1,20025 dan tbs = 1,505

Dik: Das= 1,00425 dan tas=1,10475

r = Dbs/2 = 1,20025/2 = 0,600125

r= Das/2 = 1,00425/2 = 0,502125

Vbs = x r2 x t

Vas = x r2 x t

=3,14 x 0,6001252 x 1,505

=3,14 x 0,5021252 x 1,10475

Vbs = 1,702 cm3

6.

Vbs = 0,875 cm3


1,7020,875
1,702

%shinkage =

Densitas sampel ,s =

X 100% = 48,59 %

0,68
0,875

= 0,78 gr/cm3

0,78 gr /cm 3
3,066 gr /cm 3

Densitas relatif ,r =

Porositas = 100 % - 25,44 % = 74,56 %

Dik : Dbs=1,2 dan tbs = 1,6035


r = Dbs/2 = 1,2/2 = 0,6

= 25,44 %

Dik: Das= 0,905 dan tas=1,20325


r= Das/2 = 0,905/2 = 0,4525

Vbs = x r2 x t

Vas = x r2 x t

=3,14 x 0,62 x 1,6035

=3,14 x 0,45252 x 1,20325

Vbs = 1,8126 cm3


%shinkage =

Vbs = 0,774 cm3


1,81260,774
1,8126

Densitas sampel ,s =
Densitas relatif ,r =

0,66
0,774

X 100% = 57,3 %
= 0,853 gr/cm3

0,853 gr /cm 3
3,066 gr /cm 3

x 100 % = 27,82 %

Porositas = 100 % - 27,82 % = 72,18 %

NB: Vbs= volume sebelum sintering


Vas= volume sesudah sintering
s = masssa jenis setelah sintering

LAMPIRAN B
DOKUMENTASI

Gambar 1. Tri Kalsium Fosfat

Gambar 2. Pati Sagu

Gambar 3. Pengadukan Sampel


150 rpm

Gambar 5. Sampel setelah di oven


sintering suhu 100 0C

Gambar 4. Sampel dituang dalam


stainless mould

Gambar 6. Sampel sebelum

Gambar 7. Sampel setelah sintering


berwarna biru keputihan

Gambar 9. Furnace

Gambar 8. Oven

BAB IV
KESIMPULAN
1. Warna keramik berpori sebelum sintering berwarna putih dan setelah
sintering berwarna piti kebiruan.
2. Semakin banyak starch yang ditambahkan maka densitas sampel,densitas
teoritis semakin kecil.
3. Semakin banyak starch yang ditambahkan maka porositas dan penyusutan
semakin besar.

Вам также может понравиться

  • Teori Sensor Suhu
    Teori Sensor Suhu
    Документ2 страницы
    Teori Sensor Suhu
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • Teori Dioda
    Teori Dioda
    Документ4 страницы
    Teori Dioda
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • Teori LED
    Teori LED
    Документ1 страница
    Teori LED
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • Tugas Peralt.
    Tugas Peralt.
    Документ5 страниц
    Tugas Peralt.
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • Teori Power Suply
    Teori Power Suply
    Документ2 страницы
    Teori Power Suply
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • Bab Iv PDF
    Bab Iv PDF
    Документ80 страниц
    Bab Iv PDF
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • Catatab Presentasi Kertas
    Catatab Presentasi Kertas
    Документ3 страницы
    Catatab Presentasi Kertas
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant
    Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant
    Документ71 страница
    Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • BAB 5 Penelitian
    BAB 5 Penelitian
    Документ7 страниц
    BAB 5 Penelitian
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • Bab V PDF
    Bab V PDF
    Документ2 страницы
    Bab V PDF
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ5 страниц
    Bab Ii
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ9 страниц
    Bab I
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • Prarancangan Pabrik Natrium Hidroksida
    Prarancangan Pabrik Natrium Hidroksida
    Документ235 страниц
    Prarancangan Pabrik Natrium Hidroksida
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ11 страниц
    Cover
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • Sign - Mellisa - STUDI EKSKURSI KIMIA - XI MIPA 4 (V) 2-Signed
    Sign - Mellisa - STUDI EKSKURSI KIMIA - XI MIPA 4 (V) 2-Signed
    Документ28 страниц
    Sign - Mellisa - STUDI EKSKURSI KIMIA - XI MIPA 4 (V) 2-Signed
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ14 страниц
    Bab 1
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • KP Rapp
    KP Rapp
    Документ65 страниц
    KP Rapp
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • Bab 4
    Bab 4
    Документ14 страниц
    Bab 4
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • Bab 2
    Bab 2
    Документ19 страниц
    Bab 2
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • Bab 3
    Bab 3
    Документ17 страниц
    Bab 3
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • Pt. Farika Riau Perkasa: Laboratorium Pengujian Beton Readymix Supplier Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton
    Pt. Farika Riau Perkasa: Laboratorium Pengujian Beton Readymix Supplier Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton
    Документ2 страницы
    Pt. Farika Riau Perkasa: Laboratorium Pengujian Beton Readymix Supplier Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • 2 - Kedudukan Dan Fungsi Bahasa
    2 - Kedudukan Dan Fungsi Bahasa
    Документ19 страниц
    2 - Kedudukan Dan Fungsi Bahasa
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ14 страниц
    Bab 1
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • Bab 5
    Bab 5
    Документ2 страницы
    Bab 5
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • Bab 3
    Bab 3
    Документ17 страниц
    Bab 3
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • Kelompok 2
    Kelompok 2
    Документ24 страницы
    Kelompok 2
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • Aplikasi Efaktur
    Aplikasi Efaktur
    Документ1 страница
    Aplikasi Efaktur
    Andre Pratama
    Оценок пока нет
  • Pt. Farika Riau Perkasa: Laboratorium Pengujian Beton Readymix Supplier Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton
    Pt. Farika Riau Perkasa: Laboratorium Pengujian Beton Readymix Supplier Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton
    Документ4 страницы
    Pt. Farika Riau Perkasa: Laboratorium Pengujian Beton Readymix Supplier Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton
    Andre Pratama
    Оценок пока нет