Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DAFTAR ISI............................................................................................................ 1
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................ 3
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN.......................................................................6
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................................10
BAB V KESIMPULAN ............................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 27
LAMPIRAN........................................................................................................... 29
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Esterifikasi
merupakan
proses
pembentukan
ester,
didapatkan
dengan
mereaksikan asam karboksilat dengan methanol, proses berjalan lambat, tetapi dengan
penambahan katalis membuat proses berjalan lebih cepat. variabel proses yang
mempengaruhi kecepatan reaksi, meliputi : suhu, konsentrasi reaktant, jenis katalis,
pengadukan. Reaksi yang terjadi berada dalam keadaan setimbang, sehingga untuk
menggeser reaksi kearah produk dilakukan dengan cara salah satu reaktant dibuat
berlebih.
Proses pembentukan ester dapat diamati dari penurunan konsentrasi reaktant,
yaitu penentuan asam karboksilat pada waktu-waktu tertentu secara titrasi asam-basa,
sehingga konversi pembentukan ester dapat diketahui, juga perubahan index bias
selama reaksi berjalan.
Reaksi pembentukan ester ditunjukkan sebagai berikut :
O
O
+ CH3OH
C17H33
OH
Asam oleat
(Asam karboksilat)
+
C17H33
methanol
(alkohol)
H 2O
OCH3
Air
ester
Tujuan Praktikum
Tujuan Praktikum ini adalah :
1. Membuat Fatty Acid Methyl Ester ( FAME Ester ) melalui reaksi esterifikasi
asam oleat dengan metanol dan Tetrahydrofuran menggunakan katalis Amberlyst15 serta memisahkan katalis dari campuran hasil reaksi .
2. Mengidentifikasi produk ester melalui pengukuran titik didih, indeks bias, berat
jenis, bau, warna.
3. Mengerti bahwa esterifikasi dipengaruhi faktor-faktor antara lain struktur molekul,
rasio mol reaktan, suhu, jumlah katalis, dan pengadukan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut Nancy S. Dalam Modul Praktikum Satuan Proses II (3, 2013) Esterifikasi
adalah suatu reaksi antara asam karboksilat dengan alcohol. Produk esterifikasi (ester)
mempunyai sifat yang khas yaitu baunya yang harum. Sehingga pada umumnya digunakan
sebagai pengharum (essens) sintesis.
Minyak nabati mengandung pula asam-asam karboksilat yang disebut dengan asam
lemak. Di dalam minyak asam lemak ini membentuk ester yang disebut dengan trigliserida,
digliserida, dan monogliserida. Bila asam lemak ini tidak membentuk ikatan, maka disebut
asam lemak bebas. Dalam pembuatan biodiesel, esterifikasi dilakukan untuk mengurangi
kadar asam lemak bebas ( FFA ) dengan cara mengkonversi FFA tersebut menjadi metil ester.
Pada proses ini akan diperoleh minyak dengan campuran metil ester kasar dan metanol sisa
serta air ( Soerawidjaja, 2006 ).
Reaksi esterifikasi merupakan reaksi reversible yang sangat lambat. Untuk mempercepat
jalannya reaksi dan meningkatkan produk, maka dilakukan dengan pengadukan, penambahan
katalis dan pemberian reaktan berlebih agar reaksi bergeser ke kanan. Secara umum factorfaktor yang mempengaruhi reaksi esterifikasi adalah pengadukan, suhu, katalis, perbandingan
pereaksi dan waktu reaksi ( Mittelbach, 2004 ).
Secara umum, reaksi esterifikasi adalah:
Persamaan diatas didasarkan pada asumsi bahwa ion hydrogen (H+) dari katalis bereaksi
dengan gugus hidroksil dari alcohol untuk membentuk kompleks ROH 2+ kemudian bereaksi
dengan asam karboksilat membentuk ester.
