Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pasien Pertama
Hipertensi
Menurut WHO, hipertensi yaitu apabila tekanan darah seseorang sistoliknya lebih dari
120 mmhg dan tekanan diastoliknya lebih dari 90 mmhg atau sedang memakai obat anti
hipertensi. Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya disebut sebagai hipertensi primer,
contoh faktor keturunan, obesitas, pola hidup, sedangkan hipertensi sekunder dengan sebab
yang diketahui, contoh ginjal, vascular, kelainan endokrin.
Klasifikasi hipertensi menurut The Seventh Report Of The Joint Committe on
Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure ( JNC 7 ).
Blood Pressure Classification SBP ( mmhg )
DBP ( mmhg )
Normal
<120
And < 80
Prehypertension
120-139
Or 80-89
Stage 1 hypertension
140-159
Or 90-99
Stage 2 hypertension
160
Or 100
Data epidemiologi menunjukkan bahwa dengan meningkatnya populasi lanjut usia,
maka jumlah pasien dengan hipertensi kemungkinan juga besar, dimana hipertensi sistolik
maupun hipertensi sistolik diastoli sering timbul pada usia > 60 tahun.
Manifestasi Klinis dan Diagnosis
Peninggian tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala. Bila
demikian gejala baru muncul setelah terjadi komplikasi pada ginjal, mata, otak, atau jantung.
Gejala lain yang lebih sering ditemukan adalah sakit kepala, nyeri tengkuk, mata berkunangkunang, dan pusing.
Untuk mendiagnosa hipertensi tidak dapat ditegakkan dalam satu kali pengukuran,
hanya dapat ditetapkan setelah dua kali atau lebih pengukuran pada kunjungan yang berbeda,
kecuali terdapat kenaikan yang tinggi atau gejala-gejala klinis. Pengukuran pertama harus
1
dikonfirmasikan pada sedikitnya 2 kunjungan lagi dalam waktu satu sampai beberapa
minggu. Pengukuran tekanan darah dilakukan dalam keadaan pasien duduk bersandar, setelah
pasien beristirahat dalam 5 menit.
Pemeriksaan laboratorium rutin dilakukan sebelum terapi bertujuan untuk
menentukkan adanya kerusakan organ dan faktor lain atau mencari penyebab hipertensi.
Biasanya diperiksa urin analisa, darah perifer lengkap, kimia darah( kolesterol HDL, LDL ),
dan EKG.
Anamnesis
Anamnesis adalah serangkaian kegiatan wawancara yang dilakukan oleh dokter
kepada pasien untuk menemukan diagnosis penyakit. Hal-hal yang ditanyakan pada
anamnesis meliputi identitas pasien keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat
penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat pribadi, dan riwayat sosial. Pada
wawancara kunjungan yang dilakukan pada rumah warga Rengasjaya I, Kecamatan
Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, data anamnesis yang didapatkan adalah sebagai
berikut.
a. Identitas Pasien
- Nama
: Ny. S
- Umur
: 61 tahun.
- Jenis kelamin
: Perempuan
- Pekerjaan
: Pegawai Negeri
- Pendidikan
: Sarjana Pendidikan
- Alamat
: Rengasjaya I rt 50 / rw 11
b. Riwayat Penyakit Sekarang
- Keadaan kesehatan sekarang
: Baik
- Penyakit yang diderita saat ini
: Hipertensi
Keluhan tambahan
: Nyeri ulu hati
c. Riwayat Penyakit Dahulu
- Penyakit yang pernah diderita
: Tidak ada
- Penyakit keturunan
: Hipertensi
d. Riwayat Penyakit Keluarga
- Kecacatan anggota keluarga
: Tidak ada
- Penyakit keturunan
: Hipertensi
e. Riwayat Pribadi
- Kebersihan perorangan
: Cukup
- Kebiasaan buruk
:Tidak ada
f. Riwayat Sosial
- Lingkungan tempat tinggal perumahan padat penduduk, rumah jarang dibersihkan,
-
Selain data-data diatas, juga didapatkan data-data lainnya yang melengkapi sebagai
berikut.
a. Riwayat Biologis Keluarga.
- Keadaan kesehatan anggota keluarga lainnya
- Kebersihan anggota keluarga lainnya
- Pola makan
- Pola istirahat
- Jumlah anggota keluarga
b. Psikologis Keluarga
- Tempat mencari pelayanan kesehatan
- Pola rekreasi
c. Spiritual Keluarga
- Ketaatan beribadah
- Keyakinan tentang kesehatan
d. Keadaan Sosial Keluarga
- Tingkat pendidikan
- Hubungan antar anggota keluarga
- Hubungan dengan orang lain
- Kegiatan organisasi sosial
- Keadaan ekonomi
: Baik.
: Sedang.
