Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
f. Penataran
g. Pelaksanaan apa yang telah direncanakan
h. Transportasi
i. Layanan makanan
j. Keuangan dan laporan
k. Manajemen kantor
2. Keputusan politik dan keuangan sekolah, berkaitan dengan orang
yang akan membayar dana atau biaya pendidikan dan peserta didik yang
menjadi subjek pendidikan, dan harus dipertimbangkan dan dijadikan
keputusan sebagai sebuah aturan. Dalam keputusan politik dan keuangan
sekolah juga perlu dipertimbangkan masalah-masalah organisasi politik
yang berkaitan dengan keuangan sekolah.
Keputusan politik dan keuangan sekolah yang dilakukan oleh pemerintah
ditandai oleh sentralisasi (hanya ada satu perintah yang harus dipatuhi),
kompulsi (pajak harus dibayar), dan hanya ada satu keputusan dalam
memecahkan masalah. Sedangkan keputusan politik dan keuangan
sekolah yang dilakukan oleh pribadi atau dalam sektor pribadi sangat
jelas, bahwa pembeli harus menginginkan apa yang akan dibeli sesuai
dengan harga jual dari apa yang diinginkan.
B. Perencanaan Keuangan Sekolah
Perencanan keuangan sekolah mencakup 2 kegiatan, yaitu :
1. Penyusunan Anggaran Keuangan Sekolah/Anggaran Belanja Sekolah
(ABS)
Penyusunan anggaran keuangan sekolah dikembangkan dalam format
yang meliputi :
a. Sumber Pendapatan terdiri dari UYHD, DPP, dan lain-lain;
b. Pengeluaran untuk kegiatan belajar mengajar,
pengadaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana, bahan-bahan dan alat pelajaran,
honorarium, dan kesejahteraan.
Lipham (1985)
mengungkapkan
empat
fase kegiatan
pokok
pengajaran
dirumuskan
dengan
jelas.
Melakukan
membuat perhitungan,
prosedur
kerja
yang
serta
membuat
laporan
dan
pertanggungjawaban keuangan.
d. Menilai pelaksanaan anggaran; antara lain menilai pelaksanaan proses
belajar-mengajar, menilai bagaimana pencapaian sasaran program,
serta membuat rekomendasi untuk perbaikan anggaran yang akan
datang.
Perencanaan keuangan sekolah memerlukan data yang akurat dan
lengkap sehingga semua perencanaan kebutuhan masa yang akan datang
dapat diantisipasi dalam rancangan. Beberapa faktor yang turut
mempengaruhi keuangan sekolah antara lain: laju pertumbuhan peserta
didik, inflasi, pengembangan program, dan perbaikan serta peningkatan
pendekatan belajar mengajar.
2. Pengembangan Rencana Anggaran Belanja Sekolah (RAPBS)
Proses pengembangan RAPBS pada umumnya menempuh langkahlangkah pendekatan dengan prosedur sebagai berikut :
a. Pada tingkat kelompok kerja
Kelompok kerja yang dibentuk sekolah dibagi menjadi beberapa tim,
kemudian tim tersebut melakukan identifikasi kebutuhan dan biaya
yang diperlukan. Setelah itu tim melakukan analisis kebutuhan mana
yang mendesak dan tidak. Dan kepala sekolah menjadi penanggung
jawab.
b. Pada tingkat kerjasama dengan Komite sekolah
Kerjasama antara komite sekolah dengan kelompok kerja yang telah
terbentuk di sekolah, melakukan rapat pengurus dan rapat anggota
dalam
garis
besarnya
dapat
aliran keuangan yang berasal dari masyarakat, sekolah dalam hal ini
pengguna harus mendapat persetujuan komite sekolah.
2. Pengeluaran
Pengeluaran sekolah berhubungan dengan pembayaran keuangan
sekolah untuk pembelian beberapa sumber atau input dari proses sekolah
seperti tenaga administrasi, guru, bahan-bahan, perlengkapan, dan
fasilitas. Dalam SKB Mendikbud dan Menkeu No. 0585 / K1997 dan No.
590 / kmk 03/03/1987, tanggal 24-9-1987 tentang peraturan SPP dan
DPP meliputi:
pelaksanaan pelajaran,
pengadaan prasarana/sarana,
kegiatan
pendataan.
Dalam manajemen keuangan sekolah, pengeluaran keuangan
(UYHD) harus dibukukan sesuai dengan pola yang ditetapkan oleh
peraturan. Beberapa hal yang harus dijadikan patokan bendahara dalam
pertanggungjawaban pembukuan, meliputi format buku kas harian, buku
tabelaris, dan format laporan daya serap penggunaan anggaran serta
beban pajak. Dalam penyusunan anggaran belanja sekolah dilaksanakan
oleh kepala sekolah dibantu para wakilnya yang ditetapkan oleh
kebijakan sekolah, serta komite sekolah di bawah pengawasan
pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
D. Evaluasi dan Pertanggungjawaban Keuangan Sekolah
Evaluasi dan pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dicapai harus
dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Proses ini juga disebut
evaluasi ataupun evaluation involves auditing. Auditing merupakan
pembuktian dan penentuan bahwa yang dimaksud dengan yang dilaksanakan,
sedang apa yang dilaksanakan sesuai dengan tugas. Proses ini menyangkut
penerimaan, penyimpanan, dan pembayaran atau penyerahan dana kepada
pihak-pihak yang berhak.
Evaluasi dan pertanggungjawaban
keuangan
sekolah
dapat
politik
tradisional
menjelaskan
pembagian
kekuasaan
pemerintah dalam tiga kategori yaitu legislative, eksekutif dan yudikatif. Dua
area penting mencakup pajak pemerintah pusat dan pajak lokal. Kebijakan
pedagogik
sebagaimana
halnya
tekanan
kelompok
yang
DAFTAR PUSTAKA
E. Mulyasa. 2006. Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya