Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh:
ZIA ARNANTO
115020307111068
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
LEMBAR PENGESAHAN
Judul
Disusun oleh:
Nama
: Zia Arnanto
NIM
: 115020307111068
Fakultas
Jurusan
: Akuntansi
Konsentrasi
: Akuntansi Bisnis
Telah dievaluasi dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima sebagai Laporan
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata.
Mahasiswa Pelaksana
KKN-P
Zia Arnanto
NIM. 115020307111068
BAB I
PENDAHULUAN
1
lulusan-lulusan baru kesulitan dalam menghadapi dunia kerja. Oleh sebab itu,
untuk mengatasi hal tersebut mahasiswa sebaiknya dibekali dengan ilmu atau
keahlian sebelum menyandang predikat sebagai seorang sarjana. Sehingga
nantinya mahasiswa dapat lebih siap dalam menghadapi dunia kerja.
Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P) merupakan sarana untuk membekali
mahasiswa agar lebih siap dalam menghadapi dunia kerja nyata. Melalui KKN-P
mahasiswa diharapkan untuk dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh
dalam perkuliahan pada realitas dunia kerja yang sesungguhnya. Mahasiswa
dituntut tidak hanya berpikir teoritis melainkan juga mampu menguasai
praktiknya yang akan mendukung pandangan tentang komparasi dunia pendidikan
dengan dunia kerja. Hal tersebut dimaksudkan agar mahasiswa memiliki pola
pikir yang lebih dalam bahwa disiplin ilmu yang digeluti selama berada di bangku
perkuliahan tidak selalu dapat diterapkan secara ideal dan menyeluruh. Adaptasi
menjadi solusi guna mendukung pelaksanaan kerja serta pengamatan pada
perusahaan tempat pelaksanaan KKN-P.
KKN-P juga merupakan salah satu wujud pengabdian mahasiswa kepada
masyarakat. Kegiatan KKN-P menjadi salah satu langkah yang tepat dalam
mempraktikan teori-teori yang telah diperoleh selama kuliah dan mengembangkan
kemandirian mahasiswa sehingga mereka mampu melaksanakan setiap pekerjaan
atau tugas yang diembannya dengan hasil yang maksimal. Selain itu mahasiswa
dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan dalam dunia kerja yang
semakin ketat. Mahasiswa dituntut untuk tidak mudah bergantung pada orang lain
namun harus bergantung pada inisiatif dan kreativitas diri sendiri.
1. Memperoleh
ilmu
lebih
di
dalam
dunia
kerja
serta
dapat
sarana
untuk
memperkenalkan
instansi
Universitas
apakah
progam
pendidikan
yang
2. Membantu
karyawan
perusahaan
dan
BAB II
RENCANA KEGIATAN
Sebelum melaksanakan kegiatan KKN-P penulis telah membuat rencana
kegiatan untuk mendukung kelancaran proses kegiatan KKN-P yang digunakan
sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan KKN-P, namun di dalam
pelaksanaanya rencana ini tidak sepenuhnya dapat terlaksana sesuai apa yang
telah direncanakan penulis. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor di mana
penulis harus menyesuaikan dengan aktivitas dan kondisi perusahaan, serta
dikarenkan keterbatasan waktu pelaksanaan KKN-P. Sesuai dengan prosedur yang
berlaku pada perusahaan, selama KKN-P berlangsung mahasiswa di tempatkan
pada divisi tertentu di bawah pengawasan langsung oleh seorang supervisor
sebagai pembimbing kegiatan selama KKN-P. Rencana kegiatan selama KKN-P
adalah sebagai berikut:
2.1 Tempat Pelaksanaan KKN-P
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P) ini dilaksanakan di PT.
Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I, Jalan Yos Sudarso no. 8-10,
Medan 20114, Sumatera Utara, Indonesia.
2.2 Waktu Pelaksanaan KKN-P
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P) ini dilaksanakan sejak tanggal
18 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 19 September 2014. Jadwal KKN-P
adalah lima hari kerja dalam satu minggu (Senin-Jumat) selama 25 hari kerja,
mulai pukul 07.30-16.00 WIB.
BAB III
PELAKSANAAN RENCANA KERJA
3.1. Gambaran Umum Obyek KKNP
Obyek KKNP yang dipilih oleh penulis untuk melaksanakan kegiatan KKN-P
adalah PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I, Medan-Sumatera
Utara. Ruang lingkup kerja perusahaan yang luas serta keinginan memahami
situasi kerja di luar Jawa menjadi alasan dipilihnya perusahaan tersebut sebagai
tempat pelaksanaan kegiatan KKN-P.