Laju esterifikasi sesuai dengan konsentrasi ester dan kompleks alcohol:
ROH 2+
d [R COOR]
=k [ R' COOH ]
dt
'
Dengan terbentuknya air dalam reaksi ini menyebabkan lambatnya laju esterifikasi,
sehingga kesetimbangan antara alcohol dengan kompleks air ditunjukkan pada persamaan
reaksi di bawah ini:
ROH2+ + H2O H3O+ + ROH
Berdasarkan reaksi kesetimbangan diatas, maka konstanta kesetimbangan dinyatakan
dengan persamaan sebagai berikut:
H 3 O+
[ ROH ]
ROH 2+
k =
Sesuai dengan hukum aksi massaa (mass-action law), untuk memperoleh rendemen ester
yang tinggi, maka kesetimbangan harus bergeser ke arah pembentukan ester. Untuk mencapai
keadaan ini dapat ditempuh dengan cara:
a. Salah satu perekasi yang murah digunakan secara berlebih.
b. Membuang salah satu produk dari dalam campuran reaksi, misalnya melalui proses
distilasi air secara azeotropis.
( Nancy S. Dkk, 3:2013 )
Bilangan asam adalah ukuran jumlah asam bebas yang dihitung berdasar bobot molekul
asam lemak atau campuran asam lemak. Bilangan asam dinyatakan sebagai jumlah miligram
KOH 0,1 N yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam 1
gram minyak. Bilangan asam ini menyatakan jumlah asam lemak bebas yang terkandung
dalam minyak, dan biasanya dihubungkan dengan telah terjadinya hidrolisis minyak
berkaitan dengan mutu minyak ( Indah, 2014 )
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
2.1.
Percobaan
2.1.1. Alat dan bahan
Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan
Pada Praktikum Esterifikasi
Alat
Jumlah
Bahan
Jumlah
Penangas ( Waterbatch )
Kondensor
Methanol ( CH3OH )
Termometer
Motor pengaduk
Alkohol netral
175 mL
Jangkar Pengaduk
KOH Alkoholic
Batang pengaduk
Phenolpthalein ( PP )
Selang silicon
Labu leher 4
Gelas ukur 50 mL
Pipet volume 10 mL
Ball pipette
20 mL
100 mL
4 mL
4
5 6
3
Keterangan.
1. Penangas Parafin
8
4. Motor pengaduk
9
5. Thermometer
6. Kondensor
7. Tabung CaCl2
8. Selang
9. Statif
Gambar 1. Rangkaian Reaktor Esterifikasi
2.1.3. Prosedur Percobaan
a. Proses Esterifikasi
Merangkai Alat
Esterifikasi Refluks.
Bahan Baku.
100 mL Metanol
20 mL asam oleat
4 mL THF
Katalis.
Amberlyst
Mengambil sample
setiap 15 menit.
b. Analisis dengan titrasi
Menyiapkan alat
untuk mentitrasi.
5 mL Sample
( Metanol, Asam
oleat dan THF )
25 mL Alkohol
Netral
Memasukkan ke
dalam Erlenmeyer.
Menambahkan 2-3
tetes indikator PP.
Mentitrasi
menggunakan KOH
Alkoholic.
7
Catat Kebutuhan
KOH Alkoholikc.
Keselamatan Kerja
-
Wajib mengenakan lab-jas, sarung tangan, masker dan kaca mata pelindung.
Jangan sampai kontak dengan kulit dan mata karena akan menyebabkan luka dan
jangan sampai uapnya terhirup
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bahan
Volume
Konsentrasi
( mL )
100
(N)
Massa
Rumus
Indeks
Berat Jenis
Molekul
32
Kimia
CH3OH
Bias
1,3288
( gr/cm3 )
1,500
20
282
C18H34O2
1,4565
0,895
THF
72
C4H8O
1,6110
0,889
Kalium Hidroksida
0,1
56
KOH
1,6100
2,120
Metanol
Asam Oleat
Waktu ( t )
Berat Sample
Volume Titran ( mL )
( gram )
1.
Blanko
2.
T0
3.
T1 ( 15 menit )
4.
T2 ( 30 menit )
5.
T3 ( 45 menit )
6.
T4 ( 60 menit )
7.
T5 ( 75 menit )
8.
T6 ( 90 menit )
*Catatan :
111,94
115,78
115,81
115,83
115,89
116,14
116,15
116,17
0,70
7,90
7,00
6,90
6,75
6,45
6,15
6,10
Angka Asam ( Av )
10,58
9,37
9,24
9,04
8,64
8,24
8,17
Indeks Bias
1,3587
1,3553
1,3569
1,3580
1,3613
1,3621
1,3671
Konversi
0,114
0,126
0,145
0,183
0,221
0,227
*Catatan :
Perhitungan Angka Asam dan Konversi disajikan di Lampiran.
10
3.2.
Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, R. And Fessenden J., 1982., Organic Chemistry, 2nd Edition, Willard Grant
Press Publisher, Massachussets, USA
Groggins, P. H., Unit Processes in Organic Synthesis, Fifth Edition, International Student
Edition, Mc. Graw-Hill Kogakusha, Ltd.
Himmelblau, D. M., 1996, Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering,
Sixth Edition. By prentice Hall PTR, New Jersey.
Mittelbach, M. And Remschmidt, C., 2004, Biodiesel The Comprehensive Handbook,
Vienna: Baersedruct Ges mbH.
Othmer K., 1982, Encyclopedia of Chemical Technology. Vol.8. Second Completely
Revised Edition, Interscience Publishers a division of John Wiley and Sons, Inc.
Soerawidjaya, 2006. Jurnal : Intensifikasi Proses Produksi Biodiesel. Bandung: ITB dan PT.
Rekayasa Industri.
LAMPIRAN
1. Perhitungan
a. Penentuan Blanko.
Diketahui.
KOH 0,1 N
11
Volume Blanko 25 mL
Penyelesaian.
N1 . V1
N2 . V2
N1 . 25 mL =
0,1 . 0,7
N1
0,0028 N
Perhitungan :
-
=
=
=
=
=
=
9,37
6,9 x 0,1 x 56
4,18
9,24
=
=
7 x 0,1 x 56
4,18
10,58
7,9 x 0,1 x 56
4,18
6,75 x 0,1 x 56
4,18
9,04
12
Av4
6,45 x 0,1 x 56
4,18
=
=
8,64
6,15 x 0,1 x 56
4,18
=
=
8,24
6,10 x 0,1 x 56
4,18
=
=
8,17
c. Penentuan Konversi
Konversi ( K )
Av0
-
Av 0 Av 1
Av 0
10,589,37
10,58
0,114
Av 0 Av 2
Av 0
10,589,24
10,58
=
-
10,58
0,126
Av 0 Av 3
Av 0
10,589,04
10,58
13
=
-
Av 0 Av 4
Av 0
10,588,64
10,58
=
-
0,183
Av 0 Av 5
Av 0
10,588,24
10,58
=
-
0,145
0,221
Av 0 Av 6
Av 0
10,588,17
10,58
0,227
14
15
16
Bau
berbau khas.
Berat Molekul
296,48 g / mol
Warna
Kuning Pucat
Titik Didih
186 C
Melting Point
-20 C
Titik Nyala
180 C
Spesifik Gravity
0,87
Densitas Uap
Kelarutan
Penanganan
Kontak Mata:
Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus terjadi kontak, segera
siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Air dingin dapat
digunakan. Dapatkan perawatan medis dengan segera.
17
Kontak Kulit :
Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya
selama 15 menit dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu.
Tutupi kulit yang teriritasi dengan yg sesuatu melunakkan. Air dingin mungkin
dapat digunakan pakaian.cuci sebelum digunakan kembali. benar-benar bersih
sepatu sebelum digunakan kembali. Dapatkan perawatan medis dengan segera.
Kulit Serius :
Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan krim
anti-bakteri. Mencari medis segera
Inhalasi:
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan
buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan segera perhatian medis.
Serius Terhirup:
Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan pakaian yang
ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. jika sulit bernapas, beri
oksigen. Jika korban tidak bernafas, lakukan pernafasan dari mulut ke mulut.
3.2.
Amberlyst
Padat
Bau
Berat Molekul
Warna
Titik Didih
Melting Point
dekomposisi
Titik Nyala
Spesifik Gravity
Densitas Uap
Kelarutan
Penanganan
Kontak Mata:
18
Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus terjadi kontak, segera
siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Air dingin dapat
digunakan. Dapatkan perawatan medis dengan segera.