: Sedang
: Sedang.
: 2 orang.
: Puskesmas.
: Kurang.
: Baik.
: Baik
: Baik
: Baik
: Baik.
: Baik.
: Sedang
Saran
Berdasarkan masalah yang dimiliki keluarga ibu Supinah sebaiknya menjalankan
pengobatan dengan teratur, tidak boleh putus obat dan melakukan aktifitas fisik.
Lampiran Foto
Pasien kedua
Stroke Hemoragik
Stroke adalah gangguan atau disfungsi otak, yang terjadi secara mendadak, baik fokal
atau global, dikarenakan adanya suatu kelainan pembuluh darah otak dengan defisit
neurologis yang terjadi lebih dari 24 jam atau terjadi kematian. Bila disfungsi serebral
sembuh sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam dinamakan TIA ( Transient Ischemic
Attack )
Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya:
I.
Stroke Iskemik
a. Transient Ischemic Attack (TIA)
b. Trombosis serebri
c. Embolia serebri
5
II.
Stroke Hemoragik
a. Perdarahan intra serebral
b. Perdarahan subarachnoid
Diagnosis stroke
Catatan
Anamnesis
Pada wawancara kunjungan yang dilakukan pada rumah warga Rengasjaya I RT 53
RW 12, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, data anamnesis yang didapatkan
adalah sebagai berikut.
a. Identitas Pasien
Nama
: Ny. I
Umur
: 46 tahun.
Jenis kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Pendidikan
: Tamat SD
Alamat
: Krajan A
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Keadaan kesehatan sekarang
: Sedang
Penyakit yang diderita saat ini
: tangan kiri dan kaki kiri lemas dan
bengkak
Keluhan tambahan
c. Riwayat Penyakit Dahulu
: sakit kepala
Selain data-data diatas, juga didapatkan data-data lainnya yang melengkapi sebagai
berikut.
a. Riwayat Biologis Keluarga.
- Keadaan kesehatan anggota keluarga lainnya
- Kebersihan anggota keluarga lainnya
- Pola makan
- Pola istirahat
- Jumlah anggota keluarga
b. Psikologis Keluarga
- Tempat mencari pelayanan kesehatan
- Pola rekreasi
c. Spiritual Keluarga
- Ketaatan beribadah
- Keyakinan tentang kesehatan
d. Keadaan Sosial Keluarga
- Tingkat pendidikan
- Hubungan antar anggota keluarga
- Hubungan dengan orang lain
- Kegiatan organisasi sosial
- Keadaan ekonomi
: Sedang.
: Sedang.
: Buruk
: Kurang baik
: 3 orang.
: Puskesmas.
: Kurang.
: Kurang
: Kurang
: Kurang
: Baik
: Kurang
: Kurang
: Kurang
2. Pencegahan sekunder
Modifikasi gaya hidup beresiko stroke dan faktor resiko, misalnya:
Berhenti merokok
Pencegahan
Lampiran foto
10
Pasien Ketiga
Tuberculosis Paru
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkanoleh kuman
TBC (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TBC menyerang paru,
tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Kuman TBC, cepat mati dengan sinar
matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat yang gelap dan
lembab dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dermant, tertidur lama selama beberapa tahun.
Gejala tuberkulosis antara lain :
-
Gejala utama : batuk terus menerus dan berdahak selama hampir 3 minggu
atau lebih.
Gejala tambahan :
Dahak bercampur darah
Batuk darah
Sesak nafas dan nyeri dada
Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun, malaise, berkeringat
malam walaupun tanpa kegiatan, demam meriang lebih dari sebulan.
Diagnosis TBC dapat ditegakkan dengan ditemukannya BTA pada pemeriksaan dahat secara
mikroskopis, hasil pemeriksaan dinyatakan positif apabila sedikitnya dua dari tiga spesimen
SPS BTA hasilnya positif. Bila hanya 1 spesimen yang positif perlu diadakan pemeriksaan
lebih lanjut yatu foto rontgen dada atau pemeriksaan dahak SPS diulang. Jika hasil rontgen
11
mendukung TBC maka penderita didiagnosis sebagai penderita TBC BTA positif. Hasil
rontgen tidak mendukung TBC, maka pemeriksaan dahak SPS diulangi.
Uji tuberkulin dilakukan dengan cara Mantoux ( penyuntikan intrakutan ) dengan semprit
tuberkulin 1 cc. Pembacan dilakukan
transversal dari indurasi yang terjadi, positif bila indurasi > 10 mm ( pada gizi baik ), atau >
5mm ( pada gizi buruk ).
