Вы находитесь на странице: 1из 9

1

PENGARUH PEMBUATAN JURNAL BELAJAR TERSTRUKTUR (STRUCTURED


LEARNING JOURNAL) PADA MATERI JARINGAN HEWAN TERHADAP RESPON
DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA
SMA NEGERI 1 PATIMPENG
Adzhar Arsyad1; Andi Asmawati Azis 2 Andi Faridah Arsal2
1
Mahasiswa Pogram Studi Pendidikan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Makassar
2
Dosen Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Makassar
Jln. Daeng Tata Raya, Parangtambung, Makassar 90224
e-mail: adzhararsyad@yahoo.co.id
Abstrac: The Effect of Structured Learning Journal Toward Students Response and Learning
Outcomes in Animal Tissue Topic at Eleventh Grade Of SMAN 1 Patimpeng. This study is quasy
experiment that aims to know the effect of structured learning journal toward students response and
learning outcomes in animal tissue topic. The population of this study is all student at elevent grade of
SMA Negeri 1 Patimpeng. Samples were selected by Purposive Sampling. Design of this study is Non
equivalent pretest-postest kontrol group design. Data were collected using a questionnaire response that
consists of 20 items statements and multiple-choice consists of 35 questions. Data analysis technique used
is descriptive analysis, analysis of N-gain , and hypothesis testing inferential analysis processed with
SPSS version 20.0 using the ANACOVA test with a significance level of 0.05. Based on the study results
obtained concluded that student showed positive response toward learning journal , the average gain
ternomalisir experimental class and the control is categorized "medium". The results of inferential
statistics using SPSS version 20.0 significance value 0,031 < = 0.05 so it can be concluded that there are
significant manufacture of structured learning journal on animal tissue material on learning outcomes
biology of student eleventh grade of SMAN 1 Patimpeng.
Keyword: Structured Learning Journal, Response, Outcomes learning
Abstrak: Pengaruh Pembuatan Jurnal Belajar Terstruktur Pada Materi Jaringan Hewan
Terhadap Respon Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Patimpeng. Penelitian ini
adalah penelitian penelitian eksperimen semu (quasy experiment) yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pembuatan jurnal belajar terstruktur pada materi jaringan hewan terhadap respon dan hasil
belajar biologi siswa pada materi jaringan hewan. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI
SMA Negeri 1 Patimpeng tahun ajaran 2016/2017. Sampel penelitian dipilih secara Purposive Sampling .
Desain penelitian yang digunakan adalah Non Equivalent Pretest-postest Kontrol Group Design. Data
dikumpulkan dengan menggunakan angket respon yang terdiri dari 20 item pernyataan dan tes hasil
belajar berupa pilihan ganda 35 nomor. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif,
analisis N-gain, dan uji hipotesis secara inferensial diolah dengan program SPSS versi 20.0 dengan
mengunakan uji ANAKOVA dengan taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh
disimpulkan bahwa siswa menunjukkan respon positif terhadap pembuatan jurnal belajar, rata-rata gain
ternormalisir kelas eksperimen dan kontrol berada pada kategori sedang. Hasil statistik inferensial
dengan menggunakan program SPSS Versi 20.0 diperoleh nilai signifikansi 0,031 < = 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pembuatan jurnal belajar terstruktur pada materi jaringan
hewan terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Patimpeng.
Kata Kunci: Jurnal Belajar Terstruktur, Respon, dan Hasil Belajar
A. PENDAHULUAN

