Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Dari asal katanya tahu berarti mengerti sesudah
melihat
daripada
(Notoatmodjo, 2003)
c. Tingkat pengetahuan
perilaku
yang
tidak
didasari
oleh
pengetahuan.
ini
dapat
dilihat
dari
penggunakan
tanda
kerja
dapat
memisahkan ,
rasional terhadap informasi yang akan datang dan akan berfikir sejauh
mana keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan
tersebut.
2) Paparan media
Melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik berbagai
informasi dapat diterima masyarakat,sehingga seseorang yang lebih sering
terpapar media masa (TV, radio, majalah, pamplet dan lain-lainnya) akan
memperoleh informasi yang lebih banyak dibanding dengan orang yang
tidak pernah terpapar informasi media. Ini berarti paparan media masa
mempengaruhi tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang.
3) Ekonomi
Dalam memenuhi kebutuhan pokok (primer) maupun kebutuhan
sekunder keluarga dengan status ekonomi baik akan lebih mudah
tercukupi dibanding keluarga dengan status ekonomi rendah.hal ini akan
mempengaruhi pemenuhan kebutuhan sekunder. Jadi dapat disimpulkan
bahwa ekonomi dapat mempengaruhi kebutuhan seseorang tentang
berbagai hal.
4) Pengalaman
Pengalaman seseorang individu tentang berbagai hal biasanya
diperoleh dari lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya.
Misalnya sering mengikuti kegiatankegiatan pendidikan miasalnya
seminar. Organisasi dapat memperluas jangkauan pengalamannya, karena
serta
mengetahui
sesuatu
yang
belum
diketahui
(Notoatmodjo, 2003).
2. Persalinan
a. Pengertian
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
dapat hidup diluar kandungan, melalui jalan lahir, atau dengan jalan lain,
dengan bantuan atau tanpa bantuan (Mochtar, B, 1998).
Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan
perineum menegang. Dengan his yang mengejan yang terpimpin akan
melahirkan kepala, diikuti seluruh badan janin. Kala II primi 1-2 jam
dan pada multi -1 jam.
3) Kala III (Fase pengeluaran uri)
Setelah bayi lahir, kontraksi rahim berhenti sebentar, uterus teraba
keras dengan fundus uteri setinggi pusat, dan berisi placenta yang menjadi
tebal 2 kali sebelumnya. Beberapa saat kemudian timbul his pelepasan dan
pengeluaran uri. Dalam waktu 1-5 menit seluruh placenta terlepas. Seluruh
proses biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Pengeluaran
plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc.
4) Kala IV (Pengawasan)
Kala IV adalah pengawasan selama 1 jam setelah bayi lahir dan uri
lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan
post partum. Darah yang keluar harus diganti.bila perdarahan lebih dari
500 cc ini sudah dianggap abnormal. Jumlah perdarahan yang normal
adalah 250 cc. Jika terdapat perdarahan yang abnormal harus dicari
penyebab perdarahan tersebut, kehilangan darah pada persalinan biasa
disebabkan oleh luka pada pelepasan uri dan robekan pada serviks dan
vasika. (Mochtar, R. 1998).
f. Yang perlu diperhatikan selama proses persalinan adalah :
1) Dukungan psikologis dari suami
3. Laktasi
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI di produksi
sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi merupakan bagian
integral dari siklus reproduksi mamalia termasuk manusia. Masa laktasi
mempunyai tujuan meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan meneruskan
pemberian ASI sampai anak umur 2 tahun secara baik dan benar serta anak
mendapatkan kekebalan tubuh secara alami.(Ambarwati, R. Wulandari, D. 2008)
2. Ajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah
masalah umum yang timbul. Perawatan yang di lakukan bertujuan untuk
melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu
sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan perawatan
payudara hendaknya dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi
dilahirkan dan dilakukan 2 hari sekali.
3. Bantu ibu pada waktu pertama kali menyusui.
Segera susui bayi maksimal setengah jam pertama setelah
persalinan. Hal ini sangat penting apakah bayi akan mendapat cukup ASI
atau tidak. Ini didasari oleh peran hormon pembuat ASI, antara lain
hormon prolaktin dalam peredaran darah ibu akan menurun setelah satu
jam persalinan yang disebabkan oleh lepasnya plasenta.
Berbaring miring
Ini merupakan posisi yang amat baik untuk pemberian ASI yang
pertama kali atau bila ibu merasa lelah atau nyeri.
