Вы находитесь на странице: 1из 27

Tujuan

1. Untuk mengetahui proses yang berlangsung dari pembuatan soda abu

2. Untuk menjelaskan diagram alir dari pembuatan soda abu

3. Untuk mengetahui manfaat dari soda abu

Teori

Natrium karbonat, Na 2CO3 dalam rumus molekul, juga dikenal sebagai soda ash (bubuk),
soda, dan abu alkali (tepung). Kata "soda" (dari bahasa Latin Tengah) awalnya berasal
dari tanaman tertentu yang tumbuh di rawa yang mengandung garam, ditemukan bahwa abu
tanaman ini menghasilkan alkali berguna yaitu "abu soda.".

Pembuatan soda abu merupakan salah satu industry terbesar kimia dasar yang paling
penting. Produk soda abu dijual kembali kepada insdustri dimana ia kemudian digunakan
untuk pembuatan sabun dan detergen, serat dan plastic, kaca, petrokimia, pulp, dan kertas,
pupuk bahan peledak, pelarut, dan berbagai bahan kimia lainnya.

Soda abu adalah suatu zat padat ringan yang agak larut di dalam air dan biasanya
mengandung 99,3 % Na2CO3. Zat ini dijual atas dasar kandungan natrium oksidanya yang
biasanya adalah 58%. Produksi soda abu dari endapan trona alam sekarang sudah melebihi
jumlah yang dari ammonia soda. Proses sintesis yang sekarang digunakan untuk pembuatan
soda abu adalah proses solvay. Proses solvay membutuhkan 18,4 GJ energy untuk membuat 1
ton soda abu, sedang penambangan setiap ton metric soda abu hitam hanya memerlukan 8,4
GJ saja, sehingga penambangan ini lebih menarik dari segi energy.

Proses Solvay berjalan pada suhu rendah, reaksi berjalan pada fase cair-gas, konversi yang
dihasilkan besar, dan Natrium yang dihasilkan lebih berkualitas.By-product yang dihasilkan
dari proses Solvay dapat dijual kembali.

Sifat Fisik dan Kimia Sodium Karbonat adalah sebagai berikut :

- Berat molekul

: 106 g/mol

- Bentuk

: Kristal

- Warna

: Putih

- Titik lebur, 0oC

: 7,1 g/100 g H2O

- Densitas, 20oC

: 2,533 g/ml

- Kapasitas panas, 85oC

: 26,41 cal/gmoloC

Sodium karbonat dalam industri kegunaanya sangat luas. Sodium karbonat dalam industri di
gunakan sebagai bahan baku industri kimia, industri-industri yang menggunakan sodium
karbonat untuk bahan baku antara lain :

industri sabun

industri gula

industri gelas

industri obat

industri kertas

industri tekstil

industri metalurgi

industri keramik

PROSES PEMBUATAN SODA ABU

DIAGRAM ALIR PEMBUATAN Na2CO3 SECARA SOLVAY

Bahan Baku :
Proses Solvay menggunakan

NaCl jenuh

batu kapur (CaCO3)

kokas atau gas bumi

ammonia NH3 sebagai reagen siklus.

Bahan Penolong :

H2O (air)
CO2 (karbondioksida)

Alat Pendukung :
kalsinator sebagai

Pada proses pembuatan Na2CO3 secara solvay akan terjadi reaksi :

1) CaCO3

CaO + CO2

2) C + O2

CO2

3) CaO + H2O

Ca ( OH )2

4) NH3 + H2O

NH4OH

5) 2NH4OH + CO2

( NH 4)2CO3 + H2O

6) NH4HCO3 + NaCl

7) 2NaHCO3

NH4Cl + NaHCO3

Na2CO3 + CO2 + H2O

8) 2NH4CL + Ca( OH )2

2NH3 + CaCL2 + 2H2O

Jadi persamaan dari proses keseluruhan dapat ditulis :

CaCO3 + 2NaCl

Na2CO3 + CaCl2

Uraian Proses
NaCl jenuh dialirkan ke absorber bersama dengan CO2 dan NH3 maka akan terjadi reaksi
4,5,6. Reaksi ini berlangsung pada suhu 40- 50 C.

