Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Rofiyati
Saniah B
Suhildan Hafiz
Uvia Hayin H
Yohanes H. Ome
Zainatun Zahra
: 010112a089
: 010112a094
: 010112a099
: 010112a106
: 010112a112
: 010112a116
Judul
Hari/tanggal
: 06 Desember 2013
Tempat
Lama
: 20 menit
Penyaji
Audiens
A.
Latar Belakang
Pengobatan terhadap anak-anak kadang sulit dilakukan karena trauma anak karena pola
perwatan yang tidak sesuai. Anak sering merasa takut,tidak percaya terhadap perawatnya,oleh
karena itu ketika anak dilakukan perawatan sering mengalami nyeri yang hebat karena tidak
ada pengalih agar anak tersebut tidak merasakan nyeri yang berat. Dengan melalui story
telling akan membuat anak dekat dengan perawat,serta ketika dilakukan perawatan perhatian
anak terhadap nyeri bisa dialihkan dengan cerita-cerita yang menarik.
Menurut Pellowski (1997) Telling Story adalah seni dari sebuah keterampilan
bernarasi dalam bentuk syair dan prosa, yang dipertunjukkan atau yang dipimpin oleh satu
orang di hadapan audience secara langsung dimana cerita tersebut dapat dinarasikan dengan
cara diceritakan atau dinyanyikan, dengan atau tanpa music, gambar ataupun iringan lain
yang mungkin dapat dipelajari secara lisan, baik melalui sumber tercetak, ataupun sumber
rekaman mekanik.
Telling Story merupakan seni berbicara yang dapat digunakan sebagai sarana untuk
menanamkan nilai-nilai pada anak yang dilakukan tanpa harus menggurui sang anak. Telling
Story merupakan proses kreatif anak-anak yang dalam pekembangannya, senantiasa
mengaktifkan bukan hanya aspek intelektual saja tetapi juga aspek kepekaan, kehalusan budi,
emosi, seni, daya berfantasi, dan imajinasi anak yang tidak hanya mengutamakan
kemampuan otak kiri tetapi juga otak kanan.
Menurut Bunanta (2009) ada berbagai konsep Telling Story yang dapat digunakan
untuk mengajak anak membaca. Konsep Telling story dan bermain, Telling story sambil
bermain music, mengadakan festival Telling Story dengan konsep pementasan teater dari
anak untuk anak, dan sebagainya. Dalam proses keperawatan juga hal ini sangat dibutuhkan
karena biasanya pada anak-anak sering mengalami ketakutan atau nyeri terhadap suatu
tindakan,dengan melakukan Story telling ini bisa mengurangi rasa takut dan rasa nyeri anak
pada saat di lakukan tindakan keperawatan
Telling Story adalah bercerita dengan menggunakan berbagai media seperti mainan
anak-anak misalnya boneka, mobil-mobilan dan lain-lain.
Fokus dari Telling Story ini adalah anak-anak. Bertujuan agar si anak tidak takut pada
perawat yang akan melakukan tindakan keperawatan. Telling story ini menggunakan bahasa
yang mudah dipahami yang disesuaikan dengan usia anak.
B.
C.
D.
Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan kepada anak-anak .
D. Materi (terlampir)
1.
2.
3.
4.
Deskripsi
Tujuan Story telling
Ketrampilan yang dilakuakan
Alat story telling
E. Media :
1. Buku cerita/buku dongeng
2. Boneka/alat peraga/wayang
F. Setting Tempat
Keterangan:
: Leader
: observer
: co-leader
: fasilitator
: anak
No
Tahap
Waktu
Pembukaan
3 menit
Kegiatan
Media
.
1.
2.
Pelaksanaan 30
Memberi salam
Memperkenalkan diri
menit
membaca cerita
Wayang/boneka
3.
Penutup
2 menit
Evaluasi
H. Metode
Demonstrasi
I. Evaluasi
1. Standar persiapan
a. Alat : Buku cerita
b. Pengaturan tempat: dilakukan diruang Laboratorium Pediatrik
2. Standar hasil
a. Anak tidak merasa terlalu nyeri
b. Anak mampu mengingat cerita
c. Anak mampu mengalihkan nyeri
d. Anak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.
e. Anak mampu mengenalkan kegiatan sehari-hari yang baru yang dapat
meminimalisir atau mengilangkan nyeri.