2
Pendidikan merupakan bidang yang sangat
penting dan memerlukan perhatian khusus dari
semua lapisan masyarakat bukan hanya
pemerintah yang bertanggung jawab atas
keberhasilan dan kemajuan pendidikan di
Indonesia akan tetapi semua pihak baik guru,
orang tua, maupun siswa sendiri ikut bertanggung
jawab. Salah satu aspek yang menjadi pusat
perhatian terkait lemahnya sistem pendidikan
adalah kualitas pembelajaran. Pembelajaran adalah
proses interaksi baik antara manusia dengan
manusia ataupun antara manusia dengan
lingkungan. Pembelajaran dalam pendidikan
berarti proses interaksi antara guru dan siswa di
dalam kelas. Interaksi ini diarahkan untuk
mencapai
tujuan
perkembangan
kognitif,
psikomotorik, dan afektif (Sanjaya, 2006).
Kualitas pembelajaran menentukan keberhasilan
pembelajaran.
Selama ini, kegiatan pembelajaran cenderung
berlansung searah tanpa ada umpan balik dari
siswa serta refleksi pembelajaran masih kurang
dilakukan. Padahal refleksi penting untuk
mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Rasydin dan
Mansur (2009) bahwa melalui proses umpan balik
dalam pembelajaran antara siswa dan guru akan
membuat siswa mengetahui dan menyadari
kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki
sehingga terjalin kolaborasi yang baik antara guru
dan siswa.
Keberhasilan pembelajaran yang dilakukan di
kelas diantaranya dapat dilihat dari kepahaman
siswa tentang materi yang telah dipelajari selama
pembelajaran. Seringkali siswa memiliki masalah
dalam
pembelajaran
namun
enggan
menyampaikannya secara langsung kepada guru.
Kegiaran refleksi dapat menjadi saran untuk
mengetahui
permasalahan
siswa
dalam
pembelajaran.
Salah
satu
wadah
untuk
merefleksikan pembelajaran adalah jurnal belajar.
Hettich (1990) bahwa jurnal belajar menyediakan
wadah bagi siswa sebagai umpan balik tentang
pembelajaran yang telah dilewati dan untuk
mengetahui sejauh mana perkembangan mereka
dalam pembelajaran.
Menurut Park (2003), jurnal belajar berpotensi
meningkatkan minat dan keterlibatan siswa dengan
materi dan mendorong siswa lebih bertanggung
jawab terhadap pembelajaran. Lebih lanjut,
Croxton dan Berger (dalam Park, 2003)

menyatakan
penggunaan
jurnal
belajar
meningkatkan nilai ujian dan tes siswa.
Jurnal belajar membuat siswa dapat
mengetahui kekurangan dan kelebihan mereka
dalam
pembelajaran
sehingga
dapat
memperbaikinya. Sebagaimana menurut Widodo
(2006) yaitu salah satu syarat agar siswa menjadi
pembelajar yang mandiri ialah kemampuannya
untuk mengetahui dimana kelebihan dan
kekurangan
serta
bagaimana
mengatasi
kekurangan tersebut. Ada pepatah kuno
mengatakan Anda tidak tahu apa yang anda
ketahui sampai anda menuliskannya. Artinya
dengan mengatakan kepada diri sendiri apa yang
telah dipelajari, seseorang dapat melacak
kemajuan yang telah dicapainya, dan juga dapat
melihat letak kesenjangan dari pengetahuan dan
keterampilan sendiri.
Moon (2006) mengatakan jurnal belajar
menjadi wadah bagi siswa untuk mengekpresika
dirinya, meningkatkan keterlibatnnya dalam
pembelajaran dan mendorong reflektivitas siswa.
Jurnal belajar meningkatkan kepercayaan
antara murid dan guru serta membuat siswa
berbagi pendapat dan terbuka satu sama lain.
Selain itu dapat meberikan kepercayaan diri yang
ekstra kepada siswa untuk berpartisipasi dalam
kegiatan diskusi kelas. Jurnal merupakan cara guru
untuk belajar lebih banyak tentang siswa. Jurnal
belajar dapat dijadikan sebagai alat evaluasi guru
untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
(Newsletter, 2012).
Penelitian yang dilakukan oleh Junaedi (2013)
menunjukkan bahwa penerapan jurnal belajar
cukup meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu,
Farrah (2012) dalam penelitiannya menyatakan
bahwa penggunaan jurnal belajar dapat
meningkatkan
motivasi,
kepercayaan
diri,
pembelajaran, dan keterampilan menulis siswa.
Pembuatan jurnal belajar dalam pembelajaran
masih jarang dilakukan oleh siswa sehingga akan
menjadi hal yang baru bagi siswa. Oleh karena itu,
perlu diketahui respon siswa terhadap pembuatan
jurnal belajar. Respon siswa dapat menjadi faktor
penting
yang
menentukan
keberhasilan
penggunaan jurnal belajar sebagai suatu strategi
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan dari masalah di atas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian terkait
pengaruh pembuatan jurnal belajar terstruktur
(Structured Learning Journal) pada materi

3
jaringan hewan terhadap respon dan hasil belajar
biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1
Patimpeng.
B. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen
semu (quasy eksperimental). Populasi penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri
1 Patimpeng tahun ajaran 2016/2017. Sampel
penelitian dipilih secara Purposive Sampling
dengan mempertimbangkan nilai hasil belajar
siswa pada materi sebelumnya dan saran dari guru
.Desain penelitian yang digunakan adalah Non
Equivalent Pretest-postest Kontrol Group Design
yang terdiri dari kelompok ekperimen (Kelas XI
IPA 1) dan kelompok kontrol (Kelas XI IPA 2).
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20
agustus sampai 03 September 2016 sebanyak 4
pertemuan pada materi jaringan hewan.
Variabel bebas penelitian ini adalah jurnal
belajar terstruktur dan variabel terikat adalah
respon dan hasil belajar siswa. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket
untuk mengukur respon siswa terhadap pembuatan
jurnal belajar yang terdiri atas 20 item penyataan,
dan tes hasil belajar sebanyak 35 nomor dengan 5
optional jawaban yang sudah divalidasi oleh tim
validator CID-BIO Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Perhitungan skor menggunakan skala Likert
dapat dilihat pada tabel 1. Hasil Skor rata-rata
respon siswa diubah dalam bentuk persentase yang
dengan mengunakan rumus sebagai berikut:

Kurang Setuju
3
3
Tidak Setuju
2
4
Sangat Tidak
1
5
Setuju
Berdasarkan perhitungan di atas , maka
kategori respon adalah sebagai berikut.
Tabel 2 Kategori Respon Siswa
Interval Penilaian

85% PRS
Sangat Positif
70% PRS < 85%
Positif
50% PRS < 70%
Kurang Positif
PRS < 50%
Tidak Positif
(Diadaptasi dari Paramita dkk, 2015)
Skor tes siswa yang diperoleh dianalisis
untuk menentukan nilai hasil belajar dengan
menggunakan rumus (Arikunto, 2009) sebagai
berikut:

Nilai =

Tabel 1. Penskoran pada Angket Berdasarkan


Skala Likert
Pernyataan
Pernyataan
Kriteria
Positif
Negatif
Sangat Setuju
5
1
Setuju
4
2

Jumlah Jawaban Benar


x 100
Jumlah Soal

Data hasil belajar yang diperoleh oleh siswa


dikategorikan seperti pada tabel 3 berikut.
Tabel 3 Pengkategorian Tingkat Penguasaan
Hasil Belajar Biologi
Interval penilaian
Kategori
80 100

Sangat baik

66 79

Baik

56 65

Cukup

40 55

Kurang

n
PRS = X 100
S
Keterangan :
PRS % : Persentase Respon Siswa
n
: Jumlah skor yang diperoleh
S
: Jumlah skor maksimum

Kategori

0 39

Gagal
Sumber : Arikunto (2009)
Gain adalah selisih antara nilai postest dan
pretest,
gain
menunjukkan
peningkatan
pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah
pembelajaran dilakukan guru. Rumus normal gain
menurut Hake (1996) berikut.

g=

skor posttestskor pretest


skor maksimumskor pretest

adapun n-gain yang diperoleh dapat dikategorikan


pada tabel berikut.
Tabel 4 Klasifikasi N-gain

Nilai G (n)

Kriteria

0,70 < g 1,00


Tinggi
0,30 < g 0,70
Sedang
0,00 g 0,30
Rendah
Analisis statistik inferensial digunakan untuk
menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan
analisis kovarian (ANAKOVA). Teknik analisis
statistik inferensial digunakan menguji hipotesis
penelitian, dengan terlebih dahulu melakukan uji
normalitas dan homogenitas data penelitian
dengan taraf signifikansi = 0,05.
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui
apakah sampel yang diteliti terdistribusi normal
atau tidak. Pengujian normalitas data hasil belajar
menggunakan sistem Statistical Package for
Social Science (SPSS) versi 22.0 dengan kriteria
pengujian jika signifikansi yang diperoleh >
=0,05, maka sampel berasal dari populasi yang
terdistribusi normal
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui
data dalam penelitian ini memiliki varians yang
sama (homogen) dengan Kriteria pengujian, jika
signifikansi yang diperoleh > = 0,05, maka
variansi tiap kelompok data adalah sama
(homogen).
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui
apakah pembuatan jurnal belajar terstruktur
berpengaruh hasil belajar siswa yang diolah
dengan analisis program SPSS versi 20.0
menggunakan
statistik
analisis
kovarian
(ANAKOVA) dengan taraf signifikansi = 0,05.
Kriteria pengujian Jika sig (2-tailed) < ,
maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti
pembuatan jurnal belajar terstruktur (Structured
Learning Journal) berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa kelas XI SMAN 1 Patimpeng pada
materi Jaringan Hewan.

Tabel 5 Distribusi Skor Respon Siswa


Statistik
Respon
Respon
Deskriptif
Awal
Akhir
Nilai Terendah
53
62
Nilai Tertinggi

76

93

Rata-Rata

65

83

Rentang

23

31

Standar Deviasi

6.16

6.41

Nilai maksimal

100

100

Berdasarkan nilai respon yang diperoleh


siswa, maka dapat dikategorikan pada Tabel 6
berikut.
Tabel 6 Kategori Respon Siswa terhadap
Pembuatan Jurnal Belajar Kelas XI
IPA 1 SMA Negeri 1 Patimpeng
Interval
Respon Awal
Respon Akhir
Kategori
Penilaian
Persentase
Persentase
F
F
Sangat
85% PRS
0
0%
11
44 %
Positif
70% PRS
< 85%
50% PRS
< 70%

Positif

Kurang
Positif
Tidak
PRS < 50%
Positif
Jumlah Siswa

24 %

13

52 %

19

76 %

4%

0%

0%

25

100%

25

100%

b. Hasil Belajar
Data hasil belajar siswa diukur dengan teknik
tes yang diperoleh melalui posttest. Soal tipe
pilihan ganda berjumlah 35 nomor dengan 5
pilihan jawaban. Nilai statistik deskriptif hasil
belajar biologi siswa dapat dilihat pada tabel 7
berikut

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 7 Distribusi Nilai Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 SMA Negeri 1
a. Hasil penelitian
Patimpeng Materi Jaringan Hewan
1) Analisis Statistik Deskriptif
a. Respon Siswa terhadap pembuatan Jurnal
Belajar
Nilai statistik deskriptif respon siswa
terhadap penggunaan jurnal belajar dapat
dilihat pada tabel 5 berikut.

Kelas XI IPA 1 (Experimen)


Pretest
Posttest
25
25
14.29
57.14
37.14
85.71
26.74
70.62
22.85
28.57
6.38
9.42
25.71
68.57
25.71
65.71

Statistik Deskriptif
Jumlah Sampel (N)
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Rata-Rata
Rentang
Standar Deviasi
Median
Modus

Kelas XI IPA 2 (Kontrol)


Pretest
Posttest
25
25
14.29
48.57
40.00
80.00
27.20
65.59
25.71
31.43
7.47
7.88
28.57
65.71
28.57
60

Berdasarkan data hasil belajar yang diperoleh siswa, maka dapat dikategorikan pada tabel 8 sebagai
berikut.
Tabel 8 Kategori Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2
SMA Negeri 1 Patimpeng Materi Jaringan Hewan
Kelas Experimen
Kelas Kontrol
Interval
Kategori
Pretest
Posttest
Pretest
Posttest
Penilaian
F
Persentase
F
Persentase F Persentase F Persentase
Sangat
80-100
0
0,00%
7
30 %
0
0,00%
1
4%
Baik
66-79
Baik
0
0,00%
6
24 %
0
0,00%
9
36 %
56-65