Hasil larutan dan sisa gas dari reaksi dikeluarkan lewat bawah absorber untuk dialirkan ke
menara carbonatasi dari puncak. Karena reaksi eksoterm, maka perlu pendingin untuk
menjaga suhu reaksi. Pada menara ini akan terjadi reaksi no.7 pada suhu 25-60 C dan
tekanan 2-3 atm disamping itu juga terbentuk reaksi no.5,6 ( reaksi penyempurnaan).

Hasil reaksi berupa lumpur NaHCO3 dialirkan ke dalam rotary filter untuk memisahkan
padatan NaHCO3 dari larutannya.

NaHCO3 dikeringkan dalam kalsinator. Dalam Ammonia Still (Still NH 3) disini terjadi reaksi
no. 8 karena reaksi bersifat endoterm maka perlu energi yang diberikan dari bahan bakar.

Soda abu yang terbentuk didinginkan dalam pendingin dengan disemprotkan H2O.

Bahan dari rotary filter dialirkan ke menara pemulihan untuk membebaskan NH 3 dan Ca
(OH)2

Sumber Ca(OH)2 dan CO2 berasal dari pembakaran batu kapur dan C reaksi no.1,2,3.

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah :

1.

Soda abu adalah zat padat ringan yang agak larut dari air dan biasanya mengandung

99,3% Na2CO3.

2.

Proses Solvay lebih menguntungkan dikarenakan proses Solvay berjalan pada suhu

rendah, reaksi berjalan pada fase cair-gas, konversi yang dihasilkan besar, dan Natrium yang
dihasilkan lebih berkualitas.

MAKALAH

PEMBUATAN INDUSTRI SODA ABU

DI SUSUN OLEH:

ESMAWATY SABARIAH (2312092023)

SITI MAHMUDAH ( 2312092024)

BAB I

PENDAHULUAN

Pembuatan soda abu, soda kaustik dan klor merupakan salah satu industri

kimia dasar yang paling penting. Ketiga produk ini hampir seluruhnya dijual kepada

industri dimana kemudian digunakan untuk pembuatan sabun dan detergen, serat dan

plastic, kaca, petrokimia, pulp dan kertas, pupuk, bahan peledak, pelarut dan berbagai

bahan kimia lainnya.

Soda abu biasa juga disebut natrium karbonat yaitu suatu serbuk amorf putih

yang membentuk agregat di udara terbuka. Soda abu memiliki tl = 860 C, T transisi

= 450 C, P karbon dioksida = 1,2 mm pada 950 C dan d = 2,43.

Soda kaustik biasa juga disebut NaOH yaitu zat padat higroskopik, basah

leleh, berwarna putih, mudah larut dalam air dan gliserol, sedikit tembus cahaya, dan

bertekstur serat. NaOH merupakan elektrolit dan basa kuat yang dapat diperoleh

dengan cara elektrolisis NaCl dengan memakai kiatoda raksa atau dengan sel

diafragma. Dalam sel Castner Kellner, Na dibebaskan pada katoda Hg sehingga

mengamalgama dan akan bereaksi dengan air membentuk NaOH dan hidrogen.

Klor pada mulanya hampir seluruhnya digunakan sebagai pemutih, sekarang

sudah menjadi bahan kimia yang sangat penting. Hal ini disebabkan oleh

penggunaannya dalam sintesis bahan kimia organic, dimana biasanya ia tidak muncul

dalam produk akhir, tetapi hanya terlibat dalam langkah antara.

Amerika Serikat adalah produsen klor terbesar dengan laju produksi 10,4 juta

ton, diikuti oleh Eropa barat (9,5 juta ton), dan Jepang (3 juta ton). Baik klorin

maupun natrium hidroksida (biasanya diperdagangkan sebagai 50%w/w larutan)

PENGANTAR

Semua unit-unit pengolahan di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) mempunyai hubungan yang erat,
dimana pengolahan dikerjakan saling berhubungan antara satu unit dengan unit lainnya.
Dengan demikian bila salah satu atau sebagian unit-unit tersebut tidak bekerja dengan baik
maka unit lain atau sebagian unit terpaksa harus diberhentikan.

