Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Sejarah
Perkembangan
Teori
Tentang
Cahaya
I.
II.
III.
IV.
V.
medium yang lebih pekat atau padat karena tarikan gravitasinya lebih besar.
Teori ini digugurkan oleh teori gelombang Huygens.
Teori Gelombang
Dipelopori dan diajukan oleh Huygens pada abad ke-17 dan dikembangkan
oleh Young dan Fresnel.
Teori ini menyatakan bahwa cahaya hanya dipancarkan dalam bentuk
gelombang.
Gelombang dipancarkan ke segala arah.
Gelombang tidak dipengaruhi oleh gravitasi, sehingga cahaya bergerak
semakin lambat ketika memasuki medium yang lebih pekat/padat. Cahaya
dapat berinterferensi seperti halnya gelombang suara.
Cahaya dapat dipolarisasikan.
Mengasumsikan bahwa cahaya memerlukan medium untuk merambat
VI.
VII.
tertentu.
Teori Kuantum
Pada
teori kuantum.
SIFAT-SIFAT CAHAYA
Ketika cahaya diarahkan pada suatu bahan ataua zat, cahaya dapat berinteraksi
dengan atom-atom di dalam bahan tersebut. Interaksi ini akan menyebabkan elektronelektron dalam bahan bergetar. Besar kecilnya getaran elektron ini bergantung pada
frekuensi cahaya yang mengenainya dan struktur elektron dalam atom itu sendiri.
Ketika berinteraksi dengan suatu bahan, ada tiga kemungkinan yang terjadi pada
cahaya, yaitu cahaya dapat diteruskan, dipantulkan, dan diserap oleh bahan. Ketiga
kemungkinan ini dapat terjadi baik sendiri-sendiri maupun bergabung. Jadi, dapat
saja ketika cahaya berinteraksi dengan suatu bahan, cahaya tersebut akan dipantulkan
sebagian dan diserap sebagian
Perambatan Cahaya
Teori pertama yang cukup sukses menjelaskan gerak gelombang dalam tiga
dimensi dikemukakan Huygens pada tahun 1678. Huygens berpendapat bahwa
puncak gelombang cahaya berbentuk permukaan-permukaan seperti lapisan kulit
bawang. Di dalam ruang hampa atau di dalam bahan yang strukturnya seragam,
permukaan-permukaan gelombang cahaya ini berbentuk bola. Permukaanpermukaan gelombang bergerak memancar keluar dengan kecepatan cahaya.
A.INTERFERENSI CAHAYA
Interferensi adalah penggabungan secara superposisi dua gelombang atau lebih
yang bertemu pada satu titik di dalam ruangan. Interferensi dan difraksi sama untuk
semua gelombang, baik gelombang bunyi, gelombang pada tali, gelombang pada air,
atau pada gelombang elektromagnetik.
harmonik yang amplitudonya bergantung pada beda fase. Jika beda fase 0 atau
bilangan bulat kelipatan 360o, gelombang akan sefase dan mengalami interferensi
konstruktif. Amplitudonya sama dengan penjumlahan amplitudo masing-masing
gelombang, dan intensitasnyaakan maksimum. Jika beda fase gelombang 180 o(
radian) atau kelipatan ganjil dari 180o, gelombangnya akan berbeda fase dan
mengalami interferensi destruktif. Amplitudo yang dihasilkan merupakan
perbedaan amplitudo msing-masing gelombang dan intensitasnya menjadi
minimum. Jika amplitudonya sama, intensitas maksimum sama dengan empat kali
intensitas sumbernya dan intensitas minimum sama dengan nol.
Beda fase antara dua gelombang sering disebabkan oleh perbedaan panjang
lintasan yang ditempuh oleh kedua gelombang itu. Beda lintasan satu panjang
gelombang menghasilkan beda fase 3600,yang ekuivalen dengan tidak ada
perbedaan fase sama sekali. Beda lintasan setengah panjang gelombang
menghasilkan beda fase 180o. Umumnya, beda lintasan
sebesar
r
r
2
x 360o
Jika cahaya yang merambat di udara mengenai suatu permukaan medium yang
didalamnya cahaya akan merambat lebih lambat, seperti kaca atau air, maka akan
terjadi perubahan fase 180o cahaya yang dipantulkan.
Koherensi dalam optik sering dicapai dengan membagi cahaya dari sumber cahaya
tunggal menjadi dua berkas atau lebih, yang kemudian digabung menjadi pola
interferensi.
2t
) 360.
). n
2t
2t
=m+ 2
Jika lapisan tipis pada permukaan kaca seperti pada gambar 2.3 , mengalami
perubahan fase sebesar 180 karna indeks bias kaca>indeks bias air . beda fase
anatara sinar ini hanyalah akibat perbedaan lintasan san diberikan oleh
2t
( )360.
