Вы находитесь на странице: 1из 9

Cara Penebaran Benih Lele yang Wajib Diketahui

Penebaran benih lele merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam kegiatan awal
pemeliharaan lele di kolam. Tidak sedikit para pelaku budi daya lele yang melakukan kesalahan
dalam

menebar

benih

lele,

baik

cara

maupun

waktunya.

Waktu yang tepat untuk menebar benih lele adalah pagi hari (pukul 08.00-09.00) atau sore hari
(pukul 15.30-16.30). Diperkirakan pada waktu-waktu tersebut suhu air tidak terlalu panas
(stabil). Benih yang sudah ditebar tidak langsung diberi pakan. Sebaiknya puasakan benih selama
sehari.

Setelah

itu

baru

diberi

pakan.

Bagi yang baru menekuni budi daya lele, disarankan untuk menebar benih ukuran minimal 9-10
cm. Benih ukuran tersebut kondisinya relatif stabil dibandingkan dengan benih yang ukurannya
masih

kecil.

Padat tebar adalah jumlah benih yang ditebar per luas atau volume kolam. Berdasarkan
pengalaman beberapa pelaku budi daya lele, padat tebar yang diterapkannya 200-400 ekor/m2.
Artinya, setiap luas kolam 1 m2 dengan kedalaman 80-100 cm dapat dipelihara 200-400 ekor
benih.

Ukuran benih lele ideal yang akan ditebar sebaiknya seragam. Tujuannya agar lele tidak saling
menganggu dan pertumbuhannya seragam. Sesuai dengan karakternya, lele adalah binatang
kanibal. Jika kekurangan pakan, akan memangsa sesamanya, terutama lele berukuran kecil.
Benih lele yang berukuran kecil juga akan kalah bersaing dalam mendapatkan makanan.

Benih yang baru tiba di kolam sebaiknya jangan langsung ditebar, akan tetapi diadaptasikan
terlebih dahulu (aklimatisasi) agar benih tidak stress akibat perbedaan suhu antara air dalam
wadah pengangkutan dengan air di kolam barunya. Benih yang stress berpeluang besar menjadi
lemah,

terkena

penyakit,

bahkan

mati.

Tahap aklimatisasi benih, yaitu sebagai berikut:


Kantong plastik (wadah pengangkutan) yang berisi benih didiamkan di atas permukaan air kolam
sekitar 15-30 menit.
Karet kantong plastik di buka setelah kantong plastik didiamkan.
Sambil memercikkan air kolam ke dalam kantong ikan, secara perlahan kantong dimiringkan
sehingga airnya bercampur dengan air kolam dan ikan pun keluar secara perlahan.

Setelah benih di tebar, sebaiknya diberi pupuk higienis (PH) denga dosis nya atau 1 kg dedak
untuk 20 M3 air. PH sangat berperan dalam mengobati luka pada tubuh ikan akibat sentuhan alat
saat panen dan penanganan lainnya.
Tata cara pemberian pakan lele pada segmen pembenihan dan pembesaran tidak terlalu banyak
perbedaan, perbedaan paling mendasar hanya pada pakan alami dan pakan tambahan. Pada
segmen pembenihan ada pemberian pakan alami berupa cacing sutera pada saat larva berumur
lima hari, sementara pada segmen pembesaran jarang sekali ada pembudidaya yang meberikan
cacing sutera, sementara pada segmen pembesaran, pemberian pakan tambahan berupa ayam

tiren, ikan runcah dan lainnya. Kita akan coba menjelaskan satu persatu dari ketiga bagian tata
cara pemberian pakan lele.
Waktu Pemberian Pakan Lele
Dalam tata cara pemberian pakan lele, mengetahui waktu pemberian pakan merupakan hal yang
sangat penting, selain harus mengatur waktu pemberian pakan lele sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan, baik yang menggunakan tiga kali sehari atau lima sampai dengan enam kali
sehari (Setiap 3 jam). Yang sangat penting dan harus diperhatikan adalah pemberian pakan lele
tidak boleh dimulai terlalu pagi, atau lebih jelasnya, jangan memberikan pakan pada lele sebelum
jam sembilan pagi. Kenapa demikian? Berdasarkan penelitian pada waktu pagi sebelum jam
sembilan, permukaan air kolam masih tercemar oleh zat-zat yang merugikan yang dibawa oleh
udara, jadi jika kita memberikan pakan pada saat yang terlalu pagi, maka pakan akan bercampur
dengan zat-zat tersebut sehingga menjadi racun dan berbahaya bagi kesehatan ikan. Dengan
menunggu hingga jam sembilan, diharapkan sudah cukup waktu untuk zat-zat tersebut menguap
karena disinari oleh matahari. Adapun penyakit yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan
memberikan pakan yang terlalu pagi adalah radang insang, diakibatkan oleh parasit karena ikan
memakan pakan yang telah tercemar oleh zat-zat yang merugikan.
Persiapan Pemberian Pakan Lele
Walaupun terlihat sepele, persiapan pemberian pakan juga merupakan faktor yang tidak bisa
dilupakan dalam tata cara pemberian pakan lele. Persiapan pemberian pakan untuk pakan yang
berbentuk pelet, sebaiknya para pengusaha ternak lele harus membiasakan membibis pakan pelet
yang akan diberikan (kecuali pelet tenggelam), Bibis adalah proses membasahi pelet dengan air
(dianjurkan dengan air hangat), gunanya agar pelet mengembang, sehingga ikan lele yang