3.1.1. Sejarah Perusahaan
Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah
Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957
dengan nama PT. Permina. Pada tahun 1961, perusahaan ini berganti nama
menjadi PN Permina dan setelah merger dengan PN Pertamina ditahun 1968,
namanya berubah menjadi PN Pertamina. Dengan gulirnya UU No. 8 Tahun 1971
sebutan perusahaan menjadi Pertamina. Sebutan ini tetap dipakai setelah
Pertamina berubah status hukumnya menjadi PT. Pertamina (Persero) pada
tanggal 17 September 2003 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 22 tahun 2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas
Bumi.
Pendirian perusahaan PT. Pertamina dilakukan menurut ketentuan-ketentuan
yang tercantum dalam UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan terbatas,
Peraturan Pemerintah No 12 Tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero),
dan Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Peraturan
7
10
11
12
Keterangan:
1
13
Bersih (Clean)
Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak
menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas.
Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik (good
corporate governance).
Kompetitif (Competitive)
14
Komersil (Commercial)
Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil
keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.
Berkemampuan (Capable)
Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta
dan
penguasaan
teknis
tinggi,
berkomitmen
dalam
membangun
15
(Dit. PDN) PT Pertamina (Persero) yang dibentuk oleh Kantor Pusat Pertamina.
Pada awalnya unit ini disebut Unit Pembekalan dan Pemasaran Dalam Negeri
UPPDN) wilayah Sumatera. Namun demikian sejalan dengan semakin tingginya
permintaan BBM dan pertumbuhan pembangunan di Kawasan Indonesia Barat,
maka pemekaran dari Unit Pembekalan tersebut perlu dilakukan agar lebih
terlokalisir pada suatu wilayah.
Marketing Operation Region (MOR) I menyalurkan produk BBM bersubsidi
yang merupakan penugasan pemerintah nirlaba berdasarkan UU No. 8 tahun1971
dengan sistem cost dan fee. Penentuan BBM bersubsidi yang disalurkan yaitu
berdasarkan pembahasan Pemerintah dan DPR, sehingga MOR I menyalurkan
BBM bersubsidi sesuai kuota yang diterima dari Direksi Pertamina. Selain itu,
MOR I juga memasarkan produk-produk Non Subsidi yang berorientasikan laba.
MOR I mendapatkan suplai/pasokan dari kilang kilang utama di dalam negeri
seperti Kilang Balikpapan, Kilang Balongan, Kilang Plaju, dan Kilang Cilacap.
MOR I dipimpin General Manager yang membawahi 8 fungsi yaitu Penjualan,
Pengadaan, Teknik, PKK/Marine, Sekuriti, LK3, dan Umum. Satu kantor cabang
yang berkoordinasi dengan 1 fungsi Internal Audit seperti yang tergambar dalam
struktrur organisasi. Setiap jabatan dalam struktur organisasi disertai jabatan untuk
mengatur tugas masing-masing personal di dalam organisasi.
PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I merupakan satu dari
delapan region unit bagian niaga yang tersebar di Nusantara. PT. Pertamina
(Persero) Marketing Operation Region I terletak di jantung Kota Medan, Ibukota
Provinsi Sumatera Utara, tepatnya di Jalan Yos Sudarso no. 8-10. PT. Pertamina
(Persero) Marketing Operation Region I merupakan pusat Kantor Pemasaran
16
17
Negara dengan status perusahaan Persero. Persero sendiri adalah salah satu Badan
Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah. Tujuan didirikannya Persero, yang
pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada
umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan
negara yang dipisahkan berupa saham-saham. Persero dipimpin oleh direksi.
Sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Perusahaan ini tidak
memperoleh fasilitas negara. Jadi dari uraian di atas, ciri-ciri Persero adalah:
1. Tujuan utamanya mencari laba (komersial)
2. Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan yang berupa saham-saham
3. Dipimpin oleh direksi
4. Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
5. Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
18
GAMBAR 3.5
Bagan Organisasi BBM Retail PT Pertamina MOR I Medan
19
20
21
3.1.10.9
Aktivitas
Hari/Tanggal
1.
2.
3.
4.
Senin/18-08-2014
Rabu/20-08-2014
22
5.
6.
Selasa/26-08-2014
Memahami divisi Akuntansi Minyak.
Memahami siklus minyak Pertamina.
Memahami sejarah perminyakan.
Memahami cara monitoring persediaan & vendor
minyak pertamina.
8.
Rabu/27-08-2014
Overview bagian asset dan piutang pertamina.
Memahami proses akuisisi sampai pelepasan asset
pertamina dan transaksi operasionalnya.
9.
10.
11.
12.
Senin/01-09-2014
13.
Rabu/03-09-2014
14
Kamis/04-09-2014
15.
Pertamina MOR I.
Memahami siklus pembelian minyak.
Perhitungan supply loss dan working loss
Jumat/05-09-2014
23
16.
Senin/08-09-2014
Monitoring pengalihan anggaran
Verifikasi dan analisa dokumen pajak beserta
fakturnya.