Proses produksi di PKS diawali dengan penerimaan TBS di pabrik (Bunch reception),
Perebusan (Sterilizer), Penebahan (Thresher), Pengempaan (Pressing), kemudian diakhiri
dengan proses Pemurnian minyak (Clarification), dan proses Pengutipan inti (Kernel
Recovery). Dalam proses pengolahan tersebut dibutuhkan unit pendukung pelaksanaan dan
operasi pabrik yang terdiri dari: Laboratorium, Pengolahan air (water treatment), penghasil
uap dan tenaga listrik (boiler dan power plant) dan pengolahan limbah (effluent treatment).

STASIUN PENERIMAAN BUAH (FRUIT RECEPTION UNIT)

Sebelum diolah di PKS, Tandan Buah Segar (TBS) yang berasal dari kebun pertama kali
diterima di stasiun penerimaan buah untuk ditimbang dan ditampung sementara di loading
ramp untuk dilakukan sortasi. Stasiun ini merupakan stasiun pertama penentu hasil produksi
pabrik. Apabila operasi di stasiun ini sudah tidak baik, maka tujuan dan tugas pabrik dapat
dikatakan gagal. Unit ini terdiri dari 2 bagian yaitu:

1.1 Jembatan Timbang (Weight Bridge)

Jembatan timbang merupakan alat yang dapat memberikan data yang diperlukan,seperti untuk
mengetahui jumlah produksi buah yang dihasilkan kebun, mengetahui tonase CPO dan kernel
yang keluar, untuk menimbang tandan kosong dan abuincenerator. Penimbangan dilakukan
dua kali untuk setiap angkutan TBS yang masuk ke pabrik, yaitu pada saat masuk (berat truk
dan TBS) serta pada saat keluar (berat truk). Dari selisih timbangan saat truk masuk dan
keluar diperoleh berat bersih TBS yang masuk ke pabrik. Demikian halnya dengan produk
yang akan dikirim, yaitu pada saat masuk (berat truk) serta pada saat keluar (berat truk dan
produk). Berat saat keluar dikurang berat saat masuk adalah berat bersih produk yang akan
dikirim.

1.2

Loading Ramp

Loading ramp adalah tempat penimbunan sementara dan pemindahan TBS ke dalam lori
rebusan. Loading ramp dirancang dengan kemiringan 25o 27o untuk membantu meluncurnya
buah dari ramp ke lori. Lantai loading ramp dibuat dari baja plat profil T dengan jarak 5 mm
dengan tujuan agar sampah yang terbawa bersama dengan TBS terbuang dan jatuh ke bawah.
Setiap buah masuk harus disortasi terlebih dahuluagar didapat mutu bahan baku yang baik.
Sortasi adalah suatu kegiatan pengamatan yang bertujuan untuk mengelompokkan mutu buah
yang diterima PKS. Peralatan yang terdapat pada loading ramp adalah:

1) Lori

Lori adalah wadah yang digunakan untuk membawa TBS dari loading ramp kesterilizer.
Dinding lori dibuat berlubang agar uap dapat masuk melalui celah-celah TBS sehingga
perebusan dapat berlangsung secara merata. Sedangkan lubang lori bagian bawah berfungsi
sebagai saluran keluarnya air condensate dari dalam lori. Pengisian yang baik jika lori dapat
memuat TBS sebanyak kapasitas lori, dimana kapasitas sebuahlori tergantung dari kapasitas
olah pabrik itu sendiri. Pengisian yang tidak penuh dapat menurunkan kapasitas
olah sterilizer. Sebaliknya pengisian yang terlalu penuh akan mengakibatkan buah jatuh
dalam rebusan.

2) Rail Track

Rail track berfungsi sebagai tempat lori berjalan masuk atau keluar dari sterilizer. Rail track
memanjang horizontal sepanjang loading ramp dan dari sterilizer ke hoisting crane. Rail
track harus lurus dan sejajar juga bersih dari batu dan sampah agar loridapat berjalan dengan
lancar di atasnya.

3) Capstand

Capstand digunakan untuk menarik rangkaian lori baik lori kosong maupun lori yang berisi
TBS. Capstand dijalankan dengan cara melilitkan tali manila secara teratur di atasbollard dan
ujung tali dikaitkan di bawah lori.

