Вы находитесь на странице: 1из 12

PERUBAHAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1
Disusun oleh :
Sueli Asih 10144600033 / A1-10
Risa Kristiana 10144600049 / A1-10
Dosen Pengampu :
Dhiniaty Gularso, M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya kepada penulis sehingga makalah yang berjudul Perubahan Sosial Dalam
Masyarakat ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) 1. Dalam penyelesaian karya tulis ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu, penulis ucapakan terima kasih kepada :
1. Ibu Dhiniaty Gularso, M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) 1 yang telah membimbing kami dalam penulisan makalah ini.
2. Bapak dan Ibu kami, selaku orang tua yang selalu memberi dorongan untuk kami.
3. Teman-teman yang telah membantu penyelesaian karya tulis ini, dan kepada semua pihak
yang telah terlibat.

Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca dan memberikan penjelasan
perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Penulis menyadari bahwa makalah
ini belumlah sempurna. Untuk itu, saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan. Atas
saran dan kritiknya, penulis ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, November 2011
Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan, setiap masyarakat pasti mengalami perubahan-perubahan. Tidak ada
sekelompok masyarakat pun yang tidak berubah. Perubahan tersebut dapat terjadi dalam
berbagai bidang kehidupan, misalnya dalam bidang politik, ekonomi, sosial, maupun perubahan
yang berkaitan dengan kebudayaan. Perubahan yang terjadi dalam bidang sosial pada suatu
masyarakat sering dikenal dengan istilah perubahan sosial.
Perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat ini dipengaruhi oleh banyak faktor
dan juga perubahannya dapat menuju ke arah yang positif maupun menuju arah yang negatif.
Dalam hal ini, berarti perubahan dapat membuat lebih baik, namun juga sebaliknya. Tentunya
perubahan sosial yang terjadi dipengaruhi oleh berbagai faktor dan mempunyai berbagai dampak
bagi kehidupan masyarakat. Dan para ahli mempunyai pendapat yang berbeda tentang perubahan
sosial tersebut. Oleh karena itu, melalui makalah ini, kami ingin mengetahui bagamaina pendapat
para ahli mengenai perubahan sosial dan contoh perubahan yang terjadi dalam lingkungan
masyarakat.
2. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah definisi dari perubahan sosial dalam masyarakat ?

2. Bagaimana pendapat para ahli tentang perubahan sosial?


3. Apa sajakah tipe-tipe dari perubahan sosial?
4. Apa sajakah perubahan sosial yang terjadi di lingkungan?
3. TUJUAN
Tujuan yang ingin kami peroleh dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui definisi dari perubahan sosial dalam masyarakat.
2. Untuk mengetahui pendapat para ahli tentang perubahan sosial.
3. Untuk mengetahui tipe-tipe perubahan sosial.
4. Untuk mengetahui perubahan sosial yang terjadi di lingkungan.
4. MANFAAT
Manfaat yang kami peroleh dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Dapat mengetahui definisi dari perubahan sosial dalam masyarakat.
2. Dapat mengetahui pendapat para ahli tentang perubahan sosial.
3. Dapat mengetahui tipe-tipe perubahan sosial.
4. Dapat mengetahui perubahan sosial yang terjadi di lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN

1. A. DEFINISI PERUBAHAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT


Perubahan sosial dapat dikatakan sebagai suatu perubahan dari gejala-gejala sosial yang ada pada
masyarakat, dari yang bersifat individual sampai yang lebih kompleks. Perubahan sosial dapat
dilihat dari segi terganggunya kesinambungan di antara kesatuan sosial walaupun keadaannya
relatif kecil. Perubahan ini meliputi struktur, fungsi, nilai, norma, pranata, dan semua aspek yang
dihasilkan dari interaksi antarmanusia, organisasi atau komunitas, termasuk perubahan dalam hal
budaya.
Perubahan sosial terbagi atas dua wujud sebagai berikut :

1) Perubahan dalam arti kemajuan (progress) atau menguntungkan.