17.
Selasa/09-09-2014
Mengirim dokumen pembelian.
Verifikasi dan analisa dokumen pajak beserta
fakturnya.
Pembuatan panjar kerja.
18.
19.
20.
21.
Senin/15 -09-2014
22.
Selasa/16 -09-2014
23.
Rabu/17-09-2014
24.
Kamis/18-09-2014
25.
Jumat/19-09-2014
24
25
Kesalahan dalam proses pelaksanaan dalam prosedur ini tidak jarang terjadi.
Kesalahan yang terjadi dapat berasal dari internal perusahaan atau dari pihak ke
tiga itu sendiri. Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dari Internal perusahaan
adalah kesalahan dalam menulis Purchase Order number (PO number), belum
terdapatnya otorisasi. Kesalahan yang sering dilakukan pihak ke tiga biasanya
adalah ketidaklengkapan dokumen seperti tidak adanya rincian order secara
lengkap, tidak adanya tanda tangan otorisasi dan pemberi otorisasi yang
sebenarnya tidak berwenang untuk memberikan jika sesuai dengan jabatannya.
3.3.1.2 Akuntansi Utang Internal
Terdapat beberapa fungsi pekerjaan yang dilakukan oleh Akuntansi Utang
Internal ini. Beberapa contoh fungsi pekerjaanya yaitu seperti membuat panjar
kerja dan surat deklarasi perjalanan dinas karyawan. Panjar Kerja merupakan
pembayaran kepada pekerja untuk membeli barang/jasa langsung dari user kepada
vendor, biasanya untuk keperluan atau hal-hal yang sangat mendesak dan
membutuhkan dana cair secepat mungkin. Surat deklarasi perjalanan dinas
karyawan merupakan surat pertanggungjawaban karyawan yang melakukan dinas
atau tugas perusahaan yang biasanya dilakukan di luar daerah atau luar pulau.
3.3.1.2.1 Panjar Kerja
Pengajuan Panjar Kerja dapat dilakukan oleh semua pekerja perusahaan, tetapi
lebih diutamakan oleh kepala fungsi dari pekerja tersebut. Pengajuan panjar kerja
tidaka dapat dilakukan kembali ketika pengaju panjar masih memiliki
pertanggungjawaban panjar kerja yang sebelumnya belum dilakukan. Karena
secara sistematik MY SAP Pertamina juga tidak bisa menginputnya. Hal ini
26
27
untuk
diminta
pemotongan
Gaji
sebesar
nilai
Panjar
terhadap
28
29
11. Apabila terdapat sisa Panjar Kerja maka harus segera dibayar atau disetor,
setelah itu Kasir akan menginput berkas pertanggungjawaban tersebut ke
MySAP Pertamina.
3.3.1.3 Akuntansi Utang Eksternal
Akuntansi utang eksternal mengatur tentang utang yang berhubungan dengan
pihak ketiga. Karena penulis pada waktu pelaksanaan KKN-P tidak terlalu lama
mendalami bagian Akuntansi Utang Eksternal ini maka penulis hanya
menjelaskan secara garis besarnya yang telah dipelajari. Sebagai contoh dari
akuntansi utang eksternal ini adalah transport fee LPG.
PT. Pertamina bertanggung jawab atas biaya jasa pengantaran setiap gas LPG
kepada vendor gas LPG dan biaya setiap KG yang di bayarkan oleh PT. Pertamina
setiap KG nya. Biaya pengantaran gas LPG oleh vendor adalahsenilai Rp. 354,64
setiap KG.
3.3.2 Oil Accounting
Akuntansi minyak (AMI) PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation
Region I berfungsi untuk mengawasi dan memonitoring pergerakan arus minyak
yang ada di wilayah bagiannya. Monitoring arus minyak di MOR 1 ini dilakukan
untuk mengawasi transaksi arus minyak yang berada di depot. Ada berbagai
macam jenis transaksi yang terdapat di depot, antara lain yaitu:
1. Purchase
Transaksi pembelian produk dari luar unit Pertamina yaitu meliputi
Premium, Biofame, LPG, Propane, dan Butane.
2. STO (Stock Transfer Order)
30
31
PES
Premium
Solar
Propane
Butane
Petredec
Propane
Butane
Musim Mas
Biofame
Import
Pembelian Produk
Domestik
Wilmar
Biofame
32
Terdapat dua sumber pmbelian produk pertamina yaitu pembelian dari luar
negeri atau import dan pembelian di dalam negeri atau domestik. Pembelian
import pertamina melalui perusahaan PES (Pertamina Energy Services) dan
Petredec.
PES atau Pertamina Energy Services merupakan anak usaha dari petral yang
juga termasuk anak perusahaan dari Pertamina. PES ini sendiri bermarkas di
Singapura dan melakukan jual beli minyak di sana. Terdapat tiga jenis produk
impor Pertamina yang diperoleh dari PES yaitu berupa solar, propane, dan butane.