4) Tracklear

Tracklear juga berfungsi menarik lori, rangkaian yang ditarik adalah lori yang berisi
TBS. Tracklear dijalankan dengan tali baja (sling) yang dililitkan secara teratur dan ujungnya
dikaitkan di bawah lori. 5) Transfer Cariage

Transfer cariage berfungsi untuk memindahkan rangkaian lori yang telah berisi TBS ke rail
track menuju rebusan. Transfer cariage bergerak di atas rel dan dapat memuat tiga buah
lori. 6) pintu Loading Ramp

Pintu loading ramp bekerja secara hidrolis yang digerakkan oleh pompa hydraulic. Satu buah
pintu ramp digerakkan oleh satu unit hidrolik. Loading ramp mempunyai 20 (dua puluh)
pompa hidrolik yang berada di bawah masing-masing pintu.

STASIUN REBUSAN (STERILIZER)

Sterilizer adalah bejana tekan horizontal yang digunakan untuk merebus Tandan Buah Segar
(TBS). Sterilizer dirancang dengan panjang yang dapat memuat 10 lori (tergantung kapasitas
olah pabrik) dengan standar operasional tekanan 3 kg/cm2 dan suhu 140 oC menggunakan
sistem rebusan tiga puncak (triple peak). Steririzerdilengkapi dengan alat alat sebagai
berikut:

1.

Alat ukur: manometer, termometer.

2.

Pipa: pipa uap masuk (inlet pipe), pipa uap keluar (exhaust pipe), pipa kondensat.

3.

Compressor berfungsi untuk menggerakkan katup dengan tekanan angin.

4.

Centilever adalah jembatan untuk memasukkan dan mengeluarkan lori.

5.

Panel: alat untuk mengoperasikan sterilizer.

Tujuan perebusan adalah:

1.

menonaktifkan enzym lipase yang dapat menaikkan ALB.

2.

memudahkan brondolan lepas dari tandannya.

3.

melunakkan daging buah agar mudah dilumat di digester.

4.

mengurangi kadar air dalam buah.

5.

memudahkan pelepasan inti dari cangkang.

STASIUN PEMIPILAN (THRESHING UNIT)

Tandan Buah Matang (TBM) dari sterilizer akan dipisahkan antara brondolan dan
janjangannya dengan alat pemipil berupa drum berputar (rotary drum threser/stripper drum)
yang memiliki kapasitas maksimum 30 ton/jam. Pemipilan terjadi akibat tandan terangkat dan
terbanting ke dinding drum karena putaran. Hasil dari pemipilan berupa brondolan akan
didistribusikan ke pengolahan selanjutnya oleh under threshing conveyor, sedangkan tandan
kosong

(tankos)

akan

conveyorke incinerator untuk dibakar dan sebagian


pupuk. Unit pemipilan terdiri dari:

dibawa oleh empty


lagi

dibawa

ke

bunch
afdeling

sebagai

3.1

Hoisting Crane

Lori

berisi

buah

masak

ditarik

dari sterilizer dan

ditempatkan

dibawah hoisting

cranemenggunakan capstand. Hoisting crane adalah alat yang digunakan untuk mengangkat
dan menuangkan lori yang berisi buah masak ke hopper.

3.2

Auto Feeder

Auto feeder berfungsi untuk memasukkan buah ke dalam stripper drum secara perlahan
lahan dari hooper agar tidak terjadi kelebihan muatan.

3.3

Under Threshing Conveyor

Under

thresing

conveyor berada

dibawah stripper

drum untuk

menampung

dan

membawa brondolan dari thresher ke fruit elevator.

3.4

Fruit Elevator

Brondolan yang sudah terpipil diangkat oleh fruit elevator untuk didistribusikan kedigester.

3.5

Incenerator

Untuk mengurangi limbah padat industri, tandan kosong dibakar dengan alatincinerator. Alat
ini menghasilkan abu yang dapat digunakan sebagai pupuk langsung diafdeling.

STASIUN PENGEMPAAN (PRESSING UNIT)

Pressing unit adalah stasiun pertama dimulainya pengambilan minyak dengan cara melumat
dan mengempa. Stasiun ini terdiri dari 2 peralatan yaitu:

4.1

Ketel Adukan (Digester)

Ketel adukan digunakan sebagi pelumat brondolan sehingga daging buah terlepasdari biji.
Ketel pengaduk ini terdiri dari tabung silinder vertikal, di dalamnya terdapat lima tingkat
pisau yang terpasang pada poros digester.

