Вы находитесь на странице: 1из 9

MODEL HARGA ASET

Kelompok :
1.
2.
3.
4.

Galuh Chintia
Tommy Anugrah
Nur Ahmad.
Arief Alghofur

(13080694009)
(13080694019)
(13080694045)
(13080694093)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
2016

A. TEORI PASAR MODAL


1. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal adalah suatu tempat yang mempertemukan penjual dan pembeli di dalam
kegiatan jual beli dana jangka panjang, baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri, dan
berfungsi sebagai pembiayaan dunia usaha dan alternatif untuk melakukan investasi.
2. Peranan Pasar Modal
a. Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dan penjual surat berharga
b. Memberikan kesempatan kepada pemodal untuk menentukan hasil yang diharapkan
c. Memberikan kesempatan kepada investor untuk menjual kembali surat berharga yang
dimilikinya
d. Memberi wadah kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan
perekonomian
e. Mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga
3. Jenis Pasar Modal
a. Pasar perdana
Pasar modal yang memperdagangkan sekuritas yang dijual untuk pertama kalinya sebelum
dicatatkan ke bursa.
b. Pasar sekunder
Perdagangan saham setelah melewati masa penawaran pada pasar primer, di mana surat
berharga diperjual belikan secara luas.
c. Pasar ketiga
Perdagangan surat berharga di luar bursa.
B. TEORI CAPM DAN APT
1. CAPM (Capital Asset Pricing Model)
CAPM adalah sebuah model yang menggambarkan hubungan antara risiko dan return yang
diharapkann, model ini digunakan dalam penilaian harga sekuritas. Bodie et al. (2005)
menjelaskan bahwa Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan hasil utama dari ekonomi
keuangan modern. Dan memberikan prediksi yang tepat antara hubungan risiko sebuah aset dan
tingkat harapan pengembalian (expected return).
Capital Asset Pricing Model mengasumsikan bahwa para investor adalah perencana pada suatu
periode tunggal yang memiliki persepsi yang sama mengenai keadaan pasar dan mencari meanvariance dari portofolio yang optimal. Metode ini juga mengasumsikan bahwa pasar saham yang
ideal adalah pasar saham yang besar, dan para investor adalah para price-takers, tidak ada pajak
maupun biaya transaksi, semua aset dapat diperdagangkan secara umum, dan para investor dapat
meminjam maupun meminjamkan pada jumlah yang tidak terbatas pada tingkat suku bunga tetap

yang tidak berisiko (fixed risk free rate). Dengan asumsi ini, semua investor memiliki portofolio
yang risikonya identik.
Capital Asset Pricing Model menyatakan bahwa dalam keadaan ekuilibrium, portofolio pasar
adalah tangensial dari rata-rata varians portofolio. Sehingga strategi yang efisien adalah passive
strategy. Dan berimplikasi bahwa premium risiko dari sembarang aset individu atau portofolio
adalah hasil kali dari risk premium pada portofolio pasar dan koefisien beta.
Metode CAPM mencoba untuk menjelaskan hubungan antara risk dan return. Dalam penilaian
mengenai risiko biasanya saham biasa digolongkan sebagai investasi yang berisiko. Risiko
sendiri berarti kemungkinan penyimpangan perolehan aktual dari perolehan yang diharapkan
(possibility), sedangkan derajat risiko (degree of risk) adalah jumlah dari kemungkinan fluktuasi
(mount of potential fluctuation). Saham berisiko dapat dikombinasi dalam sebuah portofolio
menjadi investasi yang lebih rendah risiko daripada saham biasa tunggal. Diversifikasi akan
mengurangi risiko tidak sistematis ( unsystematic risk), tetapi tidak dapat mengurangi risiko
sistematis ( systematic risk).
Model yang dikembangkan CAPM menjelaskan bahwa tingkat return yang diharapkan adalah
penjumlahan dari return aset bebas risiko dan premium risiko. Premium risiko dihitung dari beta
dikalikan dengan premium risiko pasar yang diharapkan. Premium risiko pasar sendiri dihitung
dari tingkat return pasar yang diharapkan dikurangi dengan tingkat return aset bebas risiko.
Bentuk matematika CAPM :

