Вы находитесь на странице: 1из 20

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan dengan
menggunakan teknik pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data
sebagaimana diuraikan pada bab sebelumnya, yaitu tes dan observasi, yang
digunakan untuk menganalisis lebih lanjut tentang kemampuan dalam
mengapresiasi cerita wayang

dari unsur intrinsik segi tokoh, setting dan gaya

melalui model cooperative learning type Jigsaw pada siswa kelas IX-C SMP
Negeri 2 Balerejo Madiun.
Hasil Penelitian ini menggunakan 3 siklus, pada masing-masing siklus
ditampilkan mengenai pelaksanaan model cooperative learning type Jigsaw
dalam proses pembelajaran mengapresiasi karya sastra cerita wayang dari unsur
intrinsik segi tokoh, setting dan gaya.
1. Siklus Pertama
a. Perencanaan
Pada tahap proses perencanaan ini, langkah-langkah yang dilakukan
adalah :
1) Topik pembelajaran : mengapresiasi cerita wayang dari unsur intrinsik
segi
tokoh, setting dan gaya.

45

2) Tujuan pembelajaran : a) siswa mampu menemukan karakter tokoh


dalam cerita wayang b) siswa dapat menemukan setting dalam cerita
wayang c) siswa dapat menemukan gaya yang digunakan dalam cerita
wayang .
3) Skenario pembelajaran : a) siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.
tiap kelompok beranggotakan 4 orang siswa dan diberi sebuah cerita
wayang untuk diapresiasi dari unsur intrinsik segi tokoh, setting dan
gaya b) siswa berdiskusi untuk menemukan jawaban permasalahan
unsur intrinsik cerita wayang dari segi tokoh, setting dan gaya dengan
model pembelajaran cooperative learning type Jigsaw.
4) Instrumen penelitian : tes ,dan observasi
b. Pelaksanaan
1) Guru memberikan langkah-langkah dalam mengapresiasi cerita wayang
.
2) Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang
siswa.
3) Dalam satu kelompok tersebut diberi sebuah cerita wayang

dan

permasalahan yang ada hubungannya dengan apresiasi cerita wayang


dari unsur intrinsik segi tokoh, setting dan gaya.
4) Tiap anggota kelompok mendapatkan satu pertanyaan yang ada
hubungannya dengan tokoh, setting dan gaya dalam cerita wayang .

46

5) Masing-masing

siswa

mengelompokkan

diri

sesuai

dengan

permasalahannya.
6) Setelah menemukan jawaban kemudian bergabung lagi pada kelompok
asal.
7) Setiap kelompok diminta untuk mengungkapkan hasil pembahasannya.
8) Guru memberikan penekanan dan kesimpulan pada akhir diskusi.
9) Guru memberikan tes tertulis pada setiap anak.
Adapun nilai siswa dalam siklus I ini dapat ditunjukkan dalam tabel
berikut :
Tabel 1
Nilai Siswa dalam Siklus 1
NO.

Nama

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Anisa Dwi Mei Sasvita


Davik Setia Ardi
Didik Riswanto
Dwi Haryanti
Dwi Wahyunugroho
Dyah Untari
Ema Kurniawati
Heri Cahyono
Irfan Susanto
Rekma Arum Warsito
Umi Sarofah
Widyakartikasari
Yogi Trihanggoro
Yunita Setianingrum
Dedi Pratama
Depy Ratna Sulistiyowati
Desta Dwi Prasetya
Esma Rizki Aditya P

47

Nilai
Tes Siklus I
60
65
60
70
60
65
65
60
75
75
70
60
60
65
60
60
70
75

19 Esmindari
20 Johan Angga Saputra
21 Ricky Darwanto
22 Rika Fatmawati
23 Uswatun Umi Kholbibah
24 Rama Aifama
25 Rika Naristian
26 Sunarti
27 Ulin Eka Purnamawati
28 Zain Mutaqin
29 Anjar Ika Yuliana C L
30 Diah Ayu Nurmalasari
Jumlah
Rata-rata

60
70
65
80
80
75
70
80
65
60
70
70
2020
67.34

Dari tabel 1 dapat dihitung Mean (rata-rata) sebagai berikut :


M= X
N
= 2020
30

= 67,34

Keterangan : M = Mean ( rata-rata )


X = Jumlah nilai yang diperoleh
N = Jumlah sampel

Dari tabel di atas tampak bahwa nilai rata-rata siswa adalah 67,34
dengan nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 80. Jumlah siswa yang mendapat
nilai 70 ke atas adalah 14 orang siswa yang berarti 46,67 % dari sejumlah 30

48

orang siswa memiliki nilai di atas taraf penguasaan konsep yang telah
diberikan.
Adapun data frekuensi hasil jumlah siswa yang memperoleh nilai
70 ke atas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2
Data Frekuensi Hasil Tes Siklus I
NO.
1.
2.
3.
4.
5.