=
maka kedadaan untuk interferensi adalah
2t
2t
=m+ 2
Cincin Newton
Cincin Newton merupakan pola interferensi pada selaput tipis udara yang
berupa lingkaran-lingkaran garis gelap dan terang yang sepusat. Cincin Newton
terletak antara permukaan optik. Cincin Newton dapat terjadi pada selaput tipis
udara antara kaca plan paralel dan lensa plan-konveks yang disinari cahaya sejajar
monokromatik secara tegak lurus dari atas kaca plan-paralel. Cincin Newton ini
terjadi karena interferensi cahaya yang dipantulkan oleh permukaan cembung
lensa dengan sinar yang telah menembus lapisan udara, yang kemudian
dipantulkan oleh permukaan bagian atas kaca plan-paralel.
dengan beda lintasan kira-kira sebesar d sin . Dengan demikian, kita memiliki
interferensi maksimum pada suatu sudut yang diberikan oleh
d sin m ; m 0,1,2,...
Sedangkan, interferensi minimum terjadi pada
d sin ( m
Beda fase
dinyatakan
1
) ; m 0,1,2,...
2
di titik P adalah 2
2
sin
Jarak ym yang diukur di sepanjang layar dari titik tengah ke pita terang ke-m
dihubungkan dengan sudut
dengan persamaan
tan
ym
L
ym
L
Sehingga
d sin d
ym
L
ym
m
L
Dengan demikian, untuk sudut yang kecil, jarak yang diukur di sepanjang layar
pita ke-m diberikan oleh persamaan
ym m
L
d
Dari persamaan 4 terlihat bahwa pita-pita tersebut berjarak sama seperti pada
layar, dengan jarak diantara 2 pita terang berurutan secara sistematis dinyatakan
dengan
y
L
d
Untuk menghitung intensitas cahaya pada layar di titik sembarang P, kita perlu
menambahkan dua fungsi gelombang harmonik yang berbeda fase.
EE
1
+ E2 = A0 sin
+ A0
sin( t )
Sehingga
E = 2A0 cos
1
1
sin( t )
2
2
( 0
atau kelipatan 2
I = 4Iocos2
1
( )
2
Dengan Io merupakan intensitas cahaya pada layar dari setiap celah secara terpisah.
Sudut fase
ym
L
2
2 ym
d sin
Difraksi Cahaya
Pola Difraksi Celah Tunggal
Pada diagram dua dimensi celah yang sempit merupakan sumber titik gelombang
melingkar .Dengan demikian kita dapar menganggap bahwa intensitas akibat satu
celah akan sama pada sembarang titik di P layar,tidak bergantung pada sudut yang
dibuat antara sinar dengan titik P dan garis normal diantara celah dan layarnya. Jika
celah itu tidak sempit,intensitas pada layar yang jauh akan bergantung pada sudutnya,
tetapi akan menurun begitu sudutnya meningkat. Kita dapat melihat bahwa intensitas
itu maksimum saat nilai ( sin = 0) dan menurun menjadi nol pada suatu sudut yan
bergantung pada lebar celah a dan panjang gelombang . Sebagian besar intensitas
cahaya di konsentrasikan di maksimum difraksi pusat yang lebar,walaupun terdapat
pita maksimum sekunder kecil pada kedua sisi maksimum pusatnya .Nol pertama
pada intensitas terjadi pada sudut yang di berikan oleh :
sin
Jika kita memperbesar a,sudut dimana intensitas menjadi nol akan menurun
dan memberikan maksimum dfraksi pusat yang lebih sempit,dan sebaliknya . Dari
persamaan diatas dengan mengalikan kedua ruas a diperoleh :
a sin =
Kita dapat memahami hasil ini dengan menganggap setiap titik pada muka
gelombang pada (wave front) sebagai sumber titik cahaya sesuai dengan prinsip
Huygens .
Untuk sudut yang memenuhi a sin = 2,kita dapat membagi celah menjadi 4
bagian, yaitu dua untuk bagian atas dan dua untuk bagian bawah. Dengan
menggunakan alasan yang sama,intensitas cahaya dari bagian atas akan nol karena
pasangan sumber saling meniadakan , dan serupa halnya,bagian bawah juga akan
nol.Dengan demikian pernyataan umum untuk titik intensitas nol dalama pola
difraksi celah tunggal adalah :
a sin = m ; m = 1,2,3,..