mempunyai sifat rakus tidak akan memakan pelet terlalu banyak atau berlebihan, jika kita
memberikan pelet dalam kondisi kering, lele akan terus saja menyantap pelet dengan rakus,
terlalu banyaknya lele menyantap pelet kering yang belum mengembang akan berakibat fatal,
karena pelet-pelet tersebut akan mengembang dalam perut lele, kondisi ini akan berakibat buruk
pada kesehatan lele bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Adapun tata cara pemberian pakan lele untuk pakan tambahan persiapannya adalah dengan cara
mengolah atau membersihkan pakan tersebut dengan baik, misalnya jika kita membeli cacing
sutera dari toko ikan atau pengepul, sebaiknya cacing-cacing tersebut dicuci atau dibilas sebelum
disebar ke kolam. Atau jika kita menggunakan ayam tiren pada segmen pembesaran, sebaiknya
ayam tersebut direbus, jangan dibakar, karena jika dengan proses membakar, biasanya yang
matang/hangus hanya bagian kulitnya saja, sementara bagian dalamnya belum matang, sehingga
masih terdapat zat-zat yang berbahaya untuk kesehatan ikan, sementara jika prosesnya dilakukan
dengan cara merebus, biasanya ayam tiren akan matang secara keseluruhan dan aman
dikonsumsi oleh lele.
Cara Memberikan Pakan
Cara memberikan pakan yang baik juga wajib diketahui oleh para pelaku usaha ternak lele agar
tata cara pemberian pakan lele menjadi lengkap dan tepat guna.
Cara memberikan pakan yang berbentuk pelet apung harus dilakukan dengan cara menyebar
pelet menjadi tiga bagian, untuk mudahnya kita umpamakan tiga bagian kolam adalah ujung
kanan, tengah dan ujung kiri, langkah pertama adalah sebar pelet secukupnya pada sisi ujung
kanan kolam, setelah pelet habis, sebar lagi secukupnya pada sisi tengah kolam, setelah habis
sebar lagi pada sisi ujung kiri kolam, lakukan proses tersebut sampai ikan lele kenyang, cirinya

adalah terlihatnya beberapa butir pelet yang tersisa pada saat ditebar dipermukaan kolam.
Metode pemberian pakan seperti ini dilakukan agar ikan lebih aktif bergerak, sehingga
membantu pertumbuhan ikan, selain itu, dengan cara ini para pelaku usaha ternak lele juga dapat
mengontrol tingkat responsif ikan lele.
Untuk pelet tenggelam cara memberikannya berbeda, pelet tenggelam tidak disebar, melainkan
hanya ditebarkan pada satu titik, sesuai namanya sifat pelet tenggelam akan tenggelam pada saat
ditebar, jadi tebarkanlah sedikit-sedikit, karena lele termasuk ikan yang suka mengejar pakan
yang bergerak, jadi dikhawatirkan pelet yang terlanjur tenggelam tidak akan dimakan, jika pada
titik pemberian pakan pelet tenggelam respon ikan sudah nampak menurun, sebaiknya pemberian
pakan dihentikan, ulangi dan lakukan lagi prosesnya pada setiap pemberian pakan pelet
tenggelam.
Pada segmen pembenihan, pakan alami seperti cacing sutera diberikan dengan cara disebar di
sudut, di sisi dan di bagian tengah kolam, cacing sutera yang telah dibersihkan/dibilas lalu
diambil seujung tangan kemudian diletakkan pada titik yang berbeda, tehnik ini sangat efektif
karena larva lele yang berjumlah ribuan yang tersebar di seluruh bagian kolam akan rata
mendapatkan makanan. Sementara pada segmen pembesaran, pemberian pakan tambahan seperti
ayam tiren sebaiknya digantung, hal ini dilakukan agar meminimalisasikan sisa tulang yang
berserakan pada dasar kolam, dengan cara seperti ini, tulang yang tersisa di tali gantungan dapat
segera dibuang, sisa tulang yang berserakan bisa sangat berbahaya bagi pelaku ternak lele pada
saat panen atau menguras kolam, karena bisa saja terinjak dan melukai kaki atau dapat merobek
terpal bagi pengguna kolam terpal.