Rs = Rf + s (Rm Rf)
Di Indonesia umumnya risk free (Rf) aset didekati dengan tingkat return suku bunga Bank
Indonesia. Rm didapatkan dengan meramalkan return IHSG.
Suatu sekuritas x yang mempunyai Expected Return 0.27 (27% per tahun) dan nilai betanya 1.2,
apakah sekuritas x ini layak di beli atau tidak?
Rs = Rf + s (Rm Rf)
Rf = misal SBI 1 bulan saat ini adalah 0.06 (6% per tahun)

Rm = misal return IHSG yang diharapkan saat ini adalah 0.26 (26% per tahun, didapatkan
dengan cara memprediksi return)
s = 1.2
Sehingga
Rs = 0.06 + 1.2 (0.26 0.06)
Rs = 0.06 + 1.2 (0.2)
Rs = 0.06 + 0.24
Rs = 0.3 (30%)
Kesimpulan, dengan nilai beta 1.2, apabila return yang diperoleh hanya 27%, maka harga
sekuritas terlalu mahal, karena return wajarnya adalah 30%
2. APT (Arbritage Pricing Theory)
Arbitrage Pricing Theory (APT) merupakan model penilaian aset yang dirumuskan oleh Ross
(1976) untuk melihat hubungan antara return dengan risiko. Sama halnya seperti CAPM, maka
APT juga merupakan model equilibrium. Perbedaannya terletak pada konsep yang mendasari.
CAPM bertitik tolak pada pembentukan portofolio yang efisien,sedangkan APT didasarkan pada
hukum satu harga (law of one price). Hukum ini menyatakan bahwa dua aset yang memiliki
karakteristik sama haruslah dijual dengan harga yang sama pula. Bila ini tidak terjadi maka ada
kemungkinan investor untuk mendapatkan arbitrase/arbitrage (mendapat laba tanpa menanggung
risiko) dengan cara membeli aktiva yang harganya lebih murah dan pada saat yang sama
kemudian menjualnya dengan harga lebih tinggi. Sedangkan kesamaan asumsi CAPM dan APT
antara lain adalah:
1. Risk averse yang ingin memaksimalkan utilitas
2. Mempunyai pengharapan homogen
3. Pasar modal sempurna
Model matematis APT :

E(Ri ) a0 bi1F1 bi2F2 ... binFn


dalam hal ini:
E(Ri) = return harapan dari sekuritas i
a0

= return harapan dari sekuritas i bila risiko sistematis sebesar nol

bin = koefisien yang menujukkan besarnya pengaruh faktor n terhadap return sekuritas i
F

= Premi risiko untuk sebuah faktor (misalnya premi risiko untuk F1 adalah E(F1) a0)

C. RETURN TRADE OFF


Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi
dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko
atas investasi yang dilakukannya

Sumber return terdiri dari yield dan capital gain (loss). Yield mencerminkan
aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu
investasi
. Capital gain (loss) merupakan perubahan harga sekuritas.
Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang
diterima dengan return yang diharapkan. Risiko dapat juga diartikan sebagai
potensi terjadinya suatu kejadian yang tidak diharapkan, karena:
1. Tidak ada pembagian dividen
2. Capital loss
3. Likuidasi
4. Saham delisting dari bursa
Secara teknis, risiko total diukur dalam statistik dengan menggunakan
standar deviasi.

1. Konsep Risk-Return Tradeoff


Konsep risiko dan return dipopulerkan oleh Markowitz (1955). Markowitz
memperkenalkan model yang disebut sebagai
Variance

Criterium),

yang

intinya

two-parameter model (Mean

mengatakan

bahwa

investor

seharusnya

memfokuskan pada dua parameter: (1) return atau tingkat keuntungan yang
diharapkan dari suatu aset, dan (2) risiko yang dilihat melalui standar deviasi return
aset tersebut.

