Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kelompok :
1.
2.
3.
4.
Galuh Chintia
Tommy Anugrah
Nur Ahmad.
Arief Alghofur
(13080694009)
(13080694019)
(13080694045)
(13080694093)
yang tidak berisiko (fixed risk free rate). Dengan asumsi ini, semua investor memiliki portofolio
yang risikonya identik.
Capital Asset Pricing Model menyatakan bahwa dalam keadaan ekuilibrium, portofolio pasar
adalah tangensial dari rata-rata varians portofolio. Sehingga strategi yang efisien adalah passive
strategy. Dan berimplikasi bahwa premium risiko dari sembarang aset individu atau portofolio
adalah hasil kali dari risk premium pada portofolio pasar dan koefisien beta.
Metode CAPM mencoba untuk menjelaskan hubungan antara risk dan return. Dalam penilaian
mengenai risiko biasanya saham biasa digolongkan sebagai investasi yang berisiko. Risiko
sendiri berarti kemungkinan penyimpangan perolehan aktual dari perolehan yang diharapkan
(possibility), sedangkan derajat risiko (degree of risk) adalah jumlah dari kemungkinan fluktuasi
(mount of potential fluctuation). Saham berisiko dapat dikombinasi dalam sebuah portofolio
menjadi investasi yang lebih rendah risiko daripada saham biasa tunggal. Diversifikasi akan
mengurangi risiko tidak sistematis ( unsystematic risk), tetapi tidak dapat mengurangi risiko
sistematis ( systematic risk).
Model yang dikembangkan CAPM menjelaskan bahwa tingkat return yang diharapkan adalah
penjumlahan dari return aset bebas risiko dan premium risiko. Premium risiko dihitung dari beta
dikalikan dengan premium risiko pasar yang diharapkan. Premium risiko pasar sendiri dihitung
dari tingkat return pasar yang diharapkan dikurangi dengan tingkat return aset bebas risiko.
Bentuk matematika CAPM :
Rs = Rf + s (Rm Rf)
Di Indonesia umumnya risk free (Rf) aset didekati dengan tingkat return suku bunga Bank
Indonesia. Rm didapatkan dengan meramalkan return IHSG.
Suatu sekuritas x yang mempunyai Expected Return 0.27 (27% per tahun) dan nilai betanya 1.2,
apakah sekuritas x ini layak di beli atau tidak?
Rs = Rf + s (Rm Rf)
Rf = misal SBI 1 bulan saat ini adalah 0.06 (6% per tahun)
Rm = misal return IHSG yang diharapkan saat ini adalah 0.26 (26% per tahun, didapatkan
dengan cara memprediksi return)
s = 1.2
Sehingga
Rs = 0.06 + 1.2 (0.26 0.06)
Rs = 0.06 + 1.2 (0.2)
Rs = 0.06 + 0.24
Rs = 0.3 (30%)
Kesimpulan, dengan nilai beta 1.2, apabila return yang diperoleh hanya 27%, maka harga
sekuritas terlalu mahal, karena return wajarnya adalah 30%
2. APT (Arbritage Pricing Theory)
Arbitrage Pricing Theory (APT) merupakan model penilaian aset yang dirumuskan oleh Ross
(1976) untuk melihat hubungan antara return dengan risiko. Sama halnya seperti CAPM, maka
APT juga merupakan model equilibrium. Perbedaannya terletak pada konsep yang mendasari.
CAPM bertitik tolak pada pembentukan portofolio yang efisien,sedangkan APT didasarkan pada
hukum satu harga (law of one price). Hukum ini menyatakan bahwa dua aset yang memiliki
karakteristik sama haruslah dijual dengan harga yang sama pula. Bila ini tidak terjadi maka ada
kemungkinan investor untuk mendapatkan arbitrase/arbitrage (mendapat laba tanpa menanggung
risiko) dengan cara membeli aktiva yang harganya lebih murah dan pada saat yang sama
kemudian menjualnya dengan harga lebih tinggi. Sedangkan kesamaan asumsi CAPM dan APT
antara lain adalah:
1. Risk averse yang ingin memaksimalkan utilitas
2. Mempunyai pengharapan homogen
3. Pasar modal sempurna
Model matematis APT :
bin = koefisien yang menujukkan besarnya pengaruh faktor n terhadap return sekuritas i
F
= Premi risiko untuk sebuah faktor (misalnya premi risiko untuk F1 adalah E(F1) a0)
Sumber return terdiri dari yield dan capital gain (loss). Yield mencerminkan
aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu
investasi
. Capital gain (loss) merupakan perubahan harga sekuritas.
Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang
diterima dengan return yang diharapkan. Risiko dapat juga diartikan sebagai
potensi terjadinya suatu kejadian yang tidak diharapkan, karena:
1. Tidak ada pembagian dividen
2. Capital loss
3. Likuidasi
4. Saham delisting dari bursa
Secara teknis, risiko total diukur dalam statistik dengan menggunakan
standar deviasi.
Criterium),
yang
intinya
mengatakan
bahwa
investor
seharusnya
memfokuskan pada dua parameter: (1) return atau tingkat keuntungan yang
diharapkan dari suatu aset, dan (2) risiko yang dilihat melalui standar deviasi return
aset tersebut.
(risiko)
dihubungkan
dengan
return
potensial
yang
rendah,
Suatu kesalahan konsepsi yang umum terjadi mengenai Risk-return tradeoff adalah bahwa risiko
yang lebih tinggi sama dengan return yang lebih besar. Konsep Risk-return tradeoff mengatakan
bahwa risiko yang lebih tinggi memberi kita kemungkinan return yang lebih besar. Tidak ada
garansi bahwa hal tersebut pasti terjadi, konsep ini hanya bermaksud untuk menyatakan bahwa
return potensial yang lebih tinggi, berarti kerugian potensial juga lebih tinggi.
Kebanyakan investor mempertimbangkan konsep ini sebelum melakukan investasi mereka.
Seorang investor yang mencari return lebih tinggi secara umum akan memberanikan diri
investasi di pasar modal, sementara investor yang mencari kestabilan dan kepastian return akan
memilih investasi pada sekuritas berpendapatan tetap.
D. SECURITY MARKET LINE
Security Market Line merupakan garis yang menghubungkan tingkat return yang
diharapkan dari suatu sekuritas dengan resiko yang sistematis (beta). SML dapat digunakan
untuk menilai sekuritas secara individual dalam kondisi pasar yang seimbang. Resiko sekuritas
adalah beta, dalam hal ini jika beta suatu saham dapat diukur dengan tepat, maka dalam keadaan
equilibrium required return juga dapat diperkirakan. Beta menunjukan sensitivitas return
sekuritas terhadap perubahan return pasar. Semakin tinggi beta maka semakin sensitive sekuritas
atau saham tersebut terhadap perubahan pasar.
Garis pasar sekuritas (SML) akan melalui dua titik, yaitu aset bebas resiko dan portofolio
pasar, aset bebas resiko mempunyai return sebesar Rf dan beta sama dengan nol. Sedangkan
portofolio pasar mempunyai return sebesar Rm dan beta sama dengan satu. Pada kondisi pasar
yang seimbang, nantinya harga-harga sekuritas berada pada SML.
Persamaan SML:
E(Ri) = Rf + i [E(RM)-Rf]
E(Ri) = expected return sekuritas i
Rf
= beta sekuritas i
Investor yang mengetahui bahwa sekuritas yang dipegangnya overvalued akan berusaha
menjual sekuritas tersebut
Contoh perhitungan :
PT M: Return yg diharapkan dari obligasi pemerintah (risk free rate) adalah 8%, return yg
diharapkan portofolio pasar adalah 12%. Berapa rate of return yang diharapkan pada saham PT
MTV apabila beta adalah 1.4?
E(Ri)
= Rf + i [E(RM)-Rf]
= 8% + 1,4 (12%-8%)
= 13.6%
E. PENGUJIAN CAPM
Pengujian CAPM dapat menggunakan persamaan berikut:
dalam hal ini:
Ri a1 a2 i