Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DEPARTEMENT OF ACCOUNTING
ECONOMIC AND BUSSINES FACULTY
HASANUDDIN UNIVERSITY
MAKASSAR
2016
input dasar untuk matriks-matriks tahap pencocokan dan tahap keputusan. Alat-alat input
mendorong para penyusun strategi untuk mengukur subjektivitas selama tahap awal proses
perumusan strategi. Membuat berbagai keputusan kecil dalam matriks input menyangkut
signifikansi relatif faktor-faktor iternal memungkinkan para penyusun strategi untuk secara
lebih efektif menciptakaan serta mengevaluasi strategi alternatif.
Tahap 2 : Tahap Pencocokan
Terdiri dari 5 matriks yaitu Matriks SWOT, SPACE, BCG, Internal-Eksternal, dan Strategi
Besar. Alat-alat ini bergantung pada informasi yang diperoleh dari tahap input untuk
memadukan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal.
Hubungan antara eksternal dan internal lebih kompleks dan proses pencocokannya
membutuhkan penelahaan mendalam setiap strategi yang tercipta.
strategi SO
f) Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eskternal dan catat hasilnya pada
sel strategi WO
g) Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eskternal dan catat hasilnya pada sel
strategi ST
h) Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eskternal dan catat hasilnya pada
sel strategi WT
c) Hitunglah rata-rata dari FS, CA, IS, dan ES dengan menjumlahkan nilai yang
diberikan pada variable dari setiap dimeensi dan kemudian membaginya dengan
jumlah variabel dalam dimensi yang bersangkutan.
d) Petakan nilai rata-rata untuk FS, IS, ES, dan CA pada sumbu yang sesuai dalam
Matrik SPACE.
e) Jumlahkan nilai rata-rata pada sumbu x (CA, IS) dan petakan hasilnya pada
sumbu X. Jumlahkan nilai rata-rata pada sumbu y (FS, ES) dan petakan hasilnya
pada sumbu Y. Petakan perpotongan kedua titik X dan Y (xy yang baru) tersebut.
f) Gambar arah vektor (directional vector) dari koordinat 0,0 melalui titik
perotongan yang baru. Arah panah menu jukkan jenis strategi yang disarankan
bagi organisasi: agresif, kompetentif, defensif, atau konservatif.
Matriks BCG secara grafis menggambarkan perbedaan antardivisi dalam hal posisi
pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri.
I. Questin Marks, memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, namun mereka
bersaing di industri dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi.
II. Starts. Divisi dengan pangsa pasar relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan
industri yang tinggi harus memperoleh posisi dominan mereka.
III. Cash Cows. Memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaingan di industri
dengan tingkat pertumbuhan yang rendah.
IV. Dogs, organisasi memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah dan bersaing
dalam insudtri yang tumbuh lambat atau sama sekali tidak tumbuh.
4) Matriks Internal-Eksternal (IE)
Matriks Strategi Besar didasarkan pada dua dimensi evaluatif yaitu posisi kompetitif
dan pertumbuhan pasar. Perusahaan-perusahaan yang berada dalam kuadran I matriks
strategi besar memiliki posisi strategi yang sempurna. Berkonsentrasi pada pasar dan
produk. Kuadran I mempunyai kelebihan sumber daya, maka intergrasi ke belakang,
integrasi ke depan, atau integrasi horizontal bisa menjadi strategi yang efektif.
Perusahaan yang dikuadran II berada di industri dengan pasar yang bertumbuh cepat,
strategi intensif biasanya menjadi pilihan pertama untuk dipertimbangkan. Di kuadran
III bersaing di insudtri yang pertumbuhannya lambat serta memiliki posisi kompetitif
lemah. Berbagai perusahaan ini harus segera membuat perubahan drastis untuk
menghindari penurunan lebih jauh dan kemungkinan likuidasi. Terakhir kuadran IV
memiliki posisi kompetitif yang kuat namun berada di dalam industri yang
pertumbuhannya lambat. Perusahaan ini mempunyai kekuatan untuk mengadakan
program diversifikasi ke bidang-bidang pertumbuhan baru yang lebih menjanjikan:
karateristik perusahaan kuadran IV adalah memiliki tingkat arus kas yang tinggi serta
kebutuhan pertumbuhan internal yang terbatas dan seringkali dapat menjalankan
strategi diversifikasi terkait atau tak terkait dengan berhasil.
Tahap 3 : Tahap Keputusan
Analisis dan intuisi menjadi landasan bagi pengambilan keputusan perumusan
strategi. Dalam tahap ini dibahas tentang matrisk Perencanaan Startegis Kuantitatif
(QSPM)
Ekuifinalitas
Memuaskan
Generalisasi
Fokus pada isu-isu yang lebih tinggi
Menyediakan akses pilitis pada isu-isu yang penting
Tidak lebih dari dua anggota dewan direksi merupakan eksekutif saat ini atau
opsi saham
Paling tidak seorang direktur luar itu memiliki pengalaman yang luas dalam
bisnis inti perusahaan dan paling tidak salah satunya pernah menjadi CEO
kursi direksi
Setiap direktur menghadiri setidak-tidaknya 75% dari seluruh rapat.
Dewan bertemu secara teratur tanpa kehadiran manajemen da mengevaluasi
Dewan direksi harus hemat dalam menngaji ekslusif, tekun, dan tanggap
CEO tidak merangkan menjadi ketua dewan direksi
Para pemegang saham memiliki kekuasaan yang besar dan infromasi untuk