Secara definisi konsep risk-return tradeof merupakan hubungan antara


risiko dan return yang biasanya dipegang, dimana seseorang akan menerima
risiko yang lebih besar bila ingin memperoleh return yang lebih besar.
Dalam hal ini, seorang investor harus memutuskan antara keinginan untuk
menerima risiko rendah dan return tinggi, karena level yang rendah dari
ketidakpastian

(risiko)

dihubungkan

dengan

return

potensial

yang

rendah,

sementara level yang tinggi dari ketidakpastian dihubungkan dengan return


potensial yang tinggi. Dengan kata lain, secara prinsip return potensial meningkat
dengan meningkatnya risiko. Bila dua alternatif investasi memberikan imbalan yang
sama, maka kebanyakan individu akan memilih investasi yang risikonya lebih
rendah.

Secara grafik konsep risk-return tradeof dapat diilustrasi pada gambar di


bawah ini. Semakin besar standar deviasi berarti semakin tinggi risiko dan
semakin tinggi kemungkinan memperoleh return.

Gambar tersebut menjelaskan bahwa bila dua alternatif investasi memberikan


imbalan (return) yang sama, maka kebanyakan individu akan memilih investasi
yang risikonya lebih rendah.Bila dipandang dari sisi preferensi investor, Risk averse
investors akan mensyaratkan tingkat imbalan yang diharapkan (expected rates of
return) yang lebih tinggi sebagai kompensasi terhadap pengambilan level risiko
yang lebih tinggi.

Suatu kesalahan konsepsi yang umum terjadi mengenai Risk-return tradeoff adalah bahwa risiko
yang lebih tinggi sama dengan return yang lebih besar. Konsep Risk-return tradeoff mengatakan
bahwa risiko yang lebih tinggi memberi kita kemungkinan return yang lebih besar. Tidak ada
garansi bahwa hal tersebut pasti terjadi, konsep ini hanya bermaksud untuk menyatakan bahwa
return potensial yang lebih tinggi, berarti kerugian potensial juga lebih tinggi.
Kebanyakan investor mempertimbangkan konsep ini sebelum melakukan investasi mereka.
Seorang investor yang mencari return lebih tinggi secara umum akan memberanikan diri
investasi di pasar modal, sementara investor yang mencari kestabilan dan kepastian return akan
memilih investasi pada sekuritas berpendapatan tetap.
D. SECURITY MARKET LINE
Security Market Line merupakan garis yang menghubungkan tingkat return yang
diharapkan dari suatu sekuritas dengan resiko yang sistematis (beta). SML dapat digunakan
untuk menilai sekuritas secara individual dalam kondisi pasar yang seimbang. Resiko sekuritas
adalah beta, dalam hal ini jika beta suatu saham dapat diukur dengan tepat, maka dalam keadaan
equilibrium required return juga dapat diperkirakan. Beta menunjukan sensitivitas return
sekuritas terhadap perubahan return pasar. Semakin tinggi beta maka semakin sensitive sekuritas
atau saham tersebut terhadap perubahan pasar.
Garis pasar sekuritas (SML) akan melalui dua titik, yaitu aset bebas resiko dan portofolio
pasar, aset bebas resiko mempunyai return sebesar Rf dan beta sama dengan nol. Sedangkan
portofolio pasar mempunyai return sebesar Rm dan beta sama dengan satu. Pada kondisi pasar
yang seimbang, nantinya harga-harga sekuritas berada pada SML.

Persamaan SML:

E(Ri) = Rf + i [E(RM)-Rf]
E(Ri) = expected return sekuritas i
Rf

= return aset bebas risiko

= beta sekuritas i

E(RM) = expected return portofolio pasar


Pada kondisi ekuilibrium, maka semua portofolio akan berada digaris SML tingkat return yang
diharapkan (expected return) = tingkat return yang disyaratkan investor (required rate of return).
Namun ada kalanya, harga sekuritas tidak berada pada SML karena sekuritas tersebut
undervalued atau overvalued.
Penentuan sekuritas undervalued / overvalued :
1. Sekuritas dikatakan undervalued jika berda di atas Security Market Line.
(expected return > required rate of return)
Investor yang mengetahui suatu sekuritas undervalued, akan membeli sekuritas tersebut.
2. Sekuritas dikatakan overvalued jika berada di di bawah Security Market Line.
(expected return < required rate of return)