Pada gambar diatas jayak y maksimum tengah ke difraksi minimum pertama
dihubungkan dengan sudut dan jarak L dari celah ke layar yang dinyatakan
dengan :
tan
y
L
Karena sudut ini sangat kecil,sin tan maka sesuai dengan persamaan kita
peroleh :
sin
a L
Jadi
y
L
a
Pola difraksi yang diamati di titik titik dimana sinar dari celah atau penghalang
hamper sejajar disebut pola difraksi Fraunhofer.Pola ini dapat diamati pada jarak
yang jauh dari celah sehingga sinar sinar yang mencapai sembarang titik hamper
sejajar, atau pola ini dapat diamati dengan menggunakan lensa yang memfokuskan
sinar sejajar pada layaryang ditempatkan pada bidang focus lensanya . Jika pola
diamati dekat celah pola itu disebut pola difraksi Fresnel.
sin = 1,22
Faktor ini muncul dari analisis matematis yang serupa dengan analisis untuk
celah tunggal tetapi lebih rumit karena geometri melingkar tersebut. Karena sudut
dibuat kecil sehingga nilai sin didekati dengan nilai . Dengan demikian difraksi
minimum pertama pada suatu sudut diberikan persamaan :
1,22
c = 1,22
Jika minimum pertama pola difraksi sebuah sumber jatuh pada maksimum
pusat sumber lain, kejadian ini disebut celah penguraian menurut kriteria
Rayleigh
Kisi Difraksi
Alat yang dapat digunakan untuk mengukur panjang gelombang cahaya adlah
kisi difraksi, yang terdiri dari sejumlah garis atau celah yang berjarak sama pada
permukaan datar.Pada kisi difraksi, cahaya lewat melalui celah bening diantara
garis.Kisi difraksi umumnya terdiri dari 10000 atau lebih. Jarak antara celah dalam
kisi dengan 10 000 celah per cm adlah
d=
1cm
10000
= 10-4 cm
Pola interferensi yang dihasilkan pada layar tersebut adalah pola akibat banyak
sumber cahay yang berjarak sama.Interferensi maksimum berada pada sudut
dinyatakan dengan :
d sin = m ; m = 0,1,2,3
'
R=
= mN
Polarisasi Cahaya
Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus
terhadap arah perambatan gelombang.Jika getaran gelombang transversal tetap
parallel terhadap garis tertentu di udara, gelombang tersebut dikatakan terpolarisasi
linier ( garis lurus ).
Ada 4 fenomena yang menghasilkan cahaya terpolarisasi dari cahaya terpolaisai
yaitu :
1. Absopsi (penyerapan)
2. Hamburan
3. Pemantulan
4. Pembiasan ganda
lembaran tersebut dimasukkan ke dalam larutan iodium .Arah tegak lurus rantai
molekul disebut sumbu transmisi.
Jika E adalah medan listrik diantara kedua film,komponen sepanjang arah sumbu
transmisi dari film kedua adalah E cos .Karena intensitas cahaya proporsional
terhadap E2, intensitas cahaya yang ditransmisikan kedua film dinyatakan oleh rumus
:
I = I0 cos2
Persamaan diatas disebut sebagai Hukum Malus.
Saat cahaya tak terpolarisasi dipantulkan dari sebuah bidang badas permukaan
datar diantara dua medium transparan,seperti udara dan kaca atau
udara dan air ,cahaya yang dipantulkan akan terpolarisasi sebagian .Tingkat
polarisasi bergantung pada sudut datang dan indeks bias kedua medium tersebut .Kita
dapat menghubungkan sudut polarisasi dan indeks bias medium menggunakan
hukum Snellius. Jika n1 adalah indeks bias medium pertama dan n 2 adalah indeks bias
medium kedua,maka :
n1 sin p = n2 sin 2
dengan 2 adalah sudut bias. Karena sudut pantul sama dengan sudut datang,kita
dapatkan :
2 = 90o p
sehingga
n1 sin p = n2 sin (90o p) = n2 cos p
tan = p n2 / n2 ( Hukum Brewster )
bahan pembiasan ganda termasuk anisotropik. Kecepatan cahaya bergantung pada arah
rambatnyanketika melalui bahan-bahan tersebut, berkas cahaya terpisah menjadi dua
berkas yang disebut berkas sinar biasa dan berkas sinar luar biasa, berkas-berkas ini
terpolarisasi dalam arah yang saling tegak lurus, dan merambat dengan kecepatan
berbeda. Selain itu orientasi relatif bahan dan cahaya yang datang, dapat menyebabkan
berkas-berkas cahaya merambat dengan arah yang berbeda beda didalam bahan.
Misalkan cahaya yang datang terpolarisasi secara linier sedemikian sehingga
vektor medan listriknya berada pada 45 terhaadap sumbu optik. Sinar-sinar biasa dan
luar biasa mulai muncul sefase dan memiliki ampiltudo- ampiltudo yang sama dengan
pelat seperempat gelombang . gelombang tersebut memancarkan dengan selisish fase 90
, sehingga medan listrik yang dihasilkan memiliki komponen-komponen
Ex = E0 sin wt
dan
Jadi, vektor medan listrik berotasi dalam sebuah bentuk lingkaran dan gelombang
tersebut terpolarisasi secara melingkar.
Bab 2
Oleh :