2) Perubahan dalam arti kemunduran (regress) yaitu yang membawa pengaruh kurang
menguntungkan bagi masyarakat.
Jika perubahan sosial dapat bergerak ke arah suatu kemajuan, masyarakat akan berkembang.
Sebaliknya, perubahan sosial juga dapat menyebabkan kehidupan masyarakat mengalami
kemunduran.
Adanya pengenalan teknologi, cara mencari nafkah, migrasi, pengenalan ide baru, dan
munculnya nilai -nilai sosial baru untuk melengkapi ataupun menggantikan nilai nilai sosial
yang lama merupakan beberapa contoh perubahan sosial dalam aspek kehidupan. Dengan kata
lain, perubahan sosial merupakan suatu perubahan menuju keadaan baru yang berbeda dari
keadaan sebelumnya.
Ada dua faktor yang dapat menyebabkan terjadi perubahan sosial, yaitu faktor yang berasal dari
dalam masyarakat dan juga faktor yang berasal dari luar masyarakat. Faktor yang bersumber dari
masyarakat itu sendiri meliputi : bertambah atau berkurangnya penduduk, penemuan-penemuan
baru, pertentangan-pertentangan dalam masyarakat, dan terjadinya pemberontakan atau resolusi
di dalam tubuh masyarakat itu sendiri. Sedangkan, faktor yang berasal dari luar masyarakat
meliputi : sebab-sebab yang berasal dari lingkungan fisik yang ada di sekitar manusia,
peperangan dengan negara lain, dan pengaruh kebudayaan lain.
Selain adanya faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial, adapula faktor yang
mendorong dan juga menghambat perubahan sosial. Faktor yang mendorong terjadinya
perubahan yaitu : kontak dengan kebudayaan lain, sistem pendidikan yang lebih maju, sikap
menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju, toleransi, sistem lapisan
masyarakat yang terbuka, penduduk yang heterogen, ketidakpuasan masyarakat terhadap bidangbidang kehidupan tertentu, orientasi ke muka, dan juga nilai meningkatkan taraf hidup.
Faktor yang menghambat terjadinya perubahan soaial adalah : kurangnya hubungan dengan
masyarakat lain, perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat, sikap masyarakat yang
tradisionalistis, adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat, rasa takut
akan terjadinya kegoyahan kebudayaan, prasangka terhadap hal-hal yang baru, hambatan
ideologis, kebiasaan dan nilai pasrah.
1. B. PENDAPAT PARA AHLI TENTANG PERUBAHAN SOSIAL
Para sosiolog dan antropolog mempunyai pendapat yang berbeda mengenai perubahan sosial.
Berikut ini adalah para ahli beserta pendapat mereka mengenai perubahan sosial :
1. 1. William F. Ogburn (1964), mengemukakan bahwa ruang lingkup perubahan sosial
meliputi unsur-unsur kebudayaan material dan immaterial, yang ditekankan pada
pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.

2. 2. Kingsley Davis (1960), mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan


yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya pengorganisasian
buruh dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam
hubungan antara buruh dan majikan yang selanjutnya menyebabkan perubahanperubahan dalam organisasi ekonomi dan politik.
3. 3. Mac Iver (1937: 272), mengartikan bahwa perubahan sosialsebagai perubahan dalam
hubungan sosial (perubahan yangdikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki)
atausebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)hubungan sosial.
4. 4. Gillin dan Gillin (1957: 279), mengartikan perubahan sosialadalah suatu variasi dari
cara hidup yang telah diterima, baikkarena perubahan-perubahan kondisi geografis,
kebudayaanmaterial, komposisi penduduk, dan ideologi maupun karenaadanya difusi
ataupun penemuan-penemuan baru dalammasyarakat
5. 5. Selo Soemardjan (1962: 379), merumuskan perubahan sosial sebagai segala
perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang
memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku
di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
6. 6. Samuel Koenig (1957: 279), mengatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada
modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasimodifikasi dapat disebabkan oleh faktor intern dan ekstern.
7. 7. Sugihen (1982), mengkaitkan perubahan sosial dengan beberapa kata lain yang
merujuk pada proses sosial yang sama, seperti : industrialisasi, modernisasi, dan
pembangunan.
8. 8. Merton (1957;1964), mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan fungsi
manifestasi dari suatu rekayasa sosial lewat upaya pembangunan yang dilambangkan atau
diwujudkan dalam kegiatan industralisasi menuju suatu masyarakat modern.
9. 9. Rogers, et. al. (1988), memahami bahwa perubahan sosial adalah suatu proses yang
melahirkan perubahan-perubahan di dalam struktur dan fungsi dari suatu sistem
kemasyarakatan. Ada 3 tahapan utama dalam proses perubahan sosial yang terjadi.
Pertama, berawal dari diciptakannya atau lahirnya sesuatu yang berkembang menjadi
suatu gagasan. Bila gagasan tersebut sudah menggelinding seperti roda yang berputar
pada sumbunya, dan sudah tersebar di kalangan masyarakat maka perubahan tersebut
sudah memasuki tahap kedua. Tahapan yang ketiga yaitu disebut dengan hasil, yaitu
perubahan-perubahan yang terjadi dalam suatu sistem sosial yang bersangkutan sebagai
akibat dari diterimanya, atau ditolaknya suatu inovasi.
10. Larson dan Rogers (1964), mengemukakan pengertian tentang perubahan sosial yang
dikaitan dengan adopsi teknologi yaitu perubahan sosial merupakan suatu proses yang
berkesinambungan dalam suatu bentangan waktu tertentu. Pemakaian teknologitertentu oleh

suatu warga masyarakat akan membawa suatu perubahan sosial yang dapat diobservasi lewat
perilaku anggota masyarakat yang bersangkutan.
11. Ferdinand Toennies (1855-1936), menggambarkan proses perubahan sosial sebagai
perkembangan dari Gemeinschaft menjadi Gesellschaft. Gemeinschaft (paguyuban) adalah
kelompok orang yang relasi-relasi interaksionalnya bersifat langsung, dalam, dan terarah kepada
diri orang lain dalam keseluruhannya. Sedangkan Gesellschaft (patembayan) adalah kelompokkelompok di mana interaksional bersifat tidak langsung, dangkal, hanya menyentuh kulit atau
permukaan hidup saja, dan terarah pada sebagaian saja dari orang lain, yaitu kedudukan,
wewenang, atau kemampuannya.
12. Atkinson (1987) dan Brooten (1978), menyatakan definisi perubahan merupakan kegiatan
atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya dan
merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau institusi. Ada empat
tingkat perubahan yang perlu diketahui yaitu pengetahuan, sikap, perilaku, individual, dan
perilaku kelompok. Setelah suatu masalah dianalisa, tentang kekuatannya, maka pemahaman
tentang tingkat-tingkat perubahan dan siklus perubahan akan dapat berguna.
13. Etzioni (1973) mengungkapkan bahwa, perkembangan masyarakat seringkali dianalogikan
seperti halnya proses evolusi, suatu proses perubahan yang berlangsung sangat lambat.
Pemikiran ini sangat dipengaruhi oleh hasil-hasil penemuan ilmu biologi, yang memang telah
berkembang dengan pesatnya.
14. Spencer mengungkapkan bahwa suatu organisme akan bertambah sempurna apabila
bertambah kompleks dan terjadi diferensiasi antar organ-organnya. Kesempurnaan organisme
dicirikan oleh kompleksitas, differensiasi dan integrasi. Perkembangan masyarakat pada
dasarnya berarti pertambahan diferensiasi dan integrasi, pembagian kerja dan perubahan dari
keadaan homogen menjadi heterogen. Spencer berusaha meyakinkan bahwa masyarakat tanpa
diferensiasi pada tahap pra industri secara intern justru tidak stabil yang disebabkan oleh
pertentangan di antara mereka sendiri. Pada masyarakat industri yang telah terdiferensiasi
dengan mantap akan terjadi suatu stabilitas menuju kehidupan yang damai. Masyarakat industri
ditandai dengan meningkatnya perlindungan atas hak individu, berkurangnya kekuasaan
pemerintah, berakhirnya peperangan antar negara, terhapusnya batas-batas negara dan
terwujudnya masyarakat global.
15. Comte mempunyai pemikiran yang sangat dipengaruhi oleh pemikiran ilmu alam. Pemikiran
Comte yang dikenal dengan aliran positivisme, memandang bahwa masyarakat harus menjalani
berbagai tahap evolusi yang pada masing-masing tahap tersebut dihubungkan dengan pola
pemikiran tertentu. Selanjutnya Comte menjelaskan bahwa setiap kemunculan tahap baru akan
diawali dengan pertentangan antara pemikiran tradisional dan pemikiran yang berdifat progresif.
Sebagaimana Spencer yang menggunakan analogi perkembangan mahkluk hidup, Comte
menyatakan bahwa dengan adanya pembagian kerja, masyarakat akan menjadi semakin
kompleks, terdeferiansi dan terspesialisasi.
Comte membagi perubahan sosial dalam dua konsep yaitu social statics (bangunan struktural)
dan social dynamics (dinamika struktural). Bangunan struktural merupakan struktur yang berlaku

