Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
METODOLOGI PERCOBAAN
2.1 Alat-alat
1. Alat reflux
2. Termometer
3. Water batch
4. Batu didih
5. Standar besi
6. Dua gelas ukur
7. Corong
2.2 Bahan-bahan
1. Etil asetat
2. Etanol
2.3 Prosedur percobaan
1. Pasanglah alat reflux, yang terdiri dari labu leher dua 250 ml dan
sebuah pendingin yang dipasang terbalik. Termometer tercelup
ditengah-tengah cairan, jangan sampai menyentuh dinding gelas labu
reflux. Jangan lupa tambahkan batu didih
2. Tuangkanlah 10 ml etil asetat ke dalam labu reflux dengan corong
melalui lubang pemasukan cairan. Panaskan sampai mendidih dan
catat suhunya
3. Cabut stop kontak listrik, tunggu larutan agak dingin selanjutnya
tuangkan 2 ml etanol ke dalam labu. Panaskan perlahan-lahan sampai
mendidih dan setelah suhu tetap catat suhu didihnya
4. Demikian seterusnya diulangi setiap kali dengan penambahan 2 ml
etanol sampai jumlah etanol yang ditambahkan mencapai 10 ml;
setiap kali sesudah penambahan, campuran dipanaskan serta dicatat
suhu titik didihnya
5. Kemudian tuangkanlah campuran ini ke dalam wadah kosong yang
tertutup rapat dan aman
6. Keringkanlah labu reflux itu dengan jalan diangin-anginkan
LAMPIRAN B
1. Bagaimana sifat campuran dalam percobaan ini; idela atau tidak? Kalau
tidak ideal, penyimpangan mana yang bisa dilihat ?
Jawab : tidak ideal, hal ini disebabkan setiap kali pencampuran dengan
jumlah volume berbeda-beda, suhu larutan berubah-ubah. Hal ini
bertentangan dengan hukum Raoult, dimana larutan ideal merupakan
larutan yang mana apabila suhu suatu campuran naik atau turun saat
mencampur keduanya, maka larutan tersebut bukan larutan ideal.