Cukup

0,00%

12

46 %

0,00%

13

52 %

40-55

Kurang

0,00%

0,00%

8%

8%

0 39

Gagal

25

100%

0,00%

23

92 %

0%

25

100%

25

100%

25

100%

25

100%

Jumlah

6
c. Gain
Hasil rata-rata gain ternormalisasi hasil
belajar dapat dilihat pada tabel 9 berikut.
Tabel 9 Rata-rata Gain Ternormalisasi hasil
belajar
Rata-rata
Kelas
Kategori
N-Gain
XI IPA 1
0.60
Sedang
(Experimen)
XI IPA 2
0.52
Sedang
(Kontrol)

2) Analisis Statistik Inferensial


a. Hasil Belajar
1) Uji Normalitas
Hasil pengolahan data menunjukkan
bahwa sampel penelitian memiliki signifikansi
(2-tailed) 0.871 > = 0,05 yang menunjukkan
bahwa sampel penelitan untuk kelompok
kontrol dan kelompok experimen terdistribusi
normal .
2) Uji Homogenitas
Setelah dilakukan pengujian dengan
statistik uji homogenitas, diperoleh signifikansi
sebesar 0,100 > = 0,05 , sehingga dapat
dikatakan bahwa siswa yang diajar dengan
menggunakan jurnal belajar dan siswa yang
diajar tanpa menggunakan jurnal belajar
memiliki variansi yang homogen. Jadi,
kelompok siswa diambil dari populasi yang
samaUji
3) Hipotesis
Hasil analisis menggunakan Statistical
Package for Social Science (SPSS) versi 20.0
nilai signifikansi 0.031 < = 0.05 sehingga H0
ditolak dan H1 diterima, artinya variabel bebas
(pembuatan
jurnal
belajar
terstruktur)
berpengaruh terhadap variabel terikat (hasil
belajar)
2. Pembahasan
Penelitian pengaruh jurnal belajar terstruktur
terhadap hasil belajar dan respon siswa merupakan
penelitian experimen semu. Jurnal merupakan
wadah untuk merefleksikan pembelajaran yang
dialami siswa dalam bentuk tulisan. Pembuatan
jurnal belajar dalam penelitian ini dilakukan di

akhir jam pelajaran pada setiap pertemuan. Jurnal


belajar ditulis oleh siswa sebagai refleksi dari
pembelajaran yang telah dilewati pada setiap
pertemuannya yang berisi pengalaman belajar,
materi yang telah dipahami, materi yang belum
dipahami serta kendalanya, dan strategi yang
dilakukan untuk mengatasinya.
1. Respon siswa terhadap pembuatan jurnal
belajar terstruktur
Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang
dapat dilihat pada tabel 4.2 bahwa pada respon
awal siswa terhadap pembuatan jurnal belajar,
kebanyakan siswa menunjukkan respon kurang
positif namun beberapa siswa telah merespon
positif yang menunjukkan adanya ketertarikan
mereka untuk membuat jurnal belajar pada
pembelajaran
selanjutnya.
Sesuai
dengan
penelitian yang dilakukan oleh Lakshmi (2012)
dalam melihat tanggapan awal siswa dan guru
terhadap latihan refleksi dengan menggunakan
jurnal belajar yang menunjukkan bahwa guru dan
siswa antuasias dan tertarik untuk menerapkannya
dalam pembelajaran.
Respon akhir siswa setelah membuat jurnal
belajar pada pembelajaran jaringan hewan lebih
baik daripada respon awal siswa. Pada respon
akhir, Rata-rata respon siswa berada pada kategori
positif.
Hal ini mengindikasikan bahwa siswa
senang dan menyukai jurnal belajar sehingga
merespon positif adanya pembuatan jurnal belajar
dalam pembelajaran.
Respon positif yang ditunjukkan oleh siswa
juga dapat terlihat dari penulisan jurnal belajar
siswa setelah beberapa pertemuan, isi jurnal
belajar siswa dari tiap pertemuan terutama dari
segi merefleksikan materi yang telah dipahami,
materi yang belum dipahami serta strategi apa
yang akan dilakukan. Sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Istiyani Dwi dkk
(2012) bahwa siswa memberikan respon positif
adanya kegiatan refleksi dalam pembelajaran.
Respon positif akan diberikan oleh seseorang
terhadap suatu hal apabila memberikan manfaat
baginya. Siswa memberikan respon positif
terhadap pembuatan jurnal karena membantu
mereka dalam pembelajaran. Sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sabilu (2008)
bahwa siswa memberikan respon positif terhadap
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
jurnal belajar dan penelitian yang dilakukan
Imtihan (2011) bahwa tanggapan siswa terhadap