NILAI
80
75
70
65
60
TOTAL :

FREKUENSI
3
4
7
6
10

PROSENTASE
10 %
13,34%
23,34 %
20%
33,32 %

30

100 %

KETERANGAN
Baik
Baik
Baik
Cukup
Cukup

c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan secara kontinyu atau terus menerus dalam
proses pembelajaran maupun pada hasil belajar. Evaluasi dilakukan
terhadap dampak dari pemberian model pembelajaran cooperative learning
type Jigsaw selama mengapresiasi cerita wayang .

Dari hasil evaluasi diketahui keefektifan model pembelajaran


cooperative learning type Jigsaw yang telah disusun, untuk memperbaiki
akan diberikan pada siklus II . Selain itu hasil observasi juga memberikan

49

petunjuk apakah pengajaran remidi perlu dilakukan pada akhir siklus II.
Adapun hasil observasi pada siklus I dapat dilaporkan sebagai berikut :
Tabel 3
Hasil Observasi aktivitas siswa pada siklus I
No.

Aspek yang dinilai

1.

Mengapresiasi
cerita wayang
Kedisiplinan
Keaktifan
Semangat

1
2.
3.
4.

Nilai
2 3
v
v

v
v

Keterangan
4
1=kurang
(40-50)
2=cukup
(55-69)
3=baik
(70-84)
4=sangat baik (85-100)

Dari data observasi di atas menunjukkan bahwa kemampuan siswa


dalam mengapresiasi cerita wayang masih berada pada kriteria cukup. Siswa
terlihat kurang semangat dan kurang aktif dalam kegiatan diskusi.
d. Refleksi
Dalam pembelajaran siklus I , konsep-konsep yang diajarkan
teridentifikasi sebagian . Pemahaman tentang mengapresiasi cerita wayang
dari
unsur intrinsik segi tokoh, setting dan gaya melalui model cooperative
learning type Jigsaw banyak mengalami hambatan, diantaranya disebabkan:

1) Instruksi guru dalam memberi tugas kepada kelompok kurang jelas,


sehingga siswa masih banyak yang kebingungan dalam mengerjakan
tugas.

50

2) Penyebaran anak-anak pandai tidak merata dalam setiap kelompok. Hal


ini disebabkan pembagian kelompok diatur secara acak.
3) Kegiatan diskusi belum lancar, karena hanya didominasi oleh siswasiswa tertentu sehingga kerjasama kelompok relatif kurang.
4) Waktu kurang cukup bagi siswa untuk memahami isi dari cerita wayang
yang dibagikan secara mendadak.
5) Pada saat representasi hasil diskusi tanggapan dari kelompok lain masih
kurang sehingga tampak kaku dan kurang efektif.
Dengan asumsi kurang efektif dalam proses belajar mengajar yang
meliputi 5 faktor tersebut, maka hal ini diperbaiki pada siklus II.

2. Siklus Kedua
a. Perencanaan
Pada tahap proses perencanaan ini, langkah-langkah yang dilakukan
adalah :
1) Topik pembelajaran : mengapresiasi cerita wayang dari unsur intrinsik
segi tokoh, setting dan gaya.

2) Tujuan pembelajaran : a) siswa mampu menemukan karakter tokoh


dalam cerita wayang b) siswa dapat menemukan setting dalam cerita
wayang c) siswa dapat menemukan gaya yang digunakan dalam cerita
wayang .
51

3) Skenario pembelajaran : a) siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.