4.2

Pengempa (Pressing)

Screw press merupakan suatu alat pengempaan untuk memisahkan minyak dari daging
buah, Alat ini terdiri dari sebuah silinder (press cylinder) yang berlubang lubang dan di
dalamnya terdapat dua buah ulir (worm screw) yang berputar berlawanan arahuntuk menekan
dan mendorong campuran bubur berondolan. Tekanan kempa konus (cones) yang berada di
ujung bagian pengempa diatur secara hidrolis.

STASIUN PEMURNIAN MINYAK (CLARIFICATION UNIT)

Clarification unit adalah stasiun terakhir untuk pengolahan minyak di pabrik kelapa sawit.
Pada stasiun ini dilakukan proses pemisahan minyak dari kandungan air, pasir dan kotoran
kotoran dengan sistem pengendapan, sentrifusi dan penguapan. Stasiun ini terdiri dari
beberapa alat yaitu:

5.1 Sand Trap Tank

Minyak kasar (crude oil) yang berasal dari screw press ditampung di sand trap tankuntuk
diendapkan pasir dan kotoran yang terdapat di dalam minyak. Prinsip kerjanya secara
gravitasi, dimana pasir dan benda lain yang berat jenisnya lebih besar akan mengendap di
dasar minyak.

5.2 Vibro Double Dack

Vibro double dack adalah saringan getar dua tingkat yang terbuat dari kawat berukuran 30 dan
40 mesh. Alat ini dipakai untuk memisahkan benda benda yang tidak mengendap di sand
trap tank.

5.3 COT (Crude Oil Tank)

Crude Oil Tank adalah tangki penampung minyak kasar yang telah disaring olehvibro double
dack untuk dipompakan ke CST.

5.4 CST (Continuous Settling Tank)

Tangki ini bekerja dengan proses pengendapan yang dilakukan dengan bantuan panas (suhu
90 950C) yang diperoleh dari steam boiler. Minyak akan dikutip olehskimmer kemudian di
alirkan ke Oil Tank. Sedangkan lumpur (sludge) disaring dan dikembalikan ke Crude Oil
Tank.

5.5 Vibro Single Dack

Vibro single dack adalah saringan getar satu tingkat yang berukuran 30 mesh. Alat ini
digunakan untuk memisahkan benda benda kasar pada sludge yang berasal dari CST.

5.6 Sand Cyclone

Sand cyclone merupakan suatu alat pemisah lanjutan yang digunakan untuk memisahkan pasir
dan sludge yang berasal dari vibro single dack.

5.7 Buffer Tank

Minyak yang berasal dari sand cyclone ditampung dalam buffer tank sebelum dialirkan
ke sludge separator. Tangki ini diberikan suhu 90 950C untuk memudahkan
pengendapan sludge yang kemudian dialirkan ke sludge separator.

5.8 Sludge Separator

Sludge separator berfungsi untuk memisahkan minyak dan sludge. Pemisahan yang terjadi
akibat adanya gaya sentrifugal dengan kecepatan 5000 rpm.

5.9 Drain Tank

Drain tank digunakan untuk mengutip minyak yang masih terdapat pada sludgebuangan dari
beberapa alat di stasiun klarifikasi. Endapan endapan dari oil tank, CST, sludge separator
dan

storage

tank ditampung

pada

tangki

ini

untuk

dipisahkan

antara

minyak

dan sludge secara gravitasi dengan bantuan panas.

5.10 Sludge Recovery

Sludge recovery adalah tempat penampungan sludge yang masih mengandung minyak yang
dipompakan dari buangan stasiun klarifikasi. Untuk menjaga temperatursludge recovery maka
diinjeksikan steam pada suhu 90 950C. Pemisahan terjadi secara gravitasi sehingga minyak
yang berada pada lapisan atas dapat dikutip olehskimmer dan dipompakan kembali ke
klarifikasi.

5.11 Oil Tank

Minyak dari CST ditampung di oil tank untuk dipertahankan suhunya berkisar antara 90
950C kemudian minyak dipompakan ke float tank.

5.12 Float Tank

Fungsi float tank adalah untuk mengatur jumlah minyak yang masuk ke vacuum drieragar
merata dan konstan.

5.13 Vacuum Drier

Vacuum drier berfungsi untuk mengurangi kandungan air dalam minyak sampai pada batas
yang diinginkan yaitu 0,15%.