Anamnesis
Anamnesis adalah serangkaian kegiatan wawancara yang dilakukan oleh dokter
kepada pasien untuk menemukan diagnosis penyakit. Hal-hal yang ditanyakan pada
anamnesis meliputi identitas pasien keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat
penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat pribadi, dan riwayat sosial. Pada
wawancara kunjungan yang dilakukan pada rumah warga bojongkarya I, Kecamatan
Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, data anamnesis yang didapatkan adalah sebagai
berikut.
g. Identitas Pasien
- Nama
: Tn.K
- Umur
: 48 tahun.
- Jenis kelamin
: Laki-laki
- Pekerjaan
: Pedagang
- Pendidikan
: Tamat SMP
- Alamat
: Bojongkarya I
h. Riwayat Penyakit Sekarang
- Keadaan kesehatan sekarang
- Penyakit yang diderita saat ini
Keluhan tambahan
i. Riwayat Penyakit Dahulu
- Penyakit yang pernah diderita
- Penyakit keturunan
j. Riwayat Penyakit Keluarga
- Kecacatan anggota keluarga
- Penyakit keturunan
k. Riwayat Pribadi
- Kebersihan perorangan
- Kebiasaan buruk
: Seang
: TBC
: Nyeri ulu hati
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Buruk
:Tidak
mencuci
tangan
setelah
melakukan kegiatan
12
l. Riwayat Sosial
- Lingkungan tempat tinggal perumahan padat penduduk, rumah jarang dibersihkan,
terdapat banyak barang, dan kurang pencahayaan.
Selain data-data diatas, juga didapatkan data-data lainnya yang melengkapi sebagai
berikut.
e. Riwayat Biologis Keluarga.
- Keadaan kesehatan anggota keluarga lainnya
- Kebersihan anggota keluarga lainnya
- Pola makan
- Pola istirahat
- Jumlah anggota keluarga
f. Psikologis Keluarga
- Tempat mencari pelayanan kesehatan
- Pola rekreasi
g. Spiritual Keluarga
- Ketaatan beribadah
- Keyakinan tentang kesehatan
h. Keadaan Sosial Keluarga
- Tingkat pendidikan
- Hubungan antar anggota keluarga
- Hubungan dengan orang lain
- Kegiatan organisasi sosial
- Keadaan ekonomi
: Baik.
: Sedang.
: Buruk
: Sedang.
: 2 orang.
: Puskesmas.
: Kurang.
: baik.
: Baik
: Kurang
: Baik
: Baik.
: Kurang.
: Kurang
13
Pencegahan
Terdapat beberapa pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah tejadinya
penyakit tbc:
-
Saran
Berdasarkan masalah yang dimiliki keluarga tn. K sebaiknya menjalankan pengobatan
dengan terarur, tidak boleh putus obat dan menjaga kebersihan diri seperti mencuci tangan
setelah melakukan kegiatan.
Lampiran foto
Pasien keempat
Poliomielitis
Poliomelitis adalah kelainan yang disebabkan infeksi virus ( poliovirus ) yang
dapat mempengaruhi seluruh tubuh, termasuk otot dan saraf, dapat menyebabkan
14
kelumpuhan bahkan kematian. Ada dua macam vaksin polio yaitu inactivated polio vaccine
dan oral polio vaccine.
Manifestasi klinis
Sekitar 5 persen orang yang terinfeksi akan mengalami gejala ringan, seperti sakit
tenggorokan, leher kaku, sakit kepala, demam, dan seringkali terdiagnosis sebagai flu.
Kelumpuhan otot telah diperkirakan terjadi pada sekitar satu dari setiap 1.000 orang yang
terkena. Masa inkubasi penyakit ini berkisar antara 9-12 hari, tetapi kadang-kadang 3-35
hari.gambaran klinis yang terjadi sangat bervariasi mulai dari yang paling ringan sampai
dengan yang paling berat, yaitu antara lain :
-
15
Anamnesis
Anamnesis adalah serangkaian kegiatan wawancara yang dilakukan oleh dokter
kepada orang tua pasien untuk menemukan diagnosis penyakit. Hal-hal yang ditanyakan pada
anamnesis meliputi identitas pasien keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat
penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat pribadi, dan riwayat sosial. Pada
wawancara kunjungan yang dilakukan pada rumah warga Rengasjaya I RT 53 RW 12,
Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, data anamnesis yang didapatkan adalah
sebagai berikut.
m. Identitas Pasien
- Nama
: An. N
- Umur
: 14 tahun.
- Jenis kelamin
: Laki-laki
- Pekerjaan
:- Pendidikan
:- Alamat
: Rengasjaya I RT 53 RW 12
n. Riwayat Penyakit Sekarang
- Keadaan kesehatan sekarang
: Sedang
- Penyakit yang diderita saat ini
: Poliomielitis
Keluhan tambahan
:o. Riwayat Penyakit Dahulu
16
: Baik.
: Sedang.
: Sedang
: Sedang.