tiap kelompok beranggotakan 4 siswa dan diberi sebuah cerita wayang
untuk diapresiasi dari unsur intrinsik segi tokoh, setting dan gaya b)
siswa berdiskusi untuk menemukan jawaban permasalahan unsur
intrinsik cerita wayang dari segi tokoh, setting dan gaya dengan model
pembelajaran cooperative learning type Jigsaw.
4) Instrumen penelitian : tes, dan observasi
b. Pelaksanaan
1) Guru memberikan langkah-langkah dalam mengapresiasi cerita wayang.
2) Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang
siswa.
3) Dalam satu kelompok tersebut diberi sebuah cerita wayang dan
permasalahan yang ada hubungannya dengan apresiasi cerita wayang
dari unsur intrinsik segi tokoh, setting dan gaya.
4) Tiap anggota kelompok mendapatkan satu pertanyaan yang ada
hubungannya dengan tokoh, setting dan gaya dalam cerita wayang .
5) Masing-masing

siswa

mengelompokkan

diri

sesuai

dengan

permasalahannya.
6) Setelah menemukan jawaban kemudian bergabung lagi pada kelompok
asal.
7) Setiap kelompok diminta untuk mengungkapkan hasil pembahasannya.
8) Guru memberikan penekanan dan kesimpulan pada akhir diskusi.
52

9) Guru memberikan tes tertulis pada setiap anak.


Adapun nilai siswa dalam siklus II ini dapat ditunjukkan dalam tabel
berikut :
Tabel 4
Nilai Siswa dalam Siklus II
Nilai
NO.
Nama
Tes Siklus 2
1 Anisa Dwi Mei Sasvita
70
2 Davik Setia Ardi
70
3 Didik Riswanto
70
4 Dwi Haryanti
75
5 Dwi Wahyunugroho
65
6 Dyah Untari
70
7 Ema Kurniawati
75
8 Heri Cahyono
60
9 Irfan Susanto
75
10 Rekma Arum Warsito
65
11 Umi Sarofah
75
12 Widyakartikasari
65
13 Yogi Trihanggoro
60
14 Yunita Setianingrum
70
15 Dedi Pratama
65
16 Depy Ratna Sulistiyowati
70
17 Desta Dwi Prasetya
75
18 Esma Rizki Aditya P
70
19 Esmindari
75
20 Johan Angga Saputra
75
21 Ricky Darwanto
70
22 Rika Fatmawati
90
23 Uswatun Umi Kholbibah
85
24 Rama Aifama
70
25 Rika Naristian
75
26 Sunarti
75
27 Ulin Eka Purnamawati
70
28 Zain Mutaqin
75
29 Anjar Ika Yuliana C L
80
30 Diah Ayu Nurmalasari
85
Jumlah
2170

53

Rata-rata

72.34

Dari tabel 3 dapat dihitung Mean (rata-rata) sebagai berikut :


M= X
N
= 2170
30

= 72,34

Keterangan : M = Mean ( rata-rata)


X = Jumlah nilai yang diperoleh
N = Jumlah sampel

Dari tabel di atas tampak bahwa nilai rata-rata siswa adalah 72,34
dengan nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 90. Jumlah siswa yang mendapat
nilai 70 ke atas ada 24 orang siswa, yang berarti 80 % dari sejmlah 30 orang
siswa memiliki nilai di atas taraf penguasaan konsep yang telah diberikan.
Adapun data frekuensi hasil jumlah siswa yang memperoleh nilai
70 ke atas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5
Data Frekuensi hasil Tes Siklus II
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

NILAI
90
85
80
75
70
65

FREKUENSI
1
2
1
10
10
4

PROSENTASE
3,34 %
6,67 %
3,34%
33,34 %
33,34%
14,60%

54

KETERANGAN
Sangat baik
Sangat baik
Baik
Baik
Baik
Cukup

7.
60
TOTAL:

2
30

6,67 %
100 %

Cukup

c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan secara kontinyu atau terus menerus dalam
proses pembelajaran maupun pada hasil belajar. Evaluasi dilakukan terhadap
dampak dari pemberian model pembelajaran cooperative learning type Jigsaw
selama mengapresiasi cerita wayang, begitu juga keaktifan anggota kelompok
dalam menyelesaikan tugas, peningkatan kemampuan pada setiap kelompok,
peningkatan minat siswa terhadap sastra dalam mengapresiasi cerita wayang
dari unsur intrinsik segi tokoh, setting dan gaya. Adapun hasil observasi dapat
dilihat pada tabel berikut :

Tabel 6
Hasil Observasi aktivitas siswa pada siklus II
No.

Aspek yang dinilai


1

1.
2.
3.
4.