7
implementasi Learning Journals (jurnal belajar)
adalah sangat positif.
2. Hasil belajar
Berdasarkan hasil analisis data secara
deskriptif menunjukkan bahwa hasil belajar
kelompok experimen lebih baik dibandingkan
kelompok kontrol. Hal ini dapat terjadi karena
beberapa faktor yakni dengan mengisi jurnal
belajar, siswa menuliskan kembali materi yang
telah dipelajarinya, merefleksikan kembali
pembelajaran, serta mendapatkan feedback dengan
mengusahakan secara optimal dan maksimal
pembelajaran, dan siswa memperoleh kembali
materi yang belum dimengerti pada pertemuan
selanjutnya. Sesuai dengan penelitian yang
dilakukan Nuraini (2014) bahwa pembelajaran
yang dilakukan dengan membuat jurnal belajar
lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran
tanpa membuat jurnal belajar.
Berdasarkan
analisis inferensial dengan
menggunakan program SPSS 20.0 diperoleh nilai
sig (2-tailed) 0,031 < 0,05 yang berarti H0
ditolak dan H1 diterima sehingga dapat dikatakan
bahwa penggunaan jurnal belajar pada materi
jaringan hewan berpengaruh terhadap hasil belajar
biologi siswa kelas XI IPA 1 (kelas experimen).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Fadlia (2009 dan Fitria (2012) yang
menunjukkan bahwa penggunaan jurnal belajar
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Pembuatan jurnal belajar dalam pembelajaran
materi jaringan hewan memberikan pengaruh
terhadap hasil belajar siswa karena akan membuat
siswa merefleksi kembali materi yang telah
dipelajari, dan mencari solusi terhadap materi yang
belum dipahami sehingga dapat dipahami.
Septiyana (2012) mengatakan keberadaan jurnal
belajar
akan
menstimulus
siswa
untuk
merefleksikan dan mengevaluasi kegiatan belajar
sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar yang
diperoleh siswa. Selain siswa dapat merefleksikan
pembelajaran yang telah dialami, guru juga
memberikan umpan balik (Feed back) terkait
jurnal belajar yang ditulis oleh siswa dengan
memerhatikan kesan siswa terhadap cara mengajar
guru dan materi yang belum dipahami siswa
sehingga guru melakukan perbaikan pembelajaran
pada pertemuan berikutnya. Sebagaimana yang
dikatakan oleh Liuolien Alvyda dan Regina
Metinien (2009) bahwa jurnal belajar dapat
meningkatkan proses pembelajaran. Cengiz dan

Faik (2015) mengatakan umpan balik terhadap


jurnal reflektif sangat efektif terkait peningkatan
prestasi belajar siswa dalam sebuah mata
pelajaran.
Umpan balik yang dilakukan guru tentu
berdampak pada penguatan terhadap materi yang
dipelajari karena selain siswa telah membuat
strategi untuk mengatasi masalahnya terhadap
materi yang belum dipahami semisal bertanya
kepada teman, siswa juga kembali memahaminya
dari penjelasan yang diberikan oleh guru. Sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Febriyanti
(2003) bahwa pemberian umpan balik dalam
pembelajaran akan
memberikan
penguatan
terhadap materi yang dipelajari siswa, membantu
siswa keluar dari kesulitan pada materi tersebut
sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Siswa dalam menulis jurnal belajar tentunya
akan berusaha mengingat kembali (recall) materi
yang telah dipelajari. Kegiatan mengingat kembali
materi yang telah dipelajari untuk ditulis dalam
jurnal belajar siswa membuat retensi ingatan siswa
terhadap materi tersebut bertambah sehingga
membuat hasil belajar siswa lebih baik.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Boyd (2010)
menulis refleksi akan membuat retensi akan
konsep materi bertambah.
Keberanian siswa mengungkapkan pendapat
melalui jurnal belajar serta kemampuan siswa
mendeskripsikan kembali apa yang sudah
dipelajari termasuk menuliskan kelemahan dan
kelebihan dalam pelajaran telah memberikan
dampak pada peningkatan hasil belajar siswa
(Septiyana, 2012). Peningkatan hasil belajar
berkaitan dengan penguasaan materi yang telah
dipelajari. Jika dilihat dari segi peningkatan
kemampuan penguasaan materi siswa, N-gain hasil
belajar kelas experimen lebih baik dibandingkan
N-gain hasil belajar kelas kontrol walaupun berada
pada kategori yang sama. Perbedaan ini
disebabkan karena kelas experimen membuat
jurnal belajar sehingga siswa merefleksi kembali
pembelajaran termasuk materi yang telah
dipelajari. Sebagaimana yang dikatakan oleh Min
dkk (2016) mengatakan bahwa refleksi mampu
meningkatkan motivasi siswa untuk melaksanakan
proses peningkatan diri.
Septiyana (2012) mengatakan tingkat
kesadaran metakognisi berdampak pada hasil
belajar siswa. Pembuatan jurnal belajar merupakan
hal baru yang dilakukan oleh siswa dalam

