Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TRANSFORMATOR
3.1.
3.2.
TujuanPraktikum
Tujuan dari praktikum kali ini adalah menyelidiki pengaruh medan
magnetik sebuah kumparan terhadap kumparan lain.
Dasar Teori
Pengertian transformator atau yang biasa kita kenal
dengan trafo adalah komponen elektronika yang berfungsi
untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik. Dengan
demikian fungsi transformator ini sangat diperlukan sekali
dalam
sebuah
sistem/rangkaian
elektronika.
Disini
berupa
perkembangannya
arus
bolak
terdapat
balik
(AC).Di
bermacam-macam
dalam
jenis
1.
2.
3.
4.
kehidupan sehari-hari :
1. Trafo step up, Fungsi transformator ini digunakan untuk menaikkan
tegangan AC, trafo jenis ini dipakai dalam rangkaian-rangkaian
pembangkit tegangan pada perangkat elektronika seperti trafo inverter
monitor LCD, trafo inverter TV dan lain-lain.
2. Trafo step-down adalah kebalikannya, fungsi transformator ini untuk
menurunkan tegangan AC, contoh pemakaiannya pada adaptor.
Transformator adalah komponen elektromagnet yang dapat mengubah
taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Transformator (trafo) ialah alat
listrik atau elektronika yang berfungsi memindahkan tenaga (daya) listrik dari
input ke output atau dari sisi primer ke sisi sekunder. Pemindahan daya listrik
dari primer ke sekunder disertai dengan perubahan tegangan baik naik
maupun turun.
Ada dua jenis trafo yaitu trafo penaik tegangan (step up transformer)
dan trafo penurun tegangan (step down transformer). Jika tegangan primer
lebih kecil dari tegangan sekunder, maka dinamakan trafo step up. Tetapi jika
tegangan primer lebih besar dari tegangan sekunder, maka dinamakan
trafo step down.
Pada setiap trafo mempunyai input yang dinamai gulungan primer dan
output yang dinamai gulungan sekunder. Trafo mempunyai inti besi untuk
frekuensi rendah dan inti ferrit untuk frekuensi tinggi atau ada juga yang tidak
mempunyai inti (intinya udara).
Bila pada lilitan primer diberi arus bolak-balik (AC), maka gulungan
primer akan menjadi magnet yang arah medan magnetnya juga bolak-balik.
tegangan
500/150
kV
operasinya
dan
150/70
dapat
kV
dibedakan
biasa
menjadi
disebut Interbus
bidang
tenaga
listrik
pemakaian
transformator
dapat
dikelompokkan menjadi:
1. Transformator Mesin (Pembangkit)
Transformator mesin atau pembangkit sering digunakan untuk
mesin-mesin listrik.
2. Tarnsformator Gardu Induk
Transformator gardu induk yang merupakan sub sistem dari sistem
penyaluran (transmisi) tenaga listrik.
3. Transformator Distribusi
Transformator distribusi merupakan penyalur tenaga listrik yang
terletak sebelum gardu induk.
(Anonim, 2015)
1.3. Alat dan bahan
1. Catu Daya
Catu daya digunakan untuk mengatur besar kecilnya arus listrik yang
digunakan pada saat percobaan akan dilakukan.
Gambar 3.1
Catu daya
2. Kabel Penghubung Merah
Kabel penghubung merah digunakan untuk menghubungkan arus
listrik positif pada alat multimeter.
Gambar 3.2
Kabel Penghubung merah
3. Kabel Penghubung Hitam
Kabel penghubung hitam digunakan untuk menghubungkan arus
listrik negatif pada alat multimeter.
Gambar 3.3
Kabel penghubung hitam
4. Papan Rangkai
Papan rangkai digunakan untuk merangkai bagian-bagian yang akan
mengalirkan listrik, dan menghasilkan suatu rangkaian.
Gambar 3.4
Papan Rangkai
5. Jembatan Penghubung
Jembatan penghubung digunakan sebagai penghubung rangkain
sederhana pada papan rangkai.
Gambar 3.5
Penghubung jembatan
6. Multimeter
Multimeter atau basic meter 90 digunakan untuk mengetahui
tegangan AC.
Gambar 3.6
Multimeter
7. Saklar Satu Kutub
Saklar digunakan sebagai pemutus atau penghubung tegangan atau
arus pada rangkaian sederhana pada rangkai.
Gambar 2.9
Saklar
8. Inti Besi
Inti besi digunakan sebagai penghubung antar kumparan yang akan
digunakan pada percobaan.
Gambar 3.8
Inti besi
9. Kumparan
Kumparan digunakan sebagai objek percobaan transformator.
Gambar 3.9
Kumparan
1.4. ProsedurKerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Buatlah rangkaian yang di inginkan:
a. Saklar masih terbuka atau posisi 0.
b. Multimeter difungsikan sebagai voltmeter dengan batas ukur 50 VAC.
c. Gunakan kumparan 500 lilitan di bagian input, 1000 lilitan di bagian
output.
3. Hubungkan catu daya ketegangan listrik PLN.
4. Pilih tegangan output catu daya pada 3 VAC.
5. Hubungkan rangkaian ke soket catu daya dengan memakai kabel
penghubung.
6. Periksa kembali susunan dari rangkaian.
7. Hidupkan catu daya.
8. Tutup saklar. Dengan multimeter AC, amati tegangan AC V1 dan V2 dan
catat hasil pengamatan kedalam tabel.
9. Buka saklar, pasang inti besi U + I pada kedua kumparan dan kencangkan
baut pengikatnya.
Jumlahlilitan
500
1000
250
1000
Bagian input
Tegangan
Tanpabesi U+I
6 V
6,8 V
7 V
6,6 V
V1
Denganbesi U+I
7V
7V
7V
7V
Jumlahlilitan
1000
500
1000
250
Bagian output
Tegangan
Tanpabesi U+I
0V
0V
0V
0V
V2
Denganbesi U+I
11 V
2,8 V
23 V
1,2 V
3.4. Pembahasan
Berdasarkan pada tabel percobaan didapat hasil yang menyebutkan
sesuai dengan perbandingan antara jumlah primer dan jumlah lilitan sekunder
transformator, dimana disebutkan bahwa jika nilai input lebih besar dari pada
output maka merupakan transformator step down. Sedangkan jika nilai output
lebih besar dari pada nilai input maka merupakan tranformator step up.
Dalam percobaan yang dilakukan tanpa tambahan inti besi maka
didapat nilai outputnya 0. Karena pada papan rangkai tidak menggunakan inti
besi yang merupakan penghantar listrik. Sedangkan jika menggunakan
tambahan inti besi nilai output maupun inputnya akan lebih tinggi dari pada
saat percobaan dilakukan tanpa inti besi. Dan nilai input lebih tinggi dari pada
nilai output maka merupakan transformator step down.