Mengapresiasi
cerita wayang
Kedisiplinan
Keaktifan
Semangat

Nilai
3
v

v
v
v

55

Keterangan
4
1=kurang
(40-50)
2=cukup
(55-69)
3=baik
(70-84)
4=sangat baik (85-100)

Dari data observasi di atas menunjukkan bahwa siswa terlihat


semangat dalam mengikuti pelajaran. Hampir semua siswa sudah berusaha ,
namun masih ada siswa yang mengalami kesulitan.
d.Refleksi
Pada siklus II proses kegiatan belajar mengajar sudah lebih baik dari
siklus I hal ini disebabkan kelemahan-kelemahan pada siklus I sudah
diperbaiki antara lain :
1) Penyebaran anak disesuaikan dengan kemampuan anak dalam kelas
tersebut.
2) Kelompok siswa diperbaiki dengan pengertian penyebaran heterogen.
3) Materi bahan bacaan cerita wayang diberikan lebih awal sehingga siswa
lebih siap dalam proses belajar mengajar.

3. Siklus Ketiga
a. Perencanaan
Pada tahap proses perencanaan ini, langkah-langkah yang dilakukan
adalah :
5) Topik pembelajaran : mengapresiasi cerita wayang dari unsur intrinsik
segi tokoh, setting dan gaya.
56

6) Tujuan pembelajaran : a) siswa mampu menemukan karakter tokoh


dalam cerita wayang b) siswa dapat menemukan setting dalam cerita
wayang c) siswa dapat menemukan gaya yang digunakan dalam cerita
wayang .
7) Skenario pembelajaran : a) siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.
tiap kelompok beranggotakan 4 siswa dan diberi sebuah cerita wayang
untuk diapresiasi dari unsur intrinsik segi tokoh, setting dan gaya b)
siswa berdiskusi untuk menemukan jawaban permasalahan unsur
intrinsik cerita wayang dari segi tokoh, setting dan gaya dengan model
pembelajaran cooperative learning type Jigsaw.
8) Instrumen penelitian : tes , observasi dan angket
b. Pelaksanaan
1) Guru memberikan langkah-langkah dalam mengapresiasi cerita wayang.
2) Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang
siswa.
3) Dalam satu kelompok tersebut diberi sebuah cerita wayang

dan

permasalahan yang ada hubungannya dengan apresiasi cerita wayang


dari unsur intrinsik segi tokoh, setting dan gaya.
4) Tiap anggota kelompok mendapatkan satu pertanyaan yang ada
hubungannya dengan tokoh, setting dan gaya dalam cerita wayang .
5) Masing-masing

siswa

mengelompokkan

permasalahannya.
57

diri

sesuai

dengan

6) Setelah menemukan jawaban kemudian bergabung lagi pada kelompok


asal.
7) Setiap kelompok diminta untuk mengungkapkan hasil pembahasannya.
8) Guru memberikan penekanan dan kesimpulan pada akhir diskusi.
9) Guru memberikan tes tertulis pada setiap anak.
Adapun nilai siswa dalam siklus III ini dapat ditunjukkan dalam
tabel berikut :
Tabel 7
Nilai Siswa dalam Siklus III
NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Nama
Anisa Dwi Mei Sasvita
Davik Setia Ardi
Didik Riswanto
Dwi Haryanti
Dwi Wahyunugroho
Dyah Untari
Ema Kurniawati
Heri Cahyono
Irfan Susanto
Rekma Arum Warsito
Umi Sarofah
Widyakartikasari
Yogi Trihanggoro
Yunita Setianingrum
Dedi Pratama
Depy Ratna Sulistiyowati
Desta Dwi Prasetya
Esma Rizki Aditya P
Esmindari
Johan Angga Saputra
Ricky Darwanto
Rika Fatmawati

58

Nilai
Tes Siklus 3
90
70
80
90
80
70
80
70
80
70
60
80
80
90
70
80
90
80
70
80
70
100

23
Uswatun Umi Kholbibah
24
Rama Aifama
25
Rika Naristian
26
Sunarti
27
Ulin Eka Purnamawati
28
Zain Mutaqin
29
Anjar Ika Yuliana C L
30
Diah Ayu Nurmalasari
Jumlah
Rata-rata

70
60
90
70
80
90
80
70
2340
78

Dari tabel 3 dapat dihitung Mean (rata-rata) sebagai berikut :


M= X
N
= 2340
30

= 78

Keterangan : M = Mean ( rata-rata)


X = Jumlah nilai yang diperoleh
N = Jumlah sampel
Dari tabel di atas tampak bahwa nilai rata-rata siswa adalah 78
dengan nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 100. Jumlah siswa yang
mendapat nilai 70 ke atas ada 28 orang siswa, yang berarti 93,34 % dari
sejmlah 30 orang siswa memiliki nilai di atas taraf penguasaan konsep yang
telah diberikan.