5.14 Storage Tank

Storage tank adalah tangki yang digunakan sebagai tempat penimbunan sementara CPO
sebelum dikirim. Suhu pada tangki ini dipertahankan antara 50 60 0C agar minyak tidak
membeku.

STASIUN PENGOLAHAN INTI (KERNEL RECOVERY UNIT)

Stasiun pengolahan biji adalah stasiun akhir untuk memperoleh inti sawit. Ampas yang masih
bercampur dengan biji dari stasiun press akan di dipecah, dipisahkan antara serat
dan nut, antara inti dan cangkang dan kernel yang diperoleh dikeringkan sampai batas yang
ditentukan sebelum dikirim ke gudang inti. Stasiun ini terdiri dari beberapa alat antara lain:

6.1 CBC (Cake Breaker Conveyor)

Alat

ini

berfungsi

sebagai

penghantar

campuran

ampas

dan

biji

dari screw

press kedepericarper. Selain itu CBC juga berfungsi mengurangi kadar air pada campuran
ampas dan biji.

6.2 Depericarper

Alat

ini

digunakan

sebagai

pemisah

antara fibre dan nut dengan

menggunakan

hisapan blower. Dimana berat fibre yang lebih ringan daripada nut akan terhisap
olehblower dibawa ke fibre shell conveyor sebagai bahan bakar boiler sedangkan nut akan
jatuh ke nut polishing drum untuk dibersihkan sisa fibre yang masih melekat pada nut.

6.3 Polishing Drum

Alat ini berfungsi untuk memisahkan serat yang masih melekat pada biji. Tujuan pemisahan
serat pada biji adalah untuk mempermudah proses pemecahan biji padaripple mill. Polishing
drum berputar agar nut bergesekan dengan dinding drum sehinggafibre terlepas dan terhisap
oleh fibre cyclone. Nut yang sudah terpisah pada ujung drumjatuh ke nut conveyor untuk
dinaikkan ke nut hopper dengan bantuan nut cyclone.

6.4 Ripple Mill

Biji yang berasal dari polishing drum dipecah dengan ripple mill untuk mengeluarkan inti
dari cangkangnya. Alat ini terdiri dari dua bagian yaitu rotating rotor dan ripple plate.

6.5 LTDS I (Light Tenera Dust Separator I)

LTDS I merupakan kolom untuk memisahkan inti dari cangkang berdasarkan gaya gravitasi
dengan bantuan blower. Cangkang yang ringan terangkat ke atas untuk dikirim ke sheel
cyclone sebagai umpan bahan bakar boiler, sedangkan cangkang yang lebih berat beserta inti
jatuh ke bagian bawah kolom dan jatuh ke LTDS II.

6.6 LTDS II (Light Tenera Dust Separator II)

Untuk pemisahan cangkang yang masih terbawa bersama inti dari LTDS I digunakan LTDS
II. Prinsip kerja yang digunakan pada alat ini sama dengan LTDS I tetapi hisapan blower nya
lebih besar. Cangkang dan inti pecah yang tidak terpisah pada LTDS II diumpankan ke clay
bath. Inti utuh yang lebih berat jatuh ke kernel transport fan, selanjutnya dikirim ke kernel
silo.

6.7 Clay Bath

Clay bath adalah alat pemisah cangkang dan inti. Proses pemisahan terjadi karena adanya
perbedaan berat jenis antara inti dengan cangkang dengan bantuan larutan CaCO 3. Inti dengan
berat jenis yang lebih ringan dalam larutan CaCO 3 mengapung dan cangkang dengan berat
jenis yang lebih besar mengendap di bagian bawah. Cangkang yang telah terpisah dikirim
oleh sheel transport fan ke sheel hopper untuk bahan bakarboiler. Sedangkan inti masuk
ke kernel conveyor untuk dikirim ke kernel silo.

6.8 Kernel Silo

Kernel silo berfungsi sebagai alat pemeram dan penurun kadar air sebelum disimpan
ke kernel storage. Pemeraman dilakukan selama 8 12 jam dengan pemanasan yang berbeda
disetiap tingkat silo. Tingkat atas diberi suhu 700C, tengah 600C dan bawah 500C. Proses
pemanasan dilakukan bertujuan agar kernel tidak mudah rusak, tahan lebih lama dan
mencegah kenaikan ALB.