8
pembelajaran biologi materi jaringan hewan dan
belum pernah dilakukan pada pembelajaran
sebelumnya
sehingga
belum
terbiasa
mengembangkan kesadaran metakognisi. Hal ini
dapat dilihat dari peningkatan kemampuan
penguasaan materi siswa kelas yang dibelajarkan
dengan membuat jurnal belajar masih kategori
sedang. Akan tetapi, peningkatan kemampuan
kemampuan penguasaan materi siswa yang
diajarkan dengan disertai membuat jurnal belajar
masih lebih baik dibandingkan dengan kelas yang
tidak membuat jurnal belajar
Pembuatan jurnal belajar dalam pembelajaran
terbatas pada pembelajaran materi jaringan hewan
yakni sebanyak 4 kali pertemuan sehingga
pengembangan kesadaran metakognisi siswa
hanya berjalan dalam waktu yang singkat.
Sebaiknya, pembuatan jurnal belajar dilakukan
secara berkelanjutan agar kesadaran metakognisi
siswa dapat dikembangkan menjadi lebih baik. Hal
in dapat meningkatkan kemampuan siswa dalm
mengatur belajar mereka yang tentu akan
berdampak pada hasil belajar siswa yang lebih
baik. Clark (1981) mengatakan bahwa untuk
menjadi pembelajar reflektif, siswa memerlukan
penulisan jurnal belajar yang intens dan terus
menerus.
D. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari analisis data
dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Siswa menunjukkan respon yang positif
terhadap pembuatan jurnal belajar terstruktur
dalam pembelajaran materi jaringan hewan
b. Pembuatan
jurnal
belajar
terstruktur
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada
materi jaringan hewan. Siswa kelas experimen
yang diajar dengan membuat jurnal belajar
memperoleh hasil belajar lebih baik
dibandingkan kelas kontrol yang diajar tanpa
membuat jurnal belajar.
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian
diatas, maka saran-saran yang diajukan adalah
sebagai berikut:
a. Guru diharapkan dapat menerapkan pembuatan
jurnal belajar secara intens dan berkelanjutan
agar siswa dapat mengembangkan skill
penulisan dan kesadaran metakognisinya.

b. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan


penelitian tentang jurnal belajar diharapkan
memerhatikan aspek kondisi dan waktu
penulisan jurnal belajar yang dilakukan oleh
siswa dalam pembelajaran.
E. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Boyd, Barry L. 2010. The Effects of Experiential
Learning with an Emphasis on Reflective
Writing on Deep-Level Processing of
Leadership Students. Journal of Leadership
Education Volume 9, No. 1, Years 2010.
Cengiz Canan dan Faik zgr Karata. 2015.
Examining The Effects of Reflective Journals
on Pre-service Science Teachers' General
Chemistry
Laboratory
Achievement.
Australian Journal of Teacher Education, Vol
40, Issue 10.
Clark Christopher and Robert J.Yinger. 1981.
Reflective Journal Wiriting: Theory and
Practice. Michigan: Michigan State Universty
Fadlia, Ana. 2012. Pengaruh Pembuatan Jurnal
Belajar Dalam Pendekatan Jelajah Alam
Sekitar (Jas) Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Ekosistem. Skripsi. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
Farrah, Muhammad. 2012. Reflective Journal
Writing as an Effective Technique in the
Writing Process. An - Najah Univ. J. Res.
(Humanities), Vol. 26.
Febriyanti, Chatarina. 2003. Pengaruh Bentuk
Umpan Balik Dan Gaya Kognitif Terhadap
Hasil Belajar Trigonometri. Jurnal Formatif,
Vol. 3 No. 3 Tahun 2003.
Fitria Dinna, Nely Andriani, Muhammad Muslim.
2012. Efektivitas penerapan learning journal
pada pokok bahasan optika geometri siswa
kelas x sma negeri 1 indralaya utara. Jurnal
inovasi dan pembelajaran fisika. Skripsi.
Palembang: Universitas Sriwijaya.
Hake Richard R. 1996. Interactive-Engagement
Versus Traditional Methods: A Six-Thousand-

9
Student Survey Of Mechanics Test Data For
Introductory Physics Courses. Department of
Physics, Indiana University, Bloomington,
Indiana Am. J. Phys, Vol. 66, No. 1, January
1998
Hettich, Paul. 1990. Journal writing: old fare or
nouvelle
cuisine?.online
at
http://top.sagepub.com/content/17/1/36.abstra
ct [diakses pada tanggal 22 September 2016]
Imtihan
Nurul. 2011. Efektifitas Learning
Journals
(Jurnal
Belajar)
Terhadap
Kemandirian Dan Prestasi Belajar Siswa
online at: http://digilib.uin-suka.ac.id/6403/
[Diakses pada tanggal 18 September 2016]
Lakshmi Samrajya. 2014. Reflective Practice
Through Journal Writing And Peer
Observation: A Case Study. Turkish Online
Journal of Distance Education-TOJDE, Vol.
15, No. 4.
Liuolien Alvyda dan Regina Metinien. 2009.
Students Learning Through Reflective
Journaling. Santalka. Filologija. Edukologija,
2009, Vol. 14 No. 4
Min Wong Yeou, Rosnidar Mansor, Syakirah
Samsudin. 2016. The Use Of Critical
Reflection Manual In Writing Reflective
Journal: A Case Study Of Malaysian Student
Teachers
Perceptions.
GEOGRAFIA
OnlineTM Malaysian Journal of Society and
Space Vol. 12, No. 1.
Moon, Jenny. 2006. Using Learning Journals with
Students: Some Guidance Materials for
Tutors or Those Writing Journals. Centre for
Excellence in Media Practice, Bournemouth

Media School, Bournemouth


Jenny@cemp.ac.uk

University.

Newsletter. 2012. The Write Connections- The


Benefits of Journaling. Universal Publishing,
Vol. 1, No.5, May 2012.
Nuraini.
2014.
Pengaruh
Pembelajaran
Kooperatif Dengan Jurnal Belaja Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sistem
Pertahanan
Tubuh.
Skripsi.
Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Paramita Nubila Pradnya, Endang Suarsini, Amy
Tenzer. 2015. Pengembangan Multimedia
Pembelajaran Sistem Saraf Berbasis Sistem
Operasi Android Untuk Siswa Kelas XI.
Skripsi. Malang: Universitas Negeri Malang.
Park. 2003. Engaging Students In The Learning
Process: The Learning Journal. Journal of
Geography in Higher Education, Vol. 27, No.
2, July 200
Rasyid Harun dan Mansur. 2009. Penilaian Hasil
Belajar. Bandung: Bumi Rancaekek Kencana.
Sabilu M. 2008. Pengaruh Penggunaan Jurnal
Belajar dalam Pembelajaran Multistrategi
terhadap
Kemampuan
Kognitif
dan
Metakognitif Siswa SMA Negeri 9
Malang.
Online
at:
http://karyailmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/vie
w/904 [Diakses pada tanggal 18 September
2016]
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran
Beriorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana.

Вам также может понравиться