59

Adapun data frekuensi hasil jumlah siswa yang memperoleh nilai di


atas 60 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 8
Data Frekuensi hasil Tes Siklus III
NO.
1.
2.

NILAI
100
90

3.

80

4.
5.

FREKUENSI
1
6

PROSENTASE
3,33 %
20%

KETERANGAN
Sangat baik
Sangat baik

11

36,67%

Baik

70

10

33,33%

Baik

60
TOTAL:

2
30

6,67%
100 %

Cukup

c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan secara kontinyu atau terus menerus dalam
proses pembelajaran maupun pada hasil belajar. Evaluasi dilakukan terhadap
dampak dari pemberian model pembelajaran cooperative learning type Jigsaw
selama mengapresiasi cerita wayang , begitu juga keaktifan anggota kelompok
dalam menyelesaikan tugas, peningkatan kemampuan pada setiap kelompok,
peningkatan minat siswa terhadap sastra dalam mengapresiasi cerita wayang
dari unsur intrinsik segi tokoh, setting dan gaya. Pada siklus ini siswa terlihat
penuh semangat dalam mengikuti pelajaran, dan juga terlihat lebih aktif pada
saat berdiskusi. Hasil observasi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 9
Hasil Observasi aktivitas siswa pada siklus III

60

No.

Aspek yang dinilai


1

1.
2.
3.
4.

Mengapresiasi
cerita wayang
Kedisiplinan
Keaktifan
Semangat

Nilai
3
v

Keterangan
4
1=kurang
(40-50)
2=cukup
(55-69)
3=baik
(70-84)
4=sangat baik (85-100)

v
v
v

63
d. Refleksi
Pada siklus 3 proses kegiatan belajar mengajar sudah lebih baik dari
siklus 2 hal ini disebabkan kelemahan-kelemahan pada siklus 2 sudah
diperbaiki antara lain :
1) Penyebaran anak disesuaikan dengan kemampuan anak dalam kelas
tersebut.
2) Kelompok siswa diperbaiki dengan pengertian penyebaran heterogen.
3) Materi bahan bacaan cerita wayang diberikan lebih awal sehingga siswa
lebih

siap dalam proses belajar mengajar.


Untuk mengetahui pendapat siswa tentang pembelajaran

mengapresiasi cerita wayang melalui model cooperative learning type


Jigsaw, maka pada akhir tindakan siklus III ini dibagikan angket kepada
semua siswa . Hasil dari angket siswa dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 10
ANGKET SISWA
Siklus III
No.

Pertanyaan

Ya

61

Tidak

1.
2.

3.
4.

5.

6.

7.
8.

Apakah pembelajaran dengan


model cooperatif learning
menyenangkan ?
Apakah pembelajaran dengan
model cooperatif
learning
membuat
kamu
mudah
mempelajari materi ?
Apakah kamu senang menjadi
ketua kelompok, evaluator dan
juru bicaa saat berdiskusi ?
Apakah kamu mengalami
kesulitan dalam menjalankan
tugas
sebagai
ketua
kelompok.evaluator dan juru
bicara ?
Apakah
kamu
sudah
mempelajari materi yang akan
didiskusikan
dengan
kelompok?
Apakah kamu merasa kesulitan
menerangkan/
mempresentasikan
hasil
jawaban kamu dihadapan
siswa dan guru ?
Apakah kamu merasa kesulitan
dalam berdiskusi ?
Apakah kamu merasa kesulitan
dalam mengerjakan soal-soal
tes dalam diskusi dan setelah
diskusi ?

( 90% )

( 10 % )

( 93 % )

( 7%)

( 75 % )

( 25 % )

( 20 % )

( 80 % )

( 95 % )

( 5%)

( 15 % )

( 85 % )

( 10 % )

( 90 % )

( 5%)

( 95 % )

B . Pembahasan
Ditinjau dari hasil belajar yang ditunjukkan oleh nilai tes pada siklus I,
siklus 2, dan siklus 3 maka dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran ini sudah
berhasil. Kekurangan yang terdapat pada siklus 1 sudah diperbaiki pada siklus 2,
dan kekurangan pada siklus 2 sudah diperbaiki pada siklus 3, sehingga pada saat