: 3 orang.
: Puskesmas.
: Kurang.
: Baik.
: Baik
: Kurang
: Baik
: Baik.
: Kurang.
: Kurang
k. Kuratif
l. Rehabilitatif
Pencegahan
Terdapat beberapa pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah tejadinya
penyakit Poliomielitis:
-
Saran
Berdasarkan masalah yang dimiliki anak Nandar sebaiknya orang tua pasien tetap
semangat dalam menjaga pasien, membantu membersihkan diri pasien.
Lampiran foto
18
Pasien kelima
Diare
19
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, diare adalah bila tinja mengandung air lebih
banyak dari normal. Menurut WHO diare adalah buang air besar cair lebih dari tiga kali
dalam 24 jam dan lebih menitik beratkan pada konsistensi tinja dari pada menghitung
frekuensi buang air besar. Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak dan
berlangsung kurang dari 7 hari pada bayi atau anak. Diare kronik adalah diare intermiten
yang berlanjut sampai 2 minggu atau lebih tanpa adanya infeksi. Diare persisten adalah diare
yang berlangsung lebih dari14 hari.
Secara klinis diare dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain infeksi yang disebabkan
oleh bakteri, virus atau parasit, malabsorpsi yang disebabkan oleh karbohidrat, intoleransi
laktosa, lemak dan protein, alergi, keracunan dan lain-lain.
Cara penularan diare melalui cara faecal-oral yaitu melalui makanan atau minuman
yang tercemar kuman atau kontak langsung tangan penderita atau tidak langsung melalui lalat
( melalui 5F faeces, flies, food, fluid, finger )
Faktor risiko terjadinya diare adalah faktor perilaku dan faktor lingkungan.
Manifestasi klinis
Mula-mula bayi/anak menjadi cengeng, gelisah, suhu badan mungkin meningkat, nafsu
makan berkurang atau tidak ada kemudian timbul diare. Tinja makin cair, mungkin
mengandung darah dan atau lendir, warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena
tercampur empedu. Karena seringnya defekasi, anus dan sekitarnya lecet karena tinja makin
lama menjadi asam akibat banyaknya asam laktat, yang terjadi dari pemecahan laktosa yang
tidak dapat diabsorpsi oleh usus. Bila penderita terlalu banyak kehilangan air dan elektrolit
terjadilah gejala dehidrasi, seperti berat badan turun, pada bayi ubun-ubun besar cekung,
tonus, dan turgor kulit berkurang, bibir terlihat kering.
Anamnesis
Pada wawancara kunjungan yang dilakukan pada rumah warga Rengasjaya I RT 53
RW 12, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, data anamnesis yang didapatkan
adalah sebagai berikut.
g. Identitas Pasien
Nama
: Nn. Y
Umur
: 19 tahun.
Jenis kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
:Pendidikan
: Tamat SMA
Alamat
: Rengasjaya I RT 50 RW 11
h. Riwayat Penyakit Sekarang
Keadaan kesehatan sekarang
: Sedang
Penyakit yang diderita saat ini
: mencret-mencret
Keluhan tambahan
: mual
i. Riwayat Penyakit Dahulu
20
Selain data-data diatas, juga didapatkan data-data lainnya yang melengkapi sebagai
berikut.
e. Riwayat Biologis Keluarga.
- Keadaan kesehatan anggota keluarga lainnya
- Kebersihan anggota keluarga lainnya
- Pola makan
- Pola istirahat
- Jumlah anggota keluarga
f. Psikologis Keluarga
- Tempat mencari pelayanan kesehatan
- Pola rekreasi
g. Spiritual Keluarga
- Ketaatan beribadah
- Keyakinan tentang kesehatan
h. Keadaan Sosial Keluarga
- Tingkat pendidikan
- Hubungan antar anggota keluarga
- Hubungan dengan orang lain
- Kegiatan organisasi sosial
- Keadaan ekonomi
: Kurang.
: Kurang
: Buruk
: Kurang baik
: 3 orang.
: Puskesmas.
: Kurang.
: Kurang
: Kurang
: Kurang
: Baik
: Kurang
: Kurang
: Kurang
21
Pasien dianjurankan untuk menjaga pola makan seperti tidak memakan makanan
yang terkena debu.
g. Kuratif
Pemberian obat seperti oralit, domperidon.
h. Rehabilitatif
Melakukan kontrol ke puskesmas.
Pencegahan
Terdapat beberapa pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah tejadinya diare:
menjaga kebersihan pribadi seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, tidak
membeli makanan yang terkena debu.
Saran
Berdasarkan masalah yang dimiliki keluarga nona Yulia melakukan kontrol
puskesmas dan minum obat secara teratur, menjaga kebersihan diri dan menjaga pola makan.
Lampiran foto
22