6.9 Kernel Storage

Kernel yang berasal dari kernel silo dikirim ke kernel storage menggunakan kernel transport
fan. Kernel storage berfungsi sebagai penampungan kernel sebelum dikirim.

UNIT PENDUKUNG PABRIK (UTILITAS PABRIK)

Laboratorium

Laboratorium berfungsi sebagai tempat untuk mengetahui mutu yang dihasilkan pabrik dan
baik buruknya proses pengolahan. Beberapa faktor yang dijadikan penentu standar mutu yang
dianalisa di laboratorium adalah kadar asam lemak bebas, kadar air dan kadar kotoran.

Unit Pengolahan Air (Water Treatment Unit)

Air merupakan kebutuhan vital dalam proses pengolahan pabrik. Unit pengolahan air adalah
suatu sistem rangkaian pengolahan air yang dibutuhkan untuk pengolahan di pabrik dan
domestik. Untuk setiap ton TBS yang diolah dibutuhkan 0,8 s/d 1,25 ton air. Sumber air PKS.
Sei Garo adalah sungai sikutuk dan air hujan yang ditampung dalam waduk. Skema alur
proses water treatment unit dapat dilihat pada Lampiran 4. Water treatment unit meliputi:

2.1 Clarifier Tank

Clarifier tank berfungsi sebagai alat penjernihan air. Air yang berasal dari sungai dan waduk
terlebih dahulu diinjeksikan dengan bahan kimia dengan jarak injeksi 10 m agar setiap
bahan kimia dapat tercampur dengan baik. Bahan kimia yang digunakan yaitu tawas
(Al2(SO4)318H2O) sebagai pengikat kotoran kotoran yang terikut dan soda ash(Na2CO3)
yang berfungsi sebagai penjernih air. Untuk air yang bersumber dari sungai sikutuk perlu
ditambahkan Nalco karena air sungai tersebut berwarna merah dan memiliki kandungan
kotoran yang tinggi. Nalco merupakan senyawa berbentuk polimer ditambahkan pada air
untuk membantu proses flokulasi (PT.PN V, 2001)

2.2 Bak Sediment

Air yang berasal dari clarifier tank dialirkan ke bak sediment untuk diendapkan kotoran
kotoran yang masih terbawa dari clarifier tank.

2.3 Sand Filter

Sand filter berfungsi untuk mengurangi lumpur yang terikut dalam air proses. Untuk
menyaring air digunakan media yang terbuat dari pasir. Air yang masuk dialirkan melalui inlet
pada bagian atas dan didistribusikan di semua permukaan filter. Ketika melewati
media filter, endapan akan terperangkap. Untuk mengembalikan fungsi filter, pembersihan
dilakukan dengan cara back wash.

2.4 Tower Tank

Tower tank adalah tempat penampungan air setelah melalui proses penjernihan. Air yang
dihasilkan digunakan untuk kebutuhan pabrik, domestik, cleaning dan pencucian lainnya.

Penghasil Uap dan Tenaga Listrik

Uap dihasilkan oleh boiler untuk membangkitkan panas dan tenaga listrik. Tenaga listrik yang
dihasilkan digunakan untuk proses utilitas, penerangan dan penggerak beberapa alat
instrumentasi. Tenaga listrik bersumber dari turbin yang digerakkan oleh tekanan uap
dari boiler. Sedangkan uap itu sendiri digunakan untuk perebusan buah disterilizer dan
pemanasan di beberapa alat pengolahan.

Pengolahan Limbah

Dalam proses pengolahan dihasilkan by-product yang terdiri dari limbah cair, padat dan gas.
Pengendalian limbah dapat dilakukan dengan cara pemanfaatan, pengurangan volume dan
pengolahan.

Pengendalian

memanfaatkannya

sebagai

limbah

cair

pupuk

di

digunakan
kebun

Inti.

sistem land

aplicationuntuk

Sedangkan

limbah

padat

berupafibre dan shell dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler. Limbah padat berupa tandan
kosong diolah menjadi pupuk abu dengan pembakaran di incinerator, tetapi karena
pembakaran tersebut menambah volume limbah gas dari boiler, maka akan dilakukan
pengurangan volume dengan cara penghentian pembakaran dan menggantinya dengan
pengolahan tandan kosong menjadi pupuk kompos.

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Langganan: Entri (Atom)

Вам также может понравиться