Duduk
Penting untuk memberikan topangan atau sandaran pada punggung ibu
dalam posisinya tegak lurus (90 derajat) terhadap pangkuannya.
dalam lemak (vitamin A, D, E, K), dan beberapa mineral (seperti seng dan
sodium) yang lebih tinggi. Kolostrum juga merupakan pencahar untuk
mengeluarkan mekonium dari usus bayi dan mempersiapkan saluran
pencernaan bayi bagi makanan yang akan datang.
ASI mampu memberi perlindungan baik secara aktif maupun pasif.
ASI juga mengandung zat anti-infeksi bayi akan terlindung dari berbagai
macam infeksi, baik yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur atau
parasit. Pemberian ASI sangat dianjurkan, terlebih saat 4 bulan pertama,
tetapi bila memungkinkan sampai 6 bulan yang dilanjutkan sampai usia 2
tahun dengan makanan padat. (Ambarwati, R., Wulandari, D. 2008)
B. Manfaat Pemberian ASI
1. Bagi bayi
a
Mengandung antibodi.
Mekanisme pembentukan antibodi pada bayi adalah sebagai berikut :
apabila ibu mendapat infeksi maka tubuh ibu akan membentuk
antibodi dan akan disalurkan dengan bantuan jaringan limposit.
Antibodi di payudara disebut mammae associated immunocompetent
lymphoid tissue (MALT). Kekebalan terhadap penyakit saluran
pernafasan
yang
di
transfer
disebut
Bronchus
associated
Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan antara
ibu dan bayi. Hubungan fisik ibu dan bayi baik untuk perkembangan
bayi, kontak kulit ibu ke kulit bayi yang mengakibatkan perkembangan
psikomotor maupun sosial yang lebih baik.
2. Bagi ibu
a
Aspek kontrasepsi .
Hisapan mulut bayi pada puting susu merangsang ujung syaraf
sensorik sehingga post anterior hipofise mengeluarkan prolaktin.
Prolaktin masuk ke indung telur, menekan produksi estrogen akibatnya
tidak ada ovulasi. Menjarangkan kehamilan, pemberian ASI
memberikan 98% metode kontrasepsi yang efisien selama 6 bulan
pertama sesudah kelahiran bila diberikan hanya ASI saja (eksklusif)
dan belum terjadi menstruasi.
Aspek psikologis
Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi, tetapi juga
untuk ibu. Ibu akan merasa bangga dan diperlukan, rasa yang
dibutuhkan oleh semua manusia.
3. Bagi keluarga
a Aspek ekonomi
ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya digunakan untuk
membeli susu formula dapat digunakan untuk keperluan lain. Kecuali
itu, penghematan juga disebabkan karena bayi yang mendapat ASI
lebih jarang sakit sehingga mengurangi biaya berobat.
b Aspek psikologi.
Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran lebih jarang,
sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapat mendekatkan hubungan
bayi dengan keluarga.
c Aspek kemudahan.
Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana saja dan kapan
saja. Keluarga tidak perlu repot menyiapkan air masak, botol, dan dot
yang harus dibersihkan serta minta pertolongan orang lain. (Ambarwati,
R., Wulandari, D. 2008)
C. Pembentukan Air Susu
Seorang ibu yang menyusui mempunyai dua reflek yang masingmasing berperan sebagai pembentukan dan pengeluaran ASI yaitu reflek
prolaktin dan reflek let down :
1) Reflek Prolaktin
Menjelang akhir kehamilan terutama hormon prolaktin memegang
peranan untuk membuat kolustum, namun jumlah kolustrum terbatas,
karena aktifitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan progesteron yang
memang masih tinggi. Setelah partus berhubung lepasnya plasenta dan
kurang berfungsinya korpus luteum maka estrogen dan progesteron
berkurang, ditamnah lagi dengan isapan bayi yang merangsang puting
susu dan kalang payudara, akan merangsang ujung-ujung syaraf sensoris
yang berfungsi sebagai reseptor mekanik. Rangsangan ini dilanjutkan ke
hipotalamus melalui modula spinalis dan mesensephalon. Hipotalamus
akan menekan pengeluaran faktor-faktor yang menghambat sekresi
prolaktin dan sebaliknya merangsang pengeluaran faktor-faktor yang
memacu sekresi prolaktin. Faktor-faktor yang memacu sekresi prolaktin
akan merangsang edeno hipofase (hipofase anterior) sehingga keluar
prolaktin. Hormon ini merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk
membuat air susu. Kadar prolaktin pada ibu yang menyusui akan menjadi
normal 3 bulan setelah melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat
tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walaupun ada isapan bayi,
namun pengeluaran air susu tetap berlangsung. Pada ibu yang melahikan
anak tetapi tidak menyusui kadar prolaktin akan menjadi normal pada
minggu ke 2-3. pada ibu yang menyusui prolaktin akan meningkat dalam
keadaan-keadaan seperti : Stres atau pengaruh psikis, anastesi, operasi,
rangsangan puting susu, hubungan kelamin, obat-obatan tranqulizer
hupotalamus seperti reserpin klorpromazin,
keadaan-keadan
fenotiazid.
