Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
No
1
2
3
4
4.1.1
Jenis Analisis
Tallow
Indeks Bias
Kadar Asam Lemak Bebas (%)
Bilangan Penyabunan
Kadar Air
1,46233
0,30%
23,4
12,5%
Minyak
Kelapa
1,45133
0,16%
44,7
0,6%
Minyak
Jagung
1,47133
0,25%
32,1
3,4%
yang dihasilkan dengan parameter pH, kadar asam lemak bebas, kadar alkali
bebas, bilangan penyabunan dan kadar air berdasarkan SNI dan panduan
pengujian S. Keraten. Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Hasil Analisis Mutu Sabun
Analisa Karakteristik Mutu Sabun
Rasio Tallow :
Asam
Alkali
Sampel Minyak Kelapa :
Kadar
pH
Lemak
Bebas
Minyak Jagung
Air (%)
Bebas (%)
(%)
10
0,23
0
12
1
50:15:35
10
0,20
0
10
2
50:20:30
10
0,13
0
9
3
50:25:25
10
0,05
0
7
4
50:30:15
12
0
0,04
6
5
50:35:15
<2,5
Maks 0,1
Maks 15
Standar SNI 06-3532-1994
Ketaren, 1986
9-10,8
-
4.1.
Pembahasan
33
13
12
11Penelitian
pH
10
9
Penelitian Ketaren (maks)
8
0
Sampel
15%. Kadar air yang terlalu tinggi pada sabun memberikan peluang yang besar
terhadap pertumbuhan mikroorganisme, sehingga dapat mengurangi daya simpan
sabun tersebut. (Kamikaze, 2002). Adapun hasil analisa kadar air pada sampel
sabun dapat dilihat pada Gambar 9.
34
18
16
14
Penelitian
Kadar Air (%)
12
10
8
6
4
SNI 06-3532-1994
(maks)
2
0
0
Sampel
35
kadar air pada sabun. Hal ini terjadi karena kadar air pada tallow lebih kecil
dibandingkan kadar air pada minyak jelantah.
4.2.2.2
Berdasarkan standar SNI, kelebihan alkali bebas dalam sabun mandi tidak boleh
melebihi 0,1%. Hal ini disebabkan karena alkali memiliki sifat yang keras dan
dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Kelebihan alkali pada sabun dapat
disebabkan karena konsentrasi alkali terlalu pekat atau penambahan alkali yang
berlebihan (Kamikaze, 2002). Adapun hasil pengaruh rasio bahan baku terhadap
kadar alkali bebas dapat dilihat pada Gambar 10.
0.12
0.1
Penelitian
0.08
Polynomial (Penelitian)
Sampel
Gambar 10. Pengaruh Rasio Bahan Baku Terhadap Kadar Alkali Bebas
Pada penelitian penetapan kadar alkali bebas atau asam lemak bebas,
dilakukan penetapan secara kualitatif terlebih dahulu agar mengetahui apakah
sabun tersebut termasuk ke dalam sabun alkali atau asam. Sampel yang telah
ditambahkan alkohol netral ditambahkan indikator PP, jika hasil dari penetapan
secara kualitatif ini berwarna merah, maka sabun mengandung alkali bebas
sedangkan jika tak berwarna maka mengandung asam lemak bebas.
36
37
3.00
2.50
Penelitian
2.00
Linear (Penelitian)
0.50
0.00
0
Gambar 11. Pengaruh Rasio Bahan Baku Terhadap Kadar Asam Lemak Bebas
Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa kadar asam lemak bebas
produk sabun yang dihasilkan berkisar 0,05 0,23%. Pada garis grafik
menunjukkan bahwa semakin tinggi komposisi minyak kelapa pada sampel,
semakin rendah kadar asam lemak bebas pada sabun. Hal ini dikarenakan asam
lemak jenuh pada minyak kelapa yang tinggi terutama asam laurat berkisar 4452%. Asam lemak jenuh tidak mudah teroksidasi.
Sedangkan pada garis grafik penelitian Winda Dinniyah (2013), terlihat
bahwa semakin tinggi kadar tallow, maka kadar asam lemak bebas semakin
menurun. Hal ini dapat terjadi karena jumlah asam lemak bebas yang ikut
tersabunkan semakin banyak seiring dengan meningkatnya kadar tallow.
Bila garis grafik hasil penelitian dibandingkan dengan garis penelitian hasil
penelitian Winda (2013) maka terdapat kesamaan data seiring dengan
bertambahnya tallow dan minyak kelapa. Dengan demikian sabun yang telah
dibuat memenuhi standar SNI karena kandungan asam lemaknya tidak melebihi
2,5% dan sabun ini efektif untuk digunakan karena menurut Kamikaze (2002)
menyatakan bahwa kadar asam lemak bebas yang melebihi standar kurang efektif
untuk digunakan karena dapat menghambat pembersihan kotoran minyak/lemak.