Kontak Kulit :
Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya
selama 15 menit dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu.
Tutupi kulit yang teriritasi dengan yg sesuatu melunakkan. Air dingin mungkin
dapat digunakan pakaian.cuci sebelum digunakan kembali. benar-benar bersih
sepatu sebelum digunakan kembali. Dapatkan perawatan medis dengan segera.
Kulit Serius :
Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan krim
anti-bakteri. Mencari medis segera
Inhalasi:
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan
buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan segera perhatian medis.
Serius Terhirup:
Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan pakaian yang
ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. jika sulit bernapas, beri
oksigen. Jika korban tidak bernafas, lakukan pernafasan dari mulut ke mulut.
3.3.
Tetrahydrofuran
cairan
Bau
Berat Molekul
Warna
Tak Berwarna
Titik Didih
65C - 67 C
Melting Point
-108 C
Densitas
0,89 g/cm3
Titik Nyala
-17 C
Spesifik Gravity
Densitas Uap
Penanganan
Kontak Mata:
Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus terjadi kontak, segera
siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Air dingin dapat
digunakan. Dapatkan perawatan medis dengan segera.
Kontak Kulit :
Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya
selama 15 menit dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu.
Tutupi kulit yang teriritasi dengan yg sesuatu melunakkan. Air dingin mungkin
dapat digunakan pakaian.cuci sebelum digunakan kembali. benar-benar bersih
sepatu sebelum digunakan kembali. Dapatkan perawatan medis dengan segera.
Kulit Serius :
Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan krim
anti-bakteri. Mencari medis segera
Inhalasi:
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan
buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan segera perhatian medis.
Serius Terhirup:
Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. jika sulit bernapas, beri
oksigen. Jika korban tidak bernafas, lakukan pernafasan dari mulut ke mulut.
3.4.
cairan
Bau
Berbau Khas
Berat Molekul
282 gr/mol
Warna
Titik Didih
360C
Melting Point
16,3 C
Densitas
0,89 g/cm3
Titik Nyala
-17 C
20
Spesifik Gravity
0,895
Kelarutan
Penanganan
Kontak Mata:
Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus terjadi kontak, segera
siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Air dingin dapat
digunakan. Dapatkan perawatan medis dengan segera.
Kontak Kulit :
Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya
selama 15 menit dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu.
Tutupi kulit yang teriritasi dengan yg sesuatu melunakkan. Air dingin mungkin
dapat digunakan pakaian.cuci sebelum digunakan kembali. benar-benar bersih
sepatu sebelum digunakan kembali. Dapatkan perawatan medis dengan segera.
Kulit Serius :
Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan krim
anti-bakteri. Mencari medis segera
Inhalasi:
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan
buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan segera perhatian medis.
Serius Terhirup:
Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan pakaian yang
ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. jika sulit bernapas, beri
oksigen. Jika korban tidak bernafas, lakukan pernafasan dari mulut ke mulut.
3.5.
Methanol
a
Bau
Berat Molekul
296,48 g / mol
Warna
Kuning Pucat
Titik Didih
64,7 C
Freezing Point
-97,8 C
Tekanan Uap
12,8 kPa
Titik Nyala
11 C
21
Spesifik Gravity
0,870
Densitas Uap
1,105
Kelarutan
Penanganan.
Kontak Mata:
Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus terjadi kontak, segera
siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Air dingin dapat
digunakan. Dapatkan perawatan medis dengan segera.
Kontak Kulit :
Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya
selama 15 menit dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu.
Tutupi kulit yang teriritasi dengan yg sesuatu melunakkan. Air dingin mungkin
dapat digunakan pakaian.cuci sebelum digunakan kembali. benar-benar bersih
sepatu sebelum digunakan kembali. Dapatkan perawatan medis dengan segera.
Kulit Serius :
Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan krim
anti-bakteri. Mencari medis segera
Inhalasi:
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan
buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan segera perhatian medis.
Serius Terhirup:
Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan pakaian yang
ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. jika sulit bernapas, beri
oksigen. Jika korban tidak bernafas, lakukan pernafasan dari mulut ke mulut.
22