62

observasi dan refleksi pada siklus 3 sudah diperoleh gambaran yang menunjukkan
peningkatan kualitas belajar siswa.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kualitas belajar siswa dapat
ditingkatkan dengan diberikan perlakuan-perlakuan tertentu yang sesuai dengan
materi mengapresiasi cerita wayang yang harus dipelajari oleh siswa, Hal ini juga
nampaknya dipengaruhi oleh gairah belajar yang dimiliki, karena model
pembelajaran yang monoton saja akan membuat siswa bosan dan menganggap
proses pembelajaran bukanlah sustu hal yang menarik. Kegairahan belajar siswa
juga ditunjukkan dengan partisipasi mereka yang meningkat selama diskusi
berlangsung, ataupun juga kesiapan pada saat mereka harus saling

bertukar

peran.
Siswa yang memiliki kekurangan juga dapat belajar pada temannya, ini
adalah suatu hal yang menguntungkan, karena dengan keberanian untuk
mengungkapkan apa yang mereka ketahui, akan dapat diketahui pula hal-hal yang
belum diketahui dari tingkat pemahaman mereka, sehingga hal ini memungkinkan
adanya penambahan-penambahan/ perbaikan-perbaikan yang dapat diperoleh
melalui model pembelajaran cooperative learning type Jigsaw.
Indikator yang jelas terbaca dari penelitian tindakan kelas ini adalah
meningkatnya nilai rata-rata kelas, tingkat pemahaman siswa, nilai tertinggi dan
terendah yang berhasil dicapai siswa, serta prosentase jumlah siswa yang
mendapat nilai di atas 70.

63

64

Вам также может понравиться

  • Lamp Iran
    Lamp Iran
    Документ17 страниц
    Lamp Iran
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ16 страниц
    Bab Iii
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • ANALISIS KINERJA BANK WOORI
    ANALISIS KINERJA BANK WOORI
    Документ9 страниц
    ANALISIS KINERJA BANK WOORI
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • Bab Ii-R
    Bab Ii-R
    Документ28 страниц
    Bab Ii-R
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • 3
    3
    Документ6 страниц
    3
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • Bab Iii-R
    Bab Iii-R
    Документ14 страниц
    Bab Iii-R
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • Formulir Bimbingan Magang
    Formulir Bimbingan Magang
    Документ2 страницы
    Formulir Bimbingan Magang
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ45 страниц
    Bab Ii
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ12 страниц
    Bab I
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • Cad
    Cad
    Документ43 страницы
    Cad
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • COVER
    COVER
    Документ1 страница
    COVER
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka-R
    Daftar Pustaka-R
    Документ6 страниц
    Daftar Pustaka-R
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • Bab Ii-R
    Bab Ii-R
    Документ28 страниц
    Bab Ii-R
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • COVER
    COVER
    Документ1 страница
    COVER
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ8 страниц
    Bab I
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Документ11 страниц
    Bab I Pendahuluan
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • Matriks Pengembangan Instrumen
    Matriks Pengembangan Instrumen
    Документ7 страниц
    Matriks Pengembangan Instrumen
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka-R
    Daftar Pustaka-R
    Документ6 страниц
    Daftar Pustaka-R
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • Kami Adalah Sama
    Kami Adalah Sama
    Документ1 страница
    Kami Adalah Sama
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • Pasar Modal
    Pasar Modal
    Документ1 страница
    Pasar Modal
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • Jurnal Hasil Penelitian-Revisi
    Jurnal Hasil Penelitian-Revisi
    Документ15 страниц
    Jurnal Hasil Penelitian-Revisi
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ9 страниц
    Bab I
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ8 страниц
    Bab I
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • Pra Proposal
    Pra Proposal
    Документ11 страниц
    Pra Proposal
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ1 страница
    Daftar Pustaka
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ16 страниц
    Bab Iii
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • Peranan Besaran Dan Pengukuran Di Bidang Pariwisata
    Peranan Besaran Dan Pengukuran Di Bidang Pariwisata
    Документ2 страницы
    Peranan Besaran Dan Pengukuran Di Bidang Pariwisata
    IwanHariyanto
    0% (1)
  • Proposal Pengajuan Magang Kerja Di Bank
    Proposal Pengajuan Magang Kerja Di Bank
    Документ7 страниц
    Proposal Pengajuan Magang Kerja Di Bank
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • Pasar Modal
    Pasar Modal
    Документ1 страница
    Pasar Modal
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ51 страница
    Bab Ii
    IwanHariyanto
    Оценок пока нет