Sedangkan
dengan
pembentukan
prolaktin
oleh
adenohipofase,
faktor yang menghambat reflek let down adalah stres saperti : keadaan
bingung / pikiran kacau, takut dan cemas (Soedjiningsih, 1997).
D. Komposisi Gizi Dalam ASI
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan
garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai
makanan utama bagi bayi. Komposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu,
hal ini berdasarkan stadium laktasi.
Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam :
1. Kolostrum
ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah
bayi lahir. Kolostrum merupakan cairan yang agak kental berwarna
kekuning-kuningan, lebih kuning dibanding dengan ASI mature,
bentuknya agak kasar karena mengandung butiran lemak dan sel-sel epitel.
2. ASI masa transisi
ASI yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari kesepuluh, dengan
warna komposisi kekuning-kuningan.
3. ASI mature
ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai seterusnya. (Ambarwati,
R. Wulandari, D. 2008).
Tabel 1. Perbedaan komposisi ASI, Susu sapi, dan susu Formula
Komposisi/100 ml
Kalori
Protein
Lactalbumin (%)
Kasein (%)
Air (ml)
Lemak (gr)
ASI Matur
Susu sapi
75
1,2
80
20
87,1
4,5
69
3,5
18
82
87,3
3,5
Susu
Formula
67
1,5
60
40
90
3,8
Karbohidrat
Ash (gr)
Mineral
Na
K
Ca
P
Mg
Fe
Zn
7,1
0,21
4,9
0,72
6,9
0,34
16
53
33
14
4
0,05
0,15
50
144
128
93
13
Trance
0,04
21
69
46
32
5,3
1,3
0,42
Vitamin
A (iu)
C (mg)
D (iu)
E (iu)
Thiamin (mg)
Robflavin (mg)
Niacin (mg)
Ph
Bacteria iontent
182
5
2,2
0,08
0,01
0,04
0,2
Alkaline
Sterlite
140
1
42
0,04
0,04
0,03
0,17
Acid
Nonsterlite
210
5,3
42
0,04
0,04
0,06
0,7
Acid
Sterlite
Kolostrum
57,0
6,5
2,9
1,195
0,3
Transisi
63,0
6,7
3,6
0,965
0,3
Asi Matur
65,0
7,0
3,8
1,324
0,2
335,9
5,9
17,1
14,2-16,4
420,520
119,6
2,9
2,9
24,3-27,5
250-270
obat-obatan. (Ambarwati, R.
Wulandari, D. 2008)
F. Tanda Bayi Cukup ASI
Berikut ini merupakan tanda-tanda bayi cukup ASI : 1. Jumlah buang
air kecilnya dalam satu hari paling sedikit 6 kali, 2. Warna seni biasanya tidak
Bagi bayi
1) Makanan dengan kualitas dan kuantitas yang optimal agar
kolostrum segera keluar yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi.
2) Memberikan kesehatan bayi dengan kekebalan pasif yang segera
kepada bayi. Kolostrum adalah imunisasi pertama bagi bayi.
3) Meningkatkan kecerdasan.
4) Membantu bayi mengkoordinasikan hisap, telan dan nafas.
5) Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi.
6) Mencegah kehilangan panas.
7) Merangsang kolostrum segera keluar.
b. Bagi Ibu
1) Merangsang produksi oksitoksin dan prolaktin.
2) Meningkatkan keberhasilan produksi ASI.
3) Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi. (Rosita, S. 2008)
Duduk dengan posisi santai dan tegak menggunakan kursi yang rendah
agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada
sandaran kursi.
sebaiknya diganti menyusui pada payudara yang lain. Cara melepas isapan
bayi:
a
Dengan cara menelungkupkan bayi di atas pangkuan ibu, lalu usapusap punggung bayi sampai bayi bersendawa. (Ambarwati, R.
Wulandari, D. 2008)
B. Kerangka Teori
Faktor Predisposisi
Pengetahuan
Pendidikan
Pengalaman
Faktor pendukung
Pekerjaan
Lingkungan
Faktor Pendorong
Petugas Kesehatan
Orang Tua