Вы находитесь на странице: 1из 2

1.

2.
3.
4.
5.

Jelaskan cara pengujian sensori dengan metode duo trio !


Mengapa prosedur pengujian harus dilakukan sesegera mungkin ?
Jelakan mengapa ruang preparasi dan ruang pengujian harus terpisah !
Mengapa pengujian tingkat perbedaan perlu dilakuakan terhadap produk pangan ?
Carilah jurnal mengenai pengujian sensori menggunakan metode duo trio dan sertakan
sumbernya !
Jawaban

1. Pengujian sensori dengan metode duo trio


Uji duo trio adalah uji yang digunakan untuk mendeteksi adanya perbedaan yang kecil antara dua
contoh. Uji ini relatif lebih mudah karena adanya contoh baku dalam pengujian. Biasanya Uji
Duo-trio digunakan untuk melihat perlakuan baru terhadap mutu produk ataupun menilai
keseragaman mutu bahan serta digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan dua buah
sampel atau mendeteksi. Perbedaan sifat yang tingkat perbedaannya hanya sedikit, misalnya
untuk mendeteksi perbedaan sifat-sifat hasil yang diperoleh dari dua kondisi yang sedikit
berbeda. Dalam uji ini disediakan 3 sampel denga rincian 2 sampel sama dan 1 sampel beda .
salah satu sampel yang sma diberi tanda S sebagai standart. Uji duo-trio merupakan salah satu uji
pembeda. Uji pembeda ini biasanya digunakanuntuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara
sampel
yang
disajikan.
Pada
duo-trio
ini
digunakan
sampel
pembanding
Uji mi scpcrti halnya pada uji segitiga, tiap-tiap anggota panel disajikan 3 contoh, 2 contoh dan
bahan yang sama dan contoh ketiga dan bahan yang lain. Bedanya ialah bahwa salah satu dan 2
contoh yang sama itu dicicip atau dikenali dulu dan dianggap sebagai con toh baku, sedangkan
kedua contoh lainnya kemudian. Dalam penyu guhannya ketiga contoh itu dapat diberikan
bcrsamaan. Atau contoh bakunya diberikan lcbih dulu baru kemudian kedua contoh yang lain
disuguhkan.
Dalam pelaksanaan uji, panelis diminta untuk memilih satu di antara 2 contoh tcrakhir yang sama
dengan contoh baku atau pembanding. Karena contoh yang dinilai ada dua maka peluang secara
acak adalah/2 atau 50%.
Sumber : Soekarto, S.T. 1985.Penilaian Organoleptik. Jakarta: Bhrata Karya Aksara. (Rihanz
2010).
2. Prosedur sensori harus sesegera mungkin dilakukan setelah produk jadi karena bahan pangan
akan mengalami penurunan mutu setelah produk tersebut jadi atau adanya kehilangan mutu
produk jika produk tersebut disimpan sehingga terlalu lama untuk mendapatkan kondisi mutu
atau kualitas terbaik produk tersebut harus segera dilakukan pengujian mutu dan snsori setelah
produk tersebut jadi. Pelaksanaan uji organoleptik/sensori dilakukan pada saat panelis tidak
dalam kondisi lapar atau kenyang, yaitu sekitar pukul 09.00 11.00 WIB dan pukul 14.00 16.00
WIB atau sesuai kebiasaan waktu setempat.
Sumber : https://seafast.ipb.ac.id/training/pelatihan.sensori.agutus.2015.pdf

3. Ruang pengujian dan ruang pengujian tempatnya saling terpisah agar hasil uji yang dilakukan
terjamin dan tidak terjadi kontaminasi silang. Sehingga tidak terjadi kesalahan perspektif dalam
pengujian. Jika ruangan disatukan maka hasil analisis yang didapatkan tidak akan sempurna hal
ini dipengaruhi oleh atribut-atribut sensori dari bahan dari ruang preparasi akan mempengaruhi
perspeksi panelis pada saat akan melalukan analisis sensori pada ruang pengujian.
Sumber : https://seafast.ipb.ac.id/training/pelatihan. sensori.agutus.2015.pdf
4. Uji pembedaan yaitu uji yang digunakan untuk menetapkan apakah ada perbedaan sifat sensorik
atau organoleptik antara dua contoh. Meski pun dalam pengujian dapat saja sejumlah contoh
disajikan bersama tetapi untuk melaksanakan pcmbedaan selalu ada dua contoh yang dapat
dipertentangkan. Uji pembeda ini digunakan untuk menilai pengaruh macam-macam perlakuan
modifikasi proses atau bahan dalam pengolahan pangan bagi industri, atau untuk mengetahui
adanya perbedaan atau persamaan antara dua produk dan komoditi yang sama. Terutama dan segi
konsumen, untuk mempertentangkan contoh-contoh yang diuji dapat menggunakan bahan
pembanding (reference) tetapi dapat pula tanpa bahan pembanding. Jika kita berminat hanya pada
ada atau tidak ada perbedaan antara dua contoh produk maka bahan pembanding tidak perlu.
Sumber : Aini, Nur, dkk. 2012. Petunjuk Praktikum Evaluasi Sensoris. Purwokerto: Program
Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Jenderal Soedirman.\
5. Jurnal tentang analisis sensori metode duo trio
Title of Journal : Sensory evaluation of rice fortified with iron
Judul jurnal : Evaluasi sensori dari fortifikasi besi pada beras
Author : Mark Anthony BEINNER, Anne Danieli Nascimento SOARES
Tujuan : tujuan dari penulisan jurnal adalah untuk melakukan pengujian sifat
sensori beras tradisional dan ultra rice rice (UR) dan menerima tingkat
kesukaan (penerimaan) konsumen.
Metode : metode analisis yang dilakukan adalah metode uji duo trio dengan 37 panelis tidak
terlatih

Вам также может понравиться