Kami harap ulasan tentang budidaya ikan lele ini bermanfaat, dengan diterapkannya cara
pemberian pakan lele yang baik dan benar, para pelaku usaha ternak lele dapat mencegah resiko
lele terserang penyakit atau kerugian lainnya, sehingga angka kematian lebih dapat diminimalisir
dan dapat mencapai target produksi yang diinginkan, serta mendapatkan keuntungan maksimal.

PengaruhFrekuensiPemberianPakanBerkalaPerikananTerubukVol38No.2Juli2010
28(mg/l) dan amoniak atau NH
3
(mg/l).Pengukuran kualitas air dilakukansebanyak tiga kali selama 60 hari,yaitu pada awal,
pertengahan danakhir penelitian. Waktupengukurannya pagi pada pukul 07
00
WIB sebelum dilakukan penyiponankemudian siang pada pukul 12
00
WIB dan sore pada pukul 17
00
WIB.
Persiapan Wadah
Sebelum melakukanpenelitian wadah dibersihkan terlebihdahulu, kemudian direndam denganPK
(KMnO

4
) dengan dosis 20 ppmselama 24 jam. Setelah itu wadahdikeringkan dengan menggunakanspons.
Kemudian diendapkan dalamdrum penampungan air selama 24 jam tanpa aerasi, kemudian
diambilbagian permukaan air tersebutdengan gayung untuk dimasukkankedalam aquarium stok air
dandiaerasi selama 24 jam. Setelah ituwadah yang digunakan berupaaquarium di isi dengan air
stok setinggi 25 cm, yang telah disusunsecara acak dari tiap perlakuansebanyak 12 buah. Saat
penelitianakan dimulai ikan pada tiap wadahditimbang bobotnya.
Persiapan Ikan Uji
Benih ikan diadaptasikanterlebih dahulu selama satu minggudan diberikan pakan uji. Setelah
itubenih dipuasakan satu hari dengantujuan lambung ikan kosong padasaat penimbangan dan
didapat beratbersih ikan, selanjutnya benih ikanselais diukur dan ditimbangbobotnya. Kemudian
dimasukkan kedalam wadah penelitian denganpadat penebaran yang digunakansebanyak 15
ekor/wadah. Setiapperlakuan diulang sebanyak 4 kali.
Pemberian Pakan Uji
Pakan yang akan diberikanselama penelitian ini adalah peletkomersil. Frekuensi pemberianpakan
tiga kali sehari dilakukan padapukul 08
00
, 13
00
, 18

00
WIB,pemberian empat kali seharidilakukan pada pukul 08
00
, 13
00
,18
00
, 23
00
WIB, untuk pemberianlima kali sehari dilakukan pada pukul08
00
, 13
00
, 18
00
, 23
00

, 04
00
WIB.Selama

penelitian

ikan

uji

diberipakan sebanyak 10% dari bobottubuh

perhari.

Indikatorpertumbuhan yaitu panjang danberat. Untuk itu, pengukuran panjangdan penimbangan


bobot ikan mutlak dilakukan.Penyiponan dilakukan setiaphari, yaitu pagi hari sebelumpemberian
pakan. Begitu jugadengan pergantian air dilakukansebanyak air yang terbuang pada saatpenyiponan.
Tujuan dari penyiponanyaitu agar kualitas air pada saatpenelitian dapat mendukungkelangsungan
hidup ikan.
Pengukuran Parameter KualitasAir
Pengukuran

suhu

dilakukanmenggunakan

thermometer,pengukuran

pH

berdasarkan

padaperubahan warna indikator padasuatu jenjang pH tertentu,pengukuran DO dilakukan


dengancara, elektroda dimasukkan ke dalammedia uji, dan pengukuran NH
3
(amoniak) menggunakan metodeNessler.
Analisis Data
Data

pertumbuhan

bobotmutlak,

pertumbuhan

bobot

harian,pertumbuhan

panjang

mutlak,pertumbuhan panjang harian,efisiensi pakan dan kelulushidupanbenih ikan selais selama


penelitia

Вам также может понравиться