Selain PES Pertamina juga mengimpor produk dari Petredec yaitu perusahaan
dagang yang berasal dari Eropa. Petredec juga telah memenangkan tender impor
LPG dengan Pertamina selama sepuluh tahun terhitung dari Januari 2009. Jenis
produk yang diimpor oleh Pertamina dari perusahaan ini adalah jenis propane dan
butane.
Pembelian produk Pertamina dari domestik dilakukan melalui dua perusahaan
yaitu Musim Mas dan Wilmar. Kedua perusahaan tersebut oleh Pertamina
digunakan untuk pembelian bahan bakar jenis biofame.
3.3.2.2 Model Transportasi Penyaluran Minyak
Indonesia memiliki wilayah yang cukup luas dengan kondisi alam yang
berbeda-beda. Total luas wiayah Indonesia yaitu 5.180.053 km2 yang terdiri dari
daratan seluas 1.922.570 km2, dan perairan seluas 3.257.483 km2. Dengan
tugasnya sebagai badan usaha milik negara yang berkewajiban untuk dapat
menyalurkan bahan bakar minyak ke seluruh wilayah nusantara. Pertamina
33
Road
Rail
Marine
Pipeline
GAMBAR 3.7
Model Transportasi Penyaluran Minyak
Pertamina menggunakan alat transportasi mobil tangki dan juga kereta tangki
untuk transportasi darat, kapal tangki untuk transportasi laut dan juga pipa bawah
tanah yang berada di dasar laut dan juga di dalam tanah.
34
dapat
mencakup
wilayah-wilayah
terpencil
maka
tidak
35
36
Pembuatan laporan arus minyak dilakukan sebulan sekali pada saat akhir
bulan. Sistematika pembuatan laporan arus minyak ini dimulai dari laporan oleh
terminal-terminal BBM yang menghasilkan konsolidasi material balance
terminal. Tugas dari Region ini yaitu membuat rekap material balance setiap
terminal dan diserahkan kepada pusat. Sistematika pembuatan laporan arus
minyak dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
GAMBAR 3.8
Sistematika Pembuatan Laporan Arus Minyak
Berikut penjelasan dari beberapa akun dalam material balance yang terdapat
pada sistematika pembuatan laporan arus minyak di atas:
1. Stock Awal
Item ini untuk membukukan jumlah stock fuel dalam tanki timbun/pendam
di Terminal BBM (Bahan Bakar Minyak), VHS (Vendor Held Storage) dan
37
38
ini
untuk
membukukan
penerimaan
dari
hasil
39
Item ini untuk membukukan transaksi penerimaan selain dari ayatayat penerimaan di atas.
3. Total Tersedia
Adalah total minyak yang tersedia untuk dijual. Rumusan untuk ayat ini
adalah stock awal ditambah dengan total actual receipt minyak yang
diterima di lokasi.
4. Penyerahan
a. Penjualan
Dalam ayat ini berisikan seluruh goods issue minyak dari lokasi
yang ditujukan ke pihak ke 3 yang diklasifikasikan ke dalam
penjualan rupiah dan valas.
b. Own Use
Dalam ayat ini berisikan seluruh pemakaian minyak sendiri baik
untuk keperluan operasional atau keperluan lainnya.
c. Klaim
Item ini untuk membukukan klaim atas minyak yang mutu
(kualitas atau kuantitas) tidak memenuhi standar
d. Return Cargo
40
41
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Selama 25 hari kerja, penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P) di PT. Pertamina (Persero) MOR I - Medan. Tujuan penulis
melakukan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P) adalah untuk dapat
mempraktikan semua pembelajaran yang telah diterima di perkuliahan, lebih
mengetahui situasi lingkungan kerja, dan memahami siklus bisnis dalam
perusahaan tersebut, terutama bagian keuangan. Banyak hal yang dipelajari
penulis ketika melakukan kegiatan KKN-P. Beberapa bagian divisi keuangan yang
ada di PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I ini telah
memberikan banyak pengalaman dan ilmu agar penulis juga dapat mempelajari
secara lebih luas bagaimana siklus bisnis yang terdapat di perusahaan.
Dengan adanya kegiatan KKN-P ini penulis merasa lebih terlatih dalam
berkomunikasi, berinteraksi, dan bekerjasama dalam lingkungan kerja. Penulis
juga dapat lebih memahami bagaimana situasi lingkungan kerja sesungguhnya.
4.2 Saran
Setelah melakukan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P) di PT. Pertamina
(Persero) Marketing Operation Region I, penulis dapat memberikan saran di
antaranya bagi mahasiswa dan PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation
Region I yaitu:
1. Bagi mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P) di
41
42