Investor yang mengetahui bahwa sekuritas yang dipegangnya overvalued akan berusaha
menjual sekuritas tersebut
Contoh perhitungan :
PT M: Return yg diharapkan dari obligasi pemerintah (risk free rate) adalah 8%, return yg
diharapkan portofolio pasar adalah 12%. Berapa rate of return yang diharapkan pada saham PT
MTV apabila beta adalah 1.4?
E(Ri)

= Rf + i [E(RM)-Rf]
= 8% + 1,4 (12%-8%)
= 13.6%

E. PENGUJIAN CAPM
Pengujian CAPM dapat menggunakan persamaan berikut:
dalam hal ini:

Ri a1 a2 i

Ri = rata-rata return sekuritas i dalam periode tertentu


i = estimasi beta untuk sekuritas i
Jika CAPM valid, maka nilai a1 akan mendekati nilai rata-rata return bebas risiko selama
periode pengujian, dan nilai a2 akan mendekati rata-rata premi risiko pasar selama periode
tersebut.

Вам также может понравиться

  • Lampiran 1
    Lampiran 1
    Документ17 страниц
    Lampiran 1
    Rizqi Nanda Alfy
    Оценок пока нет
  • Pegadaian Dan Sukuk
    Pegadaian Dan Sukuk
    Документ20 страниц
    Pegadaian Dan Sukuk
    Rizqi Nanda Alfy
    Оценок пока нет
  • Akuntansi Zakat
    Akuntansi Zakat
    Документ18 страниц
    Akuntansi Zakat
    Rizqi Nanda Alfy
    100% (1)
  • Lampiran 1
    Lampiran 1
    Документ17 страниц
    Lampiran 1
    Rizqi Nanda Alfy
    Оценок пока нет
  • Business Plan
    Business Plan
    Документ8 страниц
    Business Plan
    Rizqi Nanda Alfy
    Оценок пока нет
  • Sejarah Kebudayaan Islam
    Sejarah Kebudayaan Islam
    Документ12 страниц
    Sejarah Kebudayaan Islam
    Rizqi Nanda Alfy
    Оценок пока нет
  • Akbi, 003
    Akbi, 003
    Документ6 страниц
    Akbi, 003
    Rizqi Nanda Alfy
    Оценок пока нет
  • Opsi Saham Imbalan
    Opsi Saham Imbalan
    Документ5 страниц
    Opsi Saham Imbalan
    Rizqi Nanda Alfy
    Оценок пока нет
  • Opsi Saham Imbalan
    Opsi Saham Imbalan
    Документ5 страниц
    Opsi Saham Imbalan
    Rizqi Nanda Alfy
    Оценок пока нет
  • Komponen Ekuitas Dalam Laporan Posisi Keuangan PT
    Komponen Ekuitas Dalam Laporan Posisi Keuangan PT
    Документ2 страницы
    Komponen Ekuitas Dalam Laporan Posisi Keuangan PT
    Rizqi Nanda Alfy
    Оценок пока нет
  • Syariah Prakarya Pertemuan 1 Dan 2
    Syariah Prakarya Pertemuan 1 Dan 2
    Документ2 страницы
    Syariah Prakarya Pertemuan 1 Dan 2
    Rizqi Nanda Alfy
    Оценок пока нет
  • Perbedaan Dasar Ekonomi Syariah Dan Ekonomi Konvensional
    Perbedaan Dasar Ekonomi Syariah Dan Ekonomi Konvensional
    Документ2 страницы
    Perbedaan Dasar Ekonomi Syariah Dan Ekonomi Konvensional
    Rizqi Nanda Alfy
    Оценок пока нет
  • Akbi Abc
    Akbi Abc
    Документ2 страницы
    Akbi Abc
    Rizqi Nanda Alfy
    Оценок пока нет
  • Sa 805
    Sa 805
    Документ1 страница
    Sa 805
    Rizqi Nanda Alfy
    Оценок пока нет
  • Sa 200
    Sa 200
    Документ3 страницы
    Sa 200
    Rizqi Nanda Alfy
    Оценок пока нет