pada suatu masa tertentu. Bahasan utamanya mengenai struktur sosial yang ada di masyarakat
yang melandasi dan menunjang kestabilan masyarakat. Sedangkan dinamika struktural
merupakan hal-hal yang berubah dari satu waktu ke waktu yang lain. Perubahan pada bangunan
struktural maupun dinamika struktural merupakan bagian yang saling terkait dan tidak dapat
dipisahkan.
16. Kornblum (1988), berusaha memberikan suatu pengertian tentang perubahan sosial. Ruang
lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun
immaterial. Penekannya adalah pada pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap
unsur-unsur immaterial. Perubahan sosial diartikan sebagai perubahan-perubahan yang terjadi
dalam struktur dan fungsi masyarakat.
17. Soekanto, (1990) mendefinisikan perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi
dalam lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya.
Tekanan pada definisi tersebut adalah pada lembaga masyarakat sebagai himpunan kelompok
manusia dimana perubahan mempengaruhi struktur masyarakat lainnya. Perubahan sosial terjadi
karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat
seperti misalnya perubahan dalam unsur geografis, biologis, ekonomis dan kebudayaan.
1. 18. Moore (2000), perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya.
Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu
pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak
mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Ruang lingkup perubahan kebudayaan
lebih luas dibandingkan perubahan sosial.
2. C. TIPE TIPE PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan sosial dapat terjadi dalam segala bidang yang wujudnya dapat dibagi menjadi
beberapa bentuk. Beberapa bentuk perubahan sosial menurut Soekanto, yaitu sebagai berikut :
1. 1.

Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat.

Perubahan terjadi secara lambat akan mengalami rentetan


perubahan yang saling berhubungan dalam jangka waktu yang
cukup lama. Perkembangan perubahan ini termasuk dalam evolusi. Perubahan secara evolusi
dapat diamati berdasarkan batas waktu yang telah lampau sebagai patokan atau tahap awal
sampai masa sekarang yang sedang berjalan. Adapun penentuan kapan perubahan tersebut
terjadi, bergantung pada orang yang bersangkutan.
Perubahan sosial yang terjadi secara cepat mengubah dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan
masyarakat, perubahan itu dinamakan revolusi. Contohnya, Revolusi Industri di Eropa. Revolusi
tersebut menyebabkan perubahan besar-besaran dalam proses produksi barang-barang industri.
Contoh lain Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang mengubah tatanan kenegaraan dan sistem
pemerintahan NKRI.

Zoom
1. 2.

Perubahan yang Pengaruhnya Kecil dan Perubahan yang

Pengaruhnya Besar
Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang
memengaruhi unsur-unsur kehidupan masyarakat. Akan tetapi,
perubahan ini dianggap tidak memiliki arti yang penting dalam
struktur sosial. Contohnya, perubahan mode pakaian yang tidak
melanggar nilai sosial. Perubahan yang pengaruhnya besar adalah perubahan yang dapat
memengaruhi lembaga-lembaga yang ada pada masyarakat. Misalnya, perubahan sistem
pemerintahan yang memengaruhi tatanan kenegaraan suatu bangsa.
1. 3.

Perubahan yang Dikehendaki dan Perubahan yang Tidak Dikehendaki

Perubahan yang dikehendaki (intended-change) atau disebut juga perubahan yang direncanakan
(planned-change) merupakan perubahan yang memang telah direncanakan sebelumnya terutama
oleh pihak yang memiliki wewenang untuk mengeluarkan kebijaksanaan. Misalnya, penerapan
program Keluarga Berencana(KB) untuk membentuk keluarga kecil yang sejahtera dan
menurunkan angka pertumbuhan penduduk.
Perubahan yang tidak dikehendaki (unintended-change)atau disebut juga perubahan yang tidak
direncanakan (unplanned-change) umumnya beriringan dengan perubahan yang dikehendaki.
Misalnya adanya pembuatan jalan baru yang melalui suatu desa maka sumber alam desa akan
mudah dipasarkan ke kota. Dengan demikian, tingkat kesejahteraan penduduk desa akan
meningkat. Meskipun begitu lancarnya hubungan desa dengan kota menyebabkan mudahnya
penduduk desa melakukan urbanisasi dan masuknya budaya kota terutama yang bersifat negatif,
seperti mode yang dipaksakan, minuman keras, VCD porno, dan keinginan penduduk desa untuk
memiliki barang-barang mewah.
1. D. PERUBAHAN SOSIAL YANG TERJADI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
Sekarang ini banyak sekali perilaku yang menunjukkan perubahan sosial yang terjadi dalam
lingkungan masyarakat. Di lingkungan tempat tinggal saya pun terjadi berbagai macam
perubahan sosial, seperti :
1. 1.

Perubahan Jumlah Penduduk

Dahulu, sepasang suami istri memiliki anak yang lebih dari dua, misalnya lima, atau enam
bahkan lebih. Dengan adanya program Kelurga Berencana (KB), saat ini sepasang suami istri
hanya mempunyai 2 orang anak. Selain dipengaruhi oleh kelahiran perubahan jumlah penduduk

di lingkungan saya juga disebabkan oleh adanya kematian dan juga perpindahan penduduk.
Banyak masyarakat yang berpindah ke kota untuk mencari pekerjaan tetapi juga sebaliknya
banyak penduduk yang dari kota berpindah ke desa.
1. 2.

Perubahan Kualitas Penduduk

Masyarakat di taun-taun yang lampau hanya menempuh pendidikan sampai Sekolah Dasar atau
Sekolah Menengah saja, namun sekarang masyarakat telah banyak yang menempuh pendidikan
hingga Perguruan Tinggi. Dengan demikian pengetahuan yang dimiliki semakin bertambah, hal
ini sebagai akaibat positif dengan terjadinya perubahan.
Akan tetapi, selain memberikan dampak positif bagi kualitas penduduk, perubahan sosial juga
menimbulkan dampak negatif yang berupa penurunan moral yang dimiliki oleh masyarakat.
Penurunan moral ini sering terjadi pada anak muda, hal ini dapat dilihat pada perilaku yang
kurang sopan dalam masyarakat. Misalnya ketika jalan/lewat di depan warga masyarakat tanpa
memberi salam, berbicara yang kurang sopan kepada orang lain. Selain itu, banyak juga
masyarakat yang tidak mentaati peraturan yang berlaku dalam lingkungan masyarakat. Misalnya
tentang peraturan lalu lintas.
1. 3.

Perubahan Sistem Pemerintahan

Perubahan sisitem pemerintahan yang terjadi dalam negara, juga mempunyai pengaruh bagi
pemerintahan suatu dusun. Misalnya dalam suatu pengambilan keputusan dalam suatu
musyawarah. Di lingkungan tempat tinggal saya pengambilan keputusan dilakukan melalui
demokrasi yaitu melalui musyawarah mufakat.
1. 4.

Perubahan Mata Pencaharian

Dahulu, Mata pencaharian penduduk di lingkungan saya sebagaian besar adalah sebagai petani,
namun dengan berjalannya waktu dan berkembangnya pengetahuan yang mereka miliki, saat ini
banyak yang menjadi pegawai negeri, karyawan suatu perusahaan, dan juga ada yang pergi
merantau bekerja ditampat lain.
1. 5.

Perubahan Gaya Hidup

Seiring dengan perkembangan jaman, gaya hidup masyarakat pun berubah. Saat ini gaya hidup
konsumtif sudah menjangkit sampai di lingkungan pedesaan. Warga masyarakat memiliki
keinginan untuk berbelanja yang tinggi. Contoh perilaku konsumtif masyarakat dapat dilihat
misalnya pada gaya berpakaian. Setiap hari selalu ada model pakain baru yang ditawarkan baik
di toko maupun di pasar. Warga masyarakat yang merasa mampu tentunya tidak ingin
ketinggalan. Selain itu, dengan adanya perubahan sosial, masyarakat mempunyai pandangan
bahwa produk dari luar negeri lebih baik dari pada produk dari dalam negeri.
1. 6.

Perubahan karena Adanya Teknologi

Dahulu, para petani di lingkungan tempat tinggal saya masih menggunakan bantuan tenaga
hewan dalam mengerjakan/membajak sawahnya dan juga dibantu oleh tetangga dalam menanam
padi atau tanaman lainnya. Namun saat ini, dengan berkembangnya teknologi, para petani telah
menggunakan traktor dalam membajak sawah dan juga sudah menggunakan mesin perontok padi
untuk mengolah hasil panenannya.
Selain teknologi dalam bidang pertanian, teknologi yang berkaitan dengan komunikasi pun
berkembang pesat. Dahulu, apabila ingin berkomunikasi jarak jauh memerlukan waktu yang
lama. Akan tetapi, alat komunikasi saat ini sudah canggih. Misalnya melalui telepon seluler yang
saat ini satu orang tidak hanya memiliki satu alat komunikasi tersebut. Bahkan, sekarang anak
usia remaja bahkan yang masih anak-anak sekalipun telah mengenal apa itu facebook, email,
twitter, dan lain sebagainya
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7. 7. Perubahan Budaya
Perubahan budaya yang terjadi dalam lingkungan masyarakat dapat dilihat pada perilaku anak
muda saat ini. Banyak yang meniru trend-trend atau budaya masyarakat barat, misalnya cara
berpakaian. Sekarang ini, jarang sekali anak muda yang mau mengenakan pakaian adat Jawa
(Jogja), begitupun dalam acara pernikahan. Mereka bilang terlalu ribet.
Selain itu, contoh-contoh hasil kebudayaan seperti, angklung, gamelan, kesenian ketoprak, lagulagu tradisional tidak lagi diminati oleh masyarakat. Bahkan ada warga yang tidak mengetahui
kebudayaan daerah tempat tinggalnya sendiri. Sekarang ini, keberadaan kesenian-kesenian
tersebut telah tergantikan oleh adanya lagu-lagu pop, rock, dan lain sebagainya.

BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Perubahan sosial dapat dikatakan sebagai suatu perubahan dari gejala-gejala sosial yang ada pada
masyarakat, dari yang bersifat individual sampai yang lebih kompleks. Perubahan sosial dapat
bergerak ke arah suatu kemajuan, dalam hal ini masyarakat akan berkembang. Sebaliknya,
perubahan sosial juga dapat menyebabkan kehidupan masyarakat mengalami kemunduran.
Banyak ahli yang mengungkapkan pendapatnya mengenai perubahan sosial. Diantaranya
William F. Ogburn, Selo Soemardjan, Ferdinand Toennies, Gillin dan Gillin, dan masih banyak
ahli lainnya. Salah satu pandangan yang paling dikenal oleh masyarakat yaitu pendapat Selo
Soemardjan (1962: 379) yang merumuskan perubahan sosial sebagai segala perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem
sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompokkelompok dalam masyarakat.
Ada tiga (3) bentuk atau tipe perubahan sosial. Tipe-tipe tersebut adalah : perubahan lambat dan
perubahan cepat, perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki, dan
perubahan yang pengaruhnya kecil dan perubahan yang pengaruhnya besar.
Perubahan sosial yang terjadi di lingkungan saya adalah sebagai berikut : perubahan jumlah
penduduk, perubahan gaya hidup, perubahan mata pencaharian, perubahan kualitas penduduk,
perubahan peraturan, perubahan karena adanya teknologi, dan perubahan budaya.

2. SARAN
Karena masyarakat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan
sosial, maka :
1. 1. Sebaiknya masyarakat mendukung perubahan ke arah kemajuan dan juga ikut
berperan aktif untuk mewujudkan masyarakat yang berkembang untuk lebih maju.
2. 2. Walaupun sudah terjadi perubahan (perkembangan jaman), sebaiknya warga
masyarakat tidak melupakan kebudayaan peninggalan nenek moyang dan sebaiknya
melestarikan kebudayaan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers.
Sugihen, Bahrein T. 1994. Sosiologi Pedesaan. Jakarta : Rajawali Pers.
Waluya, Bagja. Sosiologi 3. 2009. Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat Untuk Kelas XII.
Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas.
Veeger, Karel J, dkk. 1997. Pengantar Sosiologi. Jakarta : Victory Jaya Abadi.
Giddens, Anthony, dkk. 2009. Sosiologi Sejarah dan Berbagai Pemikirannya. Yogyakarta :
Kreasi Wacana.
Oleh: risaely | Desember 30, 2011
https://risaely.wordpress.com/2011/12/30/makalah-perubahan-sosial/

Вам также может понравиться