Вы находитесь на странице: 1из 9

TUGAS BAHAN HAYATI LAUT

BAHAN HAYATI LAUT UNTUK INDUSTRI KOSMETIK &


NUTRACEUTICALS

MUHAMMAD ASRIN WIBOWO


26020112170001
KELAS A

JURUSAN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016

LATAR BELAKANG

Bumi terdiri lebih dari 70% air, oleh karena itu datang dengan tidak terduga suatu
perindustrian yang mencari suatu hasil baru pada komposisinya yaitu dari laut dan beragam
hasil laut tawar. Faktanya, lebih mengejutkan lagi yaitu mengetahui bahwa perusahaanperusaan tidak menemukan lagi jalan untuk menggunakan limpahan tumbuhan laut untuk
formulasi kosmetik. Samudera memikul banyak sekali aktifitas biologi untuk planet kita.
Samudera merupakan ibu dari kehidupan dan telah dipercayai bahwa banyak sekali bentuk
sederhana pada organisasi kehidupan dari permulaan yang sulit. Hal itu memiliki sangat
banyak ragam dari organisme laut yang dibedakan oleh perbedaan fisiologis dan adaptasinya.
Organisme laut membentuk komponen terkemuka pada populasi samudera, yang
berkontribusi secara signifikan pada produksi molekul kosmetikal dan farmasetikal dengan
senyawa biologikal efisien. Eksplorasi samudera sering kali terbawa pada satu ide baru, teori
baru, dan penemuan baru, dan termasuk obat-obatan baru. Dari lanyau hingga karang,
penelitiannya adalah mengeksplorasi dalamnya samidera untuk pengobatan baru terhadap
terapi kanker, infeksi bakteri, virus, penyakit hati, nyeri, dan elemen lain.
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan panjang garis pantai
sepanjang 81.000 km memiliki potensi kekayaan sumber daya kelautan dan perikanan yang
besar. Kekayaan sumberdaya alam kelautan dan perikanan tersebut telah memberikan
kontribusi terhadap kehidupan penduduk Indonesia diantaranya sebagai sumber pangan,
neutraceutical, kosmetik dan bioenergi. Bahan-bahan tersebut dapat dijadikan sebagai sumber
devisa negara dan prime mover perekonomian bangsa melalui ekspor berbagai produk
perikanan sumberdaya hayati (SDH) laut non ikan. Potensi tersebut selama ini belum
dimanfaatkan secara ekonomis di Indonesia. Kekayaan SDH juga menjadikan Indonesia
memiliki peluang mengembangkan industri berbasis bioteknologi seperti enzim dan bahan
baku industri farmasi dan industri lainnya yang selama ini sebagian besar masih impor.
Disebutkan bahwa potensi farmasi dan kosmetika dari SDH laut dapat mencapai 81 triliun
rupiah (Kompas 23 Feb, 2012). Karena itu, perlu digali potensi SDH laut, yang dapat
dijadikan sumber ekonomi terbarukan.
Indonesia dengan wilayah lautan meliputi 70% tidak saja menyimpan kekayaan
biodiversitas tetapi juga memiliki kekayaan bahan kimia aktif. Bahan kimia aktif tersebut
memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai pangan, obat-obatan, kosmetik dan lain
sebagainya. Biota laut seperti spons, koral, rumput laut, hewan lunak merupakan sumber
yang kaya akan senyawa bioaktif dengan aktivitas sebagai anti kanker, anti tumor,
antidepresi, antiinflamatori, immunomodulator, antioksidan dan antibiotic

PENDAHULUAN

Nama kosmetikal berasal dari kata kosmetik dan farmasetikal, menunjukan bahwa
produk spesifik yang terkandung merupakan suatu komposisi aktif. Kosmetikal itu sendiri
merupakan produk kosmetik yang memiliki komposisi biologi aktif yang dimaksudkan untuk
keperluan medis dan keuntungan pengobatan. Hal itu diformulasi bukan hanya untuk
memperbaiki penampilan kulit tetapi juga untuk mempertinggi efek positif fisiologis pada
tingkatan sel. Disebabkan oleh permintaan konsumen, produk kosmetikal menjadi salah satu
yang berkembang pesat di industri. Bersamaan dengan itu, maka dibutuhkan penemuan baru
mengenai substansi bioaktif yang efisien, aman, dan khasiat yang stabil dari bahan alam
untuk pengembangan kosmetikal. Akhirnya, penelitian laut didemonstrasikan sebagai sumber
yang kaya akan beragam komposisi struktur biologi aktif yang memiliki potensi kosmetik
baik. Hal itu merupakan hasil produktif dari kosmetikal terbarukan. Jumlah komposisi yang
terisolasi dari organisme laut menunjukkan beragam kosmetikal aktif seperti efek
antioksidan, antiinflamasi, antialergi, antipenuaan, dan antikerutan, menghambat tirosinase
dan metalloproteinase, serta menjaga dari sinar ultraviolet. Produk kosmetik ini diformulasi
dari air laut dan bahan-bahan yang terdapat di laut, seperti kolagen laut, astaxantin, telur ikan,
dan mutiara. Gula peptida laut digunakan sebagai pemutih dalam perawatan kulit. Adas
peptida laut telah dikembangkan sebagai komposisi anti-noda. Lavender peptida laut
memiliki proteksi aktif, membuat formulasi sempurna untuk anti-aging dan perlindungan dari
sinar matahari. Alga laut memiliki kandungan yang sangat penting dalam perkembangan
produk kosmetik untuk komposisi yang kaya akan bioaktif, sitosan sebagai aktifitas
antioksidan, ikan laut dan karang memiliki kolagen yang meregenerasi dan meremajakan
kulit, peptida antimikroba laut aktif. Komposisi kosmetikal berasal dari hasil laut yang
memiliki aktifitas dengan keuntungan kesehatan. Hal ini berlangsung dalam jumlah besar
pada komponen fitokimia yang dikombinasi secara bersama-sama sehingga terisolasi dari
beragam potensi yang dikembangkan untuk mengidentifikasi potensi komposisi fitokimia
baru untuk tujuan kosmetikal. Untuk beberapa tahun, komposisi dasar laut telah menjadi hasil
yang mengagumkan untuk perusahaan kosmetik.
Laut mengandung spesies tumbuhan dan hewan yang tak terhitung jumlahnya. Semua
ciptaan ini disediakan suatu lumbung yang sangat banyak pada senyawa-senyawa kimia yang
tidak diketahui pada dataran dalam tambahan molekul pada beragam aktifitas biologi aktif
seperti anti-bakteri, anti-kanker, anti-inflamasi, anti-oksidatif, dll. Organisasi tersebut juga
memproduksi fotoproteksi potensial atau foto-agingagents, yang menimbulkan perhatian para
peneliti. Berlanjut pada cahaya untuk irradiasi sinar UV (baik UV-A maupun UV-B) yang

menyebabkan kanker kulit dan komplikasi foto-aging lain. Kosmetik dan komposisi kuat
bahan baru dari tumbuhan pesisir, rumput-rumputan laut, alga dan mineral laut. Alga laut
kaya akan vitamin dan mineral yang menjadikannya sumber utama untuk aktifitas anti-aging.
Dua komposisi kosmetik populer, Chorella Vulgaris dan Chorella Pyrenoidosa, yang
keduanya merupakan spesies dari alga hijau air tawar. Chorella vulgaris sering muncul dalam
produk kecantikan dan Chorella pyrenoidosa sering muncul dalam produk perawatan rambut
hari-hari ini. Keduanya diambil sebagai supelmen kesehatan dan makanan karena mkeduanya
kaya akan protein, asam amino, vitamin, dan mineral. Ketika mereka dicerna maka akan
membantu menyeibangka kesehatan pencernaan dan kesehatan kulit. Secara tradisional, alga
dikenal memiliki kekayaan efektifitas anti-aging. Alga tidak hanya sangat melimpah, tetapi
juga terdiri dari hampir 200 gelombang berbeda. Dan ketika kombinasi sempurna dari ekstrak
alga dicampur bersamaan maka hasilnya adalah suatu profil biologikal yang membentuk
suatu komposisi yang bekerja sebagai produk anti-aging.
Dalam persaingan alam masa kini, peneliti berfokus pada generasi baru pada kosmetik
berteknologi tinggi yang memanfaatkan sumber komposisi yang berasal dari laut. Alga tidak
hanya secara alami diperoleh sebagai komposisi kosmetik yang ditemukan dalam laut.
Produk populer lain adalah kolagen laut yang berasal dari substansi yang ditemukan dalam
timbangan ikan. Hal itu dikatakan untuk membantu menyediakan kebutuhan kulit yaitu
keuntungan anti-aging dan sukses ditemukan dalam jumlah besar di Asia.
Komposisi kosmetik laut paling mungkin untuk menjadi trend di Asia pada beberapa
abad lalu, dan kali ini konsumen Asia sadar akan keuntungan alami, menyediakan pasar besar
untuk industri dan jenis yang sama. Marinir terpilih-yang didapat secara aktif mulai muncul
dalam peluncuran perawatan kulit, termasuk Elemis (Kelompok The Steiner), La Prairie
(Beiersdrof), dan Creme da la Mer (Penyeru Este). Dan dalam sejarahnya, Produk global
penjualan terbaik Elemis adalah Pro-Kolagen Krem Laut.
Merek populer lain menggunakan fenel kaut yang diperkirakan dapat mempertinggi
regenerasi kulit dan memperbaiki kerutan kulit yang cenderung akan mempertinggi
pigmentasi. Komposisi laut lebih lanjut meliputi ekstrak organik ganggang laut dan garam
laut mati, semuanya cocok untuk vegetarian dan para vegan.

Karang Karibia telah ditemukan untuk menghasilkan komposisi yang digunakan

dalam AZT (zidovudine, Retrovir), yang berguna untuk melawan virus AIDS.
Pantai Karibia (suatu koral lunak) memproduksi senyawa pada komposisi yang kaya

akan anti-inflamasi, yang juga termasuk krem antikerutan.


Organisme tentakel akuatik, disebut juga bryozoan Bugula neritina, yang

menghasilkan suatu senyawa yang teruji sebagai obat kanker.


Skates (suatu ikan pipih dan runcing seperti layang-layang) telah dijadikan suatu

petunjuk yang digunakan untuk terapi kehilangan penglihatan.


Koral dan kerang-kerangan digunakan dalam praktek ortopedi dan operasi penanaman

kosmetik.
Kepting kakikuda umumnya digunakan untuk mengetes kontaminasi bakteri.
Mikroalga digunakan sebagai supelmen vitamin dan nutrisi.
Cangkok tulang dari kerangka koral, mengurangi sakit dari bisa siput laut, dan alat

untuk melawan infeksi deari kulit hiu yang semuanya sedang dipejari. Absorpsi mikropori
Fungus-UV-B dengan aktifitas fotoproteksi menunjukkan target harian dari spesies fugal,
Lichenes askomisetes, Collema cristatum. Komposisi murni dari ini mencegah sumber UV-B
yang menginduksi deskontruksi sel dalam buatan dosisjamak dan mencegah secara terpisah
formasi suram pirimidin. Ketika diaplikasikan pada permukaan kulit untuk mencegah radiasi,
secara sempurna mencegah UV-Binduced erythema.
Walaupun laut memiliki berlimpah kekayaan alami, perusaan perlu mendatangkan
komposisi laut dengan pola ramah lingkungan, meyakinkan untuk tidak membuat kerusakan
pada kelembutan laut. Berindak tegas terhadap industri yang bernavigasi secara hati-hati
dalam pasar produk organik, yang mengingatkan akan hasil yang lebih baik dari pada
keuntungan alami, kesehatan hidup, dan praktek ramah lingkungan.
KESIMPULAN
Komposisi kosmetikal berasal dari hasil laut yang memiliki aktifitas dengan
keuntungan sehat. Hal itu terdiri dalam jumlah besar pada kombinasi komponen fitokimia
yang secara bersamaan dapat terisolasi dari berbagai penelitian laut. Hasil akhirnya membuka
jalan ke arah pengertian produk alami laut dan potensinya untuk mengembangkan identifikasi
baru potensi komponen senyawa fitokimia untuk tujuan kosmetikal. Untuk beberapa tahun,
dasar komposisi laut telah menjadi sumber yang tak terduga untuk perusahaan kosmetik.

Teripang atau yang dikenal sebagai mentimun laut atau sea cucumber termasuk hewan
laut yang berbadan lunak yang berbentuk memanjang seperti mentimun. Hewan ini termasuk
dalam kelas Holothuroida dari bangsa Echinodermata yang merupakan hewan tidak bertulang
belakang dan bertubuh lunak atau berduri. Bangsa Cina menyebutnya dengan haisom yaitu
makanan istimewa yang biasanya dihidangkan sebagai hidangan para bangsawan pada saat
pesta perkawinan atau hari istimewa seperti imlek. Teripang yang dimasak dengan sirip ikan
hiu dan sarang burung, diyakini oleh sebagian orang sebagai makanan yang dapat mencegah
penyakit dan digunakan sebagai obat penguat (tonikum).
Teripang atau sea cucumber merupakan hewan laut yang telah dimanfaatkan sebagai
bahan pangan dan obat. Kandungan nutrisinya yang lengkap, secara tradisional telah
dimanfaatkan sebagai bahan nutraceutical untuk melancarkan peredaran darah akibat
penyempitan pembuluh darah karena kolesterol, melancarkan fungsi ginjal, meningkatkan
metabolisme, mencegah penyakit arthritis, diabetes melitus, hipertensi, mempercepat
penyembuhan luka, dan antiseptic tradisional. Karena manfaatnya yang cukup luas, kini
produk olahan teripang semakin berkembang seperti ekstrak teripang dalam bentuk jelly dan
tablet yang digunakan sebagai suplemen. Indonesia sebagai negara yang kaya akan
keanekaragaman jenis teripang dan pengekspor teripang terbesar di dunia, saat ini belum
memiliki industri yang mengolah teripang menjadi ekstrak teripang sebagai bahan
nutraceutical. Sampai saat ini teknologi pengolahan teripang baru dalam bentuk kering dan
dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Sementara penelitian teripang sebagai bahan obat masih
terbatas dan produk ekstrak teripang masih diimpor dari Malaysia dan Amerika.
TERIPANG SEBAGAI BAHAN NUTRACEUTICAL
Habitat teripang yang berupa karang memungkinkan teripang kaya akan berbagai
macam mineral seperti kalsium dan fosfor yang penting bagi perkembangan tulang dan
gigi. Teripang juga kaya akan zat besi yang dibutuhkan untuk melakukan pembentukan sel

darah merah, serta kalium penting dalam pencegahan dan perawatan hipertensi. Salah satu
unsur mineral yang penting adalah kromium yang mampu merangsang kelenjar pankreas
untuk menghasilkan insulin. Insulin merupakan senyawa yang dapat menyerap kelebihan
glukosa dalam darah, sehingga ekstrak teripang dapat membantu para penderita diabetus
melitus untuk mempertahankan kadar glukosa dalam darah, sedangkan yodium dapat
mencegah penyakit gondok (Admin, 2008).

Kemampuan teripang dalam meregenerasi sel menjadi dasar utama bahwa teripang
dapat menyembuhkan luka. Hidup di lingkungan yang keras seringkali menyebabkan dinding
tubuh teripang terpecah atau luka pada organ tubuhnya. Namun teripang dapat meregenerasi
dirinya sendiri dalam waktu 1090 hari sehingga utuh kembali. Hal ini disebabkan oleh
adanya faktor regenerasi sel (cell growth factor), yang mampu merangsang regenerasi untuk
pemulihan sel atau jaringan tubuh yang rusak. Kandungan protein teripang yang tinggi dapat
meningkatkan regenerasi sel-sel mati akibat luka sehingga mampu menyembuhkan luka.
Selain itu, protein dapat juga berfungsi untuk memperkuat system daya tahan tubuh serta
menghasilkan hormon dan enzim untuk melancarkan metabolisme (Lehninger,1994).
Kolagen yang merupakan jaringan pengikat dalam tulang dan kulit dapat dimanfaatkan untuk
kecantikan kulit serta dapat meningkatkan regenerasi sel-sel mati akibat luka sehingga dapat
mempercepat penyembuhan. Oleh karena itu, teripang dapat dimanfaatkan sebagai kosmetik
dan salep untuk menyembuhkan luka.
Dalam pertumbuhan tulang diperlukan suplemen kalsium, fosfat, dan kolagen sebagai
jaringan pengisi, sehingga tanpa kolagen tulang akan rapuh dan mudah pecah. Kolagen
bersama dengan kondroitin sulfat membentuk masa tulang rawan yang baru, sehingga dapat
mengurangi sakit karena radang sendi (Lehninger, 1994). Kandungan asam lemak teripang
seperti asam eicosapentaenoat (EPA, 20 : 53) dan asam dokosaheksaenoat (DHA 22 : 63)
yang tergolong dalam 3 HUFA merupakan asam lemak yang sangat diperlukan oleh tubuh
kita. Kedua asam lemak ini dilaporkan mampu mencegah timbulnya penyakit kardiovasculer,
diabetes, dan tekanan darah tinggi. Secara khusus EPA dapat menurunkan jumlah fibrinogen
sehingga kekentalan darah menurun dan membuat aliran darah lebih baik. EPA juga dapat
menurunkan kadar lemak dalam darah sehingga mengkonsumsi ekstrak teripang dapat
mencegah penyakit arterosklerosis, sedangkan DHA berperan utama dalam perkembangan
sistem syaraf dan dapat meningkatkan kemampuan memori dan daya pembelajaran, serta
berfungsi sebagai anti alergi (Alimudin, 2006).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa teripang yang selama ini baru diolah
menjadi produk teripang kering dan asap ternyata mempunyai potensi sebagai suplemen dan
obat karena kandungan nutrisinya yang lengkap sehingga dapat digunakan sebagai suplemen
untuk mencegah berbagai macam penyakit. Melihat potensi pemanfaatannya yang cukup
besar serta ketersediaan sumberdaya teripang dengan keragaman jenis spesies yang tinggi di
Indonesia, seharusnya industri farmasi untuk mengolah teripang menjadi makanan suplemen
berada di Indonesia. Hal ini juga didukung dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan

kesehatan sehingga prospek pasar ekstrak teripang sangat menjanjikan. Selama ini teripang
hanya diolah dalam bentuk kering dan di ekspor dengan nilai tambah yang relatif kecil bila
dibandingkan dengan ekstrak teripang untuk